facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • About Me
  • Life Style
    • Self Improvment
    • Financial Talk
    • Women Talk
    • Parenting
    • Education
    • Eco Living
  • Travel Content
  • My Project
    • Digital Writing Studio
    • Lampung Digital Academy
    • ThinkMe Project
  • Disclosure
  • Contact

Melati Octavia Journal

Loh kok kucing ?

Kita bahas mengenai bagaimana kucing bisa menyukai kita (baca ; manusia ). Saya termasuk catlovers sejak kecil. Mungkin karena cerita ayah dan ibu saat balita selalu bertemu dengan makhluk ini sehingga ada sedikit kesamaan saya dan dirinya (si kucing) yaitu .... *tak usah dibayangkanlah pokoknya*
eits, walaupun begitu masih manusia normal kok, cuma sebagai wanita ada hal yang ekstra dibandingkan wanita pada umumnya mengenai salah satu ciri fisik ini.
Nah, saat ini kita bahas bagaimana kucing bisa menyukai kita. Seringkali kita menemukan kucing baru bertemu dalam keadaan marah, jinak, ataupun ada maunya. Tahu kan kebiasaan kucing kalo ada maunya, mengelus badannya ke tubuh kita. Nah loh ? Bagi yang fobia kucing biasanya langsung histeris. Wuaaaa.
Kucing itu makhluk menggemaskan menurut saya. Saya pun heran kenapa ada yang bisa fobia dengannya bisa dimaklumi bila ada yang fobia karena alergi dengan bulu kucing. Kucing itu memiliki perasaan yang dinamakan insting sama seperti hewan lainnya. Tapi karena kucing adalah hewan rumahan, rasa sayangnya lebih kuat ketimbang hewan lainnya. Saya dengar cerita juga bahwa anjing juga merupakan hewan setia ketimbang kucing. Bener sih menurut pengalaman saya yang patah hati ditinggalin kucing beberapa kali. tapi saat ini saya tidak akan bahas anjing karena saya fobia sekali dengan binatang satu itu.

Salah satu cara kucing menyukai kita adalah dengan melakukan kontak fisik sebanyak mungkin dengan kucing. Mengelus, mengelitik, menggendong, bahkan didaerah-daerah sensitif seperti diperut, leher.
kedua, selalu kasih jadwal makan dan sinyal kita memberi makanan. Usahakan disuapin. Nah ada juga mitos nih biar kucing suka dengan kita adalah dengan memberikan bekas makanan dari mulut kita ke dia. Hahaha saya sendiri rada ga percaya, dan ga pernah melakukannya.
selanjutnya, lakukan kucing itu seperti teman, ajak berbicara, bercanda, bikin dia kesal, udah ga terhitung deh saya ngisengin kucing. Satu lagi yang jarang sekali dilakukan teman-teman pecinta kucing adalah menatap matanya. Kirain cuma manusia aja yang luluh ditatap, binatang juga kali.. hehe. Saya sendiri ketika memanggil kucing saya dari jauh ga pake panggil- panggil. kalo dia lumayan jauh dari saya namun tetap terlihat saya cukup menatapnya penuh, memanggil dari hati yang tulus aciee .. percaya ga percaya tu kucing datang loh. atau ketika kucing itu lagi malas-malasan saya suka ngomong dalam hati sambil natap si kucing, reaksinya persis sekali dari apa yang saya katakan di dalam hati. Nah loh ? 
ada satu lagi syarat kucing yang sayang betul dengan kita. Kucing itu mengenal kita sejak bayi atau dari ia lahir. Kalo udah gede, susah-susah gampang dapat chemistry yang cukup bikin si kucing itu super sayang dengan kita. Contohnya si uti, kucing saya ketika saya SMA dulu. saya menemukan dia ketika pindahan rumah ke rumah baru. Waktu itu kucing itu kedinginan, kelaparan sampai pada akhirnya saya memberikan makan. Keesokan harinya ia tetap berada di depan rumah. Sehingga saya berinisiatif untuk memeliharanya dengan membersihkannya lebih dahulu. Berhubung saya menemukannya ketika usia beberapa bulan kesetiaannya pada saya ketika ditinggal keluar kota hanya bertahan 10 hari. padahal sudah setahun lebih saya memeliharanya. Serius itu kucing yang berhasil banget bikin saya patah hati.
Sejak saat itu, saya menyukai kucing itu sederhana. Azee .. ga berlebihan, mengingat nasihat para teman-teman untuk jaga jarak karena kucing juga pembawa penyakit tokso yang berbahaya bagi janin nantinya. Intinya tetap sayang dan care. karena saya jarang stay lama dirumah, ga berniat lagi memelihara kucing.Saya paling mengurusi kucing tetangga yang cuakep habis dah. Ada 5 kucing blasteran anggora yang kece deh. Bulunya terawat, warnanya cerah, habis deh stres kita kalo elus-elus mereka semua. Dan satu lagi jinak bener. Walau tampang-tampangnya sombong habis tapi mereka punya sikap agresif dan lucu. 
Pengalaman ketemu jenis ras kucing high class itu mereka tuh punya aura angkuh gitu. Susah banget jinaknya, mungkin karena banyak banget tangan-tangan majikan yang berganti-ganti. Dan tampangnya bisa dilihat di film Stuart Collin, si Snowbell.
Lebih banyak cerita ketimbang tipsnya yaa .. intinya sebagai pecinta kucing, kita punya cara sendiri mengenal dan menyayangi makhluk satu itu. Tapi sayang HAK ( Hak Asasi Kucing ) itu kurang diperhatikan. Banyak kucing tidak terawat, tidak terdidik (maling, kotor, buang kotoran sembarangan) yang berkeliaran di negara kita. Padahal kucing juga termasuk hewan pintar sebenarnya bisa dididik untuk menjadi elegan dan dihargai. Lihatlah negara - negara maju memuliakan binatang satu ini. Pemiliknya harus ada akta lahir dan sertifikat kelahiran kucing itu, kalo dipindah majikan harus ada surat resmi dan tidak sembarangan orang. Silsilah kucingnya juga sangat diperhatikan mulai kakek, neneknya, bangsanya dan lain-lain.

Walaupun hewan, dia memiliki hal yang sama untuk hidup dan menikmatinya.
Go Go Catlovers ! Safe your pet !
Ini bukan cerpen atau cerita. Tapi sekelumit fenomena yang seringkali menjadi cerita sastrawan dan para penulis berimajinasi. Awan, hujan, dan senja menjadi kata kunci yang konsisten hadir dalam untaian dinamika cerita para kreator drama dalam sajak puisi, prosa, cerita dan lainnya. Termasuk saya yang cukup menyukai fenomena itu baik dunia nyata dan khayali berimajinasi. 

Saya punya waktu untuk gembira menyaksikan riak-riak awan yang tampak bersenda gurau dilangit ketika cerah. Karena saya merasakan kehilangan ketika bencana asap menghilangkan kegembiraan mereka yang menari-nari diatas sana. Sirrus, Sirostratus, Sirokumulus, Kumulus, Stratus, dan Kumolonimbus serta saudara sepupuannya. Gumpalannya membentuk makna yang tak bisa diterjemahkan dalam kerangka rasional. Tapi estetikanya mampu membuat gejolak rasa ingin tahu dan tak henti ingin menatap ulahnya yang bergembira. Bahasa tinggi yaa .. tapi itulah yang bisa saya gambarkan, bahwa memang fenomena itu adalah bagian tanda-tanda kekuasaan Allah. Begitu indahnya bumi yang diciptakan Allah ini. Peristiwa siang dan malam, Menemui senja dalam sileluet campuran warna nan apik. Sadarkah kita itu ada skenario yang Ia buat. Pantaslah ketika kitabNya menjelaskan dengan tegas ketika menjelaskan tentang fenomena Allah yang luarbiasa dengan kalimat "yang hanya dimengerti oleh orang-orang yang berpikir".

Hujan, adanya bulan dan bintang. Percikan Musim di berbagai belahan dunia yang beranekaragam. semua terselubung makna yang seringkali kita abaikan, lupakan dan campakkan.
Subhanallah, Alhamdulillah .. begitu indah dunia yang hanya sekelumit ini bagaimana dengan surga ?

Patutlah kita bersyukur atas apa yang telah diberikan pada kita. Dan cerita ini merupakan nasihat bagi diri saya sendirinya yang juga sering alfa dan salah.



Hai, Perkenalkan saya Melati Octavia, Saya alumni Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Saya suka membaca dan menulis. Blog ini adalah bentuk dedikasi kesukaan saya akan hal demikian. Saya juga senang berorganisasi dan juga berdiskusi. Saya mendirikan sebuah komunitas bersama teman - teman yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan menulis bernama Kongkow Nulis.

Blog ini berisi perjalanan pemikiran saya, reshare ilmu baru, dan hal - hal yang patut saya sampaikan. Biasanya berisi keresahan saya akan fenomena sosial yang terjadi di sekeliling kita.
Selain itu berisi hal menarik yang berkaitan passion saya, baik itu mengenai menulis, marketing dan dunia public relations, desain, dan juga sosial pendidikan serta entrepreneurship.

Saya juga memiliki dua platform lain yang berisi tulisan sastra dan cerita review perjalanan atau tips menarik tentang lifestyle, bisa cek di melatioctavia.tumblr.com.
Salam Hangat!

----------------------------------
Silahkan jika ada perlu berdiskusi dan sharing bisa menghubunginya disini :

Instagram : @melati_octavia
Facebook  : Melati Octavia
E-mail      : melati.octavia@yahoo.com
Kututup handphone mbak Lisa, kuhempaskan tubuhku ketempat tidur kesayanganku. Kupandangi langit-langit kamar sejenak, putih bersih tak ada hiasan. Tapi pikiranku melayang mengudara, benar ternyata menyembunyikan sesuatu membuat hidup tak tenang walau hanya sebuah kabar. Bergeming.. kucoba pandangi jendela. Ahad, sore ini begitu sunyi tak bersuara rasanya, biasanya riuh anak-anak bermain di jalan depan rumah membuatku semangat menyaksikannya. Terkadang kupandangi satu persatu dan mengambil gambar mereka jika ada peristiwa menarik. Atau ketika honor tulisanku sudah diberikan tak sungkan kusisihkan membeli makanan kesukaan mereka. Senang rasanya berkumpul dengan adik-adik manis itu. Mungkin ini juga bentuk kerinduanku pada sang adik yang berada di kampung. Yang hanya setahun sekali aku dan keluarga bisa mengunjunginya. Wah, makin galau rasanya berpikir aku akan melanjutkan studi tentunya lebih lama lagi kuberpisah dengannya.

"dreet.. dreet" getar handphone tanda sms masuk mengusik pikiranku. Kubuka perlahan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,


kak, tulisan yang jadi PR minggu kemarin apa ya ? Afwan ana ga datang pelatihan pekan lalu, karena bunda saya sedang sakit..materinya juga belum sempat ana dapat, syukron infonya

Tik .. ketikan huruf terakhir, mengakhiri malam panjang itu. Mata yang sudah sayu seolah tak ingin dianiaya untuk menyelesaikan naskah itu segera. Ana hanya coba mengedipkan mata berusaha mengurangi rasa lelah berlebih ini, tapi bukannya malah berkurang. Ia makin menjadi-jadi sehingga mata pun terlelap dilaptop yang baru saja ana shut down segera.Ntah mimpi apalagi yang mengkasak-kusuk pikiran ini membuat nyenyak tapi tak berbuah inspirasi. Mimpi, begitulah keajaiban saat tertidur. Engkau tak akan bisa mengendalikan pikiranmu yang melayang bebas entah kemana, jika dirimu menautkan dan menitipkan jiwa itu pada pemilikNya, InsyaAllah ia tak akan kemana. Wudhu, shalat, dan berdoa. Untungnya 2 hal itu telah aku lakukan, namun sayang lelah telah mengabaikanku melakukan amalan terakhir, Nau'zubillah.

Kumandang azan, membuatku terbangun. Alhamdulillah Allah masih menjagaku tadi malam. Sehingga tidurku begitu menyenangkan. Namun, posisi tidur tak sengaja itu membuat tubuhku jadi pegal tak karuan. Yah, begitulah nasib aktivis dakwah berprofesi, maksudnya berprofesi menulis. Tulisan tadi malam seharusnya menjadi berita untuk minggu lalu, namun lagi-lagi aktivitas terjun ke lapangan dakwah, menyita sedikit waktu sehingga sedikit melalaikan. InsyaAllah berita ana siapkan hingga larut malam, sudah bisa ana kirimkan ke sebuah majalah dakwah islam dimana tempat ana bekerja sambilan.

"Khansa, tolong ingatkan nenek untuk minum obatnya" ucap bunda mengingatkan ana.
"Iya bunda, nanti khansa ingatkan.."jawabku.

berlahan-lahan kutitih langkah menuju kamar neneku, dengan secangkir air putih hangat dan beberapa butir vitamin serta obat untuknya. "Nek .." panggilku pelan
"eh.. iya cucuku, obat untuk nenek ya ?" jawabnya serak sambil membalikkan tubuhnya yang lunglai dari kasurnya.
"Iya nek, biar batuk nenek berkurang .. bunda tadi mengingatkan khansa.." kuambil beberapa butir obat dari kantong dan kuberikan padanya.
"Makasih Khansa, nenek lemas.. nenek mau istirahat,"
"Nenek ga makan dulu, udah siang nek ..?"
"nanti saja, ntar kalo nenek panggil yaa .." suaranya makin bergetar, kerut-kerut kulitnya yang semakin tipis membuatku berkaca-kaca memandangnya. Tapi ana salut melihat kegigihannya menjadi seorang nenek yang disukai dan selalu bergembira, namun beberapa hari ini penyakit mengerogoti tubuhnya yang mungil sehingga semakin tampak usianya telah membungkam semangatnya dulu.
Newer Posts
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates