Melati Octavia Journal

Diberdayakan oleh Blogger.
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn
  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Story of Me
    • My Experience
    • Startup & Digital Life
    • Ngobrolin Passion
      • Talk Of Design
      • Writing Tips
      • Ngobrol Marketing
      • (NEW) Eco Lifestyle
    • Traveling Story
    • Diskon & Referral
  • This Is My Mind
    • Sudut Pandang
    • Boost Yourself
      • Young Mindset
      • Self Improvement
      • Career Talks
    • Review
    • My Project
      • Kongkow Nulis
      • Skill20
      • #ThinkMe
      • Codea Labs
    • Rubrik Seru
      • Date With Book
      • Movie Session
      • Bahas Bisnis
      • Road To Beauty
      • Eat With Me
      • Community Talks
      • Financial Talks
  • Contact Me
    • As Blogger
    • As Freelancer

 

 
 
 
Para OYPMK dan penyandang disabilitas lainnya, hingga saat ini masih terjebak dalam lingkaran diskriminasi. Meskipun telah dinyatakan sembuh dan telah meyelesaikan rangkaian pengobatan atau RFT (Release From Treatment) namun status atau predikat sebagai penyandang kusta akan tetap ada pada dirinya seumur hidup. Hal tersebut yang menjadi dasar permasalahan psikologis pada OYPMK, hingga akhirnya tidak merasakan makna merdeka sesungguhnya.
 
Lalu bagaimana OYPMK memaknai kemerdekaan dan kebebasan dalam berkarya, kesejahteraan mental, dapat bersosialisasi di masyarakat tanpa adanya hambatan dan stigma baik dari diri sendiri maupun lingkungan yang melekat pada dirinya? Apa peran serta masyarakat dan orang-orang terdekat dalam upaya mendukung pemberdayaan OYPMK dan penyandang disabilitas?

Masih dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan untuk menjawab masalah tersebut pada Rabu (24/8) lalu Ruang Publik KBR yang bekerjasama dengan SUKA Project dari NLR Indonesia mengadakan talkshow dengan mengangkat tema ‘Makna Kemerdekaan Bagi OYPMK, Seperti Apa?’. Dalam talkshow selama satu jam itu menghadirkan dua narasumber, Dr. Mimi Mariani Lusli (Direktur Mimi Institute) dan Marsinah Dhede (OYPMK yang juga aktivis wanita dan difabel)

Talkshow ‘Makna Kemerdekaan Bagi OYPMK, Seperti Apa?’ dapat ditonton melalui live YouTube Berita KBR. Talkshow ini juga dapat didengarkan di 105 radio jaringan KBR seluruh Indonesia, 104.2 MSTri FM Jakarta, dan live streaming via website kbr.id. Talkshow yang dipandu oleh Rizal Wijaya ini berlangsung interaktif, di mana kita dapat bertanya langsung melalui kolom chat di YouTube Berita KBR atau melalui telepon bebas pulsa di 0800 245 7893 dan di WhatsApp 0812 118 8181. Talkshow ini juga dapat disaksikan oleh para OYPMK dan penyandang disabilitas.

 

Faktor Pemicu Permasalahan Psikologis

Sebelum menjabarkan faktor-faktor apa yang menjadi pemicu permasalah psikologis bagi para OYPMK dan penyandang disabilitas, Dr. Mimi Mariani Lusli menjelaskan mengenai lembaga yang dikelolanya ini. “Mimi Institute merupakan sebuah lembaga yang hadir pada 2009. Sesuai dengan visi Mainstreaming Disability for Better Life, kami ingin membiasakan masyarakat untuk dapat berinteraksi dengan teman-teman disabilitas bagaimanapun caranya,” ungkap Dr. Mimi.
 
Untuk dapat mewujudkan interaksi yang baik antara penyandang disabilitas dengan masyarakat, Mimi Institute menyediakan berbagai kegiatan mulai dari konsultasi, edukasi untuk anak dan remaja berkebutuhan khusus, dan juga mengedukasi para masyarakat melalui seminar, publikasi buku yang berisikan pengetahuan apa itu disabilitas dan bagaimana berinteraksi dengan para disabilitas

Dr. Mimi Mariani Lusli, OYPMK yang kini menjabat sebagai Direktur Mimi Institute, menceritakan kisahnya saat menderita kusta hingga mengalami kebutaan di usia 17 tahun. Hal pertama yang paling rentan adalah hadirnya guncangan psikologis saat mengetahui terkena kusta dan menjalani proses ke depannya.

Sebelum mendengar stigma dari orang lain, tidak sedikit OYPMK memberi stigma terhadap diri sendiri saat pertama kali didiagnosa kusta. Takut nanti merepotkan keluarga, dianggap aib, takut dengan anggapan miring orang lain dan tidak tahu harus berbuat apa.

Pengetahuan yang masih kurang terhadap penyakit kusta menjadi alasan utamanya, yang berakhir dengan stigma dan diskriminasi. Kekeliruan bahwa kusta tidak bisa disembuhkan, menganggapnya penyakit kutukan dan sangat mudah menular, membuat OYPMK dijauhi dan dikucilkan. Padahal kenyataannya, kusta tidak semudah itu menular. Apalagi yang hanya berpapasan sesaat. Dan yang paling penting, kusta sangat bisa disembuhkan asal rutin menjalani pengobatan.

Marsinah Dhede, sebagai Aktivis Difabel dan Perempuan, sekaligus pernah menderita kusta, kisahnya tak kalah membuat terenyuh. Lebih muda lagi, di usia 8 tahun, beliau didiagnosa kusta. Informasi terkait kusta hanya didengarkan melalui radio dan butuh upaya untuk mencapai puskemas yang berjarak 2,5 km demi pengobatan. Di usia yang masih kanak-kanak, diskriminasi acap diterima dari teman sebaya, dan parahnya, guru di sekolah juga sempat mengusirnya dari kelas.

Beruntung Dr. Mimi dan Dhede mendapat dukungan dan rangkulan penuh dari keluarga. Keluarga menjadi dasar kepercayaan diri untuk kuat bersosialisasi setelah menjadi OYPMK. Butuh proses untuk menerima diri sendiri sehingga dapat bangkit dan menjalani kehidupan normal kembali. Perlu adanya keberanian bicara agar orang disekitar tahu bagaimana kondisi sebenarnya OYPMK tersebut. "Jadi jangan diam saja, bicarakan!" ungkap Dr. Mimi.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 



Ada hal yang menarik perhatian saya soal luncurnya ASUS Expertbook B3 Flip B3402 yang memiliki fitur menarik dibandingkan laptop lainnya, adanya SIM Card yang terkonektivitas 4G LTE. Saya yang seringkali mengikuti informasi masalah pendidikan kemudian tercerahkan dan seperti  jikalau laptop ini menjadi salah satu solusi kelak untuk kendala digitalisasi Pendidikan di Indonesia saat ini. 

Bukan hanya itu, banyak fitur lainnya yang sangat membantu para guru dan praktisi pendidikan untuk melakukan penetrasi digitalisasi pendidikan yang lebih merata dan akses yang cepat.



Ada Apa dengan Digitalisasi Pendidikan Indonesia?

Sebenarnya persoalan digitalisasi di Indonesia sudah dibahas enam tahun silam. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia makin pesat dengan kehadiran digitalisasi dan melihat penetrasi digital sangat cepat. Namun sayangnya tidak seiring di Sektor Pendidikan.

Sebelumnya kesepakatan soal tatanan ekonomi digital pernah disebutkan dikutip melalui Liputan6, pada pertemuan kementerian tingkat Menteri tahun 2016 yang diadakan pada 22-23 Juni di Cancun (Meksiko) yang dihadiri para Menteri dan Organization for Economy Cooperation and Development (OECD), Uni Eropa, dan sejumlah negara lainnya.




Isi deklarasi tersebut berkait atas pengakuan perkembangan digital ekonomi dunia, meningkatnya penggunaan dan investasi dalam teknologi dan modal digital, serta pengakuan bahwa ekonomi digital berperan sebagai daya katali yang kuat untuk inovasi, juga pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikutip medcom dalam sebuah wawancara yang mengugah hati kita semua,

 “Sekarang teknologi itu sangat belum merata, diversity (keberagaman) bedanya jauh sekali, jangankan komunikasi ya, listrik saja yang menjadi kebutuhan dasar itu masih banyak saudara-saudara kita yang belum mendapatkan,"

ujar Ashari dalam Webinar Masa Depan Pendidikan Teknologi di Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 yang digelar secara daring, Kamis, 10 Juni 2021 tahun lalu.


Cerita dan Pengalaman Digitalisasi Pendidikan Indonesia

Jujur saja, saya sangat sedih melihat teman – teman saya di luar sana yang masih banyak belum mendapatkan akses Pendidikan setidaknya yang sama dengan saya. Seperti layaknya saya yang tinggal di kota saat ini. Ada beberapa cerita mengugah hati saya, tepatnya di kampung halaman saya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Lebih kurang, 30 menit s/d 1 jam mengakses dari Kota Palembang bila tidak melalui jalur tol baru beberapa tahun ini diresmikan. 

Seseorang penyiar radio lokal di daerah itu mengatakan bahwa menjadikan website atau blog saya sebagai referensinya untuk siaran terutama materi – materi terkait Pendidikan, self-improvement yang sering saya tulis di website saya. Jujur, perkataan itu mengugah hati saya bahwa apa yang saya tulis bermanfaat. Saya juga pernah menerima pesan dari seorang guru di daerah Kalimantan mengatakan hal yang sama. Tulisan seputar perkembangan buku di Indonesia yang ia kutip jadi bahan ajarnya. Semuanya saya sadari, berkat adanya Digitalisasi Pendidikan. 


Dokumentasi Pribadi : Kelas Inspirasi 2013


Saya mungkin kita bisa berdampak apa – apa jika digitalisasi tidak ada, tidak ada akses internet, atau saya juga tidak menulis sehingga membuat dampak yang saya tidak tahu bermanfaat di ujung negeri kita. Saya pun terlibat di beberapa kegiatan Kelas Inspirasi dan Akademi Berbagi sebelum pandemi menyerang sehingga kegiataan offline terhenti. 

Saya sendiri menyaksikan sendiri, bahwa banyak sekolah – sekolah bahkan di daerah Kota sekalipun masih belum memiliki peralatan digitalisasi yang memadai untuk bahan ajar, dan itu sebagian besar didominasi oleh sekolah negeri.  Saya pun berpikir, jika sekolah di area kota seperti ini demikian. Bagaimana daerah pendalaman lainnya?

Saya pun terlibat beberapa kegiatan CSR di perusahaan saya sebelumnya dengan hal berkaitan transformasi digitalisasi pendidikan dengan merancang program website gratis untuk sekolah, dan juga NGO untuk dapat meluaskan program sosialnya ke masyarakat banyak melalui digitalisasi.


Masih ada Harapan

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen total populasi. Sedangkan generasi milenial  saat ini mencapai 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen dari total populasi. Teknologi dan digitalisasi tidak hanya mengubah lanskap dunia pendidikan dan pola pekerjaan kita, tetapi juga ekonomi secara global. Maka dari itu, ekonomi digital akan mengubah secara mendasar akan memberikan bentuk aktivitas ekonomi yang ditandai transisi pola kegiatan ekonomi konvensional ke pola yang memanfaatkan teknologi. 

Sehingga secara langsung juga akan berpengaruh pada kesiapan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dalam kegiatan ekonomi masa depan. Transformasi digital ini sangat diperlukan untuk kita manfaatkan negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk menciptakan ekonomi inklusif karena ekonomi digital berpotensi menjadi medium akselerasi pembangunan ekonomi bagi negara berkembang. Apalagi dua tahun belakangan ini, pola creator economy sudah mulai terasa ditengah - tengah kita.

Bagi saya keberadaan kecanggihan teknologi dan perangkat yang mumpuni sangat penting untuk transformasi digital terutama di sektor pendidikan. Coba bayangkan teman - teman, keberadaan ASUS Expertbook B3 Flip ini contohnya, yang bagi saya cukup terkesima dengan salah satu fitur sim card yang ada didalamnya. Jujur ini adalah perangkat yang pernah dalam bayangan saya di masa yang akan datang sangat dibutuhkan. 

Teman saya yang merupakan seorang alumni pengajar muda mengatakan, bahwa perangkat juga elemen penting sebagai media pengajaran dan transformasi ilmu baru. Adanya perangkat dengan integrasi internet dan digital yang langsung tentu memudahkan dalam mobilitas dan kegunaannya, dan bagi saya sangat cocok dan powerful jika digunakan seorang guru.




Hadirnya ASUS ExpertBook B3 Flip menjadi sesuatu harapan buat perkembangan digital di Indonesia secara keseluruhan, karena bisa dikatakan baru kali ini saya mendapati sebuah laptop yang memiliki fitur konektivitas dengan sim-card. 

Saya selalu terkesima dengan ASUS sebagai sebuah brand yang senantiasa berinovasi sesuai kebutuhan teknologi masa kini dengan fitur - fiturnya yang sangat berguna. Baik itu perangkat laptop hingga perangkat digital lain yang dimiliki oleh ASUS.

ASUS juga ikut dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan yang pernah berkolaborasi dengan Ruangguru pada tahun 2020 sebagai dukungan transformasi digital sebagai startup pendidikan no 1 di Indonesia dan juga ASUS yang senantiasa paham akan kebutuhan perangkat yang memadai untuk para pelaku pendidikan. Di tambah lagi dengan keberadaan 50 juta murid dan 4 juta guru di seluruh Indonesia.




Saya sangat mendukung berbagai brand teknologi yang peduli akan hal yang paling mendasar dengan kolaborasinya dengan berbagai sekolah. Namun, mungkin kita belum banyak tahu apa yang sudah dilakukan Tim ASUS Indonesia dalam mendukung sektor pendidikan. Saya berharap ini merupakan kegiatan yang senantiasa aktif demi mengejar ketertinggalan transformasi digital yang disampaikan banyak riset dan berita. Saya masih optimis akan hal ini.


Kenapa ASUS Expertbook B3 Flip Optimisme Transformasi Digitalisasi Pendidikan Indonesia ?

Ada banyak fitur dari ASUS ExpertBook B3 Flip yang mendukung berbagai kegiatan pendidikan. Salah satunya fitur konektivitas yang mumpuni yang dimilikinya.



1. Konektivitas Andalan

Expertbook B3 Flip ini membuat kita para penggunanya, apalagi guru dapat produktif dimanapun dan kapanpun bahkan tidak terikat dengan jaringan Wifi bila tidak tersedia. Laptop ini terintegrasi langsung dengan modem 4G. Ketika laptop lainnya kita membutuhkan perangkat tambahan, laptop ini sudah built-in dan dapat digunakan. Pemasangan jaringan juga sangat mudah layaknya simcard pada sebuah smartphona yang kita miliki. Kita hanya memasangkan kartu SIM nano aktif yang terisi paket internet dan akan terhubung dengan jaringan.

Konektivitas ini juga didukung dengan teknologi terbaiknya, yakni teknologi Wifi 6 terbaru yang memberikan kecepatan lebih baik dan stabil, selain itu teknologi ASUS Wifi Master yang membuat koneksi lebih cepat dan handal pada jarak yang lebih jauh sebelumnya.

Laptop akan otomatis mengubah jaringan Wifi lebih cepat pada jarak yang jauh, dan dapat bekerja hybrid sehingga kita tak usah takut akan jaringan yang lemah.




2. Desain Tangguh Nan Fleksibel

ExpertBook ini juga sangat fleksibel karena dapat di putar-balik (flip) hingga 360 derajat dan memungkinkan fungsi dari berbagai cara. Engsel yang fleksibel ini tentu memudahkan dalam proses pengajaran pada siswa. Selain itu juga memudahkan dalam mencatat, melakukan sketch, juga presentasi. Kita seperti memiliki 2in1 perangkat yang mumpuni.

Selain itu, soal ketangguhan laptop ini sudah diuji dengan sertifikasi ketahanan standar militer Amerika Serikat (MIL STD-81H). Tentunya sertifikasi ini lulus uji ekstrim dan mampu di seluruh kondisi.

Selain itu ada fitur anti-spill pada keyboard hingga tetap aman terkena tumpahan air hingga 330 ML. Bodinya juga tangguh dibawa kemana - mana.




3. Layar Mumpuni dan ASUS Stylus Pen

Dalam memaksimalkan operasinya, layarnya dapat mengandalkan layar sentuh dan juga dibekali stylus yang disimpan pada kompartemen khusus dibodi laptop. Pengisian juga cepat hanya 15 detik saja. Layar laptopnya convertible dengan ukuran 14 Inci. Ada fitur Eye Care untuk mengurangi paparan sinar biru yang merusak mata hingga 70% lebih rendah dan juga ada fitur yang telah tersertifikasi lainnya yaitu low-blue light dari TUV Rheinland menjamin mata tetap nyaman menggunakan laptop dalam jangka yang lama.

Apalagi di dunia pendidikan serba membuat materi ajar menggunakan laptop. Laptop ini sungguh sangat powerful sekali.

Selain itu layar touch screen yang digunakan ia mendukung LED backlit, dengan rasio layar 14 FHD, dengan dua tipe 250 nits dan 400 nits , wide view. Stylusnya juga support berjenis MPP 2.0 garaged stylus.



4. Prosesor Handal dan Gesit


Prosesor yang digunakan ExpertBook B3 Flip (B3402) adalah Intel® Core™ i7-1165G7 yang memiliki nama kode Tiger Lake. Prosesor ini diproduksi mengggunakan metode 10 nm dan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun 2020. Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Kecepatan clock prosesor 2,8 GHz dan bisa diboost sampai 4,7 GHz. Keistimewaan prosesor ini adalah memiliki kinerja yang cepat, namun hemat daya.

Selain itu ditenagai dengan kinerja RAM DDR4 3200 MHz berkapasistas 8GB dan juga ada opsi 16gb. Kita juga bisa meningkatkannya hingga 48 Gb loh.

Laptop ini juga menggunakan SSD PCle Generasi ke-3 dengan kapasitas 512 GB. Teknologi ini turut mendukung kecepatan memuat aplikasi dalam proses booting. Kecepatan dalam mengakses ini tak perlu kita ragukan nih.

Kalo dari sisi grafisnya, ia mengandalkan GPU Intel Iris Xe yang terintegrasi dengan prosesor. Selain itu ia juga membuat hemat daya. Perpaduan prosesor Intel Core gen-11 dan GPU Intel Iris Xe Graphic mendukung baterai lebih tahan lebih lama.



5. Dual Camera Jernih dan Display Terbaik

Seperti yang kita ulas sebelumnya, Laptop Expertbook B3 Flip ini memiliki resolusi 1980 x 1080 pixel dan keberadaan dual camera loh. Jarang - jarang ada laptop yang begini yak, jadi kita bisa flip dan menggunakan kameranya sesuai kebutuhan apalagi dalam presentasi ini sangat berguna sekali. Didukung dengan 13 Megapixel dan adanya teknologi 3D Noice Reduction. Selain itu ada fitur Wide View, Glossy Display, LED Backlit serta mendukung penggunaan augmented reality.



6. Slot Port Lengkap


Inget gak kalau kita belakangan sulit sekali dengan port yang minim di laptop lain yang membuat kita membeli extension tambahan. Tapi ASUS baik banget. Portnya lengkap abis dah.

Mulai dari HDMI, USB3.2 dan USB 2.0, Port Charger, Audio Jack, USB-C, port stylus, kensington lock slot, dan juga LAN. Kita bisa lihat lengkapnya dan teknologinya di tabel ASUS dibawah ya.



7. Keamanan dan Kenyamanan

Kalo mau disampaikan fitur canggih lainnya, banyak banget. Tapi ini highlight yang paling penting untuk mendukung kegiatan ajar mengajar di dunia pendidikan.

Adanya keyboard LED dengan NumberPad 2.0. Kebayang guru bisa mudah banget ngisi nilai siswa dengan ini tanpa mikirin keyboard utama ya. Keyboardnya juga canggih loh, dengan adanya teknologi resistant air dan nyaman digunakan berpergian.

Adanya webcam shield, biar ketika meeting online atau kelas online mudah dan aman, selain itu adanya fingerprint ketika menyalakan laptop juga menjaga keamanan data. Bisa saja guru yang memiliki anak khawatir digunakan data hilang, akan sulit terjadi.

Dilengkapi dengan teknologi ASUS Antibacterial Guard yang sudah diakui secara internasional dan mendapatkan standar ISO 22169. Lapisan ini juga terbukti mampu menahan laju pertumbuhan bakteri sampai lebih dari 99% dalam kurun waktu 24 jam. Lapisan teknologi ASUS Antibacterial Guard juga bisa bertahan dari alcohol, cairan pembersih, dan cairan hypochlorous acid yang bikin kita sebagai jadi tetap mudah untuk membersihkan laptop ini tanpa khawatir laptop akan rusak karena terkontaminasi bahan cairan tersebut.

Selain itu ada fitur - fitur lainnya, seperti 2x speaker dan 2x multi-array microphone dengan teknologi ASUS Two-Way AI Noice Canceling serta Cortana voice recognition support yang tentunya membantu kita untuk menjernihkan suara yang bising ketika meeting atau kelas online.



8. Dukungan Layanan ASUS Service dan Layanan Purna Jual

Adanya kemudahan integrasi dengan berbagai layanan asus lainnya dengan kemudahan peningkatan performa, bisa juga kontrol jarak jauh, dan juga terintegrasi dengan smartphone yang kita miliki. Semuanya memudahkan dan menghemat waktu kita.



Selain itu, ASUS juga sudah banyak mendapatkan sertifikat dan penghargaan mengenai produk yang ia rilis termasuk produk ASUS ExpertBook B3 Flip ini. ASUS juga memberikan layanan customer service 24/7 dan juga mendapatkan garansi internasional yang siap dihubungi kapanpun kita membutuhkan bantuan, terdapat pula layanan antar jemput service laptop saat mengalami kerusakan serta yang paling menarik adalah perpanjangan masa garansi atau Warranty Extention sampai 5 tahun dan Accidental Damage Protection (ADP) dengan garansi perlindungan sampai 100%.

Berikut Tabel Spesifikasi Lengkap



Apa Peran Kita untuk Ikut Transformasi Digitalisasi Pendidikan?

Setelah kita membahas mengenai peran digitalisasi dan juga peran perangkat teknologi tentu kita bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk turut berkontribusi dengan digitalisasi pendidikan. Menurut saya sesederhana kita sebagai blogger aktif membuat konten - konten positif berkaitan dengan perkembangan pendidikan.

Kita dapat menjadi seorang yang turut serta berkontribusi atas konten - konten yang edukatif dan turut menyebarkannya diberbagai platform. Seperti cerita saya sebelumnya, kita ga tahu apa konten kita diakses oleh siapa di luar sana ternyata sangat bermanfaat untuk para pengajar dan guru di pelosok sana untuk membuka wawasan mereka.

Kita juga turut aktif dalam kegiatan sosial pendidikan, seperti Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, Akademi berbagi, 1000 guru dan banyak organisasi sosial pendidikan lainnya. Siapa lagi kalau bukan kita yang bisa memberikan kontribusi akan ketertinggalan kita akan bangsa lain dibidang pendidikan. Saya masih optimis kita dapat mengejar ketertinggalan itu. Semangat teman - teman!

Artikel ini diikutsertakan dalam Blog Competition ASUS X Handikoo

Sumber Informasi 

Dinamika Pendidikan Pendalaman Indonesia - Kompasiana

Peringkat 6 Terbawah, Indonesia Diminta Tinggalkan Sistem Pendidikan Feodalistik - Detik News

Riset Digitalisasi Anak Indonesia Tertinggal 1000 tahun -  Jawapos

Digitalisasi di Dunia Pendidikan, Solusi atau Masalah - Kompasiana

Forum B20, Kadin Soroti Permasalahan Pendidikan Era Digital - Kompas

https://www.asus.com/Laptops/For-Work/ExpertBook/ExpertBook-B3-Flip-B3402-11th-Gen-Intel/

ASUS X Ruangguru via Youtube Channel ASUS Indonesia
Que
stion & ASUS via Youtube Channel ASUS Indonesia

Press Release ASUS Indonesia

Dokumentasi dan Grafis

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi ASUS
Website ASUS
Canva Pro
--------------




Share
Tweet
Pin
Share
No comments



Pengetahuan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi adalah sesuatu yang kita sendiri wajib juga tahu dengan banyaknya informasi yang dulunya mungkin sulit kita akses. Dengan adanya perkembangan informasi sebenarnya memudahkan kita untuk dapat mengakses informasi ini. Namun, ada teman - teman kita dari para penyandang disabilitas dan juga OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta) belum terpapar informasi mengenai Pentingnya pengetahuan akan kesehatan seksual dan reproduksi. 

Kali ini kita bersama Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia ikut turut melakukan sosialisasi kepada para disabilitas dan OYMPK untuk sama - sama memberikan pengetahuan akan hal ini. Bersama Mba Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NLR Indonesia - Westiani Agustin yang merupakan Founder Biyung Indonesia. Lalu kemudian ada Mba Wihelimina Ice dari Remaja Champion Program HKSR. Memang, pengetahuan ini bagi kita saja sedikit menjadi sesuatu yang tabu dan sulit dibicarakan dengan hal publik. Tapi kita perlu tahu dengan maraknya, penyakit - penyakit seksual yang tidak kita ketahui. 

Menurut Mba Nona Ruhel Yabloy, banyak dari kita terutama para disabilitas dan OYMPK yang tidak mendapatkan hak yang sama mengetahui hal berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi saat remaja. Semisalnya, mengenai mimpi basah, soal menstruasi atau juga hal lainnya. Dianggap mereka akan tahu sendiri menjelang tumbuh dewasa. Padahal hal ini harus dibicarakan, perubahan yang terjadi ketika tumbuh remaja dan dewasa. Sehingga akibatnya, mereka menjadi korban kekerasan dan pelecehan di kemudian hari. 



Ketika mereka tahu akan informasi ini. Mereka akan mampu melindungi dirinya dan mampu bersuara sehingga dapat memahami kesehatan dirinya. Apa penyebab orang tua masih sulit untuk menyampaikan hal ini? Banyak orang tua yang masih belum menyadari pentingnya akan informasi mengenal kesehatan seksual dan reproduksi yang tepat kepada anaknya. Terutama anak disabilitas yang masih sering kurang dapat perhatian.

Mereka Berhak Tahu

Seperti persoalan kapan menganti pembalut yang sehat misalnya. Menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim. Biyung Indonesia sendiri tertarik mengenai dampak perubahan iklim sebenarnya, tapi di hal ini tertarik akan hal yang mendetail mengenai sosok manusianya. Dalam hal ini perempuan. Salah satu hal yang signifikan juga mengenai perempuan adalah kontributor sampah terbesar di dunia. 


Perempuan harus memahami mengenai terkait pengetahuan akan ini. Karena pembalut juga berkontribusi pada kuantitas sampah di dunia. Balik persoalan para penyandang disabilitasn dan kusta yang sering kali terabaikan pentingnya mereka juga ikut mendapatkan hak pengetahuan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi. Bila kita dapatkan contoh, bahwasanya di dunia barat mereka sudah memahami pentingnya kesetaraan informasi ini. 

Ayo kita dukung untuk menyebarkan informasi mengenai hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi penyandang disabilitas dan juga OYPMK. Bagi teman - teman yang ingin mendapatkan informasi lengkap dan intensif bisa menonton replay dari diskusi ini di Youtube Channel di link berikut : 




 Semoga bermanfaat bagi teman - teman!

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
 
Menggunakan Sosial Media

 
Media Sosial sebuah kekuatan baru masa kini.  Sejarah yang bermula pada akhir abad-19. Pada awalnya ditemukannya telegraf yang dikirimkan oleh Samuel Morse 1844.

Banyak dari kita mungkin berpikir, telegraf tidak bisa masuk golong media sosial karena tidak bersifat online. Padahal jika ditinjau kembali. Semuanya mulai berawal dari sana. Informasi ini dikutip melalui Indozone.

Lalu kemudian internet mengubah pola komunikasi kita dan terciptanya sebuah platform. Alih - alih kita bercengkerama dengan cerita sejarah dari media sosial

Saya lebih ingin sharing mengenai bagaimana pada akhirnya media sosial benar - benar mengubah hidup kita. Bukan mengubah hidup seorang individu, tapi juga dunia.

Banyak akhirnya keputusan - keputusan besar dan juga perubahan - perubahan besar terjadi di dunia.

Kemunculan Facebook, kemudian disusul berbagai platform baru yang mulai berkembang dengan beragam rupa dan bentuk. Saya yang berada dalam peralihan generasi tradisional ke generasi digital merasakan banyak hal yang berubah. Baik itu dampak positif dan negatifnya.

Media Sosial, Penemuan Pengubah Segalanya.


Dahulu, media sosial diawali dengan perbincangan - perbincangan antar pertemanan terdekat, menjaring orang - orang yang dikenal saja untuk bercengkerama dan terkoneksi. Hingga akhirnya beralih menjadi bagian memulai pertemanan itu sendiri.

Bahkan tak jarang kita tak mengenalnya di dunia nyata tapi sering berkomunikasi di dunia maya. Lalu perubahan kini terjadi, media sosial bukan hanya sarana berkomunikasi saja. Tapi sarana untuk berdagang, mempengaruhi, marketing, dan kemudian bagian komunikasi politik dan juga lintas budaya.

Penetrasi budaya tak terelakkan, salah satunya K-WAVE yang saat ini mendominasi dunia dengan penetrasi budaya - budaya pop anak muda, berlanjut pada trend fashion, perdagangan, kuliner dan masih banyak lagi.

Seperti terhipnotis dengan suasana. Bahkan fakta - fakta soal ketergantungan kita sebagai makhluk bumi yang terkoneksi digitalisasi, menghabiskan 7-8 jam sehari untuk berinternet salah satu yang terbesar adalah media sosial.

Pasar Online mengubah pengalaman berbelanja semudah itu di gawai kita. Kita juga bisa berbagai pikiran dengan ulasan terhadap produk tertentu yang mempengaruhi calon pembeli lainnya. Ini bagian dari Media Sosial Dari Dekat

Media sosial bahkan kini dalam hidup kita sebagian besar telah menjadi teman yang melebihi orang tua bahkan teman dunia nyata kita sendiri.

Kita terhanyut dalam pemikirannya, perasaan yang terbentuk, dan paham - paham yang membebaskan kita berpikir di luar yang kita jangkau sebelumnya.

Saya pernah berceletuk kepada teman saya,

"Dahulu mungkin kita tak akan mengetahui persoalan hidup dan dunia kalau tidak dari orangtua kita, atau perbincangan teman kita. Kita dinasehati untuk memilih teman yang baik, pembelajaran yang baik. Tapi kini, kita dibalik jendela dan terkurung di kamar dengan internet dan media sosial kita bisa menjadi sosok apapun bahkan memiliki pemikiran berbeda dengan orangtua bahkan teman lingkaran kita"


Begitu kuatnya pengaruh media sosial yang menemani dalam hidup kita. Tak jarang muncul istilah baru yaitu FOMO (Fear of Missing Out) Sebuah gejala kecemasan akan ketinggalan informasi sesuatu, kesepian, dan juga depresi. Pengaruh ini berakibat pada efek kesehatan mental karena senantiasa menggunakan media sosial.

Jadi apa hubungannya dengan judul saya diatas?


Ada hal yang ingin saya sampaikan mengenai menemukan diri melalui media sosial. Saya hanya ingin mengingatkan diri saya juga teman - teman membaca. Bahwa media sosial adalah, bukan sesuatu yang harus kita jadikan panutan, kita ikuti sebuah apa yang muncul dan hadir, kita jalani semua yang direkomendasikan, atau kita jadikan sesuatu yang kita idolakan.

Pembatasan status diri kita dengan media sosial harus benar - benar kita tanamkan dalam diri kita agar kita bisa mengontrol diri kita, mental kita, dan juga pengaruh yang dirancang oleh media sosial hingga kita menjadi "candu" hingga kita terhanyut dan bahkan kehilangan diri.

Ingat bukan berbagai penyuluhan, webinar, dan juga yang mengatakan bahwa media sosial seperti hal yang dilematis saat ini? Kembali lagi kita yang mengontrol diri kita, mana yang harus kita berikan dukungan mana yang bukan bagian dari diri kita. Kontrol itu ada di tangan kita.

Persoalan menemukan diri melalui media sosial, media sosial bila kita mampu menggunakannya dengan baik, kita bisa menjadikan alat yang powerful untuk menemukan potensi diri, menyebarkan hal bermanfaat, dan berbuat kebaikan massal.

Jadi, sudahkah menemukan dirimu saat ini?



Share
Tweet
Pin
Share
12 comments

 


Pekanbaru, tempat tinggal kotaku. Semakin hari semakin terasa panas. Kota yang terkenal akan masalah lingkungan beberapa tahun silam karena kebakaran hutan. Masih saja menduduki julukan kota cukup panas di Indonesia. Saat ini saja, menunjukkan angka suhu 33 derajat bahkan kadang mendekati 35 derajat. 
 
Di kutip pada Kompas, dengan penjelasan dari website BMKG, Faktor utama yang berperan pada siklus ini dikarenakan ada gerak semu matahari yang melintasi wilayah Sumatera bagian tengah pada periode tersebut. Menurutnya, puncak panas biasanya terjadi tepat setelah titik kulminasi terjadi atau justru setelah posisi matahari telah melewati titik kulminasinya. Bisa dikatakan bulan september - oktober adalah sebuah posisi matahari yang benar - benar pas di tengah dan untuk wilayah yang dilintasi khatulistiwa benar - benar mengalami suhu yang tinggi dibanding rata - rata wilayah lainnya.




Pandemi Itu : Bumi Ingin Beristirahat


Dikutip Climate Columbia melalui CNN Indonesia, sebuah studi baru memprediksi bahwa berdasarkan data di sektor energi, industri dan mobilitas pada tahun 2020, emisi CO2 di tingkat global turun 8 persen atau turun 2,4 miliar ton. Memang angka itu melampaui tingkat penurunan yang tercatat pada tahun 2009

Di Amerika Serikat dan Eropa, tercatat penurunan sekitar 12 persen sepanjang tahun lalu, Prancis mengalami penurunan sebesar 15 persen dan Inggris turun 13 persen.  Para ilmuwan juga menyatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19 pada awal 2020 lalu membuat lapisan ozon yang selama ini menjadi ancaman untuk kesehatan manusia dan iklim mengalami penurunan 15 persen secara global. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California selatan.

Semua adalah kontribusi dengan adanya lockdown dan pembatasan aktivitas harian yang menyumbangkan emisi karbon. Menurut saya, pandemi membuat bumi sejenak beristirahat. Walaupun memang berat untuk beberapa hal lainnya. Tapi perubahan ini, seperti mengingatkan kita kembali. Untuk hidup lebih peduli akan lingkungan dan perubahan iklim.


Setiap Tahun, Bumi Memanas.

Sebuah studi dan penelitian sudah mengatakan bahwa bumi kita semakin hari semakin memanas setiap tahunnya. Di kutip dari kompas, diperkirakan pada tahun 2025  kemungkinan 40 persen temperatur 1.5 derajat celcius lebih panas setahun dibanding masa-masa pra industri di tahun 1850an.

Ada hal yang membuat dilema saya sendiri menghadapi keadaan lingkungan saat ini, sebuah pro kontra dan masalah serius mengenai lingkungan. Terutama kontribusi Indonesia, dan juga kita sebagai bagian #MudaMudiBumi yang memiliki bonus demografi sangat berperan penting.
 
Akankah kamu ingin bumi menjadi neraka bagi kita semua? Tentu tidak bukan.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Indonesia bisa dikatakan memiliki dampak yang sangat terasa dengan perubahan iklim. Terutama dengan geografis Indonesia  yang merupakan negara kepulauan, terletak di khatulistiwa. Sejatinya masalah perubahan iklim adalah persoalan yang sangat kongkret. Fenomena alam yang terjadi belakangan ini memberikan bukti nyata.  Meningkatnya bencana, seperti badai, banjir, atau kekeringan, merupakan bentuk perubahan iklim.

Dalam skala yang lebih luas, Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rentan terhadap fenomena perubahan iklim. Bayangkan, Pulau Ambon atau pulau-pulau kecil serta pesisir pantai mulai ujung Sumatra hingga Papua sangat rentan dari ancaman kenaikan tinggi muka air laut akibat mencairnya gunung-gunung es di kutub utara maupun selatan.

Kita berharap cukup banyak dengan pemerintah berkaitan aturan yang mempengaruhi lingkungan dengan hal - hal skala global, seperti masalah kebakaran hutan, aturan penerbangan hutan, dan juga memberantas mafia - mafia perusak iklim dan juga lingkungan..

Komitmen pengendalian perubahan iklim juga tertuang ke dalam NDC kehutanan pada perhelatan COP21 Paris sebelumnya salah satuunya yaitu komitmen yang dicapai hingga 2030. Misalnya untuk pengurangan deforestasi, pemerintah telah menetapkan di bawah  <450.000-325.000 hektare per tahun.


Masalah Baru Lingkungan, Era Digitalisasi

Era digitalisasi, memang membuat orang jadi mengurangi banyak mobilitas untuk kemana - mana. Tapi juga tak menutup mata untuk kontribusi sampah dan kerusakan baru yang tanpa kita sadari juga ikut membuat pencemaran lingkungan. Ada bebrapa pengamatan saya yang merupakan bagian dari #MudaMudiBumi menelisik fenomena ini.
 

1.Belanja Online? Sampahnya Kemana

Salah satu yang membuat dilema kontribusi sampah oleh kotak - kotak belanja online kita yang makin hari semakin banyak. Saya berpikir, seharusnya marketplace semakin aware dengan hal ini. Walau pandemi dengan lockdown memang membuat kontribusi karbon terkendali, tapi bagaimana dengan sampah yang makin banyak dan tak tangani ini dengan digitalisasi belanja online. Nah, coba yuk kita kumpulkan dan juga kita filter dan juga bisa daur ulang sampah kita agar tak mencemari lingkungan.


2.Trend Minuman Kemasan dari  Coffee Shop

Menjamurnya berbagai toko - toko makanan baru, terutama Coffee Shop banyak menyajikan minuman kemasan plastik dan juga sedotannya ikut berkontribusi penambahan sampah loh. Apalagi kalo kita minum dan kita buang sembarangan. Dikutip dari wawancara Liputan6.com, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 175.000 ton perharinya. Akan tetapi dari banyaknya sampah ini, hanya 7,5 persen saja yang mampu didaur ulang dan dijadikan kompos. Sisanya, sebanyak 10 persen sampah ditimbun, lima persen sampah dibakar, dan 8.5 persen tidak terkelola," kata Saka Dwi Hanggara, Pelatih Pengelolaan Sampah di Perusahaan Pengelolaan Sampah Waste4Change.

"Pengalihan sampah terbesar adalah sebanyak 69 persen sampah hanya dibuang di tempat pembuangan akhir” tambahnya. Saya cukup salut belakangan ini, banyak sekali coffe shop yang mulai mengurangi penggunaan sedotan dengan gelas yang lebih mudah diminum langsung tanpa sedotan di coffe shop langganan saya. Apa di areamu juga begitu?


3.Fashion Makin Stylish, Tapi

Keresahan saya selanjutnya adalah soal fashion yang semakin stylish. Tapi tak jarang menyumbangkan sampah kain yang semakin banyak. Saya pernah menuliskan hal ini dalam sebuah tulisan blog dan kegiatan Forest Talk tahun lalu.




Menurut Vice, Sejak tahun 2000 hingga kini, produksi busana dunia tercata meningkat dua kali lipat, kita rata - rata memberli baju, celana, jaket 60% lebih banyak tiap tahun dibanding awal tahun 2021. Perilaku kita sekarang sudah berubah. Industri fashion geliatnya makin fantastis, dengan branding yang makin luarbiasa.

Salah satunya negara Tiongkok. Negara ini juga menghadapi masalah polusi masif yang disumbangkan oleh Industri fashion. Saat ini banyak aturan-aturan yang pemerintah tiongkok lakukan untuk mengatasi masalah polusi ini. Salah satunya pembatasan impor 24 impor bahan baku industri, seperti baju dan daur ulang benang karena akan mempengaruhi polusi sejagat.


4. Budaya Traveling

Masa sih traveling bikin kerusakan lingkungan? Hmm, ya dilihat dari mana dulu ya. Hal yang membuat kerusakan lingkungan sebenarnya pada penggunaan alat transportasi. Semakin tinggi mobilitas kita menggunakan kendaraan pribadi contohnya. 
 
Walau untuk keseharian, kita ikut menyumbangkan emisi karbon setiap harinya. Makanya, negara - negara maju sekarang sangat memperbaiki sistem transportasi publik. Selain hemat, transportasi publik yang baik tentu sangat berkontribusi untuk pengurangan emisi karbon dari banyaknya kendaraan. Ini catatan penting bagi kita untuk senantiasa menyuarakan persoalan transportasi. Selain itu, traveling yang tidak ramah lingkungan, seperti membeli barang - barang dan jajan tapi tidak membuang sampah pada tempatnya, merusak hutan, merusak alam juga hal yang harusnya tidak kita lakukan.


Siapkah Kamu Berkontribusi #UntukmuBumiku?

Saya sangat senang, mengikuti kompetisi ini. Saya dulu pernah menjadi bagian jadi kontributor rubrik lingkungan di salah satu koran lokal di daerah saya, jadi flashback keresahan - keresahan yang saya temukan. Masalah berat lingkungan yang seperti tersembunyi, padahal setiap hari menunjukkan dampaknya.

Masalah banjir yang sepertinya dialami hampir semua daerah ketika curah hujan tinggi, kekeriangan ketika musim kemarau, atau soal kebakaran hutan dan juga hewan - hewan langka mulai terancam habitatnya.

Kalau bukan kita siapa lagi? Tak perlu berbuat banyak, hanya merubah kebiasaan dan lifestyle hidup menjadi lebih peduli untuk lingkungan. Bagi kamu yang membaca tulisan ini, saatnya #TimeforActionIndonesia berjanjilah menjadi sosok yang lebih baik untuk lingkungan.

Mungkin bisa kita lakukan dengan tips - tips sederhana ini yang sudah saya lakukan sehari - hari,
 

1. Filter Sampahmu

Saya beruntung di kota saya, ada sebuah startup lokal bernama pemol.id. Startup ini yang benar - benar membantu saya menukar sampah menjadi berarti dengan saya menjualnya. Saya mengumpulkan berbagai sampah plastik saya untuk saya filter dan saya jual kembali. Bagi kamu dimanapun berada, cari tahu adakah gerakan ini di kotamu. 
 

2. Bawa Gelasmu, Bawa Kantong Sendiri

Walau terkadang berat bagi saya juga, sejak pandemi saya mengurangi menggunakan barang - barang orang lain atau kontak dengan benda - benda yang saya beli. Semisalnya minuman kemasan, kadang saya parno bahwa minuman tersebut sempat di pegang orang lain dan lain-lain.

Jikapun terpaksa saya membawanya ke rumah dan masuk ke dalam filter sampah yang akan saya jual nanti. Saya juga membawa sedotan berbagai ukuran stainless dan juga sendok sendiri untuk mengurangi penggunaan. Jika saya berbelanja, saya upayakan mengurangi menggunakan plastik dengan membawa kantong sendiri. Biasanya jika sedikit saya hanya memasukkannya di tas saja.

Walau terkesan berat, dan kadang belum banyak melakukannya kita harus memulainnya. Saya juga mengupayakan untuk membeli barang preloved jika bagus untuk beberapa hal, dan juga sudah beralih ke ebook untuk buku - buku bacaan saya yang baru. Poin - poin sederhana ini bisa kita lakukan pelan-pelan. Misi saya selanjutnya adalah benar-benar membawa kontainer makan sendiri ketika membeli makanan takeaway yang berbahan plastik. Apa kamu ingin ikut misi penyelamatan bumi yang sederhana ini?
 
Saya tidak ingin, bumi kita menjadi neraka bagi anak - anak kita kelak dan generasi penerus. Jadi siapa lagi yang membuat bumi ini menjadi lebih baik dihuni kalau bukan kita.



Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Akhirnya kita dipenghujung tahun 2020. Tahun yang tidak pernah diduga kedatangannya seperti demikian. Kita dihadapi sebuah bencana pandemi yang mendunia. Sepertinya COVID-19 benda yang sangat trending ya sepanjang tahun. Bahkan kepala negara dan negara adidaya pusing menghadapinya. Disini diriku ga mau ngobrolin tentang itu. Tapi secara personal, bagaimana aku menjalani dan menghadapinya.
 
Setiap orang cukup stress tentunya. Diriku sempat membohongi diri tetap bisa menjalaninya. Percaya diri seorang introvert sepertiku akan sedikit bahagia menghabisi waktu terisolasi mengabiskan waktu merenung dan melakukan sesuatu semauku. Tapi tidak seindah dibayangkan. Diriku merasa useless, kadang kehilangan makna kecil dan harapan yang sudah diriku bikin di akhir tahun 2019 sebelumnya. Sebelumnya diriku bersikeras mengumpulkan tabungan untuk travelling, mengatur jadwal jalan dan rencana lainnya. Semuanya cancel ? Tapi sedikit bahagia, akhirnya ada tabungan pikirku. Ternyata sesuatu itu harus ada tujuan baru kita berusaha ya. Kita benar- benar berusaha menghemat kala itu.
 
Diriku menulis ini benar - benar random, mengambil waktu sejenak di kafe favorite sendirian di sudut ruangan dan tak lupa mengenakan masker dengan lagu Life Goes On-BTS yang baru aja rilis. Hahaha. Lucunya diriku dibilang memproklamirkan sebagai kpoper terang- terangan. Tapi bagiku yalagu sekedar lagu, mungkin diantaranya ada yang menyentuh dan membuat kita berpikir lebih dalam akan sesuatu, dan hampir semua karya lagu - lagu bts ternyata memiliki magnet. Siapa sangka aku sangat antipati dengan berbagai musik dari negeri ginseng itu sekarang sangat mengenal. Aku kadang ingin tertawa dengan diriku dulu. Lagi - lagi musik sekedar musik, aku bukanlah kpoper baru yang sangat fanatik membeli semua merchandise dan album, Haha. Sudah cukup berusia melakukannya. Aku ingat aku tergila - gila pada Harry Potter dulu.
 
Catatan ini jadi seperti curhat ya. Namanya juga menulis bebas. Ada banyak hikmah yang ku temukan di 2020. Walau terasa kosong aku cukup banyak bersyukur melewatinya. Di awal tahun aku mengalami kehilangan handphone ku gunakan sehari - hari. Tapi tak kusangka diganti cepat oleh Nya dengan memenangkan giveaway dan perlombaan blog. Aku kadang kalo tidak menuliskan ini merasa kufur nikmat. Aku takut banget menjadi demikian. 
 
Ada PR yang sangat banyak untuk diriku. Aku yang sering terkena sindrom impostor. Haha iya 2020, ada sebuah game yang sedang viral bernama Among Us. Tapi cukup menarik ketika ada orang membahas soal Impostor. Apa itu sindrom Impostor ? Mengutip Medical News Today, 29 September 2020 dari Kompas.COM sindrom impostor merupakan sindrom yang bisa dialami oleh siapa saja. Namun, sindrom ini lebih sering dialami oleh mereka yang berprestasi. Orang yang mengalami impostor syndrome akan merasa ragu terhadap prestasi dan kemampuan dirinya sendiri. Bahkan, mereka takut bahwa apa yang mereka raih dan bisa kerjakan adalah suatu bentuk penipuan. Pengidapnya merasa apapun yang dia dapatkan adalah kebetulan bukan sesuatu yang ia perjuangan dan ia lakukan.
 
Belakangan ini aku sering banget mengikuti berbagai kelas, mencari apa jalan karir yang dijalani sekarang apa benar, kenapa aku kadang kala tidak bergairah, apa aku sebaik yang sesuai ekspektasi orang - orang. Aku selalu bertanya, dan merasa belum cukup selalu. Minimnya interaksi dan kegiatan kita dengan orang lain kurasa membuat kita lebih intens mengenal diri kita lebih dalam ketimbang mungkin di hari - hari kesibukan kita kan ya.
 
Hal yang paling parah ketika aku sendiri dan mengkaratina diri, adalah jadwal makan yang  kacau. Berbeda sekali ketika aku Work From Office atau hidup bersama keluarga alias tidak merantau. Aku suka ngerasa bersalah sama badan sendiri. Kadang ga makan sama sekali. Ujung - ujungnya maag ku kambuh haha. Dasar aku. Aku berterima kasih sama diri sendiri bisa ngelewatin 2020 dengan baik tanpa sakit yang berarti. Paling hanya sakit gigi garis keras yang menguras dompet sedikit dalam untuk beli obat mahalnya hihi. Masih ragu untuk ke dokter gigi, selain kantong dan juga safety nya buatku. Ada banyak poin yang kudapatkan di tahun 2020 ini apa itu? 
 
- Prioritas Berganti

Hal yang paling berasa ketika melalui tahun ini adalah soal prioritas. Kita mengutamakan diri buat dirumah, semakin filtering teman-teman dan pertemuan - pertemuan. Kita membagi waktu yang maksimal, efektif, dan aman. Selain itu juga mulai pilih - pilih makanan kan ya. Apa kamu merasa demikian ? Aku juga ga paham apa blogging menjadi bergeser menjadi prioritas kesekian setelah pekerjaan utama. Hmm aku menyesal sih ya. Apakah aku akan berjanji untuk aktif di blogging tahun ini ? Banget, cuma soal janji aku takut. Mending pasang plan dan goals langsung dan eksekusi. Semoga banyak peluang baik di tahun 2021 ya. 
 
- Set Goals Berulang

Terjadi perubahan ketika aku dilema soal karir, menetap, dan juga menghadapi kejenuhan. Berbagai rencana muncul di kepala, kadang ga bisa tidur dan bikin sering begadang. Stress ? Aku bisa bilang ga bisa enggak. Tapi aku mikir ada yang lebih stress lagi kali ya, yang kehilangan pekerjaan, kesulitan untuk belajar dan lain - lain. Mungkin kita paling kehilangan waktu untuk bertemu teman lebih sering atau mungkin semua rencana travelling dan liburan semuanya gagal. Tapi semuanya bukan masalah  berarti dibanding yang lain kan ya. Kita dituntut banyak - banyak bersyukur. 
 
- Adaptable

Hal yang benar - benar yang kita pelajari dari pandemi ini adalah menjadi pribadi yang adaptable. Mudah beradaptasi di situasi yang terjadi. Buka tutup PSBB, aturan dadakan, dan berbagai hal yang tak terduga lainnya kita alami. Pembatalan sana sini dan masih banyak lagi. Mungkin sebagian kita mengalami drastisnya perubahan dengan sulitnya pekerjaan, kehilangan pekerjaan, pengurangan gaji dan sebagainnya. Tapi hal berdampak adalah kita jadi berusaha mengenali diri lebih dalam lagi ketimbang sebelumnya. 
 
Saya bersyukur banget, ada banyak berkah juga ga melulu soal kesedihan. Misalnya menang lomba blog nasional. Beberapa juga kerjasama blogger dan lain - lain yang seharusnya memotivasiku ngeblog lagi lebih serius ya.

Baca Juga : Hidup Produktif dan Menyenangkan bersama ASUS Phone 3 

Tapi malah sedikit banget stok tulisan di tahun lalu. Pokoknya 2021 harus lebih baik, itu yang selalu dibilang sama sendiri ya. Ngakak!

 

Tips Mengawali 2021

Seperti judulnya apa aja yang perlu kita lakukan buat mengawali 2021. Hihi selain download kalender kayak aku. Ini beberapa hal menurutku yang biasanya aku siapin tiap tahun dan mungkin di tahun ini bakal ada penambahan dan perubahan.
 
1. Big Goals
 
Big goals ini menurutku pentingnya adalah memprioritaskan hal - hal besar yang ingin dicapai baik itu finansial, karir, tempat tinggal, atau travelling yang benar - benar diidamkan. Misalnya waktu 2020, saya ingin banget ke Korea. Saya sudah membidiknya jauh hari sejak tahun lalu membeli tiket, dan menghemat untuk biaya kesana. 
 
Walaupun akhirnya gagal berangkat, saya tetap berhasil mengumpulkan dana yang saya tuju. Kemudian 2019 saya juga nekat mengikuti seleksi beasiswa KGSP (Korean Government Scholarship Programs) walaupun saya ga lolos tahap akhir. Saya sudah cukup puas dan bangga lolos di tahap semifinal dan di kampus idaman yang dituju walau ga lolos untuk mendapatkan beasiswanya.
 
Big goals itu menghantarkan kita untuk fokus apa yang dituju tahun itu. Menurut saya big goals tidak boleh banyak, malah mungkin hanya 1-3 tapi memang itu benar - benar merubah hidup kita atau sedikitnya ikut andil buat kita happy.
 
Tahun ini sebenarnya ada di pertengahan tahun lalu sebuah goalsnya dengan plan A, B, dan C yang sudah disusun. Saya sudah berjuang, dan akhirnya balik lagi kalau ga berhasil mungkin bukan jalannya. Karena menurutku Big Goals harus diiringi rencana - rencana cadangan biar ga sakit banget kalo gagal.

2. Career Goals
 
Soal karir benar - benar signifikan banget aku ngerasain perubahan di tahun 2020. Aku awalnya sempat insecure, emang apa sih yang aku lakukan di tahun 2020 yang perlu ku banggain. Pas aku check LinkedIn, aku liat berbagai sertifikasi dan pelatihan di tahun 2020 yang cukup banyak menurutku. Belum lagi ditambah dengan kelas - kelas lainnya yang ga ada sertifikatnya. Yaps! Aku mengapresiasi diriku huhu *terharu.
 
Jadi menurutku career goals ini penting banget ditentukan sejak awal kamu mau jadi apa, bermanfaat dimana, apa yang kamu suka, dan dibidang mana orang butuh kamu disana. Fokus mengembangin bikin kamu jadi terlihat benar - benar mahir disana. Fokus juga bikin kamu mudah menuju sesuatu yang kamu mau. Biarpun nanti gagal, suatu saat hal yang terbaik itu malah datang sendiri ke kamu. Percaya! works!
 
Biasanya aku detail-in keinginan career impian atau pekerjaan yang dimau lebih spesifik, entah itu salary, apa yang dikerjain posisinya. Tertanam dipikiran. Hal itu bikin fokus dan juga semesta fokus mewujudkan career goals yang kamu mau.

 

3. Financial Goals
 
Ini jujur, list terbaru muncul. Dulu - dulu aku ga punya ini nih. Jadi mendadak ngikutin jalan, yang penting nabung doang ga begitu terarah banget. Kalau sekarang aku mulai set bener-bener mau benda dan barang apa yang ku mau ditahun depan, yang dimiliki yang menunjang pekerjaan atau mungkin kepemilikan yang long term. Sudah set apa yang dimau, barulah mulai susun misi dan strategi buat goals pemasukan yang dituju buat mewujudkan impian financial goals itu.


4. Backup Plan
 
Kalau aku bilangnya backup plan itu adalah obat sakit hati dari kalau - kalau rencana kita itu gagal. Ada hal - hal dan goals kecil lain yang bisa kamu lakukan dan fokuskan bila rencananya besarnya ga berhasil. Mungkin belajar skill baru, mencoba peruntungan bisnis, atau mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya yang bisa jadi peluang baru buat kita kedepan.
 
Bisa juga backup plan berupa sesuatu optional yang hadir kalau - kalau gagal. Kalau saya waktu itu kalau lulus beasiswa atau lulus beasiswa apa yang harus dilakukan dan kalau ga lulus apa yang harus dilakukan.

Share
Tweet
Pin
Share
12 comments
Older Posts

ABOUT ME




Hi, I'm Melati Octavia

Welcome Readers! I'm in love with books, creativity, and think about people. This is my journal and story of my life!
Happy Reading!

Read More>

Follow Us

  • LinkedIn
  • Youtube
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram

Labels

Artikel Choice community development Self Improvement Self Reminder Tulisan Young Mindset

My Pageview

Melati's books

Menulis: Tradisi Intelektual Muslim
Indonesia Mengajar
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Harry Potter and the Deathly Hallows
Harry Potter and the Goblet of Fire
Harry Potter and the Half-Blood Prince
Harry Potter and the Chamber of Secrets
Harry Potter and the Order of the Phoenix
The Tales of Beedle the Bard
25 Curhat Calon Penulis Beken
7 Keajaiban Rezeki
Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah
Notes from Qatar 2
Kuliah Tauhid
99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa
Habibie & Ainun
Summer Breeze: Cinta Nggak Pernah Salah
Menyimak Kicau Merajut Makna
Berani Mengubah


Melati Octavia's favorite books »

Blog Archive

  • ▼  2022 (14)
    • ▼  November (1)
      • Aksi Nyata Untuk Transisi Energi di Masa Depan
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2019 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2018 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (15)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2016 (37)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2015 (53)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (9)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (3)
    • ►  Oktober (3)
  • ►  2012 (10)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (3)
    • ►  Desember (3)

Mels Journal Podcast

Melati Octavia's Intellifluence Influencer Badge

Banner Bloggercrony

Facebook Twitter Instagram Pinterest Bloglovin

Created with by BeautyTemplates