facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal



“Daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin,”
Qoute ini beberapa hari ini menginspirasi saya di setiap hal. Kebanyakan dari kita seringkali mengutuk diri, mengeluh akan apa yang terjadi terhadap hidup kita. Setiap hal yang merugikan diri kita, kemudian kita maki habis – habisan, keluar kata – kata tak senonoh, dan banyak orang lain yang terkena imbasnya. Di sosial media, di setiap perbincangan, sehingga diri kita dihiasi oleh negatif-isme dalam menjalani kehidupan. Bener gak ?

Pribadi hebat dan keren tentunya tidak berlaku demikian, tapi ia membuat perubahan. Sama seperti filosofi quote diatas, daripada kita mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin. Misalnya kejadian mati lampu, kita maki nih perusahaan listrik karena mematikan lampu listrik kita di saat mengerjakan tugas. Daripada kita mengutuk – ngutuk lebih baik kita ambil penerang apa itu lilin, senter, kemudian lakukan sesuatu agar ada cahaya sehingga bisa mengerjakan pekerjaan yang barangkali belum selesai itu. Simpel kan ?
Mau hal yang lebih besar lagi ?

Kita seringkali mengutuk hal – hal sepele, misalnya mendengar berita buruk tentang Indonesia, tentang kemiskinan, pendidikan rendah, dan masih banyak lagi. Kemudian parahnya koar sana sini di sosial media, menganggu kehidupan oranglain dengan pikiran negative kita, dan well kita akan mendapatkan citra buruk hal – hal baik lambat laun menjauh dari kita.

“Jadi ga boleh dong bersuara, kayak demo gitu ?”

Boleh kok bersuara, tapi bisa dilakukan secara bijaksana dan elegan hingga bisa di dengar. Tentu penyampaian orang yang berpendidikan beda dengan yang tidak? THINK AGAIN!
Menjadi inisiator adalah pribadi yang selalu berinisiatif akan banyak hal yang terjadi. Biasanya adalah pribadi yang problem solver, selalu mengedepankan solusi ketika ada masalah. Bukan mencari kambing hitamnya. Jujur saya suka sekali dengan pribadi inisiator, karena pribadi ini kaya akan ide – ide, semangat, optimisme, argumentasi yang luarbiasa. Pribadi inisiator adalah pribadi yang emas bagi sebuah organisasi, baik di lingkungan kerja ataupun kampus.

Seperti apa pribadi inisiator ?

1.    Fokus pada solusi
2.    Segudang ide, gagasan, dan berwawasan luas
3.    Talk less do more, banyak bertindak daripada berbicara
4.    Menginspirasi mampu memberikan pengaruh
5.    Pribadi yang demokratis
6.    Pendengar yang baik
7.    Rendah hati (tidak memaksakan kehendaknya)

Lebih kurang orang – orang inisator memiliki karakter demikian, dengan tangannya ia banyak bertindak, dengan hatinya ia memberikan kasih saying dan kebaikan, memiliki semangat belajar yang tinggi. Impactnya ! ia akan berpikir untuk membuat perubahan apapun disekelilingnya, baik itu dimulai dari diri sendiri hingga berdampak luas bagi oranglain.

Bagaimana cara menjadi pribadi inisiator demikian ?
  1. Never stop learning, tidak berhenti belajar baik itu dari oranglain, buku – buku, seminar, media manapun
  2. Mengikuti organisasi dan terlibat aktif di dalamnya
  3. Berani menerima tanggungjawab dan menyelesaikannya
  4. Berani mengungkapkan pendapat dalam pemecahan masalah bersama
  5. Memiliki tekad penuh melakukan perubahan dan tentunya bukan perubahan asal – asalan, melainkan melalui riset, pengamatan, dan perencanaan yang matang. Dalam hal ini bila ingin membuat perubahan dalam jangka panjang.
  6. Bergerak bergerak bergerak
Apa sih untungnya menjadi pribadi penuh inisiatif ?

1.    Memberikan banyak manfaat baik untuk diri sendiri dan oranglain
2.    Terlatih untuk senantiasa berpikir positif dan solutif
3.    Setiap urusan terasa ringan dan mudah, hingga jauh dari stres
4.    Kaya akan karya luarbiasa
5.    Banyak teman, karena disukai banyak orang
6.    Menemukan banyak peluang
7.    dan masih banyak lagi

Yuk kita berjanji kepada diri kita sendiri untuk menjadi inisiator dalam banyak hal, membuat perubahan bukan membuat kerusakan. Tunjukkan bahwa kemajuan yang ada, terdapat langkah kecil yang kita lakukan. Baik itu untuk diri kita sendiri yang inisiatif berubah menjadi insan lebih baik di tahun akan datang, untuk keluarga, untuk orang sekitar kita, organisasi bahkan bangsa dan dunia.

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca


Keep Inspiring !

Berbicara partner, ada dua spekulasi. Partner seperti apa yang saya maksud dijudul ini ? Hal yang saya bicarakan adalah mengenai partner adalah orang – orang yang bersedia berkerjasama dan berkolaborasi untuk membuat sesuatu. Baik itu bisnis, organisasi, dan rencana lainnya. Haha bukan tentang partner hidup ya, atau pasangan hidup itu next topic kalau sayanya sudah ketemu hehe.
Bicara partner, untuk teman – teman sekolah atau kampus tentu sulit menemukan sosok yang pas.  Sosok yang membuat kita nyaman, kemudian semakin baik. Terkadang orang yang hadir disekeliling kita malah orang sebaliknya, yang sulit untuk dipahami dan memiliki kepribadian yang sulit kita terima. Tapi itu tantangannya. Saya pribadi perlu waktu cukup lama untuk menemukan sosok yang dapat diajak kolaborasi dalam kegiatan tertentu. Sampai akhirnya saya sadari satu hal, “partner akan kita temukan, apabila kita sendiri sudah menyelesaikan diri kita sendiri”. Apa maksudnya ?
Bagaimana kita akan menemukan orang yang tepat, apabila kita sendiri tidak memahami diri kita seperti apa. Minat kita, passion kita, kemampuan kita dan kelemahan kita hingga visi atau tujuan kita. Saya barangkali akan mencari referensi ilmiahnya mengenai ini. Ini hanya hipotesis kecil yang saya sadari, bahwa ketika semakin jauh kita mengenal diri kita, seperti ada magnet yang berada di diri kita untuk menarik hal – hal positif yang sesuai dengan apa yang kita inginkan (seperti passion, minat, ide, atau rencana-rencana menuju visi).

Seperti juga orang – orang yang sukses kita lihat saat ini. Mereka dihadirkan sosok luarbiasa di sekeliling mereka yang kemudian menambah nilai, membantu, memberikan support tentang apa tujuannya.
Kita memiliki sebuah nilai yang ditandai X, dan ada x yang lain kemudian datang, berarti menjadi dua x. artinya energy menjadi dua kali lipat bukan ?
Itu makanya, orang yang hidupnya ramah, memiliki banyak teman dan jejaring hidupnya lebih mudah ketimbang yang sedikit. Karena mereka mendapatkan nilai tambah dari orang lain, memiliki energy berkali lipat lebih banyak ketimbang yang sedikit berteman. Bila ada kesusahan, akan banyak orang yang menghibur sehingga ia menjadi pribadi yang kuat. Bila kesusahan finansial, ada saja yang membantu. Tidak selamanya harta saja yang disebut rejeki kan ?
Dalam islam jelas penjelasannya, bahwa kita diminta untuk saling mengenal satu sama lain, baik itu berbangsa, bernegara dan dunia lebih luas lagi.
Berbicara partner, otomatis berbicara orang terdekat. Cuman istilah ini seringkali dipakai dalam kegiatan bisnis. Next post barangkali saya bercerita tentang hakikat persahabatan seperti apa.Kali ini saya cerita tentang mencari partner bisnis dan juga berorganisasi. Saya akui, menemukan partner itu tidak mudah memang. Segala macam karakter, kepentingan, minat, dan aneka ragamnya harus kita terima.
Saya ingat ada sebuah atsar pernah simpulannya seperti ini, “Apabila kamu ingin mengenal seseorang sebenarnya, dapat melalui tiga hal : pertama, kamu melakukan perjalanan bersamanya, kedua, tinggal bersamanya lebih dari tiga hari, dan ketiga melakukan bisnis bersamanya.”
Pernah ada seseorang yang memberikan persaksian di hadapan Umar bin Al-Khathab, maka Umar pun berkata, “Aku tidak mengenalmu, dan tidak me-mudharat-kan engkau meskipun aku tidak mengenalmu. Datangkanlah orang yang mengenalmu.”
Maka ada seseorang dari para hadirin yang berkata, “Aku mengenalnya, wahai Amirul Mukminin.”
Umar berkata, “Dengan apa engkau mengenalnya?”
Orang itu berkata, “Dengan keshalihan dan keutamaannya.”
Umar berkata, “Apakah dia adalah tetangga dekatmu, yang engkau mengetahui kondisinya di malam hari dan di siang hari serta datang dan perginya?”
“Tidak.”
“Apakah dia pernah bermuamalah denganmu berkaitan dengan dirham dan dinar, yang keduanya merupakan indikasi sikap wara’ seseorang?” tanya Umar lagi.
“Tidak.”
Umar berkata lagi:“Apakah dia pernah menemanimu dalam safar, yang safar merupakan indikasi mulianya akhlak seseorang?”
Orang itu berkata, “Tidak.”
Umar menimpali, “Jika demikian engkau tidak mengenalnya.”
(Atsar ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil 8/260 no 2637)
Atsar adalah istilah perkataan atau kutipan baik yang disampaikan oleh para sahabat.
Percakapan diatas adalah atsar mengenai bagaimana mengenal akhlak seseorang. Saya pribadi menjadikannya rujukan untuk mengenal dengan mudah seseorang yang baru dikenal.
So, tingkatkan kualitas diri dan tentunya berusahalah senantiasa dilingkungan yang baik. Manusia ibarat bibit, bila ia tumbuh ditempat yang baik bersama orang – orang yang baik. InsyaAllah bibit itu akan bertumbuh dan berkembang menjadi baik lalu memberi manfaat untuk makhluk lainnya.
Jadikan diri kita magnet untuk segala kebaikan dan keberuntungan yang ada di muka bumi. Berdoa agar senantiasa dipertemukan orang – orang baik yang meluruskan jalan kita. Disegala versi diri kita.
Meeting bareng teman komunitas bisnis
Once point again, jangan lupa untuk tidak mencampur adukkan masalah dalam lingkaran pertemanan. 
Kita memiliki part atau bagian dalam sebuah lingkaran, berlakulah sesuai. Ketika dilingkaran teman – teman bersikap seperti apa, komunitas nasional dan internasional seperti apa, bahkan teman dekat seperti apa. Jangan kita perlakukan orang lain yang memiliki batasan tertentu dengan diri kita, tapi kita perlakukan dengan seolah – olah teman dekat kita, yang terkadang sudah tahu luardalam dan baik buruk. Sesekali jaga image dan etika hehe .
Semoga kita menemukan partner yang tepat, baik itu untuk karier, bisnis, ataupun masa depan hehe berkeluarga maksudnya :)

----------

Keep Inspiring !

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
http://cdn4.themelab.com
         Ide ini muncul seketika untuk sharing tentang bagaimana caranya nge-blog itu. Tidak terhitung sudah teman - teman yang meminta saya untuk mengajari mereka cara membuat blog dan asesoriesnya. Sekedar sharing, saya sendiri sudah melakukan blogging sejak mengenal internet. Widiw, saya orangnya kepo bingits. Saya masih ingat ketika era menjamurnya warung internet. Saya selalu mensisihkan uang jajan untuk ke sana. Ada masanya saya ketagihan main game. Tapi ternyata lebih asik saya belajar ngoding ketika jaman friendster merebak. Ketika kita sering berlomba - lomba mendandani friendster biar keren dilihat. Nah, disana saya pertama kali bertemu bahasa ajaib html.

Nah, bagaimana sih cara memulai nge-blog ? Ini cara - cara saya lakukan sebelum dan sekarang.

  1. MULAI DARI SEKARANG
         Saya memulai blogging di blogspot itu tahun 2007 lebih kurang SMP kelas satu. Tapi saya sendiri sudah memiliki blog di laman friendster yang disediakan. Sebenarnya blogging dulu saya pikir hanya diary yang berbentuk digital. Tapi ternyata bisa dibaca semua orang. Well, postingan saya pertama kali adalah curhat layaknya dibuku diary. Namun sekarang sudah dihapus hal yang beraroma demikian. Walau masih sedikit menyelipkan cerita ga penting seperti di postingan ini juga hehe. Ketika mulai blog, kita mulai dari sekarang. Mulai dari menyiapkan konten yang ingin disampaikan. Untuk para pemula. Di awali dengan cerita pengalaman seperti layaknya diary sebelum menemukan hal yang pas. Bisa menggunakan berbagai wadah blog beragam versi yang sudah banyak sekali, dari yang paling jadul sampai tercanggih. Ada blogspot, wordpress, tumblr, medium, dan masih banyak lagi.
       Teman - teman bisa search di Google. *dont be lazy people* . Kira - kira yang mana cocok untuk kita. Baik itu mencari tahu baik buruknya dan plus minusnya. Tapi kalau saya sarankan, untuk pemula bisa menggunakan blogspot. Selain cukup ringan, banyak fitur yang mudah buat kamu untuk mendandani blognya buat bagus terlihat. Tapi bila teman - teman orangnya agresif dan mobilitas tinggi bisa menggunakan tumblr yang fitur mobilenya cukup lincah dan asik digunakan.


2. BELAJAR CODING

     Kalau kamu niat untuk menjadi blogger sejati. Kudu belajar coding setidaknya hal yang dasarnya. Teman - teman pasti mengeluh. Emang blogger harus gitu yaa ? Sebenarnya kalau kamu punya budget banyak untuk meminta oranglain yang kompeten untuk mengurusi blog atau website, bisa saja. Tapi dengan belajar coding, setidaknya bisa menghemat sesuatu bahkan menghasilkan.
Saya pribadi, sebagian besar belajar otodidak untuk membangun template. Kalau kamu suka tantangan, coding itu cukup menantang untuk dipelajari karena kerumitannya. Di awali ketika SMA saya mendapatkan beberapa materi dasar coding yang saya kembangkan dengan mengerjakan beberapa proyek sederhana blog atau website instansi dan juga mengikuti kompetisi blog.
Alhasil, cukup terasah untuk membuat dan editing template dasar bahkan saya mendapatkan penghasilan dari kegiatan editing tersebut. Hingga saking ingin niatnya memperdalam, saya mengikuti kursus singkat selama beberapa bulan mempelajari hosting dan database membangun website dinamis. Php MySQL.  Lagi - lagi namanya skill butuh praktek. Jadi asah terus kemampuan kita. Seperti kata pepatah ala bisa karena biasa.
Satu lagi, dengan tampilan template yang baik dan bagus itu juga menambah hasrat kita buat produktif menulis loh.

3. GOOGLE PUNYA SEGALANYA
     
     Disini bukan ingin ikut mempromosikan perusahaan raksasa ini, tidak promosi aja kita setiap hari sudah menggunakan.  Google punya segalanya buat menfasilitasi kamu baik itu belajar dan juga mendapatkan sumber inspirasi. Misalnya, kamu searching cara 'membuat konten yang menarik atau bermanfaat' atau tips biar trafik blog kamu tinggi'. Tinggal ketik, trus klik enter dan wussh! segala macam hal yang berkaitan yang kamu cari ketemu Kita kadang terlalu malas untuk belajar, padahal sekarang segalanya dipermudah. "Teknologi ada bukan untuk membuat kita malas, melainkan untuk kita makin produktif dan banyak berkarya" ~ saya qoute. hehehe
Tapi sayangnya ini nih, seorang blogger kadang kekurangan bahan sehingga kita sering melakukan plagiat! Be yourself guys ! Konten kamu akan di blacklist oleh google kedepannya di pencarian karena melakukan duplikasi konten. Perkaya keilmuan dan kontribusinya deh, di dunia persilatan online.

4. TARGET
 
http://blogerish.com

    Nah ini paling penting! Untuk apa blog dibuat bila tidak ada isinya. Bikin target buat kamu mengisinya. Mulai dari bulanan, mingguan, hingga harian. Tidak perlu berlebihan, kamu bisa bikin reminder di handphone buat jadwal kamu menulis. Bisa juga kamu awali dengan curhat dulu untuk belajar menyalurkan pikiran, yang penting dimulai dulu deh. Saya sendiri perlu momen khusus untuk menulis blog. Saat ini saja saya masih dalam hitungan target bulanan, dan itu masih kalah dengan teman - teman blogger yang postingannya sudah ribuan post dan juga rutinnya sudah hitungan harian. Itu jadi challenge sendiri buat teman - teman.

5. DIFERENSIASI : BE YOURBLOG-SELF

    Wah istilahnya tinggi banget. Diferensiasi itu pembeda kita dengan yang lain. Blog itu juga gambaran bagaimana diri kita. Tidak usah memaksakan diri untuk sama dengan blogger kece lainnya. Ada mungkin kita yang lirik - lirik blog teman - teman yang sudah menghasilkan banyak iklan karena kontennya menarik dan trafik penggunjung yang tinggi. Ada juga yang jadi stalker sejati buat curi - curi materi dari blog tetangga. Capek banget tentunya. Jadilah diri kamu sendiri, cukup dengan cara menemukan minat dan ketertarikan kamu dengan sebuah konten atau juga sudut pandang. Apa itu kuliner, marketing, sosial, dan lain-lain. Sampaikan argumennya melalui tulisan. Kamu bisa saja menambahkan teori - teori, tapi tidak menganggu argumen kamu tapi sifatnya mengguatkan. 

6. BANGUN KONTEN POSITIF
   
www.unlockdemocracy.org
Pastikan konten yang kamu sajikan adalah hal yang positif. Tidak mengajak pada hal buruk, karena teknologi saat ini memudahkan kita mengumpulkan pundi pundi pahala ataupun dosa. Mudah saja bagi oranglain untuk membagikan apa yang kamu sampaikan. Jika buruk bisa berkali lipat dosanya jika disampaikan ke orang banyak, begitu halnya juga kebaikan. Be ware ! Membangun konten positif tentunya juga dibangun dari pribadi yang positif pula. Boleh saja menyampaikan kritik, tapi sampaikan dengan baik dan juga solutif. Jangan salah ceplas ceplos bikin oranglain yang membaca bikin panas, atau bicara hal tidak baik ke yang lainnya.

7. BERBAGILAH
    
        Hal paling penting, selain konten kamu yang akhirnya dibaca oranglain kemudian bermanfaat. Disini juga momentum oranglain mengoreksi tulisan kita, apa benar baik, buruk atau perlu tambahan. Saya juga berusaha membuka kesempatan seluas - luasnya buat teman - teman untuk mengomentari, mengapresiasi atau bahkan menambahkan di website ini. Alhamdulillah, saya mendapatkan banyak apresiasi ke e-mail saya tentang konten yang saya rutin tulis. Biasanya saya membalas surel sambil menyertakan pertanyaan atau survei sedikit pendapat pembaca tentang tulisan saya, apakah baik atau perlu diperbaiki. Berbagilah di sosial media yang kamu miliki.

Nah itu dia, 7 Cara versi saya menjadi blogger keren. Tips yang terlalu umum menurut saya hehe. Tapi itu yang saya lakukan setidaknya bisa teman - teman aplikasikan atau membuka inspirasi. Satu hal lagi yang paling dasar. NIAT ! Niat adalah awal dari segala tindakan. Niatkan membuat blog untuk hal baik, bukan untuk hal lain. Jangan bikin blog karena gaya-gayaan, atau pengen dapat uang, atau hal lainnya. Niatkan dulu membuat blog untuk belajar dan berbagi. Masalah ada atau tidaknya plus - plus lain itu bonus bukan tujuan. Ingat ! Niat itu menentukan hasil :)

Selamat Jadi Blogger Sejati :D


------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Keep Inspiring !
Globalisasi mengoda kita berbuat lebih banyak. Terkadang juga berlebihan memperlihatkan nama. Artikel ini adalah nasihat dan renungan untuk saya dan kita semua. Sosial media membuat kita tergoda untuk ‘ujub’ banyak nge-like, banyak nge-share, dan hal lainnya. Kita senang, dan merasa tinggi. Inilah berbahayanya bila kita tidak bisa meluruskan niat. Tapi juga para teman – teman lainnya, saya juga berharap untuk selalu positif think terhadap sesuatu terutama dengan teman – teman kita yang eksis barangkali di sosial media. Narsis akan berlalu pada waktunya hehe. Saya selalu berpikir hidup manusia itu berproses, tiap detik dan tiap waktu. Kita berusaha untuk senantiasa menuju proses yang semakin baik bukan buruk. Pernah jadi ‘alay-ers kan ? Ngaku deh ! :D Hidup itu proses.
Semakin saya suka meng-stalking orang – orang keren dan juga salut dengan karya – karyanya. 
Saya selalu melihat seperti apa dia pada dunia nyatanya. Saya ingin tahu sejauh apa dunianya berubah ketika karya – karya disukai.
Tak selamanya loh teman – teman, mereka yang kita kenal hebat itu suka dengan reaksi baik dari orang banyak. Terkadang itu yang membuat mereka merasa rendah, dengan apa yang mereka tahu tentang diri mereka sendiri. Itulah yang membuat mereka semakin menunjukkan karyanya semakin baik dan semakin produktif.
Beda halnya ketika ada orang yang menjadikan ‘nama’ sebagai acuan. Lambat laun orang lain akan tahu apa yang terjadi, sesuatu itu sesuaikah dengan dirinya dan pantaskah ia dapatkan.
Saya begitu salut dengan orang  - orang yang senantiasa konsisten untuk produktif dengan karya, tapi tak peduli dengan nama, ia berusaha menutupi siapa dirinya dan hanya mengarahkan orang – orang untuk melihat karyanya bukan dirinya.
Lalu fenomena yang terjadi ketika teman – teman menceritakan mimpi – mimpinya begitu berlebihan, nge – branding habis – habisan. Hingga menambah gelar – gelar impian di sosial media, baik di depan dan belakangan nama padahal belum mendapatkan gelar itu. Sosial media mengoda kita menjadi pribadi yang palsu, dan saya akui itu. Ini godaan yang benar – benar seharusnya kita sadari bersama dan renungi, termasuk saya juga. Cukup sekedarnya, sampaikan kebaikan dengan niat baik juga bukan niat lainnya. Kita bisa menabung dua hal di sosial media, bisa menabung pahala bila yang disampaikan baik, bisa juga menambah dosa bila yang disampaikan buruk, palsu, dan dusta. Be the best yourself! But, don’t be lier.
Biarlah karya kita menjadi kartu nama, berkaryalah terus. Tak usah peduli orang lain melihatmu atau tidak :)
Semoga kita menjadikan karya sebagai acuan bukan nama. 
Saya kutip dari William Shakespheare, “Apalah arti sebuah nama ..” dan saya tambahkan menjadi ..
”apalah arti sebuah nama, bila hidup kita tanpa karya”

------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca 


Keep Inspiring !

Salah satu Pantai di Jogjakarta
Ada kalanya saya ingin sekali seperti teman – teman di daerah jawa-area yang memiliki kesempatan luas untuk terkoneksi dengan berbagai macam ilmu. Tapi ternyata ada satu pesan yang melekat yang disampaikan kakak fasilitator saya “ Barangkali tempatmu memang Allah takdirkan disana mel, kamu diminta Allah membuat perubahan disekitarmu, belum tentu kamu menjadi saat ini ketika berada sesuai dengan apa yang kamu inginkan,” kata masgun, penulis hujan matahari yang juga alumni forum Indonesia muda angkatan 16 tahun sebelum saya mengikuti fim.
Rejeki itu bukan hanya anugerah tapi juga ujian. Banyak hikmah yang saya dapatkan dalam perjalanan di tahun 2015. Saya pernah di tegur seseorang agar menjadi orang yang lebih mendengarkan, lebih mengenal diri sendiri hingga tidak timbul rasa ‘lebih’ sehingga mengacuhkan oranglain, saya belajar untuk memaknai hal yang terjadi dikehidupan saya itu adalah ujian kita seberapa tangguh kita terhadap apa yang Allah berikan. Baik itu disesi puncak dalam kehidupan maupun terendah. Kita diminta untuk tetap tawadhu dengan rejeki yang didapatkan, baik ilmu, teman, harta, dan jabatan. Dunia hanya tempat singgah dan lading untuk pencapaian sesungguhnya di akhirat kelak yakni Surga.

Saya menyadari sikap dan kekurangan saya lebih dari lebih ketimbang tahun sebelumnya. Terimakasih kepada teman – teman yang selalu mengingatkan Melati kecil ini.
Refleksi akhir tahun kali ini, saya ingin membuat janji pada tahun yang akan datang untuk menjadi sosok lebih baik dan membuat perubahan. Ada berbagai rencana besar yang saya sudah rancang termasuk mendapatkan gelar sarjana di tahun 2016. InsyaAllah. Diakhir tahun ini, hal dilematis mulai muncul ketika berbagai fase quarter life crisis sudah datang dengan berbagai hadirnya tanggung jawab baru baik itu untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Bukan hanya membuat perubahan jangka pendek melainkan juga jangka panjang. Termasuk progress dari jurnal pribadi saya yang sudah mencapai 10.000 lebih visitor dalam waktu dua tahun lebih. Semoga lebih banyak manfaat yang bisa saya berikan untuk oranglain dan tentunya menasehati diri saya sendiri menjadi Melati yang lebih baik.

Sebuah tekad jurnal ini lebih membuat banyak karya, dan nanti insyaAllah akan saya usahakan menjadi satu kumpulan dalam sebuah buku yang bisa dibaca kapan saja. Mudah – mudahan tercapai. Tapi apalah diri ini, menasehati oranglain. Hehe tapi setidaknya saya menulis ini juga menulis dan menasehati diri saya sendiri.
“Jika kamu menulis untuk oranglain, saya yakin itu tak akan bertahan lama. Tapi menulislah untuk diri kamu sendiri” – saya kutip dalam postingan online quote dari Tereliye –
Nah, bagaimana kamu readers ? Rencana apa yang akan kamu buat untuk tahun depan ?
Target dan pencapaian yang ingin kamu lakukan. Tulis dan lakukan !

Salam Inspirasi,

2th Anniversary MOJO (Melati Octavia Journal)
---- 
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Talkshow Session with CEO Balai Kartini, CEO IBM, Founder Smartpreneur
Masih di awalan bulan desember 2015. Tak terasa kita sudah berada dalam penghujung tahun 2015. Kita akan memasuki tahun 2016. Sebenarnya, tahun baru bagi saya itu adalah ketika memasuki tahun hijriah yang sudah kita lewati, saya pernah memposting hal ini di tulisan Hijrah (2). Sebuah refleksi dan renungan mengenai ibadah dan hal kebaikan atau keburukan yang saya lakukan selama tahun 1436 H.
Namun mengapa perlu refleksi akhir tahun kali ini. Mengingat dunia kita menjadikan kalender masehi sebagai acuan. Seperi kalender pendidikan, libur nasional, dan ragam macamnya. Tentu banyak hal baru yang harus kita benahi dan evaluasi untuk memulai tahun di 2016 nanti.

Di awal 2015 saya memulai sebuah komitmen menulis dan membuat target yang tepatnya saya jadikan badge di blog ini.  Saya beri keyword, karya, perubahan, dan masa depan. Saya ingin tahun 2015 pada saat itu dimana membuat ‘sesuatu’ lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Lalu mandat diri untuk menentukan langkah dan potensi diri yang sesungguhnya. Pada sesi kali ini saya ingin sharing, life journey 2015 yang sudah saya lewati. Banyak komentar untuk saya karena saya lupa untuk cerita banyak dalam bentuk tulisan perjalanan saya karena kebanyakan catatan pengingat diri, nasehat, dan tips.

Akhir 2014 saya mendapatkan kesempatan luar biasa untuk ke Jakarta dan Jogjakarta. Momentum double surprise ketika itu mengikuti dua seminar dan pelatihan super yang mempertemukan saya dengan orang – orang hebat baik dari kalangan muda hingga menteri. Saya merasakaan anugerah luarbiasa. Sebelumnya, saya bertemu menteri kominfo ketika kabinet Bapak SBY , lalu saya bertemu menteri kominfo di era selanjutnya hingga diberi kesempatan bercakap – cakap dan bertanya. Walau saya membawa style orasi yang mengkritisi kebijakan. Terbawa status aktivis ala – ala. Acara Perhumas Nasional, sebuah asosiasi profesi humas dan public relations se Indonesia. Saya juga diberi kesempatan berteman dan mengikuti seminar di London School of Public Relations Jakarta. Sekolah Profesi terbaik Public Relations di Indonesia.Mengingat, saya berkuliah di jurusan komunikasi spesalisasi public relations saya mendapatkan banyak ilmu yang barangkali saya dapatkan satu semester. Pengisinya pada saat itu adalah Jack Mussry (Markplus Inc) dan Direktur Djarum Foundation. Ini kisah tahun lalu yang saya bahas hehe, kemudian berlanjut mengikuti kegiatan pesta wirausaha mahasiswa di Jogja yang diisi oleh Pengusaha Nasional lebih kurang 20 lebih yang biasanya barangkali saya lihat di media saja. Its Amazing !

Awal tahun 2015 sembari saya mengikuti camp mentoring business plan program smart business map, Onein20movement, saya mencoba kembali seleksi summer school belgia. Lalu, masuk di sesi interview. Sebuah hal dilematis pada saat itu, sebuah keinginan yang tarik ulur hadir ketika disesi yang sama saya diminta untuk menjadi perwakilan mahasiswa dari riau mengikuti kompetisi business plan nasional di Jakarta. Berkecamuk memang, mengingat saya telah mengidamkan posisi itu ketika awal masuk perkuliahan yang tak lolos summer school jerman di tahun sebelumnya. Tapi Allah Maha Besar dia yang lebih tahu apa yang seharusnya hambanya dapatkan. Pada kegiatan April 2015 lalu saya seperti kedapatan durian runtuh. Saya mengikuti Pesta Wirausaha Nasional kembali dan bertemu sosok yang menginspirasi yang lagi-lagi hanya saya konsumsi dibuku – buku. Saya mendapatkan ilmu daging, jauh – jauh menjemput ilmu ke ibukota. Well, karena saya bukan pribadi suka berfoto, saya kebanyakan menyimpan foto – foto untuk konsumsi pribadi. Saya cukup banyak menjalin pertemanan dengan pengusaha muda nasional karena komunitas TDA.

Lagi – lagi, saya merasa saya bukan apa – apanya. Saya menjadi orang yang selalu menjadikan mereka mentor dalam segala sharing – sharing. Surprise ketemu kak Yora Anastasia, desainer cantik dan juga sharing tentang mentornya yang merupakan CEO Zalora ketika sharing tentang business plan yang dikompetisikan. Juga ketemu teman – teman tergabung di Asean Youth Preneur, mereka membawa sahabat mereka pengusaha muda asal Malaysia yang merupakan desainer terkenal di Malaysia. Mereka mengajak saya ikut kegiatan itu. Eh, ga kesampaian deh. Sok sibuk sayanya :(

Saya mengikuti seperti bootcamp di Hotel Amaris Tebet, dan kegiatan pitching di Gedung Sindonews, berdekatan dengan Menara tower MNCTv yang sudah jadi. Saya ingat momentum kompetisi journalistday dari Universitas Indonesia 2013 lalu ditempat yang sama dengan suasana berbeda. Bertemu ratusan CEO, beberapa menteri, dan ya sudahlah. Saya lelah menyebutkannya. Mereka sangat friendly dan memotivasi. Pada pitching saya di juri oleh CEO Tiga Serangkai, Director of Cocoa dan Founder Kinnara yang saya ketahui mereka setelah browsing, karena kompetisi diadakan tertutup. Lalu sesi pengumuman di Balai Kartini, sebuah hall yang biasanya diisi para petinggi negeri, pengusaha artis, dan lain-lain.

Walaupun bukan pemenang nasional, saya mendapatkan kesempatan itu cuma – cuma. Saya berharap, saya mampu dan sesuai dengan ekspetasi para mentor saya berikan pada saya. “Lanjutkan cita – cita dan perjuangamu ya Melati” ujar salah satu juri saya, Director of Cocoa ketika pasca Night Award.
Lucky for me, di usia saya seperti ini bisa mendapatkan kesempatan luarbiasa. Allah Maha Besar. Saya juga diberikan kesempatan ngobrol dan sharing dengan CEO Balai Kartini, Pak Laksita Suhud yang pada kesempatan itu juga mengisi sebagai pembicara talkshow dan membuat saya meleleh karena sharingnya. Bahwa berbisnis itu juga beramal. Berbisnis itu membantu oranglain.

Saya belajar banyak dari orang yang sukses, bahwa tangga kesuksesan itu dimulai dari bawah dan tersulit dahulu. Mereka dahulunya merupakan pejuang di kampung, mengalami berbagai kecamuk dan problem yang melebihi orang biasa. Itu dia mengapa mereka sukses. Jadi, ketika kita melihat oranglain sukses, pelajari langkahnya dan prosesnya mencapai itu. Bukan ketika ia berada dipuncak.
Kesempatan yang sama setelah kegiatan ini. Saya lolos forum nasional. Forum Indonesia Muda, hanya berselang seminggu saya pulang dari kegiatan sebelumnya. Saya kembali ke Jakarta mengikuti pelatihan kepemimpinan seminggu di Taman Wiladatika Cibubur. Tak berharap banyak, pada saat mendaftar. Saya tak menyangka pendaftar mencapai 7000 orang yang terseleksi hanya 150an. Dengan tabungan seadanya, saya tak ingin melewatkan kesempatan ini. Karena saya ingat saya sudah mengabaikan beberapa forum nasional sebelumnya karena keterbatasan dana pada ajang Indonesia Youth Forum di Wakatobi dan Bandung.

Lagi lagi bertemu orang luarbiasa, bukan hanya teman – teman super tapi juga kakak-kakak angkatan serta pembicara. Saya baru tahu jika forum ini, adalah ‘forum elit’. Lalu, kami semua berkeluarga menjadi keluarga kunang – kunang.Hal yang saya dapatkan disini, ketika saya mengikuti kegiatan. Setelah kegiatan kami menjadi keluarga besar, baik itu teman-teman peserta, para mentor, dan siapapun itu. Mereka dahulunya adalah orang-orang yang menginspirasi saya melalui tulisan-tulisannya, kisah suksesnya di media. Lalu Allah seperti membuat rencana baru di dalam diri saya bahwa mereka bukan orang luar, melainkan orang – orang yang hadir di kehidupan saya untuk jadi teman, sahabat, dan kerabat. Orang – orang yang bisa saya hubungi, temui, dan kunjungi kapan saja.
Tak lama setelah itu saya mengikuti berbagai kegiatan lainnya, seperti Kelas Inspirasi, kunjungan ke bukittinggi dari kampus, dan meng-organize banyak kegiatan.

Di tahun ini pula, Kongkow Nulis yang tergagas belum baik akhirnya dapat terealisasikan dengan baik di tahun ini dengan rencana luarbiasa kedepannya.
Tak lama berselang beberapa minggu lalu, saya mengikuti kegiatan Sriwijaya Leaders Forum di Palembang yang juga bertemu orang - orang luarbiasa lainnya. Sebelumnya saya 'iseng' mengikuti kompetisi marketing yang dahulu saya idamkan, akhirnya saya dapat mengikuti dan tak saya duga keluar menjadi pemenang utama Marketeers Case Competition oleh Markplus di Hotel Premiere, Pekanbaru.
Sungguh pencapaian luarbiasa dari dugaan saya untuk tahun ini. Walau di bulan ini saya masih merasa banyak yang harus dibenahi. Masih banyak lagi, mimpi dan langkah - langkah yang belum tercapai. Terutama keinginan saya mengikuti konferensi internasional menyampaikan gagasan saya.
--- continue --
Foto bersama Relawan Kelas Inspirasi dan Para Guru

Social Project di Kec. Burai Sumsel dalam Sriwijaya Leaders Forum
One in Twenty Movement Local Champion Di kantor +SINDOnews  Jakarta
Team Fasilitator Sepatu Bally Forum Indonesia Muda #17

Study Visit +Bukittinggi West Sumatra
Pembahasan menarik kapanpun saya berada. Beberapa orang sering melakukan perdebatan sengit dengan saya perkara ini. Sebenarnya seperti apa itu multitasking ? Persepsi seperti apa ?
Manusia multitasking identik dengan seorang manusia super power bisa melakukan apapun. Serba bisa deh istilahnya. Ia dapat mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu. Wow !
Ketika saya mengutip informasi tentang tema multitasking. Semua bercerita tentang negatifnya kemampuan ini. Tapi saya sendiri heran, dengan banyaknya orang sukses yang memiliki kemampuan lebih dari satu hal !
Kita sulit membedakan, istilah manusia yang memiliki lebih dari satu kemampuan dengan manusia yang mengerjakan sesuatu hal lebih dalam satu waktu.
It’s different! Kita seringkali menyamakannya. Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan dan intelegensi lebih dari satu, baik itu kemampuan interpersonal, naturalis, dan banyak lagi. Konsep multiple intelligence. Namun, setiap individu memiliki dominan yang berbeda. Teman – teman bisa mengikuti psikotes untuk mengenali potensi intelegensi kamu yang dominan dimana.
Menjadi multitasking memang tidak baik. Why ? Kita akan menjadi manusia yang terombang ambing. Kurang produktif, alhasil jadi sosok busy tapi zero produktivitas. Nah, bagaimana dengan orang – orang yang memiliki banyak karyanya ? Apakah mereka menjadi sosok multitasker ? Belum tentu sih menurut saya. Seseorang yang banyak karyanya dibeberapa bidang sebenarnya dia seseorang yang pandai mengatur waktu dan priority nya. Ia fokus mengerjakan sesuatu hal yang baik dalam satu waktu.
Ilustrasinya begini, orang multitasker yang tidak produktif tidak memiliki prioritasnya. Misalnya, dia sedang mengerjakan tugas, di waktu yang sama dia nonton tv, terus bbm-an, browsing. Tentunya ga maksimal. Barangkali ada ilustrasi seperti ini, dia sedang menyelenggarakan event tiba – tiba diwaktu yang sama ia harus mengirimkan berbagai file penting kepada klien. Alhasil, ia menjadi tidak fokus dan ternyata salah mengirimkan file tersebut sehingga harus mengirimkan ulang berkali – kali.
Beda bukan ?
Teman – teman memiliki lebih dari satu kemampuan adalah sosok terlatih untuk memanajemen waktu untuk berkarya. Ia juga akan mengalami fase “busy people” harus mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Tantangannya ! Dia kemudian lelah, melihat hasil tidak maksimal, lalu mengevaluasi diri untuk baik mengatur waktu.
Coba kita bayangkan dan sederhanakan, bagaimana tugas presiden yang harus mengatur ribuan hal dan masalah di negaranya ? bukan kah dia harus berpikir banyak hal ? Ia harus bisa memanajemen banyak hal dalam kendalinya.
Maka dari itu pentingnya ilmu leadership untuk mendelegasikan tugas sehingga tidak terbengkalai.

Saya mengalami berbagai komentar tentang apa yang saya lakukan. “Banyak amat mel kerjaan kamu, gimana itu ?” Saya bukan pribadi yang sibuk, tapi selalu dianggap sibuk -_- *curhat sedikit. Keseharian saya dominan di rumah. Saya memiliki batas waktu ‘keluar rumah’ dalam keseharian. Sebagai anak perempuan yang punya tugas ‘rumah tangga’ tentu tahu bagaimana. Hanya saja memang saya pribadi suka tidur larut, dan itu bukan kehendak saya. Melainkan tubuh yang begitu Sehingga mau tidak mau, saya harus menyalurkan energy berlebih ini dengan hal – hal yang positif, jadi kelihat kaya orang sibuk.
Tapi karena saya ada pribadi suka berbicara, ngobrol, dan cerita serta menyalurkan ide. Saya
Seolah – olah melakukan banyak hal. Padahal kata – kata itu tak bermakna bila tak ada aksinya, betul gak ?”
Saya ingat pesan almarhum ayahanda saya seperti ini, “Nak, jadilah kamu serba bisa !” saya selalu menjadikan pesan ini sebagai landasan kehidupan dalam artian, saya menjadi pribadi yang tidak banyak bergantung oranglain melainkan banyak mengulurkan tangannya untuk oranglain. Hal yang saya dapatkan juga dari pesan ini, kita diminta agar tidak banyak mengeluh, melakukan banyak hal karena memiliki banyak kemampuan, satu lagi niat saya akan pesan ini. Saya ingin menjadi orang yang tidak merepotkan keluarga, sehingga saya bisa melayani kehidupan keluarga dengan baik serta menjadi orang yang diandalkan mengingat saya anak sulung. 

“Jika kamu menyelesaikan satu urusan, kerjakan urusan yang lainnya” (Quran)

Mungkin kita pernah mendengar hal demikian, kita diminta apabila menyelesaikan satu hal, kita kerjakan hal lainnya.
But, sampai mana batas kita bisa mengerjakan banyak hal ? tiap orang memiliki kemampuan berbeda, tidak bisa kita sama ratakan. Hal ini tergantung dengan jam terbang mereka mengatur waktu. But, jangan kita coba – coba kan menyamakan diri dengan orang yang melampaui diri sehingga kita menjadi kelelahan dan mengorbankan banyak hal. Lakukan sesuatu dengan step by step dan proses. Nikmati prosesnya.
Saya ingat, ketika ada pelatihan upgrading BEM di fakultas saya. Saya diberi kesempatan untuk memberikan materi tentang manajemen waktu. Ada salah satu peserta yang bertanya

“Kak bagaimana mengatur waktu dengan baik kak ? saya suka sekali kelelahan kak ngerjakan sesuatu jadi banyak yang terbengkalai ?”
Saya berusaha menjawab seperti ini,

“Kita bukan manusia hebat yang bisa melakukan banyak hal, cukup mengerjakan beberapa hal yang kita sanggupi. But, bila kita banyak melakukan sesuatu dan tidak ada orang lain yang dapat menghandlenya kita bisa belajar untuk mengatur waktu dengan baik. Sebenarnya tantangan kita berhadapan dengan waktu adalah “MENGENDALIKANNYA” sesuai maunya kita, jangan kita sendiri yang diatur oleh waktu. Bila ada kesalahan kita mengatur waktu, kita evaluasi diri. Berarti kita KURANG ILMU, kemampuan dan kapasitas kita mengerjakan ‘hal tersebut’ belum baik. Contoh, kita bikin tugas kampus dan mengerjakannya lamaa sekali sehingga mengorbankan pekerjaan lainnya. Evaluasinya apa, kita harus spend waktu lebih banyak dengan hal tersebut agar kita ‘luwes’ mengerjakan tugas selanjutnya dari matakuliah itu.” – sok bijak banget saya – haha

Saya pribadi juga sering salah mengatur waktu, biasanya karena kemalasan saya. Haha, suwer dah. Lagu lama dan penyakit lama lainnya adalah “menunda” sehingga saya membeli buku “Never Say Later”( bukan “Never Say Never” ya! saya bukan JB-lovers) untuk memperbaiki diri bagaimana mengobati penyakit akut tersebut.
Ini beberapa hal yang saya lakukan, apa itu mujarab apa tidak untuk membuat saya berhasil tapi saya formulasikan untuk memudahkan hidup saya. Barangkali memudahkan jalan teman – teman juga

1.    Fokus pada visi, apa yang mendasari melakukan sesuatu selalu korelasikan sama keinginan dan value yang didapatkan
2.    Buat hidup seperti hero ! menjalankan misi :D ( Contoh misi anak perempuan, cucian dirumah kelar, masak, kamar dan rumah bersih haha) Organisasi aja punya visi misi masa hidup kamu enggak jelas ? #jleb
3.    Bikin to do list harian, apa yang harus dikerjakan hari ini ditulis dan di check terus apalagi saya makhluk pelupa butuh sekali hal ini, kita bisa bikin note di kertas, note kecil atau handphone yang saat ini sudah canggih semua. Akan ada sebuah kegirangan sendiri ketika menyelesaikan semuanyaa dalam satu hari. Berarti misi kamu MISSION COMPLETE!
4.    Fokus pada pekerjaan yang dikerjakaan saat itu, maksimal ‘sambilan’ itu cukup dua dan andalkan otak kiri dan kanan secara seimbang. Misal, kayak lagi nulis nih, telinga mendengar lagu. Boleh kita seperti itu, tapi music yang diputar adalah irama yang tidak ber’kata’ – kata untuk menyeimbangkan fungsi otak.
5.    Evaluasi terus ! Kita jadi sosok yang tidak berubah dari hal buruk karena tidak mengevaluasi diri, kekeuh sama kebiasaan jeleknya.
6.    WE ARE NOT PERFECT! Jangan kecewa berlebihan ketika kita gagal menjalankan satu hal, ingat manusia tidak sempurna. Hal yang perlu kita lakukan memperbaiki diri. Itu jauh lebih penting !

Mungkin itu dulu sharing yang kebanyakan curhat ini, semoga dapat menginspirasi dan berbagi pahala bersama.
InsyaAllah.
Inspirasi lain, bisa cek di website rekan, sahabat dan inspirator saya kak Arry Rahmawan, Beliau sangat master tentang hal ini cek postingan nya disini “Tidak Selamanya Multitasking itu Baik”

BE GREAT PEOPLE!

---- 
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

 Keep Inspiring !


Disela kesibukan, saya sempatkan untuk mendapatkan beberapa pencerahan dari para guru melalui dunia maya. Bagi saya teman – teman yang ada di sosial media ataupun di dunia online sang maha guru hehe. Kita bisa banyak belajar berbagai hal, tinggal dari diri pribadi mendapatkan hal yang baik atau tidak.
Saat asik menonton beberapa presentasi di youtube. Dalam satu presentasi berbicara mengenai impian dan pendidikan. Ada sebuah quote yang disampaikan pemateri, 
“Jangan mendiskon impian!” 
Sebuah penegasan yang saya sendiri butuh dan rasakan untuk memahaminya.
Tanpa sadar, kehidupan kita yang sulit membuat kita lambat laun merendahkan diri untuk mendiskon impian kita agar lebih mudah dijangkau dan dijamah. Hehe its straight point for me!
Kita memiliki jalan hidup yang berbeda, masing – masing berbeda. Lahir saja kita sudah beda wajah dan segala aneka ragam, apalagi jalan hidup. Ada teman – teman kita yang diluar sana membutuhkan perjuangan bersekolah berkilometer hanya untuk mendapatkan ilmu, dibelahan dunia lain ada juga orang yang dengan mudahnya mendapatkan akses pendidikan, mulai dari biaya dan kehidupan yang baik. Semua yang hadir di muka bumi ini tentu ada maksudnya oleh Allah bukan ?

Sang guru pencetus, ITB Untuk Semua itu membuat gerakan beasiswa untuk anak – anak di daerah yang ingin melanjutkan pendidikan tingginya. Di awali keperihatiannya ketika mewawancarai banyak siswa menengah didaerah nun jauh di sana. Siswa itu ketika di tanyai ingin berbuat apa di masa depan .Mereka hanya berpikiran untuk melanjutkan hidup mereka dengan bekerja dan memikirkan keluarganya untuk kebutuhan hidupnya. Yaps, wajar ! karena mereka tidak memiliki pilihan untuk selebihnya. Bersyukurlah kita masih memiliki pilihan dalam hidup. Masih banyak teman – teman kita di luar sana yang tidak memiliki pilihan untuk hidupnya ingin seperti apa dan menjadi apa. Apabila mereka ingin lanjut ke perguruan tinggi mereka tidak memiliki biaya. Lalu dengan beasiswa pun, mereka harus bersaing dengan teman – teman lain yang lebih cerdas di kota. Tentunya dengan pendidikan minim yang mereka dapatkan di daerah, sulit sekali untuk mendapatkannya.

Apa yang terjadi sebenarnya ? Yaa! mereka sudah mendiskon impian mereka.

“Apa yang ingin kamu lakukan di masa yang akan datang ?” tanya beliau.
“Saya hanya ingin membiayai kebutuhan keluarga saya, bekerja sebagai buruh tani”
“Saya membantu ibu saya berjualan,”
Dan masih banyak alasan lainnya.
(kutipan ilustrasi persentasi beliau dalam laman TEDx )

Apa yang terjadi hal yang nyata di sekitar kita. Ini sharing dan renungan yang saya dapatkan untuk semakin bersyukur kepada Allah atas yang kita miliki saat ini. Walaupun sederhana, setidaknya kita masih memiliki pilihan dalam kehidupan kita untuk semakin sukses dan baik
.
Well, hal ini yang juga saya rasakan. Apakah egois seorang manusia memiliki impian yang tinggi ?
Saya berpikir, impian yang baik adalah impian yang tidak meng-kebiri impian orang lain, impian yang didalamnya terdapat impian oranglain yang dapat diwujudkan. That’s point! Entah kenapa, seolah – olah impian itu terlalu sosial. Haha. Ditengah hiruk pikuk, kompetisi, peluang dan kesempatan yang kian luas. Ketika banyak orang diluar sana berlomba – lomba memperebutkan kursi terbaik. Disini saya lebih fokus pada diri sendiri, apa yang saya inginkan sebenarnya ? apa impian saya itu baik ? apakah sesuai dengan maunya Allah ?

Saya sendiri berusaha tidak ingin mendiskon impian. Walau banyak orang yang mengatakan saya mampu. Tapi saya sendiri yang lebih banyak tahu tentang diri saya, saya katakan saya ingin mempersiapkan diri. Entah kemungkinan rejeki lainnya, tiba – tiba ada orang yang kemudian menawarkan diri beraih impian bersama-sama #eh bukan. Maksudnya ia memiliki kesatuan visi yang bisa dikolaborasi untuk berbuat sesuatu yang berarti. Baik itu, memberikan kesempatan saya untuk menimba ilmu ditempat terbaik dengan lebih mudah, pekerjaan yang layak dan sesuai dengan passion serta kemampuan saya. Masih banyak kesempatan lain yang saya tunggu hadirnya, sembari saya berburu kesempatan dan meningkatkan kualitas pribadi untuk mencapai impian itu.

Jangan mendiskon impian sahabat, saya percaya Allah selalu mendengar mimpi kita.Kesulitan yang kita hadapi saat ini adalah keinginan Allah melihat kesungguhan kita apakah pantas mendapatkan impian itu. Apakah baik ? apakah mulia ? Bukannya impian terbaik itu adalah surga ? Apakah impian kita di dunia sejalur dengan impian paling tinggi dengan kedudukan kita sebagai hamba untuk mendapatkan surganya Allah ?
Hanya kita yang bisa menjawabnya.
Kutipan yang saya dapatkan dari event yang saya dan teman – teman selenggarakan dan penuh inspirasi, Young Leaders Show beberapa waktu lalu. Dari rekan dan sahabat saya, Hari Novar.
“Banyak dari kita menuliskan impiannya, menvisualisasikan dikamar tidur, mandi dan kamar-kamar lainnya, serta bercerita tentang impiannya pada orang lain. Tapi bukan itu esensi impian itu, melainkan apa yang kamu sudah lakukan untuk mencapai impian itu. ACTION !”

Dan inspirasi dari sahabat saya lainnya, Kak Yudi Muchtar yang mengutip kata inspirasi untuk para pengiat komunitas. 

“Satu tindakan nyata itu lebih ampuh, dipercaya, dan berpengaruh ketimbang seribu kata yang kita sampaikan”

Benarlah kata Rasulullah yang melakukan kebaikannya melalui dakwah fardiyah dan mencontohkan.
Semoga kita memiliki impian tinggi dan tidak mendiskon impian kita. Jalani prosesnya untuk mencapai impian itu dengan aksi !
Selamat menjalani proses menuju impian teman :D

------ 
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Keep Inspiring!
Newer Posts
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates