facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • About Me
  • Life Style
    • Self Improvment
    • Financial Talk
    • Women Talk
    • Parenting
    • Education
    • Eco Living
  • Travel Content
  • My Project
    • Digital Writing Studio
    • Lampung Digital Academy
    • ThinkMe Project
  • Disclosure
  • Contact

Melati Octavia Journal

Sebuah chapter tulisan sajak-sajak renungan yang membuat aku mengerti indahnya episode hidup yang ditawarkan Tuhan. Chapter dari sajak sebelumnya. Kali ini aku akan bercerita tentang bagian episode kehidupan ; Menunggu.
Sebelumnya, aku pernah bercerita dalam gambar di instagram.

Menunggu adalah momen unik. Menggelisahkan, meresahkan, menyenangkan, menyedihkan, dan sulit ditebak. Sejatinya hidup menurutku adalah menunggu. Menunggu kematian datang menghampiri, menunggu esok datang, menunggu hari tua, menunggu menjadi seorang yang dewasa. Semua dari kita melewati episode ini. Yaa menunggu.
Dalam roman kisah cinta, menunggu adalah bagian tak terbantahkan. Menunggu memastikan perasaan, menunggu sebuah ikrar terucap, dan momen menunggu-menunggu lainnya. Benarkah ? Coba renungkan.
Kita selalu menunggu matahari menawarkan sinar yang sama di esok hari. Walau kita tahu ia akan hadir, tapi kita selalu menunggu bukan ? Menunggu pagi yang menawarkan cerita yang baru, cerita yang sebelumnya kita coba susun tapi pada kenyataannya tak selalu sama. Bagaimana ?
Menunggu, sebuah kata kerja ketika kita gambarkan dipikiran kita adalah sebuah momen dimana ada sesosok orang yang berada di sebuah sudut jalan bermain pasir atau memainkan kerikil di kakinya. Sesekali melihat alorji yang ada ditangan kirinya atau sesekali melihat kiri dan kekanan.
Zaman pun berubah, tradisi menunggu lebih kompleks dan tak melulu seperti itu. Menunggu telah menawarkan cerita yang membuat kita berusaha untuk tidak bosan, tidak terlena pada waktu yang berjalan tapi tak berkutik menawarkan detik berbeda dalam realitasnya. Menunggu mengajarkan kita arti penting sebuah dimensi waktu. Waktu yang tak pernah rela berhenti, dikurangi, ditambahi, dipercepat, ataupun diperlambat. Waktu menghardik kita untuk patuh dan pasrah dan bersabar dalam sebuah episode yang dinamai “Menunggu”.

Kau tahu, aku menunggu. Aku menunggu sebuah refleksi yang mengajarkan senyuman dalam ranah sabar. Aku menunggu, bahwa perjuangan itu lebih manis dalam sebuah episode menunggu. Aku menunggu, sebuah rasa puas ketika aku sampai pada titik dimana aku menemui dirimu dan mengatakan . Aku berhasil! Aku berhasil melewati kebosanan, kebimbangan, jalan terjal penuh liku, sebuah tangis ketika aku dapati diriku terluka ketika berusaha menghapus kegelisahan dan kegundahan dalam sebuah lembar episode naskah Tuhan.

Allah pun menunggu, menunggu kita berubah menjadi orang yang lebih kuat, lebih sabar, lebih bertakwa. Menunggu pembuktian cinta hambanya dalam setiap hela nafas yang ia pinjamkan pada hambanya. Ia memberi bibit nyawa yang tak pernah Ia pamrih, hanya melihat kesungguhan kita mengenali siapa penciptaNya apa yang hambaNya lakukan.

Percayalah sahabatku, ketika kita paham makna menunggu, kita tidak akan pernah lupa bahwa sejatinya hidup kita adalah sebuah gerbang jalan menunggu antrian sampai pada tujuan. Manusia tidak akan pernah puas kan? Ingat tidak fitrah itu ? Kenapa tidak puas. Karena tak ada dimuka bumi ini dandi alam semesta ini yang pantas menjadi sebuah tujuan. Kecuali kembali kepadaNya. Hanya padaNya.
Letakkan hatimu pada tempat yang tepat dan pantas untuk menunggu. Letakkan pikiranmu pada fokus yang membuat kamu tidak terlena pada detik-detik yang tak menawarkan cerita yang baru. Nikmati, nikmati, nikmati. Bahwa menunggu sejatinya adalah perbaikan diri, menyampaikan pesan dan hikmah untuk menjadikan diri kita semakin berarti dan bijaksana.
Saya bangga,
ketika dibilang ga modis, dengan memakai jilbab lebar dan bergamis
karena bagi saya itu adalah pakaian surga
Saya bangga,
ketika dibilang tidak laku, dengan tidak berpacaran
karena bagi saya pacaran hanya ada setelah pernikahan
Saya bangga,
ketika dikatakan tidak cantik, dengan tak berdandan
karena bagi saya dandan hanya untuk menyenangkan suami
Saya bangga,
ketika dibilang ga gaul, dengan menjaga batasan pergaulan saya
karena bagi saya, teman adalah yang membawa kebaikan
Saya bangga,
ketika dikatakan juling, dengan menjaga pandangan
karena bagi saya, pandangan adalah anak panah neraka
Saya bangga,
ketika dikatakan ga solid, dengan tetap berpuasa dikala yang lain berbuka
karena bagi saya, bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa.
Saya bangga,
ketika dibilang kuno, dengan menjaga ucapan dikala orang lain bergunjing
karena bagi saya, lidah adalah hal yang patut dijaga.

Dan Saya Bangga menjadi Muslimah yang dirindukan Surga 
hingga Bidadari Cemburu Padanya


createdby: yasmin athirah zakiyah
Dengan goresan tinta : Yasmin Athirah Zakiyah


Sajak-sajak itu menyelami diri
Menguraikan asa akan keinginan yang tak terbendung
Derak-derak titihan langkah bagai waktu yang bergulir
lama, tapi tak terasa berada disela-sela


Menceritakan khayali yang menyenangkan hati
Bukan gila, tapi hanya aku yang tertawa dalam sunyi sepi
Malam pun tak bisa menterjemahkan keluh-keluh itu
hingga khayali sampai terbawa mimpi


Aroma tegak sama dengan lantunan melody indah
Yang terkadang membuatku hanyut tak sadarkan diri
Letih, aku berada dalam dekapan jauh pikiran akan Illahi
Ketika pendusta itu menutupi mata hati, bagai kegelapan
tak kuingini,


Bosan, mungkin diri dalam desakan.
atau hanya problematika buatan..
kutau jawaban tapi seolah sayembara berhadiah tunda.
Ntahlah, diri hanya memperingatkan kesekian kali ..
Namun asa tak bisa mengerti .....
Kuharap satu jawaban dari sujud tangis dan bisikan dada nurani.

Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates