Merayakan Karya Kecil, Bahagia yang Sederhana

by - Juni 09, 2017

Sudah lama nih absen di blog ini. Ada sekitar 3 bulanan ya setelah postingan sebelumnya. Perlu effort yang tinggi untuk menyusun kata demi kata disini. Ada beberapa draft yang sedang saya susun untuk tulisan sedikit dalam dan mini project di blog ini yang sedikit melow. 

Pasca kuliah dan kemudian bekerja secara penuh ternyata benar - benar butuh pengadaptasi yang tinggi. Bahkan saya merasa lebih survive dan terencana ketika masih di bangku perkuliahan. Walau dengan keluhan - keluhan kecil entah itu saat magang atau kerja part time lain. Sensasi memadatkan waktu bekerja adalah jadi bagian samping sedangkan menuntut ilmu menjadi bahan utama sangat saya nikmati sekali. 

Berbeda ketika saya kemudian lepas di masyarakat sepenuhnya menentukan diri saya berada di mana dan bermanfaat dimana. Kadang menurut kita, kita bisa bermanfaat di sebuah tempat dengan versi kita yang sudah kita himpun dari berbagai pengalaman yang kita miliki, tapi ternyata pada kenyataannya tak sejalan dengan apa yang kita awalkan pikirkan. Banyak beragam manusia dengan berbagai latar belakang, karakter, pola pikir, sistem yang sangat berbeda dan bisa jadi menjadi boomerang. Saya merasa momen demikian patut dirayakan dan disyukuri, lagi - lagi pertemuan kita tidak pernah ada yang kebetulan bukan ? Pasti Allah menyelipkan ibroh ataupun juga hikmah yang dapat kita pelajari dalam hal ini.

Merayakan hal - hal kecil di hidup kita adalah hal penting. Merayakan dalam wujud syukur kita untuk kembali berbenah diri ataupun mengapresiasinya dengan kenyamanan yang kita inginkan. Saya belakangan lalu mendapatkan tawaran untuk merawat wajah di sebuah beauty clinic yang sedang dibuka untuk dibantu memberikan pandangan dan reviewnya, menggantikan orang sih sebenarnya.
Dibandingkan saya dan beberapa teman lain, hanya saya tak banyak keluhan. Dengan perawatan standar. Voila saya dianjurkan dokter klinik itu untuk lebih menjaganya dengan memakai tabir surya keluar rumah. tahu banget sih dokter mah! saya ga pake gitu. Sampai pada akhirnya saya merasakan rasa syukur walaupun saya mendapatkan perawatan standar (ga mahal haha) tapi saya bersyukur saya diberikan wajah yang cukup mudah dirawat dan diatur dengan hanya berbekal wudhu dan pelembab dan pembersih. Tak ada keluhan berarti, selain misalnya saya yang bisa jadi kurang merawat tiga poin itu. 

Saya tak membayangkan teman - teman lain yang mungkin menggeluarkan sekian juta rupiah hanya untuk tampak nyaman saja wajahnya tanpa keluhan (beda ya nih sama teman yang pengen cantik bak artis). Ada yang mungkin wajahnya membutuhkan penanganan khusus karena hormon atau mungkin garis keturunannya yang membuat kulitnya demikian sensitif sehingga sulit untuk dirawat. Sedikit saja lupa mencuci muka berjerawat, bahkan mengelupas. atau mengitam jika sedikit saja terkena matahari. It's hard kalo saya pikir!
Rasa syukur adalah hal tepat untuk merayakan apapun itu. Karena disini temanya merayakan karya kecil. Bisa jadi apapun yang kita lakukan, entah itu karya tulisan kita, sikap kita yang semakin baik, ataupun target pencapaian berbenah seperti saat ini bertepatan di Bulan Puasa ini atau kegiatan - kegiatan positif yang kita lakukan untuk orang banyak mari kita syukuri dan rayakan. Diawali dengan merayakan diri kita dulu kemudian jika kita mampu berbuat demikian kita juga mampu mengapresiasi orang lain. 

Ketidakbahagiaan yang bisa jadi ada pada kita saat ini adalah karena kekurangan kita terhadap rasa syukur yang seharusnya ada di tiap - tiap hal dihidup kita. Bahagia yang timbul dari rasa syukur tentu Allah beri tambahan nikmat yang ntah dari mana datangnya, bisa saja rejeki kita yang dimudahkan pertemanan yang baik, kehidupan keluraga yang tentram, permasalahan yang diselesaikan dengan mudah.

Yuk kita merayakan karya keci dengan bersyukur :)


---------------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Semoga menginspirasi

You May Also Like

0 comments

What's your opinion about this article ?