Stop Bullying Yourself!

by - November 06, 2016


Bahas bullying rasanya berat ya, mengingat sesuatu yang tidak pada semestinya. Bukan bullying bercandaan temen karena keakraban. Tapi bullying yang udah masuk ranah kekerasan baik itu fisik, pikiran, dan hati. Berat! Nah gimana kalo bullying diri sendiri ?

Sebenarnya judul kali ini, pengen bikin tentang bagaimana kita supaya bersyukur sama diri sendiri dan gak menyalahkan diri karena apa yang tidak kita miliki. Tapi sepertinya kata “bullying” cukup kontroversial dan mewakili untuk kita yang keterlaluan banget hopeless sama diri kita sendiri.

Ceritanya saya dapat beberapa curhatan teman belakangan ini ntah itu baru dikenal atau temen lama yang tiba – tiba kontak ngajak berdiskusi. By the way, sepanjang cerita kita gak sadar kita sudah masuk momen berkeluh kesah hehe. Biar deh namanya manusia, kadang kala perlu tempat untuk mencurahkan isi pikiran agak beban sedikit berkurang. Tapi kesini – sini saya paham, kalau saya dulu pernah mem-bully diri sendiri ketika dalam keadaan down, gak semangat, gagal, dapat ujian kehidupan dan lain – lain. Kayaknya semua hal yang terjadi di hidup kita negatif .... muluk. Entah itu cerita tentang kondisi sekarang, masa depan, dan apapun itu. 

Well, kadang kala kita sering melakukan ini. Bullying yang kita lakukan itu sama diri kita sendiri itu baik itu berupa pikiran negatif yang mandek nempel di diri kita, atau keluh kesah negatif yang kita sampaikan ke orang lain. Rasanya udah cukup deh kita nemuin bullying yang sudah jutaaan abrekan ada di media sosial, dimana – mana hinaan, cacian, negatifisme, benci – benci. Cuapek loh, adakalanya saya pengen banget absen dari persosial mediaan, tapi gak bisa. Banyak hal juga yang musti diketahui kalau enggak bakal jadi manusia kudet, mau gak mau harus filter hal – hal yang harus dikomentarin, hal yang perlu dicuekin, dan disupport habis – habisan. *duh keceplos curhat dikit. Oke lanjut!

Apa sih tanda – tanda kita bully diri sendiri ?

Ini beberapa hal yang menurut saya yang bikin kita jadi manusia negatif dan endingnya depresi karena tanpa sadar sikap kita membully diri kita sendiri :

1. Selalu berpikir negatif
Ini sikap yang harus dibuang jauh, kita belum apa – apa udah hopeless udah negatif, udah mundur. Kayaknya semua hal di dunia ini diciptakan gak baik. Entah itu komentarin orang yang berpikir berbeda dengan kita, entah itu sama pilihan – pilihan yang dikasih di hidup kita kita selalu berpikir itu gak baik. Apalagi ujian kehidupan yang didapet, alhasil resah di hati dan pikiran guys!

2. Membandingkan hidup kita sama orang lain

Nah! Ini perlu di highlight banget. Pernah gak dapat momen gini, 
“ihh kakak itu IPKnya sempurna loh!”
“ih si fulanah itu cum laude guys! Dapet tawaran lagi ke luar negeri buat lanjut kuliah!”
“eeh eeh, si itu tu udah cantik sekarang punya butik sendiri,”
“Bro kita itu sekarang udah bikin startup sukses se Indonesia, bentar lagi udah mendunia,”

Parah nih kalau diterusin, kita banyak nemu gosip positif yang kadang kala bikin telinga kita panas. Bukan karena gak seneng mereka jadi sukses. Tapi gak seneng karena kita gak bisa kayak mereka.
Kenapa sih mereka enak banget hidupnya ? Kita gini – gini aja,
Pasti pernah nanggepin atau berpikiran gitu. Kalau enggak pernah, selamat deh! Kamu orang keren bin calon sukses! Karena hal kayak gini gak muncul lagi bagi orang – orang yang udah happy sama diri mereka sendiri.

Kita punya hal istimewa di diri kita miliki, hidup yang kita pilih, jalan yang kita jalani. Semua itu kehendak kita. Jadi stop buat kita ikut – ikutan dan ngebandingin diri kita sama yang lain. Fokus sama diri sendiri, apa yang kamu mau, apa yang bikin kamu bisa tenang, apa yang bisa bermanfaat bagi orang dari hal yang kamu miliki, apa yang perlu kita maksimalkan dari potensi yang kita miliki. Nah untuk prestasi dan kesuksesan adalah hadiah dan bonus dari Allah SWT karena kita udah menjadi hal baik dan menjadi hal terbaik versi kita tersebut.
Be the best yourself!

3. Gak bersyukur dan tidak puas diri

Gak bersyukur itu juga berkaitan sama poin sebelumnya, kita suka bilang ke diri kita kalau kita adalah orang termalang dan tak berdaya di dunia ini. Wuaah ! Bahaya, ini bikin hidup kita terlalu over mengejar sesuatu yang seharusnya tidak menjadi prioritas kita. Bikin ego kita meningkat, alhasil orang – orang di sekeliling kita bakal gak betah dan gak senang dengan kita. Kita jadi orang yang kufur sama pemberian Allah SWT, Allah nanti murka. Yuk perbaiki diri kita!

4. Terlalu over berkeluh kesah atau menyebarkan hal negatif

Hal ini kejadian kalau kita terlalu mengemis – ngemis sama orang terdekat kita buat di dengerin kisahnya. Sampe berkali – kali sampe kita gak sadar kalau sebenarnya orang yang kita curhatin juga punya masalah sendiri. By the way, saya percaya kalau aura manusia itu menular. Kalau kita cerita sedih ke orang lain, aura nya negatif tuh. Nah, ketika kita cerita aura itu jadi mengalir ke mereka yang kita ceritaain alhasil terkumpul. Walaupun ini berkaitan sama orang lain, tapi sebenarnya nanti efeknya membully diri kita sendiri. Karena akan terjadi pantulan aura negatif mereka ke kita. Contoh, mereka akan bosan untuk dengerin cerita kita. Apalagi kalau kita cerita gossip, menebar cerita bohong, negatif, kebencian dan lain – lain. Mau gak mau kedepan konsekuensinya ada di diri kita sendiri yang hidupnya diliputi kebencian dari orang lain, karena kita sarangnya hal negatif itu.
Apalagi zaman millennials sekarang, dengan mudahnya dengan jari – jari kita menyebarkan hal apapun. Sabar dan manajemen diri untuk control hal ini adalah hal yang tepat biar gak keterlaluan. Misalnya dengan menyalurkan ketidaksenangan kita dengan tulisan yang mencerahkan atau kalau emang susah dan benci banget cukup di diary aja apalagi hal pribadi. Jangan jadi konsumsi publik sampe - sampe bikin vlog dan ditonton banyak orang *eh.

5. Terlalu mengkhawatirkan hal yang belum terjadi
Hoho, ini kejadian nih sama kita yang dalam masa – masa transisi. Saya ada cerita di tulisan sebelumnya. Hal ini kadang kala bikin kita depresi dan tanpa sadar ngebully diri kita sendiri. Boleh sih khawatir sama hal kedepan, tapi jangan sampai lupa sama masa kini. Azeeh berasa motivator banget dah. Tapi bener deh, sebenarnya masa depan kita itu di cerminkan dari masa kini. Walaupun emang belum tentu apa yang terjadi sekarang apalagi buruk itu juga buruk kedepan, kita masih ada waktu untuk mengubah diri kita jadi lebih baik. Kalau sekarang kita sadar masih banyak yang kurang, secepat mungkin untuk berkomitmen mengubah diri kita biar masa depan kita bisa cerah. Gak akan ada yang tahu tentang masa depan kita kecuali Allah SWT dan diri kita sendiri sebenarnya pengen masa depan kita ada harapan.

Seperti kutipan sebelumnya, the goal without the plan is just dream. Kita masih bisa merancangnya. Tapi dalam merancang, jangan terlalu over khawatir yang bikin kita jadi manusia penakut.
“Duh gimana kalau gagal?”
“Kalau lamaran aku ditolak gimana?”
Hmm, simpen khawatirnya dengan kata “menerima”. Insyaallah ademm, kayak iklan adem sari.

6. Rendah diri

Aku kan sekolahnya di pelosok gak bisa deh,”
“Aku bukan orang kaya”
“Aku gak pinter, matematika aja selalu remedial,”
“Aku jelek,”

Banyak deh kita nisbatkan hal negatif di diri kita. Banggalah sama apa yang kita punya, walau itu secercah harapan. Jiaah ~ maksudnya secercah harapan yang kita punya untuk manusia yang lebih baik. Itu udah top deh buat kita plong menjalani hidup. Banggalah sama kesukaan kita, hal unik yang kita punya. Bahkan rumah kecil mini kita. Kadang ada segelintir orang yang memperhatikan kita loh, yang ingin sekali menjadi diri kita. Bahkan dia ingin memiliki apa yang kita miliki entah itu teman yang ramah, orang tua yang penyayang, rumah yang mungil di tengah desa. Padahal barangkali hal demikian bukanlah kelebihan menurut kita, tapi di mata mereka itu adalah sesuatu yang mereka idamkan. Jadi gak patut rasanya kita rendah diri, kalaupun kita gemuk, pastikan otak kita juga gemuk (kayak menghibur diri sendiri wkwk) kalau pun itu bisa diubah ya usahakan kita bisa mengubahnya lebih baik. Misalnya kita kurang pintar dalam hal tertentu kita masih ada waktu untuk belajar, kalau kita kekurangan kita bisa ambil cara supaya bisa kerja keras bisa menghasilkan lebih banyak dengan impact yang lebih baik.

7. Putus Asa

Ini masuk poin, tanda – tanda kita membully diri sendiri. Dengan putus asa, kita sudah menutup harapan Allah untuk menciptakan hal baik di masa depan. Entah itu putus asa pencarian jodoh, ( ini ada nih yang curhat, bisa jadi yang baca) haha. Entah itu pekerjaan yang belum ketemu, naskah tulisan yang belum lolos penerbit manapun. Masih banyak ruang yang sering bikin kita putus asa. Tapi jangan lakukan gaes, semua pasti ada kemudahan. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Seperti yang dijanjikan olehNya. Teman – teman bisa baca tulisan saya yang ini : Bertemanlah dengan Kegagalan. Apa yang hal bisa bikin kamu jadi bangkit lagi.

Btw, tujuh hal diatas itu bisa ngewakilin penyebab kita bisa ngebully diri sendiri. Nah! Kalau udah ada tanda itu di kamu pastiin lagi buat dihilangin ya. Karena gak baik kalau dipelihara, hidup kamu yang secerah matahari bakal jadi segelap malam. Duhh peribahasanya hihi.

SELAMAT BAHAGIA UNTUK DIRIMU !

***
Tulisan diatas murni untuk menasehati diri sendiri dan juga berbagi untuk teman - teman. 
Semoga bermanfaat dan menginspirasi!

yang menulis belum tentu lebih baik dari yang membaca

You May Also Like

0 comments

What's your opinion about this article ?