Sarjana Millennials Tantangan Global Muda Indonesia

by - Januari 17, 2017


Memasuki era global yang sering disebut millennials menjadi sesuatu yang menarik kita cermati saat ini. Perubahan sosial yang sering terjadi hanya dengan ketikan beberapa kata di media sosial, mudah sekali mempengaruhi apapun di sekitar. Tiba – tiba saja menjadi trending topik bukan hanya di negara sendiri tapi kadang kala mendunia. Nah, apa yang dicermati dari para sarjana millennials saat ini ?

Generasi millennial ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia pada tahun 2020 nantinya. Menurut Yoris Sebastian dari OMG Consulting, pada 2020, jumlah usia produktif melonjak hingga 50-60 persen. Kini jumlah usia produktif 15-35 tahun sudah mencapai 40 persen.

Apa itu generasi millennials ?
Sebutan generasi millenial atau millennium adalah generasi yang lahir di kisaran tahun 1981 - 1994. Ungkapan generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Sarjana saat ini adalah para generasi millennials yang akan menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Generasi saat ini punya ciri khas tersendiri, selain sebagian besar melek teknologi, orang – orang lahir di generasi ini sangat reaktif dan terbuka terhadap informasi. Sebagian besar bahkan sudah menempati posisi strategis di perusahaan karena kecerdasan dalam menyerap informasi dan juga kreatif. Namun, masih banyak juga yang masih dalam pencarian diri dalam menentukan karier di masa yang akan datang.

Pernahkah mendengar kabar sulitnya menembus perusahaan untuk bekerja setelah lulus kuliah ? Kompetisi yang semakin sengit dikarenakan jumlah peluang lapangan kerja tidak berimbang dengan lulusan yang terlahir setiap tahunnya. Ledakan demografi atau bonus demografi memang menjadi kegembiraan mengingat orang – orang usia produktif lebih banyak ketimbang usia non produktif di Indonesia. Hal ini juga diperkuat oleh data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) lewat data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014 – 2015, bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa. Sedangkan jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 128,30 juta jiwa.
Namun, apabila tidak di kelola baik yang terjadi hanya penumpukkan masyarakat saja karena tidak berimbang dengan kemajuan dan peningkatan ekonomi yang semakin baik. Tantangannya apa ? Anak muda sekarang harus lebih strong dan lebih berpikir cermat serta kreatif menjalani arus deras kompetisi saat ini. 

Tantangan para sarjana saat ini bukan hanya masalah berebut peluang di perusahaan terbaik, namun juga bertahan dengan eksistensinya menunjukkan kualitasnya, tuntutan pekerjaan yang seringkali tidak  masuk akal tentu akan menjadi tekanan di kemudian hari.
Jika dulu kita hanya mampu bertahan dengan satu skill saja untuk hidup dan maju, saat ini kita butuh beberapa kreatifitas dan skill untuk dapat menjalani arus deras kompetisi global saat ini. Ekonomi yang sulit dengan melonjaknya harga banyak bahan makanan, pangan, dan sendi – sendi kehidupan lain, mau tak mau membuat kita harus ekstra keras untuk bisa bertahan. Belum lagi gaya hidup anak muda saat ini dengan segala tantangannya. Jika tak kreatif dan acuh, akan sulit untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Industri millennials saat ini adalah sangat menuntut banyak hal untuk senantiasa kreatif, melahirkan ide – ide baru, peka akan sesuatu yang sifatnya unik, inovasi, dan penuh values yang baik. Sarjana yang paling banyak menjadi incaran adalah orang – orang berasal dari dunia kekinian saat ini untuk di tepatkan di industry yang sedang pesat, seperti industri komunikasi, hiburan, teknologi. Sarjana komunikasi yang dulunya masih terlihat asing kini telah menjadi incaran dengan banyak bidang skill dan kebutuhan akan sarjana komunikasi di hampir sebagian besar perusahaan saat ini. Tapi bisakah mampu sarjana saat ini menghadapi tantangan global ? Dimana persaingan saat ini bukan hanya dengan orang – orang di negeri sendiri tapi juga negara tetangga, terlebih dengan deklarasi pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah berjalan. Penulis sendiri dengan mudahnya bertemu orang asing saat ini tak sesulit dulu, ini menandakan kita bukan hanya bersaing berebut untuk hidup bersama orang local tapi juga orang asing.

Apa kemampuan yang sangat dibutuhkan di era saat ini untuk dapat menjadi sarjana millennials yang tangguh? 

1. Kemampuan komunikasi yang terasah, di era keterbukaan saat ini dibutuhkan banyak pemikiran baru, ide baru, dan juga gagasan yang luwes yang dapat di sampaikan. Sehingga, ketika kita sosok yang gagap untuk berbicara di depan umum atau tak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kita akan dilewatkan untuk ditemukan oleh perusahaan terbaik walaupun memiliki akademik yang baik dan mumpuni. Kemampuan mengungkapkan sesuatu adalah keinginan perusahaan untuk dapat mengetahui apa gagasan dan yang dapat diberikan di perusahaannya. 

2. Kemampuan berorganisasi, ini hal penting dan wajib, bukan hanya sekedar ikut – ikutan menjadi organisasi, tapi terlibat dalam merancang, mendelegasikan, mempraktikkan, dan melaksanaakan organisasi tersebut hingga mencapai visi dan misi secara baik. Kemampuan organisasi tidak hanya dibutuhkan dalam pekerjaan nantinya, hal ini seperti syarat mutlak belajar menjadi sosok yang mumpuni di era global kini. Hampir sebagian besar penyandang beasiswa menjadikan kemampuan organisasi menjadi hal wajib yang harus dimiliki oleh penerima beasiswa. 

3. Melek teknologi, melek teknologi disini bukan hanya sekedar update di media sosial melainkkan memiliki skill lainnya untuk mengoperasikan komputer secara penuh, seseorang yang memiliki hal lebih di bidang ini akan menambah satu kesempatan baru untuk lebih banyak menghasilkan, bila kita ingin menjadi sarjana millennials yang terbaik kita harus senantiasa mengupgrade kemampuan ini dengan mengikuti banyak kelas atau kursus untuk skill tambahan dalam teknologi,

4. Sikap empati dan idealism terbuka, sikap empati menjadi sesuatu yang masih langka. Sikap individualism yang menjadi cermin masyarakat modern, telah membuat sebagian besar kita kehilangan nilai – nilai yang seharusnya dipertahankan. Sikap empati dan sopan santun di maksud adalah memahami bagaimana orang lain bersikap dan mereka ingin kita bersikap. Anak muda saat ini telah asing dengan sikap bersalaman, menyapa, ataupun berterimakasih. Adanya sikap ini tentu nilai plus tersendiri untuk generasi saat ini untuk tetap mempertahankan nilai – nilai sopan santun dan empati yang baik, selain memperjuangkan idealisme yang tentunya tak memaksakannya dengan bersikap terbuka akan informasi dan juga hal baru yang positif. 

5. Senantiasa belajar dan mengupgrade ilmu pengetahuan, di era digital saat ini kita dapat belajar diberbagai platform. Manfaatkanlah kemudahan ini untuk menambah skill dan kemampuan sehingga menjadi sarjana yang bernilai.

Adanya lima poin tadi, setidaknya adalah beberapa karakteristik sarjana millennials yang di butuhkan di industry saat ini untuk menghadapi tantangan global. Terus belajar dan bermanfaat adalah hal yang penting untuk membuat perubahan baik di negeri kita dengan lahirnya generasi millennials yang berkualitas! Be the best!

****

Tulisan ini telah diterbitkan dalam buletin KOMUNIKA Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, didedikasikan untuk teman - teman yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana dan para calon sarjana :)
 

You May Also Like

2 comments

  1. Sedap.. 5 hal yang harus dilakukan di jaman milenium. Ketinggalan satu saja pasti bakalan jd orang yg terlambat mengikuti perkembangan jaman

    BalasHapus

What's your opinion about this article ?