SHARING KELAS AKADEMI BERBAGI “UMROH TRAVELLER ALA KANG FIRMAN & KAK MIKE" PART 1

by - Maret 20, 2017




Assalamu’alaikum, mengingat dan menimbang sebuah kewajiban dan permintaan. Saya akhirnya berniat untuk menuliskan hasil kelas bermanfaat hari ini kepada teman – teman yang tidak bisa hadir ke Pekanbaru atau hadir pada kelas keren kemarin.

Mau sedikit curcol sih, sebelumnya belakangan ini santer orangtua bicara tentang umroh baik itu tentang nenek, tentang keluarga besar begitu juga ada iklan nasional sebuah brand baru yang menyediakan promo umroh murah di tv nasional. Haha you know that deh haha. Setelah bekerja beberapa bulan ini, kepikiran memang menabung untuk hal itu. Sekedar niat yang dulu – dulu mungkin terabaikan. Maaf ya Allah, padahal kebaikan itu juga step awal untuk memenuhi panggilan lainnya untuk mencukupkan rukun islam yaitu berhaji. Amin ya Robbal alamin, semoga niat ini bisa terwujud dalam waktu dekat. Mohon doanya readers.

Materi kali ini begitu greget, di isi oleh dua sosok traveler ketjeh di Pekanbaru. Pada nekaters yang menginspirasi, udah mengunjungi beberapa negara dalam kurun waktu setahun. Kita kenalkan dulu pematerinya, ada Kak Mike Agnesia dan Kang Firman. Kalo kak Mike ini, wuhuu banyak dah aktivtiasnya selain seorang traveler pantang menyerah, beliau aktif di beberapa komunitas di Pekanbaru terutama komunitas sosial, salah satunya juga menjadi relawan Akademi Berbagi. Beliau orang terdepan deh kalo urusan relawan – relawan di Pekanbaru yang beliau ikuti. (Maaf ghibahin kakak ya, kalo doi baca hehe). 

Nah kalo kang firman ini belum begitu kenal, tapi ternyata beliau sosok yang sering dibicarakan pimpinan di kantor dengan umroh travelernya yang menginspirasi.
Ada hal menarik di awal pembahasan kali itu. "Backpacker" istilah di mindset sebagian besar itu adalah seseorang yang bawa backpacker yang melakukan perjalanan tu ngemaat banget, gembel deh. Abis itu digambarkan juga terlunta – lunta haha. Padahal pada kenyataannya ga begitu kan, ga pake backpack juga. Malahan pake koper dengan berkilo – kilo bawaan.



“Jadi hapus mindset umroh backpacker itu demikian yaa” kata pematerinya

Lebih baik kita mengatakannya umroh traveler. Terus apa bedanya dengan umroh lain ?
Kebanyakan orang Indonesia itu menggunakan travel agen untuk melakukan perjalanan terutama ke tanah suci, mengingat waktu, urusan – urusan, kemudian kemudahan. Tapi ternyata budaya ini yaa melekat di orang kita pada umumnya. Kecanggihan teknologi membuat semua perjalanan itu bisa kita rencanakan sendiri. Kalo pemateri bilang “Umroh Traveller DIY / Do It Yourself”

Di awal penyampaian, hal yang sangaat penting diresapi adalah NIAAAT ! APAPUN NIATNYA JIKA UMROH ITU SUDAH TERTANCAP DI HATI DAN MENGUSAHAKANNYA.. INSYAALLAH ADA JALAN. Duh sampe capslock, yups. Panggilan ke rumah Allah memang dari niat yang benar – benar muncul dari diri kita. Dan beliau re-sharing lagi materi seorang ustad di sana ketika berkhutbah, jika kamu temui kebaikan di depan mata, bersegeralah jangan ditunda – tunda. Karena hal baik itu harus di segerakan.
Nah, berapa sih budget umroh ala – ala pemateri ?
Kata beliau dengan fasilitas, full service termasuk tiket pesawat pp, akomodasi tinggal termasuk hotel, makan, muthowif, transportasi, visa, ijin – ijin, vaksinasi, akomodasi kebutuhan pribadi lebih kurang 10jutaan . WHAAT? KOK BISA ? Satu lagi pemateri bilang mereka dapat bonus mengunjungi Eropa (Kang Firman) dan Kak Mike dapat plus – plus ke Jordan dan juga tiket ke Mesir, walau ada problem katanya ketika mengurus visanya yang membuat gagal berkunjung. Tapi dapat  melakukan umroh dan plus plus ke negara lain dengan mengucurkan dana bahkan lebih dari pada umumnya itu. Daebak! (maaf, penulisnya lebay).

Nah apa rahasianya ?
Intinya, kita yang melakukan merancang perjalanan umrohnya sendiri yang menyusun itinerarynya. Mengurus keperluannya. Gimana menghemat ? Kita mengandalkan kecanggihan teknologi masa kita yakni Googling. Ditambah kita berburu tiket promo. Nah dari pengalaman beliau berdua, beliau dapat informasi tiket murah yang bertuju dari Kuala Lumpur – Jeddah (direct langsung) seharga 1,3 juta pulang pergi untuk jeddahnya. Di total sekitar 2,5 juta dengan plus – plus mengunjungi kota lain, kalo ga salah deh hehe dengan menggunakan Malaysia Airline dan Saudi Airline. Pokoknya saking excited nyatat materi, jadi angka – angka gini ga begitu inget. Tapi beliau bilang di total – total itu ya 10 jutaan. Kalau cara umum dengan hanya umroh saja, harganya sudah 18 – 20 jutaan yaa kan. Ini udah low budget tambah plus – plusnya. Beliau mengatakan mengunjungi Granada, Cordoba, Al Hambra duh situs – situs sejarah Islam deh yang saya baca di Buku 99 Cahaya di Langit Eropa karya mbak hanum rais. Kang firman ini sudah dua kali umroh loh, umroh begini. Umroh pertama beliau dapat plus – plus ke Barcelona dan beberapa negara lainnya yang saya ga kesebut deh saking ramenya hehe. 

Nah gimana akomodasi ? Mungkin kita ngiras bakal sesuai istilah backpacker ? Nggak cuy, beliau dapat hotel kelas bintang 4 dan 5. Di Arab Saudi hotel bintang kelas apapun itu sama fasilitasnya yang membedakannya hanya jarak ke Mekkah, Ka’bah. Semakin dekat jaraknya semakin banyak bintangnya. 

Lalu gimana untuk visa dan segala macam keperluan ?
Kita harus belajar kegunaan dan penggunaannya dulu. Nah yang seringkali jadi pertanyaan adalah Provider LA dan visa. Hanya beberapa agen travel tertentu yang membantu mengurus provider LA tanpa menggunakan jasa travelnya. Nah di kalangan backpacker mereka kenal dua orang yang dihubungi mengurus provider LA. Ibu Nining sama ibu siapa gitu namanya. Nah perlu kita pahami guna provider LA itu adalah yang membantu mengurusi akomodasi disana, mulai hotel, transportasi, akomodasi lainnya, seperti catering makanan Indonesia. Kata pemateri tenang saja, disana banyak kok makanan Indonesia. Kemudian muthowif ( pengarah/tourguide) di sana.
Nah menurut pemateri, jika kita tidak banyak rombongan alias cuman berdua atau sendiri (bagi laki – laki) lebih baik mengurus sendiri providernya di sana. Visa ya bisa urus di Jakarta. Provider dianjurkan bagi rombongan biar biaya lebih murah baiknya kelipatan 4 gitu, 8, 12. Jadi bisa semua nya berbagi, termasuk hotel bisa satu kamar berempat.
Untuk bisa ngenet pake whatsapp, snapchat, ig stories haha kata pemateri bisa menggunakan telkomsel atau three dengan paket yang disediakan, dapat beberapa giga dan telpon sms gratis internasional ke Indonesia. (Gak promo ya) Nah, kita sendiri yang cucoknya dimana.
Hmm, sebenarnya kalau di jabarkan lagi banyak stories dari perjalanan beliau. Termasuk detail berada disana, tips mencari oleh – oleh murah yang ada di lantai 4  jam tower di mekkah dengan harga kisaran 3- 10 real, (FYI, I real itu 4K ) murah – murah banget. Kemudian manfaatkan waktu – waktu kosong dan tidak rame untuk melakukan ibadah umroh dan juga ibadah sholat di masjidil haram.

Nah tips juga agar murah itu termasuk makanan adalah membawa rending hehe. Berhubung orang pekanbaru itu didominasi para minangese dan restoran padang yang sudah lebih rame ketimbang melayu. Rendang adalah makanan terenak dan awet untuk dibawa untuk berhemat. Bukan hanya saat umroh, tapi juga misalnya jalan – jalan ke negara lain sebagai umroh plus – plus. Beliau juga sharing jika kebanyakan rute orang Indonesia itu ke Madinah dulu untuk belanja dan keperluan lainnya dan kemudian ke mekkah untuk ibadah utamanya. Tapi rute ala sebagian besar orang Malaysia malah kebalikannya yakni didahului ke mekkah dulu baru Madinah. Itu deh, tergantung pilih rute seperti apa dari kitanya. 

Untuk melakukan vaksinasi meningitis beliau merekomendasikan dua minggu sebelum perjalanan, jika melakukan vaksin dekat pada hari keberangkatan tidak akan berguna. Karena vaksinnya bekerja hanya setelah dua minggu. Banyak mencari tahu informasi terbaru update ada di sana. Kemarin beliau mengalami kisah jika perjalanannya di shock-kan beberapa berita, ada yang bilang pesawat Malaysia airline yang ditumpanginya tak membuka jalur untuk umroh lagi, kemudian ada juga kejadian pembayaran tambahan untuk yang sudah berumroh kurun waktu tiga tahun terakhir, sedangkan beliau sudah berumroh tahun sebelumnya. 

Ternyata dan ternyata, itu tidak teralami olehnya dengan kesungguhan. Padahal beliau menceritakan ada yang gugur mendengar kabar itu, lagi – lagi memang ke niat yang sungguh – sungguh yang membuat bertahan. Nah, untuk pembayaran tambahan sekitar 8jutaan kalo gak salah beliau cerita dikenakan bagi orang yang sudah berumroh di tahun hijriah yang sama jika di tahun yang sama tapi hijriahnya sudah berbeda. Misalnya November 2017 walaupun beberapa bulan sebelumnya ditahun 2017 sudah berumroh tidak akan kena pinalti. 


You May Also Like

0 comments

What's your opinion about this article ?