facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal


 


Sudah lama banget mau sharing seputar bootcamp yang saat ini marak diselenggarakan berbagai perusahan edukasi teknologi baru yang kian menjamur. Mungkin dari kamu bahkan sudah pernah bertanya dan mengikuti bootcamp yang diselenggarakan. Saya terbilang sudah beberapa kali mengikuti bootcamp dan bahkan menjadi pengajarnya hehe. Ibarat kata seperti, belajar dan mengajar adalah sesuatu yang tak terpisahkan bukan? Tahun ini terbilang saya baru saja switch karir dari seorang copywriter menjadi UX Writer. Lah bukannya mirip? Ternyata tidak teman - teman. 
 
UX Writer pada implementasinya bekerja dibawah tim product sedangkan copywriter seringkali berada dalam divisi marketing atau juga creative. Mau ga mau saya juga akhirnya belajar fundamental UI UX Designer. Tak jarang juga saya kepikiran sebelumnya untuk menjadi seorang UI UX Designer, sepertinya pekerjaan yang sedang banyak sekali peluangnya. Mungkin kamu yang sedang baca tulisan ini salah satunya sehingga ingin mencari tahu bootcamp UI UX yang tepat untuk kamu. 
 

Mengenal Dunia UI UX 

 
 Sebelum kita ulas mengenai bootcamp mana saja yang memiliki program bootcamp khusus UI UX Designer. Mungkin saya mau cerita sedikit dunia UI UX bagi kamu yang masih asing dengan istilah ini. Apa itu UI UX? UI adalah singkatan dari User Interface merupakan istilah dari bagian dari UX (User Experience) yang berupa sebuah tampilan visual design sebuah sistem. Tampilan ini yang kita lihat teman - teman dan memungkinkan pengguna terhubung dan berinteraksi dengan suatu produk. 
 
Selain itu ia berfungsi untuk memperindah tampilan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Tapi ingat bukan soal nyaman dilihat tapi juga mudah digunakan. Beda lagi dengan UX. UX yang merupakan singkatan dari User Experience ia adalah sebuah proses mendesain suatu produk melalui sebuah pendekatan kepada pengguna. Tujuannya apa, agar pengguna memahami bagaimana bekerjanya produk tersebut dan berguna untuk kebutuhan dan keinginan pengguna. Produk dengan desain UX yang baik dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna saat menggunakan produk kamu. 
 

Ceritaku Mengenal UI UX

Salah satu yang membuat diriku kenal sama dunia ini adalah komunitas dan teman. Saat bekerja sebagai copywriter ada rekan kerja yang sering sekali sharing seputar menariknya dunia UI UX dan juga implementasinya dalam pekerjaan. Saya pun tergabung di UXID Pekanbaru. Salah satu komunitas cabang lokal dari UX Indonesia, disana kita bertemu para designer yang tertarik pada dunia UI UX dan juga bekerja dibidang tersebut. 
 
Saya pun tertarik untuk switch karir menjadi UX Writer karena demand yang tinggi namun keberadaan UX Writer yang memiliki pengalaman dan juga pengetahuan seputar UX masih sangat sedikit di Indonesia. 

 

Tips dan Kriteria Memilih Bootcamp UI UX Designer yang Tepat

 
Saat kamu sudah siap memasuki dunia UI UX dan ingin berkarir sebagai UI UX Designer atau memiliki kaitan dengan hal itu. Tentunya bagi kamu yang masih bingung, perlu melakukan banyak riset dan menimbang banyak hal yang terbaik agar nantinya tidak salah memilih bootcamp dan berakhir sia - sia. Apalagi kamu yang tidak memiliki background di bidang teknologi cukup struggle ni mengenal dunia UI UX perlu mempersiapkan pengetahuan dasar terlebih dahulu untuk memahaminya. 
 
Kali ini diriku rangkum untuk memudahkan kamu dengan memberikan 3 (tiga) referensi bootcamp yang saya ketahui untuk menjadi gambaran. Dalam hal ini saya mengambil sampel, Hacktiv8, Rakamin, dan Harisenin.com 
 

1. Kurikulum Bootcamp UI UX

Nah, hal berkaitan kurikulum bagi saya pribadi menilai bootcamp adalah sesuatu paling utama tapi ini saya ya. Saya biasanya ketika ingin mengikuti bootcamp mencari tahu lebih dalam dulu kurikulum yang diberikan. Tak jarang juga bertanya langsung melalui kontak support mereka bila tidak disampaikan di website. Kamu juga bisa melakukan hal yang sama.
 
Mengenai kurikulum dari ketiga pembanding bootcamp. Hacktiv8 tidak memberikan kurikulumnya didepan, hanya memberikan gambaran kecil yang kita dapatkan. Kita mendapatkan contoh silabus dengan menekan tombol download silabus dan memberikan data diri. Namun, sampai sekarang data tersebut juga belum saya dapatkan via email. Hmm sedikit sulit ya. 
 


Saya pun mencari tahu lagi soal bootcamp lain yang menyediakan kurikulum yang lengkap, saya mencari tahu Rakamin Academy. Awalnya sempat kebingungan dengan websitenya ternyata modulnya ada dibagian bawah. Kurikulumnya cukup lengkap. Kamu bisa cek di websitenya Rakamin. 

 


Selanjutnya, harisenin.com. Ada yang menarik dari kurikulum yang mereka sajikan. Ternyata ada materi tambahan yaitu product management. Menurutku ini penting dan kece banget. Mengingat, bootcamp lain membuat materi product management terpisah dengan pembahasan UI UX. Ini jadi poin plus sih bagi teman - teman yang masih menimbang ingin menjadi product manager atau ui ux designer. Dua posisi ini di dalam tim product bekerja secara bersamaan dan saling membantu satu sama lain untuk menbuat produk yang baik. Kamu bisa cek lengkapnya disini Kurikulum UI UX Harisenin.com

 

 

2. Biaya Bootcamp UI UX

Mengenai biaya, ada beberapa pertimbangan pastinya bagi kamu yang memilih bootcamp berdasarkan biaya. Bagi ketiga referensi tadi yaitu Hacktiv8, Rakamin, dan Harisenin. Berdasarkan harga paling terjangkau adalah harisenin.com dengan harga bootcamp sebesar 3juta rupiah untuk bootcamp dengan final project dan 5jt rupiah untuk guarantee program job connect yang sedang diskon. Sedangkan untuk Hacktiv8 berada dikisaran 7.9juta dan Rakamin 3,9juta. 
 
Selain itu mereka masing - masing menyediakan program cicilan. Harisenin memiliki program cicilannya sendiri dan tidak bekerjasama dengan partner seperti Danacita sehingga dipastikan tidak ada biaya tambahan. Balik lagi, setiap bootcamp pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Teman - teman bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan juga elemen - elemen yang menjadi pertimbangan untuk memilih. 
 

3. Waktu Bootcamp UI UX


Salah satu elemen lain yang menjadi kriteria pertimbangan memilih bootcamp adalah waktu berlangsungnya bootcamp. Balik lagi ke pribadi kamu ingin memilih bootcamp dengan jadwal yang bagaimana. Ada bootcamp yang memiliki durasi singkat dan juga lama. Semakin singkat tentu jadwal materi kurikulum yang diajarkan juga cukup padat. Ingat lagi kamu dalam posisi sedang berkuliah, baru selesai , atau dalam mode bekerja.

Jika bootcamp yang singkat itu akan menguras waktu dan energi kamu dalam satu waktu ketika bekerja. Pastikan carilah bootcamp yang memiliki waktu yang memiliki ritme yang sesuai dengan yang kamu punya. Soalnya saya sendiri punya pengalaman memilih bootcamp yang sangat padat dan singkat sehingga saya tidak punya waktu lebih memaksimalkan tugas yang diberikan dan kelelahan menangkap materi yang diajarkan.

Untuk waktu sendiri antara Hacktiv8 , Rakamin dan Harisenin beragam. Hacktiv8 memakan waktu 2 bulan, sedangkan Rakamin 3 Bulan dan 4-5 bulan untuk Harisenin. Balik lagi, disesuaikan dengan kurikulum diberikan. Menurut pendapat saya, harisenin memiliki jangka waktu yang lama karena juga memberikan kurikulum product management di dalam bootcampnya. Itu bisa juga kamu pertimbangkan.

4. Job Guarantee Bootcamp UI UX


Salah satu yang sering menjadi acuan lainnya yaitu ketersediaan connector untuk menghubungkan ke perusahaan - perusahaan besar dengan role yang kita inginkan pasca bootcamp. Beberapa bootcamp menjamin para peserta bootcamp mendapatkan pekerjaan dan membantu hingga mereka bekerja dengan fasilitas coaching, konsultasi karir atau juga memberikan refund 100% jika tidak diterima bekerja dalam jangka waktu tertentu. Kamu tertarik? Bagi yang belum bekerja pasti tertarik bukan.

Tapi ada pertimbangan juga bagi yang ingin switch karir dan ingin bekerja apa membutuhkan fasilitas ini. Kira - kira bisa cari pekerjaan sendiri kah? Itu balik lagi kamu yang menjawab. Saya sendiri yang switch karir awal dulu sempet kepikiran mencari bootcamp dengan jaminan demikian, tapi hal yang menyulitkan adalah karena saya sudah terikat kontrak kantor yang cukup sulit prosesnya, sehingga ada keraguan saya mengikuti bootcamp dengan jaminan demikian. Jadi menurut pandangan saya, fleksibilitas pembiayaan dari program bootcamp itu sangat penting.

Hacktiv8 sejauh ini saya sudah melakukan eksplorasi memang menyediakan secara langsung untuk job connectornya. Tapi detailnya sulit untuk dikulik lebih dalam. Sedangkan Rakamin Academy memberikan job connector seumur hidup dengan harga yang sama dan harisenin.com juga menyediakan pilihan job connector atau tidak menggunakan layanan job connector dengan harga berbeda. Mereka juga ada program melakukan hiring para graduatenya dan memberikan jaminan 110% untuk garansi mendapatkan pekerjaan impianmu. Informasinya bisa cari tahu disini ya.

5. Program Tambahan Bootcamp UI UX


Salah satu elemen lainnya yang jadi kriteria memilih bootcamp adalah program tambahan yang diberikan, seperti Free Class, Team Buddy atau Fasilitator, 1on1 Career Support, juga metode pembayaran sistem cicil / paylater dan juga program real project (internship) . Elemen - elemen ini yang perlu kamu perhatikan juga ya. Kira - kira mana yang menjadi kebutuhan kamu memilih bootcamp yang tepat.

Untuk free class sendiri, Rakamin dan Harisenin unggul dengan memberikan layanan coba kelas seperti ini. Selain itu untuk teman belajar sendiri, Harisenin memiliki team buddy sedangkan Hacktiv8 dan Rakamin tidak memiliki program ini. Apabila kamu butuh support pendamping belajar, harisenin mungkin bisa jadi pertimbangan nih.
 

Perbandingan Bootcamp UI UX 

 Kamu bisa lihat perbandingannya melalui tabel ini ya :



 Penutup

Nah, demikian ini sharing aku seputar bootcamp UI UX yang bisa jadi pilihan kamu memilih. Diriku feel free loh buat diskusi seputar bootcamp. Kamu juga bisa memberikan rekomendasi di kolom komentar untuk bootcamp mana lagi yang bisa kita bedah bareng yang pengen kamu cari tahu lebih lanjut.




 

 

Beberapa hari lalu kita kembali mengikut kegiatan Online Gathering #6 bersama teman - teman Eco Blogger Squad yang kali ini ditemani oleh tim dari @pantaugambut diwakili Mba Kak Ola Abas yang merupakan Koordinator Nasional Pantau Gambut. Kenapa sih kali kita membahas gambut? Sebelum kita membahas apa ini yang disampaikan dalam kegiatan ini. Kita kenalan dulu yuk sama gambut. Mengenal 

 

Apa itu Lahan Gambut? 

Kamu pernah dengar berita yang sempat ramai diperbincangkan beberapa tahun belakangan mengenai kebakaran hutan yang cukup besar di beberapa hutan gambut di Sumatera dan Kalimantan Diriku pernah tulis seberapa mencekamnya suasana itu ketika terjadinya kebakaran itu yang mengakibatkan polusi asap dimana - mana bahkan ekspor ke negara tetangga. 
 
Baca Disini : Cerita Asap dan Kebakaran Hutan
 
Lahan Gambut itu berbeda dengan lahan atau hutan lainnya. Lahan gambut terbentuk dari material - material organik yang beragam, seperti serasah, ranting pohon, akar pohon, dan kayu yang tidak membusuk secara sempurna sehingga membentuk lapisan gambut. 
 
Kita perlu tahu bahwa proses pembentukan gambut berlangsung selama ribuan tahun dimulai dari adanya cekungan atau genangan air yang sangat luas yang mengalami pendangkalan yang terjadi akibat tanaman yang tumbuh di lahan basah (bahan-bahan organik) kemudian mati, menumpuk di dasar cekungan, lalu mengalami pembusukan yang lambat karena tidak adanya udara. secara perlahan dan bertahap. 
 

 
 
Pada umumnya, gambut ditemukan di area genangan air seperti rawa, cekungan antara sungai, maupun daerah pesisir. Foto Gambut Pengelolaan tanah gambut ini bisa kita katakan spesial karena tanah gambut sangat jauh berbeda dnegan tanah mineral pada umumnya. Tingkat kedalaman gambut itu sendiri menentukan jumlah kandungan dan jenis tanaman yang dapat hidup di ekosistem tersebut. Semakin dalam cekungan gambut, maka semakin banyak karbo yang terkandung. 
 
Sehingga secara ilmiahnya jika kering, emisi karbon yang dikeluarkan akan semakin banyak. Jadi jangan heran, kebakaran gambut itu tidak sama seperti kebakaran hutan pada umumnya, apinya sulit mati dan asapnya banyak banget sehingga mengakibatkan polusi karena kandungan yang ada di dalamnya. 

 

Penyebaran Lahan Gambut Indonesia 

Bila kita cari tahu luas lahan gambut Indonesia belum dapat dipastikan. Menurut data yang kita kutip dari tim pantaugambut. - Pada 1992, penelitian Pusat Penelitian Tanah Bogor menemukan bahwa terdapat sekitar 15,4 juta hektar lahan gambut di Indonesia. - Pada 2005, Wetlands International memperkirakan terdapat sekitar 20,6 juta hektar lahan gambut di Indonesia. -Sementara pada 2019, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian dan Balai Penelitian Tanah memperkirakan ada sekitar 13,43 juta hektar lahan gambut di Indonesia. 

 

Peran Penting Gambut dalam Perubahan Iklim 

Sebenarnya banyak fungsi dari Lahan Gambut itu sendiri. Namun, yang ingin saya highlight disini soal mengurangi dampak bencara banjir dan kemarau. Gambut memiliki tekstur tanah yang tidak padat sehingga memiliki pori-pori yang besar. Besarnya pori-pori tanah gambut relatif tinggi berkisar antara 70%-95% sehingga dapat menampung air sebesar 450%-850% dari bobot keringnya, atau hingga 90% dari volumenya. 
 
Dengan kata lain, tanah gambut juga memiliki kemampuan menyimpan air yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah mineral. Daya serap dan simpan air yang besar ini memungkinkan gambut untuk menyimpan air di musim hujan sehingga area sekitarnya tidak banjir. Sebaliknya, pada musim kemarau air yang tersimpan di gambut dapat dilepaskan ke sungai dan area sekitarnya sehingga tidak mengalami kekeringan. 
 

 
Perubahan Iklim Tahun 2022 
 
Sejak tahun 2022, dunia sudah memberikan peringatan waspada mengenai perubahan iklim ekstrim. 
Di beberapa negara, seperti India melaporkan adanya peningkatan suhu diatas rata - rata seperti biasanya.

Bahkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan. Seorang peneliti NASA mengatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun luar biasa di belahan bumi utara dengan kekeringan panas yang memecahkan rekor di beberapa negara lainnya, seperti Amerika Utara, Eropa, dan Mediterania serta China.

Ini juga berdampak pada ketahanan pangan lebih kurang 59 Juta orang. Perubahan iklim buatan manusia terus menjadi salah satu ancaman terbesar bagi Planet Bumi.

Forum antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB memperingatkan bahwa kita harus bertindak sekarang, atau sudah terlambat, dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat.

NASA mengatakan bahwa pemanasan iklim paling parah terjadi di Kutub Utara selama musim dingin dan di musim panas di daerah lintang tengah seperti wilayah Asia Timur dan Asia Tengah serta Eropa Tengah dan Timur.

Akan lebih banyak penyu betina yang lahir karena suhu pasir tempat telur dikubur, berdampak pada jenis kelamin keturunannya. Kenaikan suhu sesedikit 3,3 derajat-Celcius sudah cukup untuk menciptakan lebih banyak betina dan mendorong penyu ke kepunahan.

Apa Hal Bisa Kita Lakukan?
 
Pasti kita bertanya - tanya apa yang kita bisa lakukan untuk perubahan iklim ini, termasuk menjaga lahan gambut yang notabene adalah sesuatu yang diluar jangkauan kita. Tapi kita bisa berbuat untuk pelan - pelan hidup ramah lingkungan. Masalah ini bukan soal masalah perorangan tapi kolektif dan kita harus bersama menuntaskannya.






 
 
 
 

Sudah lama banget ga cerita – cerita seru di blog ini dengan pemikiran pribadi. Di tengah berbagai hal baru yang diriku alami. Akhirnya mencoba lagi menulis hal bertema demikian di tengah keadaan diri yang sempat kehilangan minat melakukan apapun. Jadi rindu banget waktu 2016 lalu Ketika banyak tulisan – tulisan seputar pemikiranku rilis di blog ini.
 
Oke mari kita mulai, sebelum menjawab pertanyaan diatas. Diriku mau kasih gambaran sedikit tentang keadaan digital saat ini. Jadi sebenarnya trigger dari judul diatas adalah fenomena banyaknya edtech baru yang akhirnya menjamur. Serius banyak banget. Sampe kita kayaknya bondong – bondong ikutan kelas online sana sini. Semua itu dimulai ketika pemerintah meluncurkan program prakerja, kemudian berlanjut dengan kampus merdeka, dan juga kelas online yang sudah dipahami oleh masyarakat kita karena kebijakan PPKM.
 
Awal – awalnya mungkin masih bisa kita kenali, seperti ruangguru yang kemudian meluncurkan Skillacademy. Kemudian maubelajarapa, yang mana aku juga sekarang baru menjadi bagian tim mereka. Ada juga Binar Academy, Glints, dan kian bertambah dari waktu ke waktu. Program yang ditawarkan juga banyak dan beragam. Ada sistem belajar online, mentoring, coaching, berbentuk rekaman video, dan juga bootcamp yang saat ini sangat popular. Setiap ed tech (education technology) peningkatan skill benar – benar membuat promosi bootcamp besar – besaran mulai dari harga Rp 500.000 sampe harga yang sangat fantastis yaitu belasan hingga puluhan juta.
 
Kok bisa sampai puluhan juta? Banyak yang mengambil program bootcamp ini, dengan harapan adanya bimbingan dari para mentor yang dianggap sudah mumpuni di bidangnya. Selain itu jaminan job connector atau penempatan kerja di perusahaan besar. Bahkan dijanjikan mendapatkan gaji cukup fantastis.
 
Fenomena ini jadi ngingetin diriku sama viralnya semua produk yang memiliki relevansi dengan identitas muslim, seperti hijab, kosmetik halal wardah dll, di saat itu banyak bisnis fashion berlomba – lomba membuat brand fashionnya sendiri. Selanjutnya menjamur brand perawatan kecantikan dan skincare yang pilihannya makin beragam, sampe pusing sendiri sih diriku. Semua itu masih kita rasakan hingga sekarang nuansanya.
 
Tapi balik lagi, bisa saja fenomena ramai belajar ini mungkin hanya relevan bagi anak – anak millennials, Gen Z saja. Dibandingkan generasi – generasi lainnya. Jadi apa bener kita jadi candu belajar? Teman – teman bisa jawab sendiri, kenapa sih rajin ikut kelas – kelas online ? Apa yang pengen dicapai sih?
 
Baca Juga : Nulis Bermanfaat, Nulis Bermartabat
 
Sejak influencer di bidang pendidikan makin terdepan, mengubah cara pandang “belajar” di Indonesia menjadi sesuatu yang keren. Jujur seneng banget sih, menjadi pintar atau dianggap pintar menjadi sesuatu yang dikejar banyak orang. FOMO? Iya bagian dari itu. Tapi kalo FOMO nya hal yang baik menurutku itu perlu dibudidayakan sih ya. Inget gak? Momentum Maudy Ayunda yang berbincang bersama Mba Najwa Shihab yang bilang “kita suka banget belajar dan ujian”, dengan tawa yang jenaka di sebuah video youtube yang ditonton jutaan orang itu. Orang – orang berpengaruh seperti itu benar – benar membuat statement yang sangat mengubah sebagian besar masyarakat kita. Publik pasti bertanya – tanya “ Kenapa ya mereka suka? Kenapa ya aku ga sesuka mereka?” *ini netijennya adalah aku. Hahahah.
 
Publik pun dihantam fakta kompetisi menjadi sukses saat ini benar – benar mengocek emosional. Maudy Ayunda contohnya, sosok yang menjadi panutan karena pendidikannya berkuliah di dua universitas terbaik dunia. Bisa dibilang sulit ditembus masyarakat kita. Ia jadi sebuah standar yang sering dijadikan bahan komentar netijen “Kasian ya tetangganya maudy ayunda” dengan arti bahwa setiap orang tua menjadikan maudy ayunda menjadi contoh anak yang sukses dan dapat dibanggakan, dan dibandingkan untuk jadi bahan motivasi anaknya agar sukses seperti dia. Hayo siapa yang dibanding – bandingin? *puter lagu farel.

 
Belum lagi kehadiran Jerome Polin yang membuat citra anak – anak pinter berbalik 100% yang dulunya dianggap nerd, tidak seru, sangat serius, tidak pandai berbicara, bahkan tidak keren. Jadi sesuatu yang, wah ternyata jadi orang pinter itu ga melulu punya karakter seperti itu. Jerome membuat citra belajar adalah sesuatu yang keren yang harus diadaptasi dan dicontoh.
 
Sayangnya percepatan minat akan belajar ini, tidak seiring menurutku dengan akses pembelajaran dan pendidikan sekolah formal. Diriku merasa banyak kurikulum baik itu sekolah ataupun jenjang perguruan tinggi masih jauh sekali tertinggal untuk bisa adaptif dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Ga jauh – jauh soal saya lulusan Ilmu Komunikasi. Mungkin secara fundamental saya banyak dapatkan banyak ilmu di dunia kampus. Tapi secara implementatif yang siap menghadapi kompetisi ini, sulit kalo tidak bergerak di saat masih kuliah. 
 
Kegiatan magang dan organisasi benar-benar membantu mengembangkan diri. Syukurnya, sejak pandemi. Transformasi itu pelan – pelan mulai digerakkan, seperti kampus merdeka juga praktisi mengajar. Kadang ngerasa nih diriku yang lulus >5 tahun lalu, wah bener – bener beruntung ya teman – teman gen z saat ini dengan kesempatan yang ada. Tidak seperti diriku dulu dapat info internship atau part time dari koran lokal atau relasi organisasi hihi.

Diriku sih berharap, pergeseran mindset soal kegiatan belajar menjadi sesuatu “hal baik” ini adalah harapan buat generasi kita lebih memaknai belajar adalah kebutuhan dan juga fitrah sebagai manusia yang “menjadi manusia” karena belajar. Walaupun diawali niat yang tren dahulu, kedepannya semoga esensi belajar dan menjadi manusia beradab, *tugas selanjutnya kita nih* benar – benar tertumbuh di diri setiap insan anak negeri. (wadaw bahasanya dalem banget)
 
Baca Juga : Catch Your Dream Jobs
 
Tapi sekedar saran bagi teman – teman yang ketemu tulisan ini, atau emang sengaja baca. Ada beberapa pemikiran yang mungkin bisa jadi bahan renungan untuk menyikapi apa yang yang terjadi. Nasehatnya untuk diriku juga.

1.    Tetapkan Goals  (Tujuan)

Ketika kita punya goals spesifik akan mudah kita memantau bagaimana kita berkembang dalam belajar dan bertumbuh. Walau mungkin di tengah jalan ketemu momen, “duh aku kok ga berhasil – hasil ya di jalan ini apa bener ini jalan hidupku” Aku pun juga pernah di momen ini. Bahkan baru terjadi beberapa bulan lalu. Semua itu bisa jadi karena kita sedang dalam keadaan ego yang tidak stabil. Bisa juga ngerasa punya capaian yang mungkin terlalu lebar untuk kita melangkah. Tetapkan tujuan sederhana dengan poin – poin kecil yang bisa kita capai satu per-satu.

Semisalnya ingin ambil kelas belajar digital marketing, tapi mungkin kita di ranah pekerjaan berbeda. Tapi karena ngerasa, kok aku gini – gini aja ya apa ambil kesempatan ini. Lagi – lagi pikirkan dulu. Apa bener mau switch karir? Pengorbanan apa yang dilakukan? Biaya dan resiko apa yang didapatkan. Baca peluangnya dan coba pahami diri sendiri lebih dalam lagi.

2.    Stop Membandingkan


Jadi inget lagu yang viral belakangan ini, lagu Ojo dibanding bandingke. Bener – bener relevan lagunya sama keadaan kita yang sekarang hobi banding – banding dan juga jadi kaum mendang-mending. Jujur, bener – bener capek ketika kita hidup dalam ranah banding – banding.

Baik dari skala sukses belajar, mungkin pencapaian kepemilikian, atau juga karir dan keluarga. Inget aja kalo kita punya dunia yang berbeda dengan jalan hidup dan garis perjuangan yang berbeda.


3.    Pelan – Pelan Aja

Bagi orang perfeksionis atau juga orang yang rasanya buru – buru mau cepat sukses dan kaya raya. Kita kayak memaksakan banyak hal. Hidup hustle culture *ini reminder buat aku hiks atau memaksakan segala sesuatu berjalan sempurna.

BIasanya aku afirmasi diri kalo udah mulai tu, kena virus buru – burunya trus menyalahkan diri kalo ga bisa menyelesaikan masalah, menghadapi masalah, atau ga mengerjakan pekerjaan sempurna. Coba katakan ini “pelan pelan yuk diri ini, ga semuanya instan dapat terwujud, ada proses yang mungkin harus dilewati. Sabar yuk menghadapinya”

Baca Juga : Kebiasaan Baik, Capai Impianmu

4.    Jangan Dengki

Salah satu penyakit hati itu adalah dengki. Apa aja tanda – tandanya kalau sudah terjangkit? Kita ga senang dengan kesuksesan orang lain. Kita ga rela orang lain sukses, kita berusaha mencari celah mereka untuk menutupi kekurangan kita bahkan dengan ingin menjatuhkannya.

Kalau ada hawa seperti ini, tandanya kita udah terjangkit sama penyakit ini. Pelan – pelan yuk perbaiki diri agar ga timbul perasaan seperti ini.

5.    Cari Teman Bertumbuh

Ga semua teman itu bikin kita bertumbuh. Malah mungkin kita ga sadar, kita di tempat yang sama gitu aja dalam jangka waktu yang lama tanpa ada perubahan yang berarti. Itu tandanya kita perlu mengembangkan pertemanan.

Lebih bahaya lagi kalau malah ketemu teman yang bikin kita jadi rendah diri, ga berkembang, atau malah sering bikin kita down. Carilah teman yang selalu mendukung dan juga menasehati kamu kalo udah kelewat jalur ga tidak semestinya. Lebih seru lagi, cari teman yang mau sama sama bertumbuh dan belajar bareng. Mantep banget tu belajarnya makin semangat.

Jadi beneran orang – orang lagi candu belajar? Apakah kamu termasuk orang – orang yang ikut semangat dengan fenomena ini untuk senantiasa belajar. Sharing di komentar yuk!

 
 


 

 
 
 
Para OYPMK dan penyandang disabilitas lainnya, hingga saat ini masih terjebak dalam lingkaran diskriminasi. Meskipun telah dinyatakan sembuh dan telah meyelesaikan rangkaian pengobatan atau RFT (Release From Treatment) namun status atau predikat sebagai penyandang kusta akan tetap ada pada dirinya seumur hidup. Hal tersebut yang menjadi dasar permasalahan psikologis pada OYPMK, hingga akhirnya tidak merasakan makna merdeka sesungguhnya.
 
Lalu bagaimana OYPMK memaknai kemerdekaan dan kebebasan dalam berkarya, kesejahteraan mental, dapat bersosialisasi di masyarakat tanpa adanya hambatan dan stigma baik dari diri sendiri maupun lingkungan yang melekat pada dirinya? Apa peran serta masyarakat dan orang-orang terdekat dalam upaya mendukung pemberdayaan OYPMK dan penyandang disabilitas?

Masih dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan untuk menjawab masalah tersebut pada Rabu (24/8) lalu Ruang Publik KBR yang bekerjasama dengan SUKA Project dari NLR Indonesia mengadakan talkshow dengan mengangkat tema ‘Makna Kemerdekaan Bagi OYPMK, Seperti Apa?’. Dalam talkshow selama satu jam itu menghadirkan dua narasumber, Dr. Mimi Mariani Lusli (Direktur Mimi Institute) dan Marsinah Dhede (OYPMK yang juga aktivis wanita dan difabel)

Talkshow ‘Makna Kemerdekaan Bagi OYPMK, Seperti Apa?’ dapat ditonton melalui live YouTube Berita KBR. Talkshow ini juga dapat didengarkan di 105 radio jaringan KBR seluruh Indonesia, 104.2 MSTri FM Jakarta, dan live streaming via website kbr.id. Talkshow yang dipandu oleh Rizal Wijaya ini berlangsung interaktif, di mana kita dapat bertanya langsung melalui kolom chat di YouTube Berita KBR atau melalui telepon bebas pulsa di 0800 245 7893 dan di WhatsApp 0812 118 8181. Talkshow ini juga dapat disaksikan oleh para OYPMK dan penyandang disabilitas.

 

Faktor Pemicu Permasalahan Psikologis

Sebelum menjabarkan faktor-faktor apa yang menjadi pemicu permasalah psikologis bagi para OYPMK dan penyandang disabilitas, Dr. Mimi Mariani Lusli menjelaskan mengenai lembaga yang dikelolanya ini. “Mimi Institute merupakan sebuah lembaga yang hadir pada 2009. Sesuai dengan visi Mainstreaming Disability for Better Life, kami ingin membiasakan masyarakat untuk dapat berinteraksi dengan teman-teman disabilitas bagaimanapun caranya,” ungkap Dr. Mimi.
 
Untuk dapat mewujudkan interaksi yang baik antara penyandang disabilitas dengan masyarakat, Mimi Institute menyediakan berbagai kegiatan mulai dari konsultasi, edukasi untuk anak dan remaja berkebutuhan khusus, dan juga mengedukasi para masyarakat melalui seminar, publikasi buku yang berisikan pengetahuan apa itu disabilitas dan bagaimana berinteraksi dengan para disabilitas

Dr. Mimi Mariani Lusli, OYPMK yang kini menjabat sebagai Direktur Mimi Institute, menceritakan kisahnya saat menderita kusta hingga mengalami kebutaan di usia 17 tahun. Hal pertama yang paling rentan adalah hadirnya guncangan psikologis saat mengetahui terkena kusta dan menjalani proses ke depannya.

Sebelum mendengar stigma dari orang lain, tidak sedikit OYPMK memberi stigma terhadap diri sendiri saat pertama kali didiagnosa kusta. Takut nanti merepotkan keluarga, dianggap aib, takut dengan anggapan miring orang lain dan tidak tahu harus berbuat apa.

Pengetahuan yang masih kurang terhadap penyakit kusta menjadi alasan utamanya, yang berakhir dengan stigma dan diskriminasi. Kekeliruan bahwa kusta tidak bisa disembuhkan, menganggapnya penyakit kutukan dan sangat mudah menular, membuat OYPMK dijauhi dan dikucilkan. Padahal kenyataannya, kusta tidak semudah itu menular. Apalagi yang hanya berpapasan sesaat. Dan yang paling penting, kusta sangat bisa disembuhkan asal rutin menjalani pengobatan.

Marsinah Dhede, sebagai Aktivis Difabel dan Perempuan, sekaligus pernah menderita kusta, kisahnya tak kalah membuat terenyuh. Lebih muda lagi, di usia 8 tahun, beliau didiagnosa kusta. Informasi terkait kusta hanya didengarkan melalui radio dan butuh upaya untuk mencapai puskemas yang berjarak 2,5 km demi pengobatan. Di usia yang masih kanak-kanak, diskriminasi acap diterima dari teman sebaya, dan parahnya, guru di sekolah juga sempat mengusirnya dari kelas.

Beruntung Dr. Mimi dan Dhede mendapat dukungan dan rangkulan penuh dari keluarga. Keluarga menjadi dasar kepercayaan diri untuk kuat bersosialisasi setelah menjadi OYPMK. Butuh proses untuk menerima diri sendiri sehingga dapat bangkit dan menjalani kehidupan normal kembali. Perlu adanya keberanian bicara agar orang disekitar tahu bagaimana kondisi sebenarnya OYPMK tersebut. "Jadi jangan diam saja, bicarakan!" ungkap Dr. Mimi.

 

Ada hal baru yang saya pelajari kali ini, bersama Eco Blogger Squad mengenai peran dari Masyarakat Adat dalam menjaga kelestarian hutan dan alam kita. Kali ini bersama tim rumah.aman (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) sharing bagaimana peran kita seharusnya akan keberadaan masyarakat adat yang turut ikut dalam menjaga lingkungan. 



Kali ini saya kembali dengan Ruang Publik KBR dan Blogger Community memberikan sharing mengenai kabar teman - teman disabilitas dan OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta)

Dimana di Talkshow kali ini diundang langsung para teman OYMPK yang sudah berdaya dan berkarya menceritakan pengalamannya selama bekerja.

Live Talkshow ini berlangsung hari Rabu, 27 Juli 2022. Live Talkshow yang disiarkan lewat channel Youtube ini dimoderatori oleh penyiar Rizal Wijaya, bersama dengan narasumber Agus Suprapto, DRG, M.Kes  dan Mahdis Mustafa.


Cerita Pak Mahdis, OYPMK yang Berkarya dan Berkarir

Beliau bernama Mahdis Mustafa. Ia  adalah salah satu penyandang OYPMK. Ia didiagnosa pengidap penyakit kusta pada tahun 2010. Awalnya, Mahdis tidak mengetahui bahwa ia terkena penyakit kusta karena orang tuanya tidak memberi tahukannya soal penyakit apa yang sebenarnya dideritanya. Ia hanya diberitahu bahwa ia sedang terkena alergi. Saat itu orang tuanya takut kalau Mahdis akan malu dikarenakan masih adanya stigma negatif di masyarakat tentang penyakit kusta. 

Tapi lama kelamaan Mahdis pun mengetahuinya saat mengecek jenis obat-obatan yang ia konsumsi. Saat Mahdis sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Makassar, ia bertemu dengan seorang kader organisasi dan mengajaknya terjun ke dunia organisasi. Awalnya ia menolak ajakan  tersebut. Tapi karena keterbatasan biaya dan tidak ingin membebani orang tuanya, akhirnya ia pun memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di salah satu rumah sakit di Makassar sebagai cleaning service untuk membantu membersihkan ruangan di area perawatan kusta.

Kemudian, ketika penyakitnya dikatakan sembuh. Beliau mendapatkan kepercayaan dari perusahaan outsource cleaning service untuk bekerja dan berpindah kontrak dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Hingga pada akhirnya, perusahaan tempatnya bekerja merekomendasikan Mahdis dengan kompetensi dan keahliannya untuk memimpin tim dan menjadi supervisor di perusahaan outsource cleaning service. Kini Mahdis Mustafa menjabat sebagai SPV cleaning service di PT.Azaretha Hana Megatrading.   

Baca Juga : Para Disabilitas Berhak Tahu Edukasi Seksual


Tantangan Akses Kerja untuk Para OYPMK

Secara statistik, pada 2019 tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) disabilitas sebesar 45,9%, artinya dari 10 penyandang disabilitas usia kerja, hanya 5 yang masuk dalam angkatan kerja. Angka ini hanya sepertiga dari TPAK non disabilitas. Rendahnya TPAK disabilitas menandakan kesulitan yang dialami penyandang disabilitas dan OYPMK dalam pasar tenaga kerja.

Penyandang disabilitas termasuk OYPMK dianggap kelompok yang tidak produktif, tidak memiliki kemampuan yang layak serta adanya kekhawatiran kerugian materil perusahaan dalam menyediakan aksesibilitas di tempat kerja menjadi salah satu hambatan yang ditemukan dari sisi penyedia kerja.

Indonesia sendiri sudah cukup maju dalam pemenuhan hukum hak penyandang disabilitas termasuk Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK), yaitu UU No.8/2016 sebagai tindak lanjut UU No.19/2011 tentang ratifikasi Konvensi Hak Penyandang Disabilitas. Bagi negara kita, penyandang disabilitas termasuk OYPMK memiliki hak atas pekerjaan, kewirausahaan dan terlibat dalam koperasi. Mereka berhak mendapat pekerjaan tanpa diskriminasi, upah setara, akomodasi layak dan pengembangan karir.


Baca Juga : Mereka Juga Bisa Punya Mimpi

Peran Pemerintah Untuk Mendukung Peningkatan Taraf Hidup OYPMK

Sampai saat ini, Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) dan penyandang disabilitas mengalami berbagai tantangan saat kembali ke masyarakat. Salah satu tantangan yang dihadapi yaitu minimnya akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

Pada tahun 2019, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) disabilitas hanya sebesar 45,9%, artinya dari 10 penyandang disabilitas usia kerja, hanya 5 orang yang masuk dalam angkatan kerja. Angka ini hanya sepertiga dari TPAK non disabilitas.

Penyandang disabilitas termasuk OYPMK dianggap sebagai kelompok yang tidak produktif, tidak memiliki kemampuan yang layak dan adanya kekhawatiran kerugian materil perusahaan dalam menyediakan aksesibilitas di tempat kerja menjadi salah satu hambatan yang ditemukan dari sisi penyedia kerja.

Untuk itu, sharing ilmu dalam Talkshow ini juga membuka pikiran saya bahwa di luar sana masih banyak juga teman-teman disabilitas terutama OYPMK yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Bapak Mahdis juga menceritakan bagaimana perjuangannya untuk mendapatkan pekerjaan di tempat umum yang awalnya mengalami kendala dalam hal penolakan. Hal pertama yang selalu disampaikan Bapak Mahdis ketika interview kerja adalah jujur dengan kondisinya, bahwa beliau adalah seorang yang pernah mengalami kusta. 


 
Hmm, dari judul diatas seperti layaknya tutorial dan panduan kehidupan dalam artikel psikologi ya. Padahal aslinya mau sharing sekalian curhat. Mengingat, sudah cukup lama diriku tidak mengisi blog ini dengar cerita personal dan cukup bermakna bagi diriku.

Tahun 2022 adalah sebuah tahun dimana diriku mengambil keputusan besar. Jujur dan anehnya, seperti terhipnotis mengambil semua keputusan itu dengan sat set sat set. Alias cepet, ga mikir lama. Anehnya lagi semesta mengamini dengan banyak cuplikan petunjuk yang aku ikuti.

Keputusan kembali ke kampung halaman, padahal merantau bagiku adalah zona nyaman. Malah aneh ya, tapi kampung halaman malah menjadi keluar dari zona nyaman. Mengingat berada di Desa. Saking sedari kecil hingga sempat bekerja tidak berada di kampung halaman.

Benar - benar keputusan yang besar dan cepat bagi diriku di tahun ini. Jika mau jujur, bulan - bulan ini adalah bulan terberat yang dihadapi. Berat adalah menghadapi berbagai perubahan, mengatur banyak hal. Benar - benar pasrah padaNya.

Diriku meninggalkan berbagai kesempatan dan juga jejaring yang sudah dibangun di Pekanbaru. Pengetahuan akan kafe paling enak, makanan favorit, dan masih banyak lagi. Bahkan sampai sekarang masih ngerasa hanya dalam mode "pulang kampung" padahal nyatanya bener - bener pindah.
 
Sempat merasa panik, risau, takut akan banyak hal yang terjadi di luar sana. Bahkan untuk pertama kalinya sempat berkonsultasi dengan dua psikolog dan psikiater karena sempat mengalami serangan panik dan sulit tidur yang cukup parah sehingga ganggu produktivitas kerja. Alhasil, sudah sedikit baikkan. Walau sesekali masih berdamai dengan beberapa gejala "asing" yang ga pernah dirasakan sebelumnya.
 
Akhirnya memahami beberapa hal. Ohh seperti ini ya gejala psikologis itu dan memahami kenapa ada beberapa orang yang akhirnya bisa mengalami gejala cukup "diluar nalar" kita terjadi. Saya mendapat wawasan ilmu psikologi lebih banyak karena berusaha menghandel mental di saat perubahan besar terjadi.
 
Ada beberapa hal yang diriku lakukan untuk menghadapi perubahan besar dan juga sepertinya kali saja bisa membantu teman - teman lainnya ketika menghalami hal serupa?
 

1. Percaya Tuhan Maha Baik

Bila banyak kejadian buruk terjadi, dan perubahan sedemikian mendadak. Sehingga kita sulit menterjemahkan situasi yang sering terjadi. Ga ada hal yang menenangkan percaya bahwa Tuhan senantiasa memberikan hal terbaik untuk hambanya.
 
Segala keputusan hidup, takdir, dan kejadian - kejadian hidup di dunia ini telah diatur olehNya agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Kepercayaan ini bukan melulu soal spiritualitas, tapi optimisme akan semesta dan jalan yang sudah digariskan adalah sesuatu yang sudah memang pada jalannya. Kita tinggal berusaha berpikir positif dan baik untuk menghadapi kedepannya.
 

2. Belajar Mengatur Nafas

Salah satu yang mungkin sedikit membantu ketika menghadapi situasi yang tidak terduga dan perubahan begitu cepat adalah mengatur cara kita bernafas lebih baik dari sebelumnya. Tujuannya apa, agar kita bisa lebih fokus mengambil keputusan yang cepat secara mendadak itu, juga memberikan energi dan sinyal diri untuk lebih tenang pada tubuh.
 
Saat situasi panik, tubuh akan menghasilkan hormon adrenalin yang menimbulkan berbagai efek samping. Biasanya gejalanya membuat kita sulit berkonsentrasi, khawatir berlebihan, sulit tidur, lemas, bahkan pingsan.
 
Banyak psikolog dan psikiater mengajarkan berbagai metode mengatur nafas dengan baik dengan menahan nafas melalui hidung selama 5-10 detik dan buang perlahan melalui mulut. Sambil menutup mata, tujuannya mengurangi rasa panik yang muncul. 

 

3. Coba Hidup Sehat

Kehadiran makanan dan minuman instan yang menjamur tak jarang membuat kita terbiasa mengkonsumsinya. Jika mungkin kondisi kita kurang baik, baik itu dari segi fisik dan mental. Coba kurangi hal - hal yang mengakibatkan kondisi tubuh tidak baik. Seperti mengurangi kafein, kopi dan teh. Bisa juga mengurangi rokok. Coba beberapa hari dan juga dalam kurun waktu tertentu mengganti makanan dan minuman yang perhatian dengan tubuh.
 
Sedikit banyak, membantu kita lebih fit dan siap menghadapi berbagai perubahan besar yang terjadi. Sehingga kita bisa menyelesaikan masalah itu dengan cepat, tanpa harus menghadapi sakit yang malah menambah masalah baru dan stres kita. 

 

4. Cari Bantuan Profesional

Jika kondisi rasanya sudah tidak terkendali dan tak bisa diatasi sendiri. Kita mungkin bisa menyadari proses ini bahkan kita butuh bantuan orang lain. Jika teman dekat dan orangtua tidak bisa sekiranya memberikan efek baik pada apa yang kita hadapi dan rasakan. Keputusan menghubungi profesional seperti psikolog dan psikiater mungkin bisa jadi solusi.
 
Jangan lakukan self-diagnose yang berbahaya, coba kendalikan diri dan dalami apa yang terjadi dalam diri. Sehingga rasanya perlu dibantu. Terutama jika sudah menganggu kesehatan, misalnya sesak nafas, gemeteran, sulit tidur, tidak nafsu makan. Gejala - gejala yang sudah menganggu keseharian hidup dan menghambat produktivitas. Coba minta bantuan kepada mereka. Saat ini sudah cukup mudah mengakses layanan profesional bahkan secara virtual.

 

5. Menerima Kenyataan

Hal yang mungkin paling sulit diantara hal lain disituasi yang tak bisa kita kendalikan. Lagi - lagi kita manusia tidak dapat mengendalikan semua hal, kita dinilai oleh respon apa yang kita berikan bukan apa yang orang lakukan pada kita. Jika memang semesta dan situasi tidak memihak pada kita, hal yang perlu kita lakukan adalah menerima.
 
Menerima bahwa ini yang harus dijalani dan ga disesali. Jika itu sesuatu yang buruk kita bisa belajar lebih legowo dengan hal yang terjadi di hidup kita. 
 
 
Semangat buat kamu yang baca ya! 




Penyandang disabilitas termasuk OYPMK dianggap kelompok yang tidak produktif, tidak memiliki kemampuan yang layak serta adanya kekhawatiran kerugian materil perusahaan dalam menyediakan aksesibilitas di tempat kerja menjadi salah satu hambatan yang ditemukan dari sisi penyedia kerja.

Dalam proses OYPMK dan penyandang disabilitas dalam mempersiapkan diri untuk produktif dalam bekerja, tidak jarang ditemukan kesulitan dalam mengembangkan diri dan kemampuan karena keterbatasan dan kurangnya dukungan sosial dari masyarakat dan juga karena tidak teraksesnya rehabilitasi sosial yang sangat diperlukan untuk meningkatkan fungsi sosial pada OYPMK dan penyandang disabilitas secara optimal dan membantu proses integrasi sosial penyandang disabilitas di masyarakat.

Bincang Talkshow Ruang Publik KBR bekerjasama dengan NLR Indonesia

OYPMK dan penyandang disabilitas sudah seharusnya untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak seperti masyarakat pada umumnya. Nah dalam hal ini, Ruang Publik KBR bekerjasama dengan NLR Indonesia pada Kamis, 30 Juni 2022 mengadakan talkshow dengan menghadirkan beberapa narasumber untuk membahas tentang “Rehabilitasi Sosial yang Terintegrasi dalam Membentuk OYPMK dan Disabilitas Siap Bekerja dan Berkarya”.

Bila kita lihat Undang-undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Person With Disabilities dsebutkan bahwa kondisi para penyandang disabilitas tidak menjadikan halangan untuk memperoleh hak, termasuk hak pekerjaan. Di UU  juga tercakup bahwa para penyedia kerja wajib menerima atau mempekerjakan OYPMK maupun disabilitas yang lainnya minimal 1% untuk perusahaan swasta dan 2% untuk instansi pemerintahan atau BUMN. Namun begitu belum ada sanksi untuk perusahaan yang tidak menjalankannya. Dari sisi penyedia kerja permasalahannya tak hanya sekedar menerima bekerja namun menyediakan semua fasilitas pendukung lainnya.



Narasumber Ibu Teti Sianipar selaku direktur Kerjabilitas.com memaparkan awal terbentuknya kerjabilitas.com dari lembaga saujannah untuk membantu teman-teman disabilitas bisa bekerja  di sektor formal, dengan memanfaatkan teknologi dan platform online untuk menjangkau lebih luas dan menghemat cost atau biaya. 

Umumnya teman-teman disabilitas selama ini banyak bekerja disektor formal karena hanya opsi itu yang tersedia.  dan dianggap kurang berkeadilan. Saat ini sudah banyak para teman-teman disabilitas yang memiliki pendidikan hingga sarjana, dan memiliki  kemampuan yang bisa diandalkan untuk bekerja disektor formal. Kerjabilitas jug dapat memberikan training-training soft skill, membuat peta karir,  juga menghubungkan dengan balai-balai pelatihan kerja dari kementerian ketenagakerjaan  untuk menjadi inklusi disabilitas.

Sebenarnya dengan dukungan pemerintah  dan kemampuan yang dimiliki oleh teman-teman disabilitas ,para pemberi kerja sudah bisa memberi peluang kepada teman-teman untuk bisa diterima. Namun lagi-lagi stigma yang berkembang dimasyarakat membuat ragu dengan kemampuan yang mereka miliki. Selain itu butuh kepercayaan diri bagi teman-teman OYPMK dan penyandang disabilitas, bahwa mereka mampu, dan mau  untuk maju dengan mengikuti program-program yang ada.

Perlu banyak dukungan semua pihak agar mereka mendapatkan hak baik dalam layanan publik maupun untuk mengembangkan diri dan berdaya melalui program rehabilitas sosial sehingga mereka merasa yakin bahwa mereka mampu dan secara tidak langsung menghapus stigma tentang anggapan-anggapan negatif terhadap kekurangan mereka dan lebih fokus dengan kelebihan dan kemampuan yang mereka miliki.

Bagi kami para pekerja biasa saja sulit, apalagi mereka yang memiliki keistimewaan itu. Seharusnya mendapatkan sesuatu kemudahan dan kenyamanan di negeri ini.





 



Ada hal yang menarik perhatian saya soal luncurnya ASUS Expertbook B3 Flip B3402 yang memiliki fitur menarik dibandingkan laptop lainnya, adanya SIM Card yang terkonektivitas 4G LTE. Saya yang seringkali mengikuti informasi masalah pendidikan kemudian tercerahkan dan seperti  jikalau laptop ini menjadi salah satu solusi kelak untuk kendala digitalisasi Pendidikan di Indonesia saat ini. 

Bukan hanya itu, banyak fitur lainnya yang sangat membantu para guru dan praktisi pendidikan untuk melakukan penetrasi digitalisasi pendidikan yang lebih merata dan akses yang cepat.



Ada Apa dengan Digitalisasi Pendidikan Indonesia?

Sebenarnya persoalan digitalisasi di Indonesia sudah dibahas enam tahun silam. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia makin pesat dengan kehadiran digitalisasi dan melihat penetrasi digital sangat cepat. Namun sayangnya tidak seiring di Sektor Pendidikan.

Sebelumnya kesepakatan soal tatanan ekonomi digital pernah disebutkan dikutip melalui Liputan6, pada pertemuan kementerian tingkat Menteri tahun 2016 yang diadakan pada 22-23 Juni di Cancun (Meksiko) yang dihadiri para Menteri dan Organization for Economy Cooperation and Development (OECD), Uni Eropa, dan sejumlah negara lainnya.




Isi deklarasi tersebut berkait atas pengakuan perkembangan digital ekonomi dunia, meningkatnya penggunaan dan investasi dalam teknologi dan modal digital, serta pengakuan bahwa ekonomi digital berperan sebagai daya katali yang kuat untuk inovasi, juga pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikutip medcom dalam sebuah wawancara yang mengugah hati kita semua,

 “Sekarang teknologi itu sangat belum merata, diversity (keberagaman) bedanya jauh sekali, jangankan komunikasi ya, listrik saja yang menjadi kebutuhan dasar itu masih banyak saudara-saudara kita yang belum mendapatkan,"

ujar Ashari dalam Webinar Masa Depan Pendidikan Teknologi di Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 yang digelar secara daring, Kamis, 10 Juni 2021 tahun lalu.


Cerita dan Pengalaman Digitalisasi Pendidikan Indonesia

Jujur saja, saya sangat sedih melihat teman – teman saya di luar sana yang masih banyak belum mendapatkan akses Pendidikan setidaknya yang sama dengan saya. Seperti layaknya saya yang tinggal di kota saat ini. Ada beberapa cerita mengugah hati saya, tepatnya di kampung halaman saya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Lebih kurang, 30 menit s/d 1 jam mengakses dari Kota Palembang bila tidak melalui jalur tol baru beberapa tahun ini diresmikan. 

Seseorang penyiar radio lokal di daerah itu mengatakan bahwa menjadikan website atau blog saya sebagai referensinya untuk siaran terutama materi – materi terkait Pendidikan, self-improvement yang sering saya tulis di website saya. Jujur, perkataan itu mengugah hati saya bahwa apa yang saya tulis bermanfaat. Saya juga pernah menerima pesan dari seorang guru di daerah Kalimantan mengatakan hal yang sama. Tulisan seputar perkembangan buku di Indonesia yang ia kutip jadi bahan ajarnya. Semuanya saya sadari, berkat adanya Digitalisasi Pendidikan. 


Dokumentasi Pribadi : Kelas Inspirasi 2013


Saya mungkin kita bisa berdampak apa – apa jika digitalisasi tidak ada, tidak ada akses internet, atau saya juga tidak menulis sehingga membuat dampak yang saya tidak tahu bermanfaat di ujung negeri kita. Saya pun terlibat di beberapa kegiatan Kelas Inspirasi dan Akademi Berbagi sebelum pandemi menyerang sehingga kegiataan offline terhenti. 

Saya sendiri menyaksikan sendiri, bahwa banyak sekolah – sekolah bahkan di daerah Kota sekalipun masih belum memiliki peralatan digitalisasi yang memadai untuk bahan ajar, dan itu sebagian besar didominasi oleh sekolah negeri.  Saya pun berpikir, jika sekolah di area kota seperti ini demikian. Bagaimana daerah pendalaman lainnya?

Saya pun terlibat beberapa kegiatan CSR di perusahaan saya sebelumnya dengan hal berkaitan transformasi digitalisasi pendidikan dengan merancang program website gratis untuk sekolah, dan juga NGO untuk dapat meluaskan program sosialnya ke masyarakat banyak melalui digitalisasi.


Masih ada Harapan

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen total populasi. Sedangkan generasi milenial  saat ini mencapai 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen dari total populasi. Teknologi dan digitalisasi tidak hanya mengubah lanskap dunia pendidikan dan pola pekerjaan kita, tetapi juga ekonomi secara global. Maka dari itu, ekonomi digital akan mengubah secara mendasar akan memberikan bentuk aktivitas ekonomi yang ditandai transisi pola kegiatan ekonomi konvensional ke pola yang memanfaatkan teknologi. 

Sehingga secara langsung juga akan berpengaruh pada kesiapan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dalam kegiatan ekonomi masa depan. Transformasi digital ini sangat diperlukan untuk kita manfaatkan negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk menciptakan ekonomi inklusif karena ekonomi digital berpotensi menjadi medium akselerasi pembangunan ekonomi bagi negara berkembang. Apalagi dua tahun belakangan ini, pola creator economy sudah mulai terasa ditengah - tengah kita.

Bagi saya keberadaan kecanggihan teknologi dan perangkat yang mumpuni sangat penting untuk transformasi digital terutama di sektor pendidikan. Coba bayangkan teman - teman, keberadaan ASUS Expertbook B3 Flip ini contohnya, yang bagi saya cukup terkesima dengan salah satu fitur sim card yang ada didalamnya. Jujur ini adalah perangkat yang pernah dalam bayangan saya di masa yang akan datang sangat dibutuhkan. 

Teman saya yang merupakan seorang alumni pengajar muda mengatakan, bahwa perangkat juga elemen penting sebagai media pengajaran dan transformasi ilmu baru. Adanya perangkat dengan integrasi internet dan digital yang langsung tentu memudahkan dalam mobilitas dan kegunaannya, dan bagi saya sangat cocok dan powerful jika digunakan seorang guru.




Hadirnya ASUS ExpertBook B3 Flip menjadi sesuatu harapan buat perkembangan digital di Indonesia secara keseluruhan, karena bisa dikatakan baru kali ini saya mendapati sebuah laptop yang memiliki fitur konektivitas dengan sim-card. 

Saya selalu terkesima dengan ASUS sebagai sebuah brand yang senantiasa berinovasi sesuai kebutuhan teknologi masa kini dengan fitur - fiturnya yang sangat berguna. Baik itu perangkat laptop hingga perangkat digital lain yang dimiliki oleh ASUS.

ASUS juga ikut dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan yang pernah berkolaborasi dengan Ruangguru pada tahun 2020 sebagai dukungan transformasi digital sebagai startup pendidikan no 1 di Indonesia dan juga ASUS yang senantiasa paham akan kebutuhan perangkat yang memadai untuk para pelaku pendidikan. Di tambah lagi dengan keberadaan 50 juta murid dan 4 juta guru di seluruh Indonesia.




Saya sangat mendukung berbagai brand teknologi yang peduli akan hal yang paling mendasar dengan kolaborasinya dengan berbagai sekolah. Namun, mungkin kita belum banyak tahu apa yang sudah dilakukan Tim ASUS Indonesia dalam mendukung sektor pendidikan. Saya berharap ini merupakan kegiatan yang senantiasa aktif demi mengejar ketertinggalan transformasi digital yang disampaikan banyak riset dan berita. Saya masih optimis akan hal ini.


Kenapa ASUS Expertbook B3 Flip Optimisme Transformasi Digitalisasi Pendidikan Indonesia ?

Ada banyak fitur dari ASUS ExpertBook B3 Flip yang mendukung berbagai kegiatan pendidikan. Salah satunya fitur konektivitas yang mumpuni yang dimilikinya.



1. Konektivitas Andalan

Expertbook B3 Flip ini membuat kita para penggunanya, apalagi guru dapat produktif dimanapun dan kapanpun bahkan tidak terikat dengan jaringan Wifi bila tidak tersedia. Laptop ini terintegrasi langsung dengan modem 4G. Ketika laptop lainnya kita membutuhkan perangkat tambahan, laptop ini sudah built-in dan dapat digunakan. Pemasangan jaringan juga sangat mudah layaknya simcard pada sebuah smartphona yang kita miliki. Kita hanya memasangkan kartu SIM nano aktif yang terisi paket internet dan akan terhubung dengan jaringan.

Konektivitas ini juga didukung dengan teknologi terbaiknya, yakni teknologi Wifi 6 terbaru yang memberikan kecepatan lebih baik dan stabil, selain itu teknologi ASUS Wifi Master yang membuat koneksi lebih cepat dan handal pada jarak yang lebih jauh sebelumnya.

Laptop akan otomatis mengubah jaringan Wifi lebih cepat pada jarak yang jauh, dan dapat bekerja hybrid sehingga kita tak usah takut akan jaringan yang lemah.




2. Desain Tangguh Nan Fleksibel

ExpertBook ini juga sangat fleksibel karena dapat di putar-balik (flip) hingga 360 derajat dan memungkinkan fungsi dari berbagai cara. Engsel yang fleksibel ini tentu memudahkan dalam proses pengajaran pada siswa. Selain itu juga memudahkan dalam mencatat, melakukan sketch, juga presentasi. Kita seperti memiliki 2in1 perangkat yang mumpuni.

Selain itu, soal ketangguhan laptop ini sudah diuji dengan sertifikasi ketahanan standar militer Amerika Serikat (MIL STD-81H). Tentunya sertifikasi ini lulus uji ekstrim dan mampu di seluruh kondisi.

Selain itu ada fitur anti-spill pada keyboard hingga tetap aman terkena tumpahan air hingga 330 ML. Bodinya juga tangguh dibawa kemana - mana.




3. Layar Mumpuni dan ASUS Stylus Pen

Dalam memaksimalkan operasinya, layarnya dapat mengandalkan layar sentuh dan juga dibekali stylus yang disimpan pada kompartemen khusus dibodi laptop. Pengisian juga cepat hanya 15 detik saja. Layar laptopnya convertible dengan ukuran 14 Inci. Ada fitur Eye Care untuk mengurangi paparan sinar biru yang merusak mata hingga 70% lebih rendah dan juga ada fitur yang telah tersertifikasi lainnya yaitu low-blue light dari TUV Rheinland menjamin mata tetap nyaman menggunakan laptop dalam jangka yang lama.

Apalagi di dunia pendidikan serba membuat materi ajar menggunakan laptop. Laptop ini sungguh sangat powerful sekali.

Selain itu layar touch screen yang digunakan ia mendukung LED backlit, dengan rasio layar 14 FHD, dengan dua tipe 250 nits dan 400 nits , wide view. Stylusnya juga support berjenis MPP 2.0 garaged stylus.



4. Prosesor Handal dan Gesit


Prosesor yang digunakan ExpertBook B3 Flip (B3402) adalah Intel® Core™ i7-1165G7 yang memiliki nama kode Tiger Lake. Prosesor ini diproduksi mengggunakan metode 10 nm dan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun 2020. Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Kecepatan clock prosesor 2,8 GHz dan bisa diboost sampai 4,7 GHz. Keistimewaan prosesor ini adalah memiliki kinerja yang cepat, namun hemat daya.

Selain itu ditenagai dengan kinerja RAM DDR4 3200 MHz berkapasistas 8GB dan juga ada opsi 16gb. Kita juga bisa meningkatkannya hingga 48 Gb loh.

Laptop ini juga menggunakan SSD PCle Generasi ke-3 dengan kapasitas 512 GB. Teknologi ini turut mendukung kecepatan memuat aplikasi dalam proses booting. Kecepatan dalam mengakses ini tak perlu kita ragukan nih.

Kalo dari sisi grafisnya, ia mengandalkan GPU Intel Iris Xe yang terintegrasi dengan prosesor. Selain itu ia juga membuat hemat daya. Perpaduan prosesor Intel Core gen-11 dan GPU Intel Iris Xe Graphic mendukung baterai lebih tahan lebih lama.



5. Dual Camera Jernih dan Display Terbaik

Seperti yang kita ulas sebelumnya, Laptop Expertbook B3 Flip ini memiliki resolusi 1980 x 1080 pixel dan keberadaan dual camera loh. Jarang - jarang ada laptop yang begini yak, jadi kita bisa flip dan menggunakan kameranya sesuai kebutuhan apalagi dalam presentasi ini sangat berguna sekali. Didukung dengan 13 Megapixel dan adanya teknologi 3D Noice Reduction. Selain itu ada fitur Wide View, Glossy Display, LED Backlit serta mendukung penggunaan augmented reality.



6. Slot Port Lengkap


Inget gak kalau kita belakangan sulit sekali dengan port yang minim di laptop lain yang membuat kita membeli extension tambahan. Tapi ASUS baik banget. Portnya lengkap abis dah.

Mulai dari HDMI, USB3.2 dan USB 2.0, Port Charger, Audio Jack, USB-C, port stylus, kensington lock slot, dan juga LAN. Kita bisa lihat lengkapnya dan teknologinya di tabel ASUS dibawah ya.



7. Keamanan dan Kenyamanan

Kalo mau disampaikan fitur canggih lainnya, banyak banget. Tapi ini highlight yang paling penting untuk mendukung kegiatan ajar mengajar di dunia pendidikan.

Adanya keyboard LED dengan NumberPad 2.0. Kebayang guru bisa mudah banget ngisi nilai siswa dengan ini tanpa mikirin keyboard utama ya. Keyboardnya juga canggih loh, dengan adanya teknologi resistant air dan nyaman digunakan berpergian.

Adanya webcam shield, biar ketika meeting online atau kelas online mudah dan aman, selain itu adanya fingerprint ketika menyalakan laptop juga menjaga keamanan data. Bisa saja guru yang memiliki anak khawatir digunakan data hilang, akan sulit terjadi.

Dilengkapi dengan teknologi ASUS Antibacterial Guard yang sudah diakui secara internasional dan mendapatkan standar ISO 22169. Lapisan ini juga terbukti mampu menahan laju pertumbuhan bakteri sampai lebih dari 99% dalam kurun waktu 24 jam. Lapisan teknologi ASUS Antibacterial Guard juga bisa bertahan dari alcohol, cairan pembersih, dan cairan hypochlorous acid yang bikin kita sebagai jadi tetap mudah untuk membersihkan laptop ini tanpa khawatir laptop akan rusak karena terkontaminasi bahan cairan tersebut.

Selain itu ada fitur - fitur lainnya, seperti 2x speaker dan 2x multi-array microphone dengan teknologi ASUS Two-Way AI Noice Canceling serta Cortana voice recognition support yang tentunya membantu kita untuk menjernihkan suara yang bising ketika meeting atau kelas online.



8. Dukungan Layanan ASUS Service dan Layanan Purna Jual

Adanya kemudahan integrasi dengan berbagai layanan asus lainnya dengan kemudahan peningkatan performa, bisa juga kontrol jarak jauh, dan juga terintegrasi dengan smartphone yang kita miliki. Semuanya memudahkan dan menghemat waktu kita.



Selain itu, ASUS juga sudah banyak mendapatkan sertifikat dan penghargaan mengenai produk yang ia rilis termasuk produk ASUS ExpertBook B3 Flip ini. ASUS juga memberikan layanan customer service 24/7 dan juga mendapatkan garansi internasional yang siap dihubungi kapanpun kita membutuhkan bantuan, terdapat pula layanan antar jemput service laptop saat mengalami kerusakan serta yang paling menarik adalah perpanjangan masa garansi atau Warranty Extention sampai 5 tahun dan Accidental Damage Protection (ADP) dengan garansi perlindungan sampai 100%.

Berikut Tabel Spesifikasi Lengkap



Apa Peran Kita untuk Ikut Transformasi Digitalisasi Pendidikan?

Setelah kita membahas mengenai peran digitalisasi dan juga peran perangkat teknologi tentu kita bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk turut berkontribusi dengan digitalisasi pendidikan. Menurut saya sesederhana kita sebagai blogger aktif membuat konten - konten positif berkaitan dengan perkembangan pendidikan.

Kita dapat menjadi seorang yang turut serta berkontribusi atas konten - konten yang edukatif dan turut menyebarkannya diberbagai platform. Seperti cerita saya sebelumnya, kita ga tahu apa konten kita diakses oleh siapa di luar sana ternyata sangat bermanfaat untuk para pengajar dan guru di pelosok sana untuk membuka wawasan mereka.

Kita juga turut aktif dalam kegiatan sosial pendidikan, seperti Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, Akademi berbagi, 1000 guru dan banyak organisasi sosial pendidikan lainnya. Siapa lagi kalau bukan kita yang bisa memberikan kontribusi akan ketertinggalan kita akan bangsa lain dibidang pendidikan. Saya masih optimis kita dapat mengejar ketertinggalan itu. Semangat teman - teman!

Artikel ini diikutsertakan dalam Blog Competition ASUS X Handikoo

Sumber Informasi 

Dinamika Pendidikan Pendalaman Indonesia - Kompasiana

Peringkat 6 Terbawah, Indonesia Diminta Tinggalkan Sistem Pendidikan Feodalistik - Detik News

Riset Digitalisasi Anak Indonesia Tertinggal 1000 tahun -  Jawapos

Digitalisasi di Dunia Pendidikan, Solusi atau Masalah - Kompasiana

Forum B20, Kadin Soroti Permasalahan Pendidikan Era Digital - Kompas

https://www.asus.com/Laptops/For-Work/ExpertBook/ExpertBook-B3-Flip-B3402-11th-Gen-Intel/

ASUS X Ruangguru via Youtube Channel ASUS Indonesia
Que
stion & ASUS via Youtube Channel ASUS Indonesia

Press Release ASUS Indonesia

Dokumentasi dan Grafis

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi ASUS
Website ASUS
Canva Pro
--------------




Newer Posts
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates