Keajaiban Tulisan

by - Agustus 22, 2015

Kali ini saya ingin sedikit sharing tentang tulisan. Banyak yang bilang saya produktif sekali menulis. Padahal menurut saya, saya malah masih dalam kategori ‘malas’ dibandingkan orang-orang lain yang sudah menghasilkan banyak buku dirak-rak toko. Di usia saya yang sekarang menginjak 20 tahun saya masih menghasilkan satu buku dan itu self publish. Teman - teman bahkan adik - adik saya, memiliki banyak buku antologi, dan karya yang ia hasilkan. Jujur saja, saya merasa malu. Padahal saya memiliki visi menghasilkan karya lebih dari 100 buku ketika saya menginjak usia 50 tahun. Sebuah target luarbiasa yang saya tekankan pada diri saya sendiri. Mudah-mudahan tercapai .. Aminn

So, sejak mengenal baca dan menulis saya memang menyukai kegiatan ini. Orangtua saya memiliki kebiasaan demikian yang membuat saya juga ikut-ikutan. Mereka rajin sekali mendukung kebiasaan saya dengan berlangganan majalah anak-anak hingga saya menginjak sekolah menengah atas. Membelikan permainan motorik merangsang perkembangan otak, itu juga barangkali yang menyebabkan saya sangat ketagihan belajar, ketimbang teman-teman saya pada umumnya. Istilah kutu buku sudah dinisbatkan kepada saya sejak kecil. Nah bagaimana dengan teman-teman yang belum memiliki kebiasaan membaca dan menulis ? Masih ada waktu teman - teman untuk berubah. Yakinkan bahwa kegiatan membaca dan menulis sebuah tradisi yang harus dilestarikan agar kita naik kelas. Itu juga perintah Tuhan untuk menuntut ilmu dengan kegiatan demikian.

Saya lanjutkan dengan cerita seputar keajaiban tulisan. Saya sudah rajin menulis dibuku diary sejak kelas dua sekolah dasar. Kemudian berani mempublikasikan tulisan saya ketika duduk di sekolah menengah atas, karena ada wadah komunitas yang membantu saya untuk mengikuti berbagai event kepenulisan. Semakin lama, keajaiban karena saya merutinkan menulis hadir perlahan. Dimulainya saya bergabung di rubrik lingkungan sebuah koran yang cukup dikenal di kota saya selama kurang lebih dua tahun. Mengikuti ajang kepenulisan tingkat regional hingga nasional. Tapi saya sendiri merasa itu semua keberuntungan. 

Saya masih merasa sangat kurang sekali dalam menulis. Sering salah ejaan, salah maksud, terlalu kaku bahasa dan masih banyak hal lainnya. Tapi semua saya abaikan, karena niat saya menulis adalah ingin berbagi dan menyampaikan. Saya berharap memiliki pembaca yang baik budiman untuk mengingatkan saya ketika banyak kesalahan - kesalahan yang saya lakukan. Dan saya sampaikan bahwa menulis itu bukan bakat, melainkan pembiasaan dan keberaniaan. Tidak ada yang lahir langsung bisa menulis, semua butuh proses yang cukup panjang untuk menjadi mahir.
Di tulisan keajaiban tulisan ini, saya menyampaikan rasa syukur mendalam. Bahwa karena saya sedikit demi sedikit dan berlahan belajar untuk menulis. Tuhan memberikan saya hal yang ajaib di fragmen kehidupan saya. Saya dipertemankan kepada sosok luarbiasa yang mungkin hanya saya baca tulisannya dan kagumi. Atau berdiskusi dengan orang-orang yang sependapat dan memiliki visi yang sama dengan saya.
Dan barangkali, keajaiban lainnya ketika saya senantiasa menulis. Saya akan dipertemukan dengan jodoh saya hahaha *Maaf OOT*
Pesan inspirasi saya, teruslah menulis. Bayangkan pahala yang mengalir padamu dari sebuah tulisan dan nasehat kebaikan yang engkau sampaikan pada oranglain melalui tulisanmu dan karena tulisanmu ia merubah hidupnya

------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca :)

Keep Inspiring!

You May Also Like

0 comments

What's your opinion about this article ?