Untukmu Para Calon Ayah di Masa Depan

by - Juli 05, 2015

 

 
Sudah hampir seminggu saya berada di Kota Dumai, mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang merupakan rangkaian kegiatan dari kampus. Ada hal unik yang saya perbincangkan dengan teman-teman satu kamar. Sehingga lahir judul dan tulisan ini. Sebenarnya ide tulisan ini saya sudah lama ingin sampaikan, namun butuh waktu untuk meramunya menjadi sebuah pemikiran yang barangkali membuka pikiran kita. Setelah kami sahur kala itu, ada sesi dari hati ke hati yang tak sengaja saya dan teman-teman perempuan saya bicarakan. Hal yang menjadi pembicaraan adalah berbicara masa depan. 

  Beberapa hari yang lalu ketika saya mengisi host sebuah talkshow radio, narasumber membuka pikiran saya tentang tantangan orangtua di masa depan dan juga peran perempuan dan laki laki yang disalahartikan serta terbalik nilainya. Sebuah kehidupan seorang anak, pendidikan anak yang saat ini seharusnya menjadi perhatian yang tak boleh diabaikan. Sebelumnya dari kita seringkali melihat berita televisi dan media lain tentang peaniayaan anak, kasus kasus negatif yang berkaitan dengan anak, kenakalan remaja dan hal lainnya.

  Semua penyebab yang terkait dengan hal ini adalah berbicara sebuah nilai dasar. Perlu kita sadari bahwa pendidikan keluarga adalah sebuah nilai esensi kehidupan dari seorang manusia. Manusia yang lahir ke muka bumi, mengalami proses pengenalan dan juga proses belajar diawali dari keluarga. Setelah di telisik kasus kasus yang seringkali kita dengar dan lihat itu kembali pada kesalahan menerapkan esensi dalam berkeluarga. Kenakalan remaja, narkoba dan hal negatif lain yang menghancurkan generasi kita dimulai dari sebuah kesalahan fatal mengelola sebuah keluarga. Namun, hal yang mungkin akan saya bahas adalah sebuah nasehat dari hasil perbincangan para perempuan untuk para calon-calon ayah di masa depan.
  Kami (perempuan) menyadari bahwa tantangan kehidupan kita di masa yang akan datang lebih ekstrim, lebih menggoda, lebih menguras nurani dan emosi. Laki-laki saat ini ditawari oleh banyak ragam hal melenakan sejak ia tumbuh dari bocah laki-laki menjadi lelaki dewasa. Kehidupan hedonisme, permainan bola, berbagai macam game yang didominasi kaum adam, film-film, musik, berbagai permainan, perempuan, hal yang terkait dengan nafsu dan hal lainnya. Seperti dirancang mengapa sasaran empuk godaan itu sebagian besar untuk para laki-laki. Perempuan dilenakan dengan berbagai sebuah nilai esensi independennya seorang perempuan, kehidupan materialistik, sehingga hilanglah nilai-nilai yang seharusnya diterapkan dan untuk menjadi manusia yang berkualitas. Bukan mendeskretikan, tapi populasi perempuan yang saat ini lebih mendominasi dibanding kaum adam juga menjadi perhatian. Lapangan pekerjaan yang saat ini lebih cenderung diberikan pada wanita karena wanita itu memiliki pribadi penurut, penyayang, rajin dan cekatan (multitasking) membuat laki-laki saat ini memiliki tantangan lebih sulit untuk lebih mapan, lebih kuat untuk menjawab peran dan tantangan masa kini. Laki-laki yang tak mampu berbuat lebih dalam akademiknya, karakternya, skill yang dimiliki karena terlenakan hal duniawi akan kesulitan untuk menemukan perannya di masa yang akan datang, apakah itu menjadi seorang suami nantinya dan juga menjadi seorang ayah. 

  Pesan dari seorang perempuan dimanapun dan siapapun ia, ia selalu berharap mendapatkan imam yang bisa memenuhi kebutuhannya, baik itu nafkah, membimbingnya menuju surga. Serius menjalani kehidupannya, memapankan diri sejak dini dengan berbagai kegiatan yang meningkatkan kualitas dirinya, imannya, menanamkan hal kebaikan-kebaikan didalamnya. Tidak mudah untuk tergoda dengan hal hal yang tidak baik, memiliki identitas yang baik, jujur dan menjaga. Tentunya gambaran seorang lelaki soleh yang menjadi idaman para perempuan. Selalu memperbaiki diri dengan niat karenaNya.

  Percayalah, bahwa laki-laki dan wanita yang baik kemudian membangun sebuah keluarga yang baik menjalani kehidupan karenaNya akan membentuk peradaban emas yakni untuk anak-anaknya kelak akan disiapkan sesuatu baik di masa datang, kehidupan sejahtera di dunia dan surga di akhirat.
  
  Siapapun kamu calon imam, semoga dipertemukan pemimpin bidadari yang akan kamu temani di surga kelak :)

You May Also Like

5 comments

What's your opinion about this article ?