facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal

 
Menggunakan Sosial Media

 
Media Sosial sebuah kekuatan baru masa kini.  Sejarah yang bermula pada akhir abad-19. Pada awalnya ditemukannya telegraf yang dikirimkan oleh Samuel Morse 1844.

Banyak dari kita mungkin berpikir, telegraf tidak bisa masuk golong media sosial karena tidak bersifat online. Padahal jika ditinjau kembali. Semuanya mulai berawal dari sana. Informasi ini dikutip melalui Indozone.

Lalu kemudian internet mengubah pola komunikasi kita dan terciptanya sebuah platform. Alih - alih kita bercengkerama dengan cerita sejarah dari media sosial

Saya lebih ingin sharing mengenai bagaimana pada akhirnya media sosial benar - benar mengubah hidup kita. Bukan mengubah hidup seorang individu, tapi juga dunia.

Banyak akhirnya keputusan - keputusan besar dan juga perubahan - perubahan besar terjadi di dunia.

Kemunculan Facebook, kemudian disusul berbagai platform baru yang mulai berkembang dengan beragam rupa dan bentuk. Saya yang berada dalam peralihan generasi tradisional ke generasi digital merasakan banyak hal yang berubah. Baik itu dampak positif dan negatifnya.

Media Sosial, Penemuan Pengubah Segalanya.


Dahulu, media sosial diawali dengan perbincangan - perbincangan antar pertemanan terdekat, menjaring orang - orang yang dikenal saja untuk bercengkerama dan terkoneksi. Hingga akhirnya beralih menjadi bagian memulai pertemanan itu sendiri.

Bahkan tak jarang kita tak mengenalnya di dunia nyata tapi sering berkomunikasi di dunia maya. Lalu perubahan kini terjadi, media sosial bukan hanya sarana berkomunikasi saja. Tapi sarana untuk berdagang, mempengaruhi, marketing, dan kemudian bagian komunikasi politik dan juga lintas budaya.

Penetrasi budaya tak terelakkan, salah satunya K-WAVE yang saat ini mendominasi dunia dengan penetrasi budaya - budaya pop anak muda, berlanjut pada trend fashion, perdagangan, kuliner dan masih banyak lagi.

Seperti terhipnotis dengan suasana. Bahkan fakta - fakta soal ketergantungan kita sebagai makhluk bumi yang terkoneksi digitalisasi, menghabiskan 7-8 jam sehari untuk berinternet salah satu yang terbesar adalah media sosial.

Pasar Online mengubah pengalaman berbelanja semudah itu di gawai kita. Kita juga bisa berbagai pikiran dengan ulasan terhadap produk tertentu yang mempengaruhi calon pembeli lainnya. Ini bagian dari Media Sosial Dari Dekat

Media sosial bahkan kini dalam hidup kita sebagian besar telah menjadi teman yang melebihi orang tua bahkan teman dunia nyata kita sendiri.

Kita terhanyut dalam pemikirannya, perasaan yang terbentuk, dan paham - paham yang membebaskan kita berpikir di luar yang kita jangkau sebelumnya.

Saya pernah berceletuk kepada teman saya,

"Dahulu mungkin kita tak akan mengetahui persoalan hidup dan dunia kalau tidak dari orangtua kita, atau perbincangan teman kita. Kita dinasehati untuk memilih teman yang baik, pembelajaran yang baik. Tapi kini, kita dibalik jendela dan terkurung di kamar dengan internet dan media sosial kita bisa menjadi sosok apapun bahkan memiliki pemikiran berbeda dengan orangtua bahkan teman lingkaran kita"


Begitu kuatnya pengaruh media sosial yang menemani dalam hidup kita. Tak jarang muncul istilah baru yaitu FOMO (Fear of Missing Out) Sebuah gejala kecemasan akan ketinggalan informasi sesuatu, kesepian, dan juga depresi. Pengaruh ini berakibat pada efek kesehatan mental karena senantiasa menggunakan media sosial.

Jadi apa hubungannya dengan judul saya diatas?


Ada hal yang ingin saya sampaikan mengenai menemukan diri melalui media sosial. Saya hanya ingin mengingatkan diri saya juga teman - teman membaca. Bahwa media sosial adalah, bukan sesuatu yang harus kita jadikan panutan, kita ikuti sebuah apa yang muncul dan hadir, kita jalani semua yang direkomendasikan, atau kita jadikan sesuatu yang kita idolakan.

Pembatasan status diri kita dengan media sosial harus benar - benar kita tanamkan dalam diri kita agar kita bisa mengontrol diri kita, mental kita, dan juga pengaruh yang dirancang oleh media sosial hingga kita menjadi "candu" hingga kita terhanyut dan bahkan kehilangan diri.

Ingat bukan berbagai penyuluhan, webinar, dan juga yang mengatakan bahwa media sosial seperti hal yang dilematis saat ini? Kembali lagi kita yang mengontrol diri kita, mana yang harus kita berikan dukungan mana yang bukan bagian dari diri kita. Kontrol itu ada di tangan kita.

Persoalan menemukan diri melalui media sosial, media sosial bila kita mampu menggunakannya dengan baik, kita bisa menjadikan alat yang powerful untuk menemukan potensi diri, menyebarkan hal bermanfaat, dan berbuat kebaikan massal.

Jadi, sudahkah menemukan dirimu saat ini?



 


Pekanbaru, tempat tinggal kotaku. Semakin hari semakin terasa panas. Kota yang terkenal akan masalah lingkungan beberapa tahun silam karena kebakaran hutan. Masih saja menduduki julukan kota cukup panas di Indonesia. Saat ini saja, menunjukkan angka suhu 33 derajat bahkan kadang mendekati 35 derajat. 
 
Di kutip pada Kompas, dengan penjelasan dari website BMKG, Faktor utama yang berperan pada siklus ini dikarenakan ada gerak semu matahari yang melintasi wilayah Sumatera bagian tengah pada periode tersebut. Menurutnya, puncak panas biasanya terjadi tepat setelah titik kulminasi terjadi atau justru setelah posisi matahari telah melewati titik kulminasinya. Bisa dikatakan bulan september - oktober adalah sebuah posisi matahari yang benar - benar pas di tengah dan untuk wilayah yang dilintasi khatulistiwa benar - benar mengalami suhu yang tinggi dibanding rata - rata wilayah lainnya.




Pandemi Itu : Bumi Ingin Beristirahat


Dikutip Climate Columbia melalui CNN Indonesia, sebuah studi baru memprediksi bahwa berdasarkan data di sektor energi, industri dan mobilitas pada tahun 2020, emisi CO2 di tingkat global turun 8 persen atau turun 2,4 miliar ton. Memang angka itu melampaui tingkat penurunan yang tercatat pada tahun 2009

Di Amerika Serikat dan Eropa, tercatat penurunan sekitar 12 persen sepanjang tahun lalu, Prancis mengalami penurunan sebesar 15 persen dan Inggris turun 13 persen.  Para ilmuwan juga menyatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19 pada awal 2020 lalu membuat lapisan ozon yang selama ini menjadi ancaman untuk kesehatan manusia dan iklim mengalami penurunan 15 persen secara global. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California selatan.

Semua adalah kontribusi dengan adanya lockdown dan pembatasan aktivitas harian yang menyumbangkan emisi karbon. Menurut saya, pandemi membuat bumi sejenak beristirahat. Walaupun memang berat untuk beberapa hal lainnya. Tapi perubahan ini, seperti mengingatkan kita kembali. Untuk hidup lebih peduli akan lingkungan dan perubahan iklim.


Setiap Tahun, Bumi Memanas.

Sebuah studi dan penelitian sudah mengatakan bahwa bumi kita semakin hari semakin memanas setiap tahunnya. Di kutip dari kompas, diperkirakan pada tahun 2025  kemungkinan 40 persen temperatur 1.5 derajat celcius lebih panas setahun dibanding masa-masa pra industri di tahun 1850an.

Ada hal yang membuat dilema saya sendiri menghadapi keadaan lingkungan saat ini, sebuah pro kontra dan masalah serius mengenai lingkungan. Terutama kontribusi Indonesia, dan juga kita sebagai bagian #MudaMudiBumi yang memiliki bonus demografi sangat berperan penting.
 
Akankah kamu ingin bumi menjadi neraka bagi kita semua? Tentu tidak bukan.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Indonesia bisa dikatakan memiliki dampak yang sangat terasa dengan perubahan iklim. Terutama dengan geografis Indonesia  yang merupakan negara kepulauan, terletak di khatulistiwa. Sejatinya masalah perubahan iklim adalah persoalan yang sangat kongkret. Fenomena alam yang terjadi belakangan ini memberikan bukti nyata.  Meningkatnya bencana, seperti badai, banjir, atau kekeringan, merupakan bentuk perubahan iklim.

Dalam skala yang lebih luas, Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rentan terhadap fenomena perubahan iklim. Bayangkan, Pulau Ambon atau pulau-pulau kecil serta pesisir pantai mulai ujung Sumatra hingga Papua sangat rentan dari ancaman kenaikan tinggi muka air laut akibat mencairnya gunung-gunung es di kutub utara maupun selatan.

Kita berharap cukup banyak dengan pemerintah berkaitan aturan yang mempengaruhi lingkungan dengan hal - hal skala global, seperti masalah kebakaran hutan, aturan penerbangan hutan, dan juga memberantas mafia - mafia perusak iklim dan juga lingkungan..

Komitmen pengendalian perubahan iklim juga tertuang ke dalam NDC kehutanan pada perhelatan COP21 Paris sebelumnya salah satuunya yaitu komitmen yang dicapai hingga 2030. Misalnya untuk pengurangan deforestasi, pemerintah telah menetapkan di bawah  <450.000-325.000 hektare per tahun.


Masalah Baru Lingkungan, Era Digitalisasi

Era digitalisasi, memang membuat orang jadi mengurangi banyak mobilitas untuk kemana - mana. Tapi juga tak menutup mata untuk kontribusi sampah dan kerusakan baru yang tanpa kita sadari juga ikut membuat pencemaran lingkungan. Ada bebrapa pengamatan saya yang merupakan bagian dari #MudaMudiBumi menelisik fenomena ini.
 

1.Belanja Online? Sampahnya Kemana

Salah satu yang membuat dilema kontribusi sampah oleh kotak - kotak belanja online kita yang makin hari semakin banyak. Saya berpikir, seharusnya marketplace semakin aware dengan hal ini. Walau pandemi dengan lockdown memang membuat kontribusi karbon terkendali, tapi bagaimana dengan sampah yang makin banyak dan tak tangani ini dengan digitalisasi belanja online. Nah, coba yuk kita kumpulkan dan juga kita filter dan juga bisa daur ulang sampah kita agar tak mencemari lingkungan.


2.Trend Minuman Kemasan dari  Coffee Shop

Menjamurnya berbagai toko - toko makanan baru, terutama Coffee Shop banyak menyajikan minuman kemasan plastik dan juga sedotannya ikut berkontribusi penambahan sampah loh. Apalagi kalo kita minum dan kita buang sembarangan. Dikutip dari wawancara Liputan6.com, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 175.000 ton perharinya. Akan tetapi dari banyaknya sampah ini, hanya 7,5 persen saja yang mampu didaur ulang dan dijadikan kompos. Sisanya, sebanyak 10 persen sampah ditimbun, lima persen sampah dibakar, dan 8.5 persen tidak terkelola," kata Saka Dwi Hanggara, Pelatih Pengelolaan Sampah di Perusahaan Pengelolaan Sampah Waste4Change.

"Pengalihan sampah terbesar adalah sebanyak 69 persen sampah hanya dibuang di tempat pembuangan akhir” tambahnya. Saya cukup salut belakangan ini, banyak sekali coffe shop yang mulai mengurangi penggunaan sedotan dengan gelas yang lebih mudah diminum langsung tanpa sedotan di coffe shop langganan saya. Apa di areamu juga begitu?


3.Fashion Makin Stylish, Tapi

Keresahan saya selanjutnya adalah soal fashion yang semakin stylish. Tapi tak jarang menyumbangkan sampah kain yang semakin banyak. Saya pernah menuliskan hal ini dalam sebuah tulisan blog dan kegiatan Forest Talk tahun lalu.




Menurut Vice, Sejak tahun 2000 hingga kini, produksi busana dunia tercata meningkat dua kali lipat, kita rata - rata memberli baju, celana, jaket 60% lebih banyak tiap tahun dibanding awal tahun 2021. Perilaku kita sekarang sudah berubah. Industri fashion geliatnya makin fantastis, dengan branding yang makin luarbiasa.

Salah satunya negara Tiongkok. Negara ini juga menghadapi masalah polusi masif yang disumbangkan oleh Industri fashion. Saat ini banyak aturan-aturan yang pemerintah tiongkok lakukan untuk mengatasi masalah polusi ini. Salah satunya pembatasan impor 24 impor bahan baku industri, seperti baju dan daur ulang benang karena akan mempengaruhi polusi sejagat.


4. Budaya Traveling

Masa sih traveling bikin kerusakan lingkungan? Hmm, ya dilihat dari mana dulu ya. Hal yang membuat kerusakan lingkungan sebenarnya pada penggunaan alat transportasi. Semakin tinggi mobilitas kita menggunakan kendaraan pribadi contohnya. 
 
Walau untuk keseharian, kita ikut menyumbangkan emisi karbon setiap harinya. Makanya, negara - negara maju sekarang sangat memperbaiki sistem transportasi publik. Selain hemat, transportasi publik yang baik tentu sangat berkontribusi untuk pengurangan emisi karbon dari banyaknya kendaraan. Ini catatan penting bagi kita untuk senantiasa menyuarakan persoalan transportasi. Selain itu, traveling yang tidak ramah lingkungan, seperti membeli barang - barang dan jajan tapi tidak membuang sampah pada tempatnya, merusak hutan, merusak alam juga hal yang harusnya tidak kita lakukan.


Siapkah Kamu Berkontribusi #UntukmuBumiku?

Saya sangat senang, mengikuti kompetisi ini. Saya dulu pernah menjadi bagian jadi kontributor rubrik lingkungan di salah satu koran lokal di daerah saya, jadi flashback keresahan - keresahan yang saya temukan. Masalah berat lingkungan yang seperti tersembunyi, padahal setiap hari menunjukkan dampaknya.

Masalah banjir yang sepertinya dialami hampir semua daerah ketika curah hujan tinggi, kekeriangan ketika musim kemarau, atau soal kebakaran hutan dan juga hewan - hewan langka mulai terancam habitatnya.

Kalau bukan kita siapa lagi? Tak perlu berbuat banyak, hanya merubah kebiasaan dan lifestyle hidup menjadi lebih peduli untuk lingkungan. Bagi kamu yang membaca tulisan ini, saatnya #TimeforActionIndonesia berjanjilah menjadi sosok yang lebih baik untuk lingkungan.

Mungkin bisa kita lakukan dengan tips - tips sederhana ini yang sudah saya lakukan sehari - hari,
 

1. Filter Sampahmu

Saya beruntung di kota saya, ada sebuah startup lokal bernama pemol.id. Startup ini yang benar - benar membantu saya menukar sampah menjadi berarti dengan saya menjualnya. Saya mengumpulkan berbagai sampah plastik saya untuk saya filter dan saya jual kembali. Bagi kamu dimanapun berada, cari tahu adakah gerakan ini di kotamu. 
 

2. Bawa Gelasmu, Bawa Kantong Sendiri

Walau terkadang berat bagi saya juga, sejak pandemi saya mengurangi menggunakan barang - barang orang lain atau kontak dengan benda - benda yang saya beli. Semisalnya minuman kemasan, kadang saya parno bahwa minuman tersebut sempat di pegang orang lain dan lain-lain.

Jikapun terpaksa saya membawanya ke rumah dan masuk ke dalam filter sampah yang akan saya jual nanti. Saya juga membawa sedotan berbagai ukuran stainless dan juga sendok sendiri untuk mengurangi penggunaan. Jika saya berbelanja, saya upayakan mengurangi menggunakan plastik dengan membawa kantong sendiri. Biasanya jika sedikit saya hanya memasukkannya di tas saja.

Walau terkesan berat, dan kadang belum banyak melakukannya kita harus memulainnya. Saya juga mengupayakan untuk membeli barang preloved jika bagus untuk beberapa hal, dan juga sudah beralih ke ebook untuk buku - buku bacaan saya yang baru. Poin - poin sederhana ini bisa kita lakukan pelan-pelan. Misi saya selanjutnya adalah benar-benar membawa kontainer makan sendiri ketika membeli makanan takeaway yang berbahan plastik. Apa kamu ingin ikut misi penyelamatan bumi yang sederhana ini?
 
Saya tidak ingin, bumi kita menjadi neraka bagi anak - anak kita kelak dan generasi penerus. Jadi siapa lagi yang membuat bumi ini menjadi lebih baik dihuni kalau bukan kita.




 

Tidak seperti serum pada umumnya, serum ini punya bahan yang komplit banget. Haa beneran?

SKIN SOUL 24K Snail Gold Serum! Skin Soul 24K Snail Gold Serum by Amanda Manopo merupakan serum yang diformulasikan dengan kandungan gold dan kandungan snail filtare yang bekerja untuk mencegah penuaan dini pada kulit wajah sehingga tampak lebih awet muda, glowing dan sehat. Kandungan aktif membantu mencerahkan kulit, serta melembabkan kulit wajah agar tampak lebih halus dan lebih kencang.

Beberapa poin kenapa dibilang #SerumSultan?


PACKAGING


Awal - awal cobain, serum ini rada takut - takut uy. Karena premium banget, jadi hati - hati banget. Sayang kalo macem - macam. Botolnya transparent dan elegan banget kena sinar matahari. Belum lagi ada gold flakesnya. BRR Silau. Apakah ini menandakan ke glowingan wajah ketika menggunakannya?

Ingredients & Texture:


Ingredients


Ingredients didalamnya ada gold flakes yang bisa meremajakan kulit, mengembalikan elastisitas kulit.

- Gold Flakes 24K

- Snail filtare

- Galactomyces,

- Ekstrak rumput laut merah

- Decapeptide

- Chomo bright,

- Centella Asiatica

Kalo lengkapnya ini mih, Aqua, Decapeptide-12, Snail secretion filtrate, Jania rubens extract, Peg-40 hydrogenated castor oil, Phenoxyethanol, Centella asiatica extract, Galactomyces ferment filtrate, Polyacrylate crosspolymer-11, Ceramide 3, Ethylhexylglycerin, Arisaema amurense extract, Decyl glucoside, Fragrance, Sodium carrageenan, 1,2-Hexanediol, Peg-7 glyceryl cocoate, Dimethylmethoxy chromanyl palmitate, Gold, Silver, Copper powder


Texture

Texturenya kental banget, konsistensinya kerasa banget banyak kandungannya. Warnanya bening dan ada serpihan goldnya. Ada aroma timun yang menyegarkan. Aku tetap suka sih. Tapi kalo kamu sensitif dengan aroma, kamu bisa cek ulang kandungannya apa sesuai dengan kulit kamu ya.

Manfaat dari Skin Soul 24K Snail Gold Serum:


  •     Mencegah penuaan dini pada kulit yang bikin kulit lebih awet muda
  •     Sebagai anti aging dan anti inflamasi
  •     Menghidrasi, meredakan, dan meratakan warna permukaan kulit
  •     Mengontrol produksi sebum dan meningkatkan elastisitas kulit
  •     Mendorong produksi kolagen
  •     Membuat kulit menjadi rileks dan panas


 

REVIEW PENGGUNAAN


Selama aku cobain ini, hal kerasa di aku adalah lembut banget, aku juga kombinasi sama skincare aku lainnya cocok juga. Sebelumnya, aku juga pake essence dari kandungan galactomyes dan juga snail filterate dan aku cocok.

Aku belum lama menggunakan, tapi sejauh ini cocok di aku. Hmm kalo kamu mau cobain serum sultan ini bisa langsung ke marketplace kesayangan kamu!







 

Hoala Koala

Jujur saja lagu anak di zaman kekinian seperti sekarang. Sangat jarang terdengar dibicarakan di publik. Sebagian besar penetrasi mengenal lagu anak melalui digitalisasi seperti youtube. Seperti dulu sempat boomingnya Lagu Baby Shark, atau belakangan ini Coco Melon. Kalau dulu, saya ingat lagu - lagu favorit saya oleh Trio Kwek - Kwek, Maisy, Amanda, dan masih banyak lagi.

Saya merasa benar-benar beruntung ketika kecil dulu menikmati berbagai lagu itu yang menarik dan edukatif. Aktivitas di luar bersama teman - teman juga sangat asik dengan permainan tradisional. Ketika mengenal berbagai karakter anak kecil baru di era sekarang. Saya bersyukur, sekarang bunda-bunda semakin kreatif dengan perkembangan teknologi tetap berkenalan dengan tokoh - tokoh masa kecil.


Mengenal Hoala & Koala


Ada sebuah karakter baru di era digitalisasi ini yang mempopulerkan lagu - lagu anak. Mereka bernama Hoala dan Koala. Hoala & Koala adalah sepasang sahabat yang sangat gemar menyanyi, sehingga karakter ini akan terus mengeluarkan banyak lagu ke depannya. Mengapa harus digambarkan dengan karakter 3D? Karena karakter ini akan menjadi karakter yang tak akan lekang oleh waktu dalam berkontribusi di dunia music anak, tanpa mengkhawatirkan bahwa mereka akan tumbuh dewasa dan mengalami perubahan suara.

Selain Hoala & Koala, seluruh karakter yang ada di dalam animasi musik ini juga mampu bernyanyi, seperti tokoh Ayah, Ibu, Miss Jeruk, dan lainnya. Dengan banyaknya variasi karakter dan suara, diharapkan lagu-lagu yang disajikan tak hanya dapat menghibur anak-anak, namun juga dapat menghibur para orang tua yang menemani anaknya menonton atau mendengarkan lagu dari Hoala & Koala. Saat ini Hoala & Koala sudah memiliki 5 album dan lebih dari 45 lagu anak-anak baru yang bisa dilihat di Youtube, Spotify hingga iTunes.

Jujur sedih sih, kebanyakan musik anak-anak di Indonesia selama ini tidak pernah mendapat perlakuan istimewa dalam sisi penggarapan, Hoala & Koala menggarap seluruh musiknya dengan serius dan matang. Banyak musisi internasional yang terlibat di dalam pembuatan aransemen dari musik Hoala & Koala, serta banyak sekali alat musik yang tak lazim digunakan untuk lagu anak yang dipakai dalam penggarapan album-album Hoala & Koala, seperti saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.

Hoala & Koala ingin membuktikan bahwa tak selamanya musik anak-anak adalah musik yang sederhana dengan balutan musik yang juga sederhana. Selain itu, kualitas vokal yang ditampilkan juga merupakan kualitas vokal yang bisa disandingkan dengan musik di luar genre anak-anak.

Selain kualitas vokal, keterlibatan musisi internasional hingga banyaknya instrumen yang digunakan, Hoala & Koala juga memiliki keunikan lainnya dalam pemilihan genre. Tak hanya satu genre children pop yang diangkat oleh Hoala & Koala, namun terdapat variasi genre lainnya seperti jazz, big band, swing, jpop, hingga etnik.

Kehadiran Hoala & Koala diharapkan dapat membangkitkan kembali dunia musik anak-anak dan menaikkan level serta pandangan umum atas lagu anak.

Lagu Anak - Anak Terbaru dari Hoala Koala

Hoala Koala


Ada banyak lagu baru Hoala Koala yang ada di Official Youtube Hoala Koala. Semuanya mudah dicerna dengan bahasa yang sederhana dan bisa diserap anak - anak. Paling penting menambah kosakata baru anak - anak untuk mengenal  lingkungannya.

Salah satu lagu yang saya rekomendasikan yang memberikan pengenalan soal rasa dan juga berbagai jenis perasaan adalah Hoala & Koala - Susu Favoritku. Ada lirik mengenai rasa sedih, senang, sedang lapar dan bosan. Hal ini menurut saya benar - benar membantu anak - anak mengenal berbagai perasaan yang sering kita hadapi.

Orangtua dengan lagu ini bisa sambilan menceritakan dan juga memberikan pengertian apa itu perasaan, bagaimana cara menghadapinya. Bagaimana bisa dealing dengan perasaan tersebut. Selain itu masih banyak lagi lagu anak - anak terbaru dari hoala koala loh.

Jika bunda - bunda ingin tahu nih seperti apa lagu dari Hoala Koala sambil menemani buah hati dan juga berbagi cerita bersama sang anak bisa langsung mendengarkan disini yaa



Newer Posts
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates