Gerimis Hujan Mengingatkan Rindunya Surga

by - Desember 17, 2011


Tiik tiik .. "suara hujan gerimis icak-icak"
Saya begitu terkesan, kalo bahasa kerennya "interesting" dengan hujan. Rahmat Allah yang tidak tertandingi ini. Namun, saat ini kebanyakan kita sebagai manusia lalai dengan apapun nikmat yang Allah beri, dan selalu dianggap sepele dan rendah oleh kita, kebanyakan dari kita.
Ingat saudaraku, walau hanya setetes walau hanya sebutir walau hanya segenggam, namun hal itu sangat berarti apabila kita manusia yang tahu diri. "Boro-boro nikmat kecil disyukuri, nikmat besar aja masih sombong" Astaghfirullah .. saudaraku, langkah demi langkah jalan demi jalan, mudah saja menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan dan kufur dalam nikmat. Syukurilah ia walau hanya sebutir, sedikit saja. Sama halnya ketika kita memberikan sesuatu hal kepada oranglain, "ucapan terimakasih saja bagi kita sangat berarti bukan" menandakan bahwa kita dianggap ada oleh orang yang kita beri. Namun, bagaimana rasanya ketika orang yang kita beri itu tidak mengucapkan terimakasih ? tentu kecewa bukan, walaupun itu bukan berarti kita berharap imbalan, namun kita sebagai manusia yang punya perasaan pasti merasakan kekecewaan. Nah bagaimana hal itu, maukah kita menjadi orang yang tidak tahu terimakasih kepada Allah .. Tentu tidak bukan ?
Allah berfirman pada surah Al-Kautsar yang artinya
 "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" Allah memberikan kita nikmat yang banyak, bagaimana cara mensyukurinya ? Allah memberikan solusi, yaitu shalatlah dan berkorbanlah .. shalat adalah ibadah yang mana salah satu yang menjadi wujud syukur kita padanya, dan berkorban dalam hal ini bukan hanya berkorban ketika hari raya idul adha saja, melainkan berkorban jiwa dan raga demi Agama Allah yang mulia ini.
Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda: “Shalat yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat nabi Daud; ia tidur setengah malam, kemudian bangun sepertiganya dan tidur seperenam malam. Puasa yang paling dicintai oleh Allah juga adalah puasa Daud; ia puasa sehari, kemudian ia berbuka di hari berikutnya, dan begitu seterusnya”


Begitu mulia Islam ini saudaraku, hanya dengan sedikit nikmat saja dan kita mensyukurinya begitu sesak rasa kebahagiaan yang ada jiwa dan nurani ini. Ingatlah saudaraku, nikmat duniawi hanyalah sementara, nikmat seutuhnya adalah ketika kita bersyukur dan kebahagiaan yang benar dan berasal dari sumber kebahagiaan yaitu Allah SWT.

You May Also Like

0 comments

What's your opinion about this article ?