facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • About Me
  • Life Style
    • Self Improvment
    • Financial Talk
    • Women Talk
    • Parenting
    • Education
    • Eco Living
  • Travel Content
  • My Project
    • Digital Writing Studio
    • Lampung Digital Academy
    • ThinkMe Project
  • Disclosure
  • Contact

Melati Octavia Journal

 

Haloo, sudah lama sekali ya diriku ga menulis di blog kesayangan ini. Terakhir kali itu ya karena ada event yang mengharuskan menulis. Saya ikut menyesal nih. Maafkan yaa! Jujur sejak beraktivitas sebagai tim content. Saya terkadang terlarut riset sana sini untuk improving akun konten kantor ketimbang diri sendiri. Duh mel si cari alasan, ya kadang ada beberapa hal di hidup kita yang harus di korbankan tentunya.

Tapi tenang, diriku tetap aktif melakukan postingan receh dan juga menyampaikan pemikiran di akun instagram diriku. Walau kadang kurang penting. Sesekali serius, tapi diriku ga tahu apa para warganet di sana ikut memahaminya. Wah jadi curhat ya! Hmm, banyak kejadian dari tahun lalu hingga tanpa sadar. Di tahun 2020 sudah berjalan 8 (delapan) bulan, dimana tinggal 4 (empat) bulan lagi menuju 2021. Cepatt sekali berlalu! Banyak merasa diantaranya belum melakukan apa - apa di tahun ini. Pandemi yang merebak ke seluruh dunia di akhir Januari, hingga saat ini membuat kita semua harus terjebak dengan kebiasaan baru yang tentunya bikin stress semua orang di dunia. Termasuk judul kali ini, #DirumahAja atau #StayAtHome. Semua orang harus mengatur ulang konsep bisnis, bersekolah, konsumsi, dan segala kegiatan sosial lain di muka bumi. Yaps! Di muka bumi. 
 
Apalagi manusia adalah makhluk sosial. Digital, jujur  saja menurut diriku benar- benar membantu kita di saat seperti ini. Tetap bekerja dalam mode #WorkFromHome dan jadi #RemoteWorker. Saya sedikit banyak sangat bersyukur, bekerja dalam perusahaan teknologi dan digitalisasi sehingga tak perlu kesulitan shifting dalam pola kerja demikian. Tapi bagaimana yang di tempat lain ya. Itu PR besar buat kita semua.

Hal yang benar - benar berpengaruh dalam hidup kita adalah shifting gaya hidup yang lebih higienis, sehat, dan juga tentunya mengurangi aktivitas sosial. Sebagai anak introvert sih, tentu hal yang menyenangkan barangkali. Tapi mungkin beberapa hal akan mempengaruhi, kayak event offline yang biasanya dihadiri para blogger, atau juga mencari inspirasi keluar rumah. Pasti ada sesuatu yang berbeda, dengan kita in touch langsung dengan beberapa hal.
 
Walaupun sebagai seorang introvert saya tetap suka jalan - jalan! Bahkan beberapa target negara hasil nabung - nabung mau dijalakan. Saya cukup bersyukur, sempat traveling dalam kegiatan gathering kantor di Malaysia dan Singapore awal tahun, sebelum pandemi akhirnya tersiarkan di seluruh dunia di bulan Januari 2020. Tapi nih, saya tetap harus merelakan cita -cita saya liburan ke Korea Selatan bulan September - Oktober dengan melakukan refund hasil berburu promo tiket murah tahun 2019 lalu. Saya yakin semuanya ada hikmahnya. Walau tetep sedih huhuhu



Jleb! Saat mau nulis berkaitan dengan judul diatas. Sebenarnya, sebelum tulisan ini saya sudah membuat draft tulisan mengenai anak muda agar bisa memudahkan hidupnya dengan hal sederhana sesuai perkembangan zaman. Tapi sepertinya, topik ini lebih menarik dan sengaja saya pikirkan lebih dulu ketika mendapatkan suntikan insight baru saat pantengin TEDx Talks yang belakangan sering absen. Biasanya saya senang mantengin TeDx Indonesia tapi karena rasanya sudah saya simak semua. Saya pun  mencoba untuk menyimak TeDx versi luar, dengan kekhawatiran bahasa inggris saya yang ga bagus – bagus amat yang juga bikin nunda nyimak versi luarnya. Namun ketika mencoba searching dan menontonnya,  ternyata ga sesulit yang saya pikir haha *kecurhat deh.

Jadi kegalauan tersendiri pasti diri kita - kita. Terutama yang baru selesai perkuliahan. Ketika sadarnya apa kata televisi dunia begitu banyak onak berduri dalam berjuang haha. Saya sebagai orang yang masih dalam hangat – hangatnya setahun lalu lulus masih ingat cemasnya kala itu. Bagaimana kegalauan teman – teman, ketika belum menentukan status akan kemana dan bagaimana. Termasuk saya di tahun sebelumnya. Bisa lihat tulisan flashback saya di 2017 yang menguras emosi.

Masa transisi wajar sebenarnya mengalami kekhawatiran. Walaupun kelak sudah mendapatkan pekerjaan, atau hal baru yang sudah diputuskan. Kekhawatiran kita pada hidup gak sampai situ aja. Tapi juga masih bercabang sama hal lainnya. Termasuk usia kelak semakin meninggi, tanggungjawab akan hidup bertambah, sikap “main – main” dan santai udah ga bisa jadi kebiasaan.


Saya akan sharing tentang apa yang saya simak dari TedX Talks yang diisi pemuda nan tampan dan inspiratif. Sungguh sederhana, hal yang beliau sampaikan berkaitan dengan hidupnya. Lalu kemudian dia petik hingga menemukan jawaban. Pemuda nan tampan tersebut merupakan CEO Muda Gerakan 80.000 hours sebuah gerakan membantu anak muda untuk menemukan dimana arah hidupnya untuk berkarya. Yaps, si ganteng itu bernama Benjamin Todd. Di awal presentasi disampaikan begitu menarik.

Dia bercerita bahwa dahulu memiliki interest (ketertarikan) menjadi ahli martials arts. Namun pada kenyataannya beliau gagal, sambil nunjukin foto yang dia tinju habis – habisan di ring. Audiens pun tertawa. Setelah itu dia kemudian tertarik mempelajari filsafat dan mendalaminya, setelah mengalami kegagalan tersebut. Sampai pada akhirnya dia menyadari, bahwa ia tidak mendapatkan penghasilan dan pekerjaan yang dia dapat dari filsafat. Kemudian akhirnya dia memutuskan berhenti. Sambil menceritakan ia mengutip kata – kata ini ;
“Philosophy  is a bunch of empty ideas” – Peter Unger
Ia pun tidak putus aja dan mengeksplorasi kembali mencoba mempelajari dunia finansial dan investasi. Dalam menjalani hal itu, ia masih mencari tahu apa arah yang dituju. Dari cerita tersebut terllihat ya guys, ia yang tidak berputus asa dan terus bergerak.

Dalam persentasinya dia juga memberi pemahaman dan juga pertanyaan kepada kita kemanakan 
yang kita ikuti sekarang ?

Mengikuti orang tua kah ?
Mengikuti uang dimana berada ?
Mengikuti passion kita ?

Benar- benar kekhawatiran yang sering terjadi di diri kita bukan. Apakah dengan ikut passion yakin bakal sukses ? Apa dengan passion yang sesuai dengan pekerjaan dapat menjamin kesuksesan ? Pertanyaan yang begitu mendalam. Ternyata ketika dijabarkan tidak ada hal pasti untuk jawaban tersebut.

Saya mengambil kutipannya “ Your present interests are not a solid basis for career decisions”
Jadi ketertarikan kita akan sesuatu tidak bisa menjadi dasar sebuah karir yang pasti. Entah itu karena suka nulis kita wajib jadi penulis. Karena kita suka masak karir kita akan menjadi chef. Pasti teman – teman menyadarinya bukan ? Bahkan jurusan perkuliahan yang teman – teman ambil belum menentukan dan menjamin kelak apa yang benar – benar menjadi arah tujuan teman – teman.

Saya mungkin bakal mencampur pembahasan ini. Karena ada dua video yang relevan mengenai tema kali ini selain Si mas-mas ganteng tadi hehe. Sebelumnya saya sebenarnya pernah bercerita juga tentang hal ini pada tahun 2016. Sebuah pandangan saya tentang sebuah berharganya value (nilai) dan dampak (impact) Lemahnya, saya menuliskannya sangat berbasis opini dan sulit dipahami orang lain, saya rasa demikian haha. Di karenakan saya masih minim referensi pada saat itu. Teman – teman bisa baca di sini :

Baca Juga : Value, Purpose, and Impact

Video lain yang relevan diisi oleh mbak cantik. Beliau adalah seorang trainer, dan juga praktisi branding di Amerika Serikat. Ohya saya lupa memberi tahu bahwa mas sebelumnya merupakan alumni Oxford jadi wajar banget pake data dan sangat teoritis.
Sedangkan mbak mbak ini cerita berbasis “ Kata Emaknya” Unik kan ya ?

Di awal sharing si mbak bernama Terri Tescipio itu cerita kalau dia ikut – ikut hal yang lagi booming sekarang mengenai follow your passion. Dia sudah berkali – kali berganti pekerjaan, menjadi editor, host radio, dan berbagai pekerjaan lain. Dia cerita tentang di awal dia selesai kuliah dan seringkali ada pertanyaan “ What's Next ?” Dan menurutnya hal itu sangat mengintimidasinya dan kita juga sering kan ya mendengarnya  “Ternyata orang amerika sama juga ya wei” –author comment-

Kemudian dia juga mengatakan bahwa banyak buku passion juga sering menyesatkan bahkan makin membingungkan orang – orang kini. Hingga suatu hari, ibunya teriak ke kamarnya. Pada saat ia mengalami depresi akibat menjawab pertanyaan tersebut. Terri sudah banyak berganti pekerjaan dan profesi. Dia sempat mengurung diri beberapa bulan karena tidak tahu apa yang akan dia perbuat lagi.

“Heei jangan diam aja terri, keluar rumah lah ambil pekerjaan. Ambil lah kerjaan apa saja.. jangan seperti itu!”

By the way, ini real life banget lah yaa..

Akhirnya dia pun mencoba mengambil pekerjaan tersebut dan dia membuang semua yang dia pikirkan tentang passion, "my experience for the job is zero and nothing," Ucapnya saat menjelaskan keadaannya. Ketika ia berusaha keluar dari lingkaran ketidak bergerakan dan keterdiamannya itu.

Banyak hal yang ia dapatkan dari pekerjaan itu, ia kemudian lambat laun mencintai apa yang dia lakukan. Walau di awal ia tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman akan bidang tersebut. Dia seperti hidup kembali katanya. Terri mengatakan dengan tegas, bahwa "passion is feeling" Yaps! Passion adalah perasaan," and feeling will be change", sambungnya. Perasaan akan berubah.

Simpulan yang sangat dramatis bahwa dia mengatakan, biarlah passion yang mengikutimu bukan kamu yang mengikuti passion. Jika kamu mengkhawatirkan masa depan, itu bukan kamu saja orang – orang juga memikirkannya. So, it’s Okay! Jangan mempressure diri pada keraguanmu jalani dan bina dirimu menjadi orang yang lebih baik dan berkembang.

Jadi apa yang harus kita lakukan teman – teman ?

Apa simpulan yang kita dapat dari dua inspirator ini ?

Benjamin Todd kemudian mengakhirinya dengan sebuah kata yang menjadi judul tulisan ini. Kata yang membuat saya mengangguk. “Do What’s Valuable” Buatlah sesuatu yang bernilai.
[ Lalu saya bergaya swag dengan kaca mata hitam, yo yo men !] garing banget dah hahaha.

Helping people, make something, sesuatu yang bisa membuat sedikit banyak dunia menjadi lebih baik karena ada diri kita.

Sebenarnya simpulan tersebut sudah dijelaskan Qur’an mengenai apa peran manusia ada dibumi ? Yaps, sebagai seorang khalifah, membuat dunia menjadi lebih baik. Tapi untuk menjabarkannya begitu luas termasuk dimintanya kita banyak mengambil pengetahuan dan juga memahami Al-Qur'an. Intinya, ketika kita percaya akan Allah. Tandanya kita percaya untuk selalu bergerak, jika kita dalam keadaan buta akan arah yang kita tuju bisa jadi kita sedang jauh dari sang pemilik dunia, yakni Allah SWT. 

Jadi jangan berhenti berkarya, jangan berhenti berjuang, jadilah apapun yang baik! Bikinlah sesuatu untuk membuat dunia lebih baik karena kita,

Eh, yang baca smile dulu dong !

Semoga bermanfaat!

Menulis aktivitas komunikasi yang juga kita lakukan antara kita dan kertas serta pena, bisa juga bersama tuts laptop atau keypad handphone kita. Bicara soal nulis, bicara juga soal nilai. Sekarang kita bisa melakukan kegiatan menulis dimanapun dan kapanpun, bahkan dengan cepat menemukan banyak pembaca. Ga hanya berbentuk buku, tapi juga bisa tulisan yang kemudian viral lalu endingnya membuat changes dan mengubah banyak hal. Segitu dinamiskah dampak tulisan saat ini ?

Yaps benar sekali, kalau mungkin blog samping lainnya pernah cerita soal tulisan tidak bermanfaat sama sekali menurutnya. Kalau disini saya pengen sharing bagaimana kita bersikap dalam menulis di era sekarang. Bukan bahas mengenai berbagai bentuknya apakah itu fiksi, non fiksi atau bahkan karya tulis apapun. Tapi sejauh apa kita mengulik isi manfaat dan juga caranya menuliskan sehingga tidak menimbulkan persepsi yang bercabang. Itu peer berat sebagai seorang penulis loh.

Memang untuk menulis dengan penuh isi manfaat itu berproses. Apalagi tingkat pemahaman orang lain tentang manfaat atau tidak bermanfaatnya masing – masing orang berbeda. Ga bisa juga kita maksain anak kecil ataupun orang yang memang ga punya interest dengan kegiatan menulis di awal tiba – tiba menulis dengan penuh makna menulis sekelas bahasa layaknya Shakespeare atau JK Rowling atau penulis berkelas lainnya yang sudah mengubah dunia. Menulis itu awalnya egois menurut saya, layaknya saya dulu menyukai hal demikian. 

Saya menulis hanya untuk melepas rasa resah saya di hati dalam bentuk diary bercerita tentang kekesalan saya terhadap adik saya yang suka merebut mainan saya atau menganggu waktu saya sedang belajar untuk ditemankan bermain. Saya sendiri suka tertawa sendiri melihat tulisan – tulisan saya dulu ketika duduk di sekolah dasar. Benar – benar egois sekali, saya sering bercerita tentang diri saya sendiri dan orang – orang di sekeliling saya.
Lambat laun saya merasakan bahwa menulis membuat dampak lebih besar, ketika saya mulai berani mempublikasikannya ketika duduk di bangku sekolah menengah atas.

Adanya ajang – ajang kompetisi menulis, dan kemudian berhasil menang dan aplikatif untuk dilaksanaakan. Saya merasa bahwa tulisan harus naik tingkat, di level bukan hanya mementingkan emosi pribadi tapi juga bagaimana membuat perubahan di sekitar. Mungkin pada saat itu tulisan saya seputar hal berbau ilmiah yang sifatnya aplikatif. Bagaimana kalau tulisan itu berbentuk fiksi atau seperti sebuah ide yang kemudian berhasil membuat orang lain terhanyut di dalam nya. Saya memegang kata – kata Andrea Hirata setiap kali dia di wawancarai di banyak talkshow seringkali saya mendapatinya mengatakan ini,
“Sebuah karya akan tulisan akan menemukan penikmatnya sendiri”
Bisa jadi karyanya tak berkontribusi, tapi bisa jadi dengan hasil dia menulis dia mengubah kehidupan keluarganya. Dia bisa membiayai hidupnya dan bersekolah karena hasil dia menulis.
“Everybody have a reason why he always to write and write”
Dan di era sekarang tulisan yang perlu dapat perhatian adalah kebohongan – kebohongan yang beresahkan, hoax – hoax yang menganggu, mengancam banyak hal di berbagai sisi. Tulisan yang mencederai sekelompok orang bahkan menghancurkan dan membunuh. Lihat begitu berat tanggung jawab seorang penulis, seperti juga wartawan. Saya ingat kata – kata yang pernah di sampaikan di movie Negeri 5 Menara saat Alif mengajukan diri sebagai wartawan pesantren. Kata – kata yang di sampaikan pemimpin redaksi bulletin itu yang di perankan Dwi Andhika,
“Kamu tahu Alif ? Dengan ini (Sambil menunjukkan pena dan kertas buletinnya) dan kata – kata kamu bisa mengubah dunia”
Hoax dan berita tidak benar itu yang seharusnya kita berantas, dimulai dari diri kita yang membentengi diri dari hal ini. Ingat dalam Al-Quran, Allah menerangkan sangat jelas perkara ini. Menurut saya, tafsiran dari ayat ini sudah jauh melebihi dari teori – teori jurnalisme dan komunikasi yang saya pelajari terutama konsep 9 Elemen Jurnalismenya Bill Kovach rasanya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Al-Hujurat 6)
 
“(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (An-Nur 15)

Begitu banyak ayat yang menerangkan hal ini, bahkan saya pernah membaca banyaknya kabar ketidakbenaran juga merupakan tanda akhir zaman. Dimana dajjal sebagai pendusta sudah mendekat.
Jika di tafsirkan sedikit, apa itu orang fasiq. Fasiq adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Sedangkan di dunia permedia sosial-an kita saat ini banyak sekali media yang anonym yang tak jelas wujudnya. Siapa dia, bagaimana dia, seperti apa dia. Kita hanya melihat media online yang bahkan masih berupa blog gratisan serta tak jelas asal usulnya dengan mudahkan kita share kita bagikan dengan orang banyak. 

Media yang begitu banyak yang hanya bermodalkan seratus ribu untuk membeli domain dotcom, langsung saja kita percayai. Bahkan bermodalkan sejutaan untuk membeli hosting dan kemudian membangun situs onlinenya kita dengan semena – mena ikut turun membagikan banyak kebohongan yang bukan hanya meresahkan diri kita dan juga orang lain. Dalam Qur’an telah jelas bahwa kita dahulu diminta untuk meneliti kebenarannya dulu agar kita tidak mencelakaan orang lain karena kelalaian kita. Untuk lebih jelasnya teman – teman bisa buka buku tafsir mengenai dua ayat diatas. Saya yang masih awam ini apalah daya hanya mengutip dan sharing kembali apa yang pernah saya pelajari.Jika kita tahu tulisannya tidak benar, segera tinggalkan. Jangan sampai terjebak dengan itu dan kemudian kita menernakan dosa kita hanya karena berbagi berita bohong.

Nah bagaimana seharusnya bersikap ketika menulis ? Lagi – lagi jika kamu masih belajar dalam hal itu. Teruslah menambah pengetahuan, banyaklah melahap buku dan jangan lupa untuk memilah dan menelaahnya juga. Karena juga tak semua buku yang harus kamu benarkan satu persatu. Berjanjilah dalam hati ketika kamu niat menjadi seorang penulis adalah memberi sesuatu hal bukan hanya hiburan semata, tapi sedikit banyak juga memberikan makna – makna yang dapat diwariskan yaitu berupa ilmu.

Selain itu dalam menyampaikan opini berusahalah menjadi penulis yang santun, walaupun kita tahu dan gregetan dengan sebuah kondisi akan suatu hal gak semua orang bakal nerima cara kita menulis jika disertai kata – kata sarkasme (suatu majas yang digunakan untuk menyindir, menyinggung seseorang atau sesuatu). Walaupun saya juga kadang kala ada mencoba demikian, saya berusaha agar tulisan tersebut sebenarnya juga mengingatkan diri saya pribadi juga tanpa saya menyudutkan seseorang, sekelompok orang, dan lain sebagainya. Penulis yang santun, tentu juga baik untuk pembaca dan penulis. Kalau misalnya penulis rame komentar karena nada tulisan yang cenderung sarkasme, tentunya hidup kita yang harusnya tenang menerima banyak pahala akan apa yang disampaikan malah sebaliknya menerima cacian. Wah, kan berabe yaa :D

By the way, kita semua disini belajar. Belajar menjadi penulis yang selalu memberi manfaat dan juga menjaga martabat tentunya . Tentu perlu proses dan perlu juga orang – orang yang selalu mengingatkan untuk kebaikan.
Saya jadi diingatkan kembali dengan status saya setahun lalu tepat hari ini, mungkin masih bisa kita renungi bersama 


yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Keep Inspiring!



Belakangan ini kata pejuang passion terbayang di pikiran saya. Bukan mengenai apa yang kita miliki atau kita punya (dalam hal passion) tapi bagaiman kita memperjuangkannya agar tetap menjadi miliki kita.

Kenapa passion harus di perjuangkan ?
Beberapa artikel yang saya tahu mengatakan passion itu bisa dicari. Sambil mengerjakan pekerjaan, berada dalam berbagai aktivitas kita akan menemukannya. Tapi bagaimana jika sejak awal dia berkecimpung di beberapa hal, ia sudah menemukan hal asing di dirinya. Misalnya, dia ada di jurusan biologi tapi tanpa sadar dia menemukan diri dia dapat berkarya dan bermanfaat dalam bidang gambar dan melukis. Sedangkan hal yang ia jalani sedikit bertolak belakang dengan apa yang ia kerjakan. 

Ada banyak cerita yang menurut saya cerita tentang ini. Entah bagaimana saya selalu beranggapan jika passion itu dekat sekali dengan impian kita. Walau ada beberapa orang yang bisa jadi menjadikannya sebagai aktifitas melepas penat tanpa memimpikannya lebih lanjut. Tapi ada juga orang – orang yang harus berada dalam kondisi yang dilema. Kita ia memahami dirinya berbeda pandangan orang lain memandang dirinya.

Masa dilema ini semakin kuat ketika kita berada di masa transisi. Saya ingat betul ketika saya dilema masuk SMA atau SMK atau bahkan sekolah madrasah Aliyah. Ingat ? Masa transisi. Begitu pula ketika memilih jurusan di kampus. Tak jarang banyak orang yang salah jurusan karena tak siap menghadapi masa transisi itu.

Passion itu apa ?
Di beberapa artikel bilang begini “ah passion itu istilah yang muncul yang lagi ngetrend aja sekarang sebenarnya passion itu dimana aja bisa ketemu”
And see, itu tergantung orang mempercayainya apa enggak. By the way, saya pribadi punya pandangan sedikit berbeda apa yang di maksud passion. Menurut saya passion itu seperti penemuan. Yups! Setiap kita menjalani beberapa hal yang random setiap hari, kita pasti menemukan sesuatu yang berkesan dan kemudian kita gak berhenti untuk melakukannya lagi dan lagi. Kemudian kamu melanjutkannya lagi di hari berikutnya menambah kemampuan skill dan lainnya agar rasa ingin tahu dan rasa puas itu bertambah. Bagi penulis, menulis aktivitas menyenangkan bahkan dilakukan berkali – kali menghabiskan waktu untuk menulis. Tapi bagi orang yang memang bukan penulis, bagi mereka menulis adalah hal membosankan dan tak menyenangkan.
Dan kita gak akan bisa memaksakan passion seseorang sekalipun orang tua dan orang terdekat kita. Karena menurut saya lagi – lagi passion itu penemuan. Ibarat harta karun yang kamu cari – cari kemudian kamu ketemu.
Lalu seperti judul diatas, bagaimana dan mengapa passion perlu diperjuangkan ?
Karena banyak hal diluar sana yang berasa “sok tahu” sama diri kita sendiri. Mereka tanpa sadar mempengaruhi kita sehingga kita jauh dari hal yang sebenarnya seperti apa diri kita. 
Apa maksudnya ?

Kita sering mendengar orang lain dan juga memberikan peluang orang lain untuk ikut andil “memilih hidup kita”. Bukannya orang lain tugasnya itu hanya menganjurkan dan memberi masukan, selain itu membuka pandangan. Lagi – lagi segala keputusan ditangan kita, kita lupa akan hal itu. Sehingga kita jadi pengikut dan pengekor. Contoh ketika kamu memilih untuk tetap stay rasa patah hati, entah itu sama pasangan yang belum tahu jodohnya (nah loh!), sama kegagalan lama kamu atau juga hal – hal yang bikin kamu berkutat pada hal yang tidak baik. Itu sama artinya kita memberi kesempatan orang – orang yang menyakiti kamu mengambil hidup kamu yang harusnya bahagia, dan yang harusnya berkarya lebih banyak. Kamu juga memberikan waktu dan kesempatan kepada gagal untuk menjangkiti jiwa kamu untuk berhenti mencoba lagi. Kamu memberikan peluang pada gagal untuk menjadi jawaban akhir dari hidup kamu, benarkan ?

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memperjuangkan passion menurut saya yang bisa kamu renungi dan juga lakukan ?
 
1.    Ikhlas

      Ikhlas disini ketika kamu punya passion tapi pada suatu waktu kamu ga bisa mengerjakaannya dengan penuh karena sesuatu hal. Banyak orang di luar sana karena terjebak dengan kondisi yang dia miliki sehingga sesuatu yang dia miliki itu belum bisa di-usahakan maksimal. Ikhlas dalam artian tidak memaksa keadaan untuk mengikuti kemauan kita, tapi dalam menjalani kita jalani dengan penuh rasa ikhlas tanpa meninggalkan sesuatu yang kita sukai. Saya selalu percaya, Allah akan kasih jawaban jalan mana yang harus kita pilih kedepannya.

2.    Berkomitmen menembus batas tantangan
       Ini penting juga, kita seringkali kejebak zona nyaman dalam kondisi realitis. Misalnya, dalam lubuk hati terdalam kamu ga pengen bekerja di perusahaan besar, kamu ingin sekali tetap menjadi pelukis yang idealis menciptakan banyak karya. Ini skill yang kamu pendam banget. Tapi karena kondisi misalnya kamu harus ngebiayaain adek kamu kuliah, terus kamu anak yang menjadi tulang punggung keluarga. Ini tantangan berat buat kamu. Gimana bisa memilih  Nah orang – orang yang keren menurut saya itu adalah yang bisa memecahkan problem pilihan – pilihan ini, bisa menembus batas tantangan, tapi juga tak egois dengan dirinya. Tetap realitis dengan keadaan. Jika kamu berkomitmen pada hal demikian, kamu adalah pejuang!

3.    Fokus sama diri sendiri
     Ini penting, kita suka kebawa arus. Apakah itu pertemanan, cara pikir, pandangan – pandangan yang membuat tentunya kita terbawa arah. Syukur banget kalo baik, kalo semua pandangan yang dimiliki membuat kita jadi manusia yang jatuh, ga percaya diri, hancur. Yang ada kita sudah menutup jalan hal baik di masa depan. Please deh, ga semua omongan orang yang memang harus kita telan mentah, jika ada saran ataupun masuk walaupun terkesan menghakimi ambil aja hikmahnya untuk kita perbaiki. Fokus pada perbaikan diri kita saja, karena cuman kita sendiri yang tahu siapa diri kita. Be grow and focus for yourself!

4.    Berkompromi dengan banyak hal ( mengkomunikasikan)
    Ini peer juga bagi saya, saya juga walaupun berkutat di ilmu komunikasi sebagai bidang ilmu perkuliahan. Ilmu komunikasi itu ilmu kompleks. Tiap orang punya kesan tersendiri kita menangkap sebuah sinyal komunikasi, tak jarang kita suka miscom! Terutama kalau kita bergesekan dengan dunia baru dan hal baru. Satu lagi yang perlu kita pahami, kalau manusia itu senantiasa berubah dan dinamis. Kita sering banget ngejudge orang atas sesuatu hal hingga kedepannya berpikir orang itu akan “selalu begitu”. Tiap orang selalu mengalami proses kepribadian dalam hidupnya terkecuali dia sudah tak bernyawa. Jadi, mau tak mau ketika kita sedang memperjuangkan passion komunikasikan hal itu kepada orang lain yang berkaitan dengan passion dan impian kita, berkomunikasi tentang bagaimana saling mendukung, saling mendorong hal – hal baik, dan mengingatkan akan hal – hal tak baik.

5.    Slow motion ~ 
            Apaan nih sok english banget?! Saya belajar slow motion itu istilah di salah satu mata kuliah saya di ilmu komunikasi pada mata ajar fotografi. Jadi ambil gambar foto yang keliatan proses berpindah alias bergerak misalnya buku yang tertiup angin. Ada bekas jejak lembaran yang terbang tertiup gitu. Nah kalo menurut saya hidup kayak gitu juga sebaiknya. Kita seringkali pengennya instan, apalagi kalau ngomongin sukses. Menurut saya, seharusnya kita harus slow motion pada proses yang berkaitan dengan dalam diri kita. Seperti belajar berkepribadian baik, skill baru yang sifatnya membutuhkan curahan emosional yang tinggi. Kecenderungan yang saya perhatian, apabila ada sesuatu hal yang terlalu cepat dalam memproses menuju sukses. Akan berat dalam menghadapi tantangan – tantangan yang jauh lebih sulit, karena ia terlalu cepat berlari hingga lupa ternyata ada kerikil yang disiapkan yang sudah tampak sebenarnya di awal pertandingan namun ia lupa hingga terkena kerikil tajam itulah di puncak finish (istilahnya seperti itu). But kita dalam menjalani juga harus memperhatikan langkah, kapan kita harus bisa berjalan sedikit lebih cepat kapan kita memang harus menikmati proses dan memperhatikan langkah kita lebih rinci.
Jangan kecewa mungkin proses kamu belajar dan berhasil lebih lamban ketimbang teman – teman kamu yang lain. Tapi bisa jadi kamu memiliki cara pandangan lebih luas dan lebih dibutuhkan ketika kamu menjalani proses lebih lama dari yang lain.

Semoga menginspirasi!

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca!

Hello, judul ini sebenarnya saya dapat dari sebuah program project kak Iqbal Hariadi di Soundcloud ketjehnya. Keren deh buat menjelaskan situasi saat ini. Seperti biasa kejadian kayak gini sebenarnya banyak dialami sama temen – temen yang sudah kelar kuliahnya.  

Mau kemana ? Ngapain abis ini ? Kok aku ga keren kayak mereka ya ?
Semuanya diri sendiri yang bisa jawab. Jujur nin, saya sendiri cukup lama berkutat dengan pertanyaan itu. Di sela – sela ngerjain skripsi, hal yang ditanyakan itu menjadi sesuatu yang lebih pressure ketimbang corat coret dari dospem akan skripsi kita, atau sibuknya #perjuanganskripsi. Menurut saya lebih berat bertanya akan pertanyaan diatas. Saya lebih takut ditanyaain, “mel habis ini kamu ngapain ?” ketimbang “skripsi kamu gimana kabar?” haha, sama aja sih bebannya tergantung yang nanya haha. 

Tadi malam, saya ga sengaja bisa berkontak ria sama temen jaman SMA dulu yang sekarang sedang kuliah di luar kota. Biasa deh namanya reunian, nanyain kabar setelah itu kegiatan, dan kesibukan. And then dari segala macem capture yang doi upload di medsosnya, saya jadiin pertanyaan balik ke doi. Dia jadi cerita kalau apa yang ia rekam di medsosnya ga sengaja dia tekuni, dan doi ga yakin yang dia kerjain sekarang bakal bisa jadi sesuatu hal “berguna” di masa yang akan datang. Doi itu akademis banget waktu SMA. Ikut olimpiade, lomba – lomba, pelatihan, lalu doi terusin bidang itu buat ngambil bidang perkuliahan yang linier banget sama jurusan doi waktu SMA dulu. Saya pribadi awalnya yakin itu jadi passion dia, tapi pas saya nanyain ulang. Ternyata ga seperti yang saya duga, ternyata ada sebuah kedilemaan yang terjadi di pikirannya. Saya ga tahu persis sebabnya, mungkin aja dia menemukan sesuatu yang lebih asik atau bisa jadi doi masih belum yakin bisa menguasai bidang yang dia tekuni sekarang, sekarang dia malah jadi hand lettering handal. *maap wik jadi ceritain kamuu*

Jadi keinget cerita saya dulu yang jaman kecil suka banget hal – hal berbau scientist, ikut lomba matematika, ipa, sampe jurusan di SMA juga mulus juga di IPA dan segala kegiatannya. Lalu, ntah apa yang terjadi sekarang, ketika saya malah berada di jurusan sosial pas kuliahan yang notabene jauh banget sama yang saya pelajari waktu dulu. What Happen ?
 
Merasa waktu sia – sia ?
Gak banget! Saya yakin semua yang kita jalani dan kita pilih pasti ada hikmahnya. Mungkin saya harus ngelewatin beberapa fase itu supaya menemukan apa yang saya cari sebenarnya, apa yang bisa saya lakukan sebenarnya. Saya memang suka nulis sejak kecil, seperti nulis diary. Karena waktu dulu juga belum ada internet, blog yang secanggih sekarang. Tapi sedikitpun dan tak pernah terlintas ingin jadi penulis. Bahkan dulu sempat mikir ingin jadi penyanyi. Barangkali karena waktu kecil saya suka banget dikomporin teman – teman buat nyanyi karena ada di klub paduan suara, teater, dan rebana.

Tapi saya bersyukur banget gak kelamaan nemuin apa yang saya suka, dan saya senang berhasil ngambil jurusan kuliah saya saat ini yang “guee banget dah” walaupun orang – orang banyak yang bilang kalau kamu suka sama jurusan kamu tekuni saat ini di perkuliahan dan kamu yakin ga salah jurusan setidaknya IPK kamu itu sempurna 4.0! Lalu saya ? Hampir – hampir deh yaa, tapi belum sampe. Gara – gara omongan ini saya pernah gak pede, “beneran sih kamu meel suka ama jurusan itu ? serius sama yang kamu pilih?”

Kalau flashback, ketika jaman seleksi snmptn, daftar kuliah sana sini. Saya sering banget dapat cemooh. Karena jurusan yang saya ambil ga linier banget sama aktivitas saya waktu SMA yang notabene serius. Terutama aktif di kegiatan ilmiah remaja.
“Yakin kamu meel ? itu jurusan buat orang – orang yang ngomong kedepan loh mel ?”
“Kamu tahu kan jadi wartawan gimana ?”
“Yakin meel, disitu bakal ada ini itu dan bla bla bla”

SAKIT ?
Yups, ada masa nya waktu itu merasa gitu, Karena pertentangan demi pertentangan bukan hanya dari orang terdekat teman – teman tapi juga orang tua. Karena saya anaknya yang benar – benar melenceng. Notabene keluarga rata – rata basicly anak – anak scientist, akademical, terus rata – rata berkutat di medis, tehnik, hal gitu – gitu terkecuali alm ayah saya yang diploma ekonomi di jamannya. Tapi ya ekonomi masih ada matematikanya kan.
Itu lain ceritanya dilemma pasca SMA. Nah sekarang dilemma pasca kampus.
Pertanyaaannya lebih menjubel lagi. Jaman dulu mungkin kita nemuin hanya ada beberapa pilihan untuk kita. Kalau sekarang, kalau mau memilih bekerja ada banyak lanjutannya, mau kerja kayak gimana ?
Kerja yang kantoran kah, kerja yang project oriented kah, atau buka usaha. Bahkan trend abis kuliah nikah dan ambil S2 sudah jadi pilihan banyak orang ketimbang dulu, yang dua pilhan ini jadi second line yang hanya dipikirkan orang – orang tertentu. Kesempatan beasiswa lanjut studi yang kian luas, cerita nikah muda jadi trend untuk menghindari zina dan say no to pacaran karena dunia kini makin tak terkendali. Jadi membuat banyak pilihan bukan ?

Jadi galau anak sekarang lebih mengerikan ya ?
Hmm bisa jadi, karena pressure yang lebih tinggi. Sentuhan perubahan dan globalisasi yang kian cepat membuat kita gak bisa jadi orang yang tertinggal informasi dan peluang. Kompetisi kian berat. Kalau galaunya lama – lama yaa susah juga. Kita hanya jadi manequine di dunia yang fana ini. Duh bahasanya ..
Menurut saya galau adalah sesuatu hal yang “diam ditempat”, Why ?
Orang galau sulit mengambil keputusan, cenderung pada kondisi tak memilih. Kondisi nyaman dan diam. Gak nyaman sih, tapi bingung dengan segala pertimbangan yang ada di kepalanya, terlalu over untuk memikirkan apa yang akan terjadi yang ada di masa depan, sayangnya khawatirnya itu negatif semua. 

Lalu saya ? Yups saya pernah! Lalu salahnya saya pada saat itu adalah, saya hanya memikirkannya sendiri. Saya diam, saya tak berbagi dan bertanya dan saya tak berusaha keluar dari lingkaran “devil” itu, yang bikin recovery nya jadi lama.
Lagi lagi komitmennya ke diri sendiri,
“aku ga bisa nih gini – gini terus harus berubah”
And then ketika hal itu muncul di pikiran kita, kita menjalankan sesuatu dengan let it flow dan berusaha menerima segala kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang. Lalu apa yang akan terjadi
BLAAP!
Allah kasih jawaban ke kita! Yups! Entah itu peluang, entah itu kesempatan, apa itu sebuah hal yang kita saat ini risaukan akan muncul titik terangnya kalau kita memahami. Yaa! Allah tidak tidur. Allah selalu dengar dan tahu apa yang diinginkan hambanya. Makanya ilmu ikhlas itu berat, tapi ketika berhasil menjalaninya, keajaiban demi keajaiban akan datang sebagai bentuk karunia Allah dan hadiah dari Allah kalau hambanya berhasil menjalani ujian yang diberikan. Ujian menerima, ujian berusaha dan berikhtiar.

Kamu sedang galau ?
Kalau kamu masih stagnan sama posisi sekarang dan ga maju – maju saya pastikan kamu dalam fase itu. Normal kah apa aib kah ? Hmm, nikmati prosesnya tapi kalau udah sadar dalam posisi seperti itu harus cepat – cepat berkomitmen untuk berubah. Belajar terus, dan selalu mencari teman – teman yang positif yang bisa dongkrak rasa percaya diri dan melepas rasa khawatir kamu sama hal yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Mungkin cara kita menanggapi masa depan berbeda, versi sukses tiap orang berbeda. Kita suka galau karena liat kondisi orang lain yang menurut kita lebih baik, padahal belum tentu. Bisa jadi dia malah tidak nyaman dengan kondisinya saat ini. Jangan banyak menduga – duga dan just focus for yourself!
Kalau kamu belum mendapatkan apa yang kamu cari, ngerasa salah jurusan atau masih dalam mencari dan mencari. Belum tentu masa depan kamu suram karena kamu terlambat menemukan diri kamu ada dimana,
Saya jadi ingat quote ini
“Belum tentu orang yang terlebih dahulu maju itu adalah yang paling baik. Terkadang orang yang dulunya berproses menjadi yang lebih baik walau prosesnya lambat akan menemukan sesuatu yang lebih bernilai karena dia menikmati segala prosesnya dan dia mengerti perjuangan untuk menjadi yang terbaik, ketimbang orang yang melewatkan hal itu dan cepat maju” Dream High
– Ini scene dimana Hye Mi sedang curhat kalau merasa tersaingi dari sahabatnya yang progress untuk debut menjadi entertainer lebih cepat ketimbang dia yang harus mulai dari 0 lagi karena karakter buruk yang ia miliki. Guru Kang yang jadi pembinanya saat itu menasehatinya quote keren itu, and then Hye Mi menjadi sukses versi dia sendiri dan terbebas dari karakter lamanya yang egois dan ga peduli akan orang lain.-
Jangan lihat kalau itu qoute dari drama korea (teruntuk dramahaters) *tutup mata
------------------
Semoga curahan ini menginspirasi!
For the next!
Cerita tentang hari melewati pasca kampus

Keep Reading !
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca


Hampir semua blog di awal tahun sebagian besar cerita dan flashback ceritanya di tahun lalu. Apa yang dicapai ? Apa yang dilakukan ? Dan rencana – rencana apa kedepannya. Jujur saja di akhir tahun saya merasa berbeda  suasana. Saya belakangan ini tak banyak melakukan sesuatu bahkan membuat kabar status di media sosial haha. Sampai pada akhirnya saya memulainya dengan beberapa status terbaru dan mulai aktif di beberapa media sosial, ada yang kemudian menyapa dan menanyakan. Barangkali teman – teman terdekat mengetahui apa yang saya lakukan atau setidaknya tahu saya sedang menghabiskan waktu sedang apa. Jujur saja, selain fighter sama hal yang seharusnya saya selesaikan di pertengahan tahun, ada masanya saya berdiam dan jujur menjauhi beberapa lingkaran yang biasanya saya berada. Ini adalah momen saya untuk merenung kemana, bagaimana, dan seperti apa.

Biasa deh kena sindrom quarter life crisis yang sudah dimulai, ketika sudah menyelesaikan studi. Walaupun rencana di awal sudah dirancang sedemikian rupa. Kita lupa bahwa kita terikat. Kita, mimpi kita, rencana kita bukanlah milik sendiri tapi juga ada orang lain di dalamnya. Saya banyak mempertimbangkan hal itu dan jujur saja menghabiskan banyak waktu, dan juga perasaan. Duhh mellow. Saya gak absen kok untuk menulis, saya dominan menulis belakangan di buku diary haha. Jadi gak bisa di posting deh hihi.
 
Untuk tulisan selanjutnya ada beberapa artikel dan jurnal yang saya sedang riset dan juga saya himpun menjadi sosial project saya pribadi kedepan. Saya merasa menjadi seseorang yang sulit sekali menepati janji sendiri, karena hal demikian hal rutin yang biasa saya lakukan menjadi sedikit berbeda bahkan di mata orang lain berkurang. Maafkaan! Sebagai gantinya saya akan bikin giveaway untuk para pembaca blog ini. Yipiiii ! 

Apa sih yang saya lakukan selama 2016 ?
 
Awalnya saya sedih, karena melihat banyak postingan teman tentang banyaaak sekali kegiatan yang dilakukan di 2016. And then, ketika saya flashback di memori saya dan juga album foto. Ternyata saya juga melewati banyak momen, dan hanya karena renungan beberapa bulan ini membuat “rasa” dari momen yang saya lewati jadi terlupakaan. Ohh !
 
Awal tahun saya merencanakan berangkat ke beberapa kota sembari menyelesaikan skripsi. Di awali kabar yang menarik yaitu kesempatan liburan ke pantai untuk kedua kali ( Beach! it’s my favorite place) ke pantai di sumatera barat ! Walaupun di saat itu alasan saya ikut, karena itu sebenarnya acara kantor saya magang, dan saya menggantikan seseorang disana. Hahaha.

Lanjut pengalaman magang selama dua bulan yang cukup menguras berat badan saya. Di sisi lain seneng, disisi lain lumayan stress! Saya gak menyangka kalau profesi dan bidang public relations perusahaan swasta itu adalah power rangers! Kerja kantoran sepertinya bukan style saya. Walau menyenangkan dan banyak ilmunya, saya kehabisan energi fisik yang bikin saya susah mengeluarkan ide, karena waktu luang hanya bisa digunakan sama istirahat. Kerasa banget capeknya, belum lagi kalau udah lembur. Saya sempat sakit semingguan, selain cuaca lagi gak bagus saat itu dan fisik lagi drop pas kerja beberapa kali mimisan. Duh jarang – jarang dah, karena ngantornya di rumah sakit langsung cus ke UGD. Memalukan sih bagi saya haha. Kerja di rumah sakit kok sakit, haha.
 
Lanjut setelah magang, di waktu yang sama dari awal tahun saya mendaftarkan diri sebagai panitia FIM 18 dan kepilih di panitia desain. Ini tantangan baru lagi, karena di percayakan di desain, padahal saya masih desainer amatiran.

Banyak hal baru yang saya dapatkan dari teman – teman yang mahir, mulai dari nyoba corel draw, illustrator. Kepikiran buat upgrade lagi ilmu desain ini. Karena saya belajarnya juga otodidak. Gak ikut course khusus seperti waktu ikut belajar bikin website.
 
Intinya saya bersyukur atas kesempatan dan pengalaman yang saya dapatkan di tahun sebelumnya. Walau dari segi habit, saya jelek banget. Saya memulai ketidakteraturan hidup dimulai ketika saya free dari jadwal kampus seperti sebelumnya. Karena di 2016 sudah gak ada lagi matakuliah, selain skripsi hehe. Hal ini yang bikin saya yang perfeksionis kalau sama namanya agenda, jadi kacau balau karena banyak hal yang gak keduga dateng tiba – tiba.
 
Jadi 2016 adalah momen untuk mendewasakan diri, walau ngerasa belum dewasa – dewasa amet. Banyak hal absurd yang masih sering bikin temen – temen gemes kadang, apalagi kalau percakapan saya suka ga nyambung, tapi kadang saya suka drama sok – sok ga nyambung biar suasana jadi fun (ngebully moment) pake hastag #alasan deh haha.

Apa yang kira – kira bakal dilakuin di tahun 2017 ?
Hal yang di capai pertama kali itu, buku kedua pribadi ! Kemarin rencana bakal di selesaikan November dan desember, gak tahunya sibuk sama daftar – daftar wisuda dan revisi. Sudah deh, kelewat. InsyaAllah awal bulan ini bakal konsentrasi buat editing buku kedua yang sudah jadi. Tinggal edit dan rapih – rapih!

2017 juga mempersiapkan diri sama rencana yang diluar dugaan. Keluarga saya bakal ada isu pindah kota, alias balik kampung. Walau belum fix, saya setidaknya menyiapkan dua rencana. Hal ini nih yang bikin galau setengah mati rasanya. Setiap sharing cerita ini saya teman terdekat. Mereka bakal ngamuk ga jelas, atau ngambek sama saya karena ga setuju sama demikian. Tapi saya juga ga bisa memutuskan, karena sampai sekarang belum ada alasan kuat untuk tetap tinggal. *kemudian mewek lagi*

Lanjut, hal yang paling penting bagi saya adalah perkara ibadah. Kesibukan seringkali bikin saya sering ngaret jam untuk sholat, ya allah berdosanya rasanya. Dulu jaman masih ada jadwal kuliah, masih sering ikut seminar – seminar juga. Belakangan ini baru sadar, gak seaktif dulu. Saya merasa bersalah sekali. Hal lainnya juga ada peningkatan, tapi mungkin cukup keep aja yaa di saya-nya aja.
Hal yang menggembirakan, tulisan saya banyak banget di tahun ini. Hurray! Ketimbang tahun sebelumnya. Walaupun, memang untuk melatioctavia.com lebih sering di tahun sebelumnya. Saya nulis di banyak platform sehingga gak keliatan progressnya kalau hanya di lihat dari satu platform aja. Saya bikin empat buku online. Dua buku di storial, dan dua buku di wattpad. Belum lagi nulis di tumblr. Satu blog lagi yang pengen saya aktifkan itu ceritamelati.blogspot.com, kemarin masih asik obrak abrik desainnya, jadi nulisnya kagak mulai – mulai. *tepok jidat*

Duh ini tulisan gak jelas ya, isinya pada curhat semua. Silahkan jika bikin asam lambungnya naik, harap ditutup saja. *peace!
 
Selain itu di tahun 2017 banyak hal baru di komunitas yang saya dirikan bersama teman – teman, terutama masalah evaluasi kegiatan, rencana – rencana kedepan. Ditunggu infonya!
Satu lagi ada beberapa planning tertarget ke negara lain, yang sampai sekarang belum terealisasi. Entah kapan ya :) Saya yakin bakal indah pada waktunya.
 
Selain itu saya pengen banget lanjut kuliah sebenarnya, tapi lagi lagi saya bisa berusaha untuk mewujudkannya dan keputusan hanya milik Allah. Semua dosen – dosen di kampus menganjurkan saya melanjutkan studi. Tapi lagi – lagi saya sadar mimpi itu gak hanya milik kita sendiri tapi ada orang lain di dalamnya. Saya yakin ada jawaban terindah untuk ini. 

Saya berharap banyak untuk diri saya pribadi, selain meningkatkan diri secara pribadi juga peningkatan manfaat untuk orang lain lebih banyak setidaknya lingkaran keluarga saya terlebih dahulu, teman – teman terdekat, dan kemudian masyarakat secara luas.
Bismillah!

Gimana rencana tahunan kamu ?




Hmm, beberapa hari yang lalu saya mendapatkan undangan special dari BCA. Jujur aja, saya ga pernah kepikiran kalau blogger itu bisa ikut event – event keren. Ternyata dan ternyata, blogger diluar sana sudah menjadi profesi yang menjanjikan loh. Kalau sekarang mah kalau kita cerita sama temen – temen, kita selalu dapat sipit mata dan senyum miring kalau pas ditanya, kerjaan kamu apa ? Ngeblog! Hmm, mereka bakal pandang bahwa blog masih sekedar hobi ya gitu – gitu aja.
Ini kali ketiga saya mendapatkan kesempatan buat untuk membantu menceritakan hal baru kepada teman – teman. Thanks berat buat infonya, sang blogger hits dengan ID @mutmuthea yang suka narik – narik saya buat event – event beginian.

Hari itu kita kecepetan dateng, karena di infokan via e-mail kalau registrasi dimulai jam 17.30. Udah deh saya cepet – cepet cus ke lokasi yang baru diberi tahu fixnya sekitar H-2. Saya bersyukur banget ada temen yang ikutan buat ngingetin, saya ga kebayang kalau sendirian karena saya tipikal suka nunda kalau buka – buka message, ntah itu sms, email. Ga tahu kenapa haha. Bawaanya kalau buka hal demikian itu imajinasi saya tuh mikir ada kerjaan ga jelas gitu, ntah itu sms promo, spam dan lain – lain.

Ga tahunya kita dan beberapa teman yang kebetulan lolos dari 20 orang yang dapat kesempatan menarik itu udah dateng, and then semuanya tim superhero @kongkownulis. Parah deh! Hampir setengah anak – anak @kongkownulis.

Ketika registrasi kita dikasih tahu kalau event bakal dimulai pas setelah maghrib, untung aja lokasi acara itu keren banget, tepatnya di @Antiqa Café & Resto. Jujur aja, kaget sih di Pekanbaru ada tempat surprise gitu. Mengingat saya gak tipikal orang suka hangout jalan – jalan ngiterin pekanbaru atau nongki cantik di café kalau gak ada perlunya hehe. 

Penampilan Live Musik pengiring saat night dinner

Setelah sholat acara pertama itu pembukaan oleh MC yang belum apa – apa saya jadi sasaran bahan buat MC nya, -_- always like this. Bahas chocohip di hidung deh, bahas usia, banyak deh. Akhirnya setelah pembukaan kita disajikan music pengiring dengan dimulai dinner istimewa bareng – bareng. Nyesel banget sebelum kesana saya udah makan dulu di rumah, takut kelaperan pas acara. Karena ga mikir bakal disuguhi sama banyak makanan. Alhasil, demi – demi menghindari kemubaziran saya ambil dikit – dikit, ntah itu nasi, lauk pauk, sayur, kue – kue. I’m so full! 

Setelah itu kita masuk sesi materi oleh mas mimin @kulinerpku. Sebenarnya sering diceritain sama mba @mutmuthea tentang kulinerpekanbaru sebelumya dan perjalanannya hingga sekarang followernya udah melimpah ruah, ntah itu di Instagram dan follower. Kulinerpekanbaru itu telah menjadi bagian penyebab obesitas warga pekanbaru” kata MC sambil nunjukin perut.



Saya pribadi seneng pantengin ini akun, karena banyak giveaway makan gratis hehe. Mahasiswa gitu kan- hoho. Beberapa kali pernah menang dan nagih ikutan hehe. Sesi materi diisi oleh mas Hendra Alya selaku food photographer eksis di Pekanbaru, awalnya saya kenal doi di bidang itu. Gak nyangka dia bagian dari akun @kulinerpku. Jadi wajar tampilan makanan di akun itu mengugah selera, karena yang moto juga ga sembarang orang kan. Doi cerita tentang gimana jadi seorang food blogger yang baik. Walaupun saya bukan seorang food blogger tapi materinya works banget untuk sesi – sesi promosi, misal – misal nantinya saya buka restoran kan.

Doi kasih beberapa tips, untuk pengambilan gambar yaitu mementingkan pencahayaan jangan sampe backlight, usahakan datang ke lokasi tempat makan itu siang hari dan posisi dekat jendela. Jika malam hari usahakan dekat dengan lampu yang terang. Kalau mau hasil bagus, pake tripod supaya hasilnya gak goyang, walaupun pake smartphone.

Di sela – sela diskusi ada yang nanya, gimana sih penghasilannya seorang food blogger atau terkhusus @kulinerpku yang kan kalau makan ya ngeluarin uang pribadi buat review makanan. Jawabannya diluar dugaan, ya minimal kamu udah dapet perbulannya limabelas-an, yups! Limabelasan jeti jeti. Haha gitu sih kata mas mimin. Hayo gedeaan mana sama UMR kita ? Hmm, jadi segala profesi kalau ditekunin mah semua okeh!


Btw, masuk sesi kedua!
Materi dan sharing dari tim BCA, diisi oleh mba Analiza. Dari namanya aja kelebihan perbankan banget haaha, peace ya mbak! Mbak Analiza cerita kalau BCA ngeluarin Inovasi baru namanya #Sakuku. Btw, memang di era globalisasi ini penggunaan rekening di bank lebih dominan untuk alat pembayaran ketimbang menabung. Iya gak sih? Beli online, transfer sana sini, bayar uang kuliah, listrik, pulsa semuanya disana. Paling tidak ada uang masuk kalau enggak kiriman, gajian, atau juga kiriman orang baik. Hehe saya masih bisa dihitung jari kalau untuk nabung. Paling tidak ada kerjaan dapatnya tunai, baru dimasukin di rekening.

Pembayaran melalui rekening saya pribadi ngerasa lebih aman ketimbang tunai, apalagi kalau budgetnya tus – tus atau jut – jut. Saya udah pernah kehilangan tus – tus dan jut – jut sebelum uang itu saya masukin ke rekening. 



Inovasi Sakuku ini memudahkan kita untuk membayar apa aja via online dengan aplikasi sakuku. Sakuku itu seperti dompet elektronik dan kita gak perlu punya rekening BCA untuk bisa daftar dan menggunakannya. Inovasi Sakuku itu dompet elektronik yang dapat digunakan untuk pembayaran belanja, isi pulsa dan transaksi perbankan lainnya. Untuk punya Sakuku kita bisa didownload di Play Store untuk Android (OS 4.0 berikutnya) ataupun App Store buat pengguna iPhone (iOS 7.1 berikutnya). Siapa sih jaman sekarang gak pake android atau kita kenal smartphone hehe masih ada tapi jarang, mengingat anak – anak generasi millennials ini maunya gak ketinggalan kan. Seperti halnya dompet yang perlu diisi, Sakuku juga perlu diisi alias top up minimal Rp. 10 ribu. Channel top up Sakuku di ATM BCA, KlikBCA Individu dan BCA mobile. Khusus top up di KlikBCA Individu dan BCA mobile, kamu bisa setting top up secara berkala mulai dari setiap tanggal tertentu, setiap hari tertentu atau setiap beberapa hari tertentu.  Limit maksimal Sakuku kamu Rp 1 juta tapi kalau kamu aktivasi ke Sakuku Plus limit maksimalnya Rp 10 juta.
Beberapa fitur sakuku yang keren :

1. Bayar Belanja
Nah, ini penting kalau belanja kita tinggal scan QR code di merchant toko fisik dan online yang sudah kerjasama dengan Sakuku.

2. Isi Pulsa
Ini fitur keren juga, daripada males ke counter beli online lebih enak kan. Pakai sakuku kamu bisa isi ulang pulsa ke nomor sendiri, nomor orang lain dan minta diisiin pulsa. Saya pribadi udah jarang banget ke counter, paling enggak ke atm karena jumlah pulsa yang dibeli sama dengan harga pulsa yang dibayar seringkali. Bahkan kadang ada promo bisa lebih murah loh, semoga kedepan banyak promo dari #Sakuku BCA yaa..

3. Transfer
Saya pribadi masih kesulitan kalau transfer – transfer ke rekening orang, nah dengan adanya fitur ini kita bisa transfer kemana aja dengan minimal transfer Rp.5000. dan satu lagi fitur ini juga bisa nagih transferan temen, kalau – kalau doi ada utang kita malu nagih lisan. Biar Sakuku aja yang ngingetin hehe.

4. Split Bill. 
Nah, fitur ini memudahkan kita buat ngebagi bayaran ke beberapa orang. Maksimal 9 orang. Kita sering tu belanja makan atau jajan kemana gitu rame – rame. Pas bayar susah banget ngitung berapa uang yang dikeluarin buat bayar. Nah dengan ini, bisa ditalangin sama temennya nanti langsung terhitung dari aplikasi #Sakuku secara otomatis berapa yang mau dibagi rata atau sesuai tagihan masing-masing, tinggal klik – klik udah deh. Intinya semua temennya harus punya aplikasi ini bareng.

5. Tarik Tunai di ATM BCA
Nah, kita bisa narik tunai kalau lupa bawa dompet pake smartphone. Saya pribadi lebih suka ninggalin dompet ketimbang smartphone hehe. Dengan fitur ini kita bisa tarik tunai di ATM tanpa pake kartu ATM. Caranya cari ATM berlogo SAKUKU dengan kelipatan Rp 50.000,- dengan maksimal per penarikan Rp 1.250.000,-.

Beberapa merchant yang menggunakan sakuku dan udah kerjasama udah banyak banget. Tapi sayang emang dominasinya banyaknya di ibukota dan jawa island hehe.
Tapi untuk di Pekanbaru ada beberapa, contohnya ada Chattime, Alfamart, BakmiGM, Excelso, Gramedia, dan lain – lain

Lengkapnya bisa cek disini : 
Nama Merchant Kerjasama SakuKu
http://www.bca.co.id/id/Individu/Produk/E-Banking/Sakuku/Merchant-desktop-version
Merchant Sakuku Berdasarkan Kota
http://www.bca.co.id/id/Individu/Produk/E-Banking/Sakuku/kota-merchant-sakuku

Saya berharap banyak merchant lagi yang memudahkan terkhusus di Kota Pekanbaru. Di akhir sesi kita foto – foto dan juga kuis  - kuis. Ga nyangka saya dapat doorprize kuis berhadiah voucher. “Fix makan lagi” (isi hati hehe)

Ini foto - foto on backstage ^_^
ada yang ngantri makan, ada yang narsis



Yipiii doorprize!

Semoga infonya bermanfaat :D
Terus menulis yaa !
#NgobrolBloggerPKU #InovasiBCA

Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates