facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal



JUST FLASHBACK

Judulnya anti mainstream dan ga tahu grammar nya bener apa enggak. Intinya di akhir tahun ini saya hanya ingin flashback. Bukan malah cerita resolusi. Why? Menurutku, hal itu penting banget dilakukan seharusnya. Kalau bisa tiap hari kita lakukan untuk merenung dan memperbaiki diri. 

Jujur, di tahun 2017 ga banyak momen yang bisa dibagikan selain kebahagiaan bisa wisuda di Bulan Februari setelah perjuangan revisi pasca sidang yang begitu menguras perasaan. Bahkan teman – teman shock mengetahui tantangan yang saya hadapi sejak awal mengazzamkan diri buat skripsi bahkan berharap bisa lancar ketika sidang dengan penguji yang diharapkan. Namun, Allah kasih yang lebih baik.

Kenapa ? Saya ga nyangka kesulitan yang saya hadapi berakhir dengan senyum sumringah para penguji ketika di sesi selesai revisi dan pamit mendaftar wisuda. 

“Melati kamu berbakat, lanjutkan S2 yaa .. kamu punya modal di penelitian kamu” kata – kata ini keluar dari seorang penguji yang ternisbat “Cukup mengerikan dan keras” memberikan penilaian.

Di tahun ini, saya lebih banyak mencari makna. Mengambil keputusan – keputusan besar. Mengambil jalan hidup, dan kejutan hidup yang lebih banyak. Bahkan dengan keputusan yang saya ambil kebanyakan membuat kejutan bagi orang lain. Termasuk pekerjaan apa yang saya pilih, kemudian rencana rencana yang dimiliki. Di tahun ini juga saya belajar banyak karakter orang yang lebih kompleks. Saya bahkan begitu takjub karakter manusia yang begitu kompleks sepanjang usia mereka meninggi dan pengalaman yang begitu banyak. Hingga kemudian, saya menjadi pribadi yang lebih “menahan diri”. Karena aslinya, saya idealis dan cukup keras untuk berprinsip.

Bukan mengalah, tapi ga semua hal di tanggapi dengan idealism yang tertuang lewat lisan. Adakalanya kita harus koreksi dulu. Apa idealism yang dimiliki sejalan dengan oranglain dan bisa langsung terlugas. Karena ga jarang terjadi pertengkaran karena tak cukup pintar beradaptasi dengan situasi.

Contoh kata – kata pemaknaan, saya tipikal orang yang sangat lugas dan jelas. Kalau bilang iya tentu iya, jarang sekali saya menyimpan makna lain dibilang iya. Ternyata diluar sana, ada yang menanggapi kata iya justru merasa dibalik kata iya ada sebuah sindirian, bahkan kata tidak. Jadi pembelajarannya, saya lebih mendetailkan kata iya dengan tindakan dan sikap yang lebih jelas menunjukkan kata “iya” tersebut.

Dan benar kata – kata orang ketika kamu sudah membalikkan tali topi wisuda itu. Kenyataan yang kamu jalani akan beda sama keluh – keluh waktu jaman kuliah. Kalau dulu bisa aja dengan lugas ngeluh tugas banyak, dosen kasih kuis ini dan itu. Ketika kamu sudah lewat masa itu. Ujian lebih nyata lagi, ga ada tuh namanya ngeluh – ngeluh. Karena udah malu dong mau ngeluh – ngeluh.. plus ga punya banyak teman yang mudah kamu komunikasikan semua perasaan kamu, karena udah jalan sendiri – sendiri sama cita – cita dan impiannya. Bener gak ?

Tanggung jawab yang sepenuhnya udah ditangan. Orangtua mungkin beberapa masih banyak nuntut ini itu. Tapi pada kenyataannya keputusan itu di kamu semua. Mau tinggal sendiri kelak, menikah misalnya, memilih pekerjaan, bahkan berwirausaha. Semua paket tanggungjawab ada di kita.

Bicara flashback, bagi saya prestasi yang saya dapatkan adalah ketika saya memutuskan untuk benar – benar memilih akan berada dimana untuk kedepan. Di awal – awal bulan pertama, saya cukup sedikit terlarut emosi karena harus beradaptasi dengan banyak hal termasuk mengenal orang dan lingkungan. Ga jarang nangis sendiri di pojokan kamar tapi ga tahu nangis kenapa. Pokoknya pengen melepas semua penat gitu. Saya selalu nanya ke diri sendiri, kenapa mereka begitu. Saya harus bagaimana, ini dan itu. Semuanya bercampur jadi satu. Tapi setelah itu dan sekarang, saya malah ditanyain kapan balik lagi ke Kota Pekanbaru. 

Kapan tinggal lagi.. dan lain sebagainya. Di bilang rindu pasti ada, tapi ternyata rasa penasaran mengurangi sedikit demi sedikit rindu itu. Saya penasaran bagaimana saya akan berkembang kelak, saya penasaran untuk menempatkan diri secara dewasa di sebuah tempat. Saya penasaran bagaimana saya mendewasa dengan fokus impian yang berlahan – lahan tampak dipermukaan. Jadi kuncinya apa ; Just Positive! 

Apapun itu harus dimulai dengan pemikiran positif terlebih dahulu. Walaupun sering kali masalah datang dengan segala penat, hadapi dulu dengan positif. Saya juga kaget pernah meng- tweet kata – kata ini dan sampai sekarang jadi salah satu perisai pamungkas ketika menghadapi masalah ;

“Masalah itu datang penuh kejutan datang ga pake permisi dulu, tahu – tahu bikin ribet aja. Tapi pas dihadapi kita ga sadar kalau masalah tadi udah berlalu gitu aja”

Jadi kadang kala, masalah itu yang bikin ribet diri kita sendiri yang menyikapinya udah negatif duluan. Riweuh duluan gak sih .

SPIRIT COMEBACK

Kata comeback udah kayak istilah artis yang mau launching single baru yaa haha. Di awal tahun sebenarnya ga ada yang perlu dirayain tapi malah disikapi dengan hati yang tawadhu dan positif. Sama hal ketika memulai tahun hijriah sebelumnya. Hal yang diflashback bagaimana kualitas ibadah kita sejauh ini, pencapaian – pencapaian kita dan banyak hal. Nanti dulu bicara resolusi kalau banyak pencapaian di tahun sebelumnya banyak belum terealisasi. Malu sendiri kan yaa hihi.. Hayoo liat impian – impian tahunannya yang kamu tempel. Saya pribadi di tahun 2018 ingin memupuk diri untuk menjadi pribadi yang bersemangat dan positif paling utama. 2018 saya harap banyak kesempatan baru yang terbuka untuk saya berkembang dan juga bertemu jodoh hahaha.

Sssstt.. saya ga pernah cerita ke banyak orang kalau dari dulu saya pengen banget nikah di usia 22 tahun. Muda banget kan yaa..  tapi berhubung saya seneng banget angka 22 sejak kecil saya pengen banget kalau usia nikah dan tanggal lahir saya sama. Hahaha, gimana orangtua ? Woles deh .. kan udah kelar kuliah sama kerja. Apalagi dongs hahaha. Saya malu deh cerita ini. Tapi semoga readers juga ikut mendoakan dipertemukan yang menjadikan saya tujuan yaa bukan “pilihan” uhuk. 

Ternyata, maunya Allah sama saya mengenai pertemukan dengan seseorang tersebut ga tercapai di usia tersebut. Selain sayanya juga lelet buat wisuda, saya juga merasa masih banyak tanggungjawab yang belum tertunai dan terencana untuk keluarga. 2018 sendiri saya masuk 24 nanti. Ahhh masih muda kok meel :D betul betul betul. Yaa sekedar doa apa salahnya yaaa kan readers.

Jadi spirit di 2018 lebih kepada saya berani mengambil banyak keputusan. Selain saya akan mulai berbisnis kembali InsyaALLAH, kemudian rutin ngeblog dan juga mencoba vlog juga kelak hihi. Mengingat dikasih kesempatan ama Abang Google dengan mengaccept Adsense untuk nongol disini. Waaah… senengnyaa.. Tapi lagi – lagi awal nulis di blog masih dengan niat awal untuk berbagi hal positif dan meramaikan konten positif tentunya. Tawaran ini dan itu bagi saya adalah bonus dari berbagi, bukan jadi sasaran utama yang pelak melupakan kewajiban untuk senantiasa positif.

Saya juga masih minta tolong para readers nanti, kalau nongol di konten ga sesuai dengan diri saya di beranda – beranda yang terafiliasi google, mungkin bisa di skip dan ditutup aja. Saya juga masih belajar mengelolanya nih.

Wah cukup sekian cerita semangat saya mengenai hal – hal menarik di 2017 yang saya maknai dengan rasa syukur masih diberi kesempatan waktu oleh Allah untuk melewatinya. Bagaimana spirit kamu untuk kedepan ? Apa – apa aja yang menurut kamu patut kamu koreksi dengan semakin banyaknya tahun dan hari yang terlewat?

Diskusi disini yuk :D

Salam Menginspirasi!


Di sela – sela dilema yang hadir beberapa bulan ini. Belum lagi memasuki awal – awal tahun.Saya berusaha menyibukkan diri dari kekosongan yang hadir. It’s not me. Usai sudah matakuliah yang saya harus ikuti dan hadir. Lega ? Bisa jadi, kesibukan bimbingan dan dilema masa depan jauh lebih berat tekananannya dari hanya kebebasan waktu untuk menghadiri perkuliahan – perkuliahan. Hmm.. sejenak kampus berasa asing.

Beberapa artikel yang saya baca dan blog walking sana sini di blog teman – teman. Mereka menuliskan berbagai rencana luarbiasa di awal tahun yang benar – benar membuat saya wow sambil berkaca sama diri sendiri yang rasanya masih belum melakukan apa – apa. Sebenarnya saya hanya menikmati cara saya melewati hari demi hari dengan cara saya sendiri, saya paling tidak suka didesak -_- tapi suka desak orang lain hehehe.

Tantangan saya saat ini adalah komitmen dengan apa yang saya rencanakan. Kondisi fisik yang menurun belakangan ini, saya rasa hadir dari gaya hidup dan juga stres berlebihan yang saya alami. I’m human readers. Saya juga sesekali suka membatalkan rencana membuat saya pusing sendiri dan membuat rencana baru dadakan. Nah loh! Its time to focus mel. Yaps, ini waktu saya buat fokus.

Fokus saya sekarang menulis banyak hal. Termasuk merutinkan blog ini agar bermanfaat bagi pembaca setia. Saya tidak banyak berharap visitor blog ini rame, karena saya juga perlu waktu untuk membuat sebuah tulisan bagus dan tepat menurut saya. Saya mengejar konten baik bukan kuantitas, jadi maklum dan saya minta maaf kadang jeda antara artikel satu dan lainnya agar berjauhan jaraknya.

Saya terharu ketika ada teman saya yang kemudian kirim komentar via bbm yang bilang “ Mel, teruslah menulis ga usah dipikirkan bakal dibaca apa enggak, yang pasti aku akan selalu baca dan pasti akan ada yang baca” ini komentar bikin merah – merah pipi deh. Jujur saja, saya pribadi menulis untuk menasehati diri saya sendiri, sedikit – sedikit dan kadang banyak juga curhat #ups.

“Fokus kamu apa sih mel, kegiatan banyak amir ?” ini gak satu dua orang yang memberikan statement seperti ini ke saya. Padahal agenda saya mah ga banyak, bahkan ada kadang seminggu menung ga jelas dirumah. Keluar rumah juga kadang kalau ada perlunya saja. Saya pribadi mencintai kegiatan yang berhubungan dengan banyak orang, karena saya pribadi ekstrovert walau kadang – kadang penyendiri introvert ketika fokus mengerjakan sesuatu. Ada sebuah energi yang saya dapat ketika berkumpul dengan orang banyak dan berdiskusi banyak hal, perspektif baru, ide baru, suasana baru, kenangan yang baru. I’m really love new things in the life. Saya suka dengan hal – hal baru dan patut dicoba. asalkan tentang hal baik yaa.

Kita perlu fokus pada sebuah hal yang sedang kita perjuangkan. Benar! Nah, coba sekarang lihat diri kamu. Apa yang sedang kamu perjuangkan ? Cita – cita, studi, masa depan, apa lagi ? Namun bukan berarti kamu menutup kemungkinan akan hal – hal baru setidaknya menambah perspektif baru dari kehidupanmu. Sampai kapanpun masa depan itu misteri dan tidak ada yang pernah tahu. Tiap kita proses mencapai sukses beda – beda jalannya. Kamu inget gak ? Impian kamu ketika mulai di sekolah dasar hingga saat ini ? Berubah tidak ? Yups, sedikit banyaknya berubah sesuai situasi dan kondisi. Bukan berarti hidup kita hancur ketika kita tidak mendapatkan impian kita itu, bisa jadi impian lain yang lebih hebat sedang dipersiapkan. Right ?

Fokus adalah ketika energy kamu terkuras untuk sebuah hal yang kamu geluti dan mengasahnya terus demi hari sehingga kamu menjadi bertumbuh. Nah, ini saatnya saya fokus pada impian saya dan karir saya di Ilmu Komunikasi. I’m so passionate with that.

Ada beberapa cara bagaimana kita menjadi FOKUS :

1.    Identifikasi
Coba didata kembali apa saja yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Baik itu kesukaan kita, potensi kita, rencana – rencana kedepan, masalah – masalah yang timbul. Lalu, tuliskan prioritas itu dalam sebuah agenda kerja. Walau terkadang melihatnya melelahkan, tapi ini harus dilakukan karena ini yang membuat kita jadi terarah.

2.    Mengambil Keputusan
Ambil keputusan mana yang harus kita lakukan dan tidak dilakukan. Hal apa saja yang harus dihindari dan diabaikan. Bila ada sebuah pilihan, putuskan segera. Buat skala waktu didalamnya, kapan ingin diselesaikan kapan akan dimulai. Plan all !

3.    Klasifikasi
 Pisah-pisahkan pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, segera, terjadwal, ditunda. Fokuslah pada pekerjaan sekarang. Ambil tindakan cepat untuk menyelesaikannya. Lupakan pekerjaan lain. Kita tidak perlu khawatir dengan pekerjaan lain sebab sudah kita simpan pada sebuah sistem “di luar” kepala. Inilah inti cara fokus, kita hanya perlu memikirkan yang memang perlu dipikirkan.

Review kembali daftar ini setidaknya seminggu sekali karena pasti banyak mengalami perubahan. Ambil lagi keputusan, mana yang akan menjadi fokus. Lakukan terus menerus.

Fokus itu perlu latihan, latihan untuk memaksimalkan sesuatu. Melatih fokus sama halnya melatih kekuatan penuh dari diri kita. Bila ada sesuatu kegagalan bisa jadi itu karena tidak fokus pada sebuah hal yang sudah direncanakan.

So, for you! Its time to ready ! Its time to be FOCUS
*nasehat untuk diri saya sendiri dan kita semua.
----

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca


Segala sesuatu itu dimulai dari sebuah langkah. Perubahan besar yang kita miliki itu awalnya dimulai dengan sederhana ? Percaya gak ?
Saya ingat ketika itu saya pernah sharing dengan teman – teman TDA Kampus dulunya mengenai memulai sebuah bisnis. Rekan saya bilang begini, “Bukannya penemu apple alias steve jobs itu membangunnya dulu dari garasi rumah ya ?” Itu dia. Kita seringkali berpikir terlalu besar, ribet, rumit, memikirkan awalnya begitu sulit. Kemudian berpikir tentang sesuatu itu dengan awal yang waah, minjem uang gede – gede buat bisnis, dan kemudian berpikir dalam waktu yang singkat bisa berhasil. Pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga tak jarang dari kita akhirnya berhenti melanjutkan keinginan menjadi sebuah realisasi yang nyata.

Saya pernah mengalaminya dan sering mengalaminya. Saya sadar pemikiran demikian di awali dari kesalahan kita yang tidak menghargai dan mengerti arti dari sebuah proses sesungguhnya. Selalu berpikir muluk – muluk dan lain sebagainya. Bukannya segala sesuatu dimulai dari hal yang sederhana kan, ?

Sama halnya ketika kita ingin merubah sebuah kondisi apakah lingkungan kita, keluarga kita, teman – teman kita. Hal yang sering kita lupakan adalah merubah diri sendiri terlebih dahulu. Cara kita berpikir, cara kita bersikap dan berperilaku, dan juga apa yang kita lakukan. Sembari itu kita juga perlahan merubah hal lain diluar diri kita.
Tidak mudah memang untuk mengawali sebuah hal, ketika menghadapi cemooh, tanggapan pesimistis, dan negatif sehingga mempengaruhi diri kita untuk melakukan perubahan baik.
Saya suka sekali dengan quote Lao Tzu, salah satu filsuf asal cina kuno.
Salah satunya mengatakan bahwa 

“Perjalanan yang berkilometer dimulai oleh sebuah langkah” sederhana tapi memiliki makna yang dalam.

Satu lagi kata bijaknya 
“Orang hebat mampu mengendalikan oranglain, tapi lebih hebat lagi ketika ia mampu mengendalikan dirinya sendiri”

Terkadang dari kita mampu mempengaruhi oranglain dengan sikap dan perkataan kita, tapi kita sendiri sulit untuk menasehati diri kita dari hal yang tak baik untuk berhenti.
Kebaikan apapun itu harus disegerakan, dimulai dari hal yang paling sederhana dahulu dan mulai dari sikap kita untuk menghargai dan mengapresiasi diri kita dari hal yang kita bangun. Memulai tidak harus sempurna kan ? Memulai tidak harus langsung ujuk – ujuk jadi yang terbaik ?
Dari setiap perjalanan tentu ada yang memulai kan ? Walaupun pada akhirnya nanti gagal, bisa jadi gagal kita adalah awal gerbang kita untuk masuk dan memulai sukses di hal lain yang tidak kita sadari.

*duh penulis ini kayaknya pandai ngomong aja ya,* dugaan pembaca
 
Saya pribadi menulis kan hal ini sebenarnya adalah menasehati diri saya sendiri untuk tidak takut untuk memulai apapun itu. Terutama saya yang belakangan ini sering takut dengan suasana pagi hari karena satu dan lain hal. Padahal sebuah hari itu dimulai dari pagi hari kan ? semoga gejala tidak baik dari saya ini bisa segera pulih. Aminn..

Nah, kamu masih berpikir untuk diam terlalu lama merenung untuk memulai sesuatu ?

-------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
 
Keep Inspiring !

Hari ini untuk kesekian kalinya mengunjungi pameran pendidikan luar negeri. Suasana excited dan semangat menggebu – gebu untuk bisa kuliah dan mendapatkan pendidikan yang baik di luar negeri seketika muncul ketika di ruangan tersebut. Para konsultan pendidikan di tiap – tiap stand menjelaskan dengan baik apa benefit yang didapat ketika berkuliah di luar negeri. Sekaligus oase kompetisi untuk memperbaiki skor standar bahasa asing, seperti IELTS dan TOEFL menjadi bayang – bayang kita yang ingin berkuliah di negara asing. Lalu pertanyaannya ? akan kah ? haruskah ?

Beberapa hari yang lalu, rapat bersama teman – teman komunitas. Teman saya kala itu, mengutip kembali pertanyaan saya tentang “Apa alasan kita kuliah ke luar negeri ?” Inilah yang menjadi diskusi seru kami sore itu.

Jujur saja belakangan ini, keinginan saya berkuliah di dalam negeri sebagai kuliah lanjutan semakin mantap. Ketika restu dan juga tanggungjawab untuk meneruskan perjuangan yang sudah dimulai sejak awal perkuliahan menjadi lebih jelas arahnya. By the way, setiap orang punya pilihan bukan ?

… mel kamu sering ikut acara nasional sih .. cinta Indonesia banget deh ..
… mel kamu ingat mimpi kamu gak …
… mel, ini loh kamu bisa …

Ini suara – suara indah yang mampir di telinga saya ketika menyampaikan minat saya itu. Siapa sih yang gak ke pengen merasakan oase berbeda belajar di negara yang memiliki kualitas pendidikan lebih baik daripada di negara sendiri ?
Saya juga menuliskan mimpi di sebuah negara di benua biru kok. Lalu ? Apakah mimpi itu pergi ? Tapi kalau saya bilang mimpi itu dalam perjalanan waktu semakin jelas dan terarah.

Semua itu masalah niat dan juga potensi. Saya pernah baca, trend untuk lanjut studi semakin meningkat. Baik dan positif tentunya, karena menandakan minat pemuda Indonesia untuk belajar dan mengenyam pendidikan tinggi semakin tinggi. Berkaitan dengan kualitas SDM negara kita yang akan semakin baik. 

Media informasi semakin tak terbendung arusnya, oase kompetisi di era saat ini sangat terasa sekali. Karya A Fuadi dan Andrea Hirata telah menghipnotis seantero muda mudi Indonesia untuk melanjutkan kuliah diluar negeri bukan sekedar mimpi, siapapun bisa. Walaupun ia berasal dari daerah terpencil sekalipun. 

Tapi, segelintir orang menjadikan tujuan utama untuk lanjut studi jadi buram. Niat tercampur jadi keinginan untuk tampil keren, ingin jalan – jalan, ingin foto di landmark, dan banyak lainnya. Wajar saja, ketika ada sebuah artikel tentang seleksi LPDP yang para kandidatnya gugur karena ketika sampai di meja interview. Kita sendiri bingung, sebenarnya apa tujuan kita berkuliah jauh untuk sampai – sampai ke luar negeri. Memang diakui, pendidikan di Indonesia memang banyak sekali masalah yang perlu diperbaiki. Sehingga kuliah di luar negeri menjadi jawaban. But, kita tentunya harus menemukan niat yang lurus dan realistis untuk menggapai impian kita.

Jangan sampai, karena ambisi yang kita miliki kita kehilangan momen berharga dalam hidup kita. Kita semua istimewa, hal yang terpenting kita fokus pada kekuatan kita. Fokus untuk menjadi diri sendiri bukan menjadi orang lain.

So jawabannya ?
Studi ke luar negeri itu harus, bila studi ke luar negeri merupakan jawaban untuk kita berkarya lebih baik dan lebih bermanfaat.  Bila studi lanjutan di sana kita akan menjadi pribadi yang lebih baik ketimbang kita berada di dalam negeri. Jadi pepatah, gapailah ilmu sampai ke negeri china, pas deh. Cari ilmu sampai ilmu dagingnya.

Lalu, jawaban kedua ga harus. Kalau niat kita hanya untuk tampil keren, tampil beken, dan pendidikan yang kita ambil nantinya sama kualitasnya dengan di dalam negeri. Alias kita tidak perlu jauh – jauh, lalu meninggalkan banyak hal yang seharusnya menjadi prioritas teratas hidup kita.

Setiap kita punya jalan suksesnya masing – masing. Maka dari itu, temukan jalannya !

-------------------

Keep Inspiring !

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca


Globalisasi mengoda kita berbuat lebih banyak. Terkadang juga berlebihan memperlihatkan nama. Artikel ini adalah nasihat dan renungan untuk saya dan kita semua. Sosial media membuat kita tergoda untuk ‘ujub’ banyak nge-like, banyak nge-share, dan hal lainnya. Kita senang, dan merasa tinggi. Inilah berbahayanya bila kita tidak bisa meluruskan niat. Tapi juga para teman – teman lainnya, saya juga berharap untuk selalu positif think terhadap sesuatu terutama dengan teman – teman kita yang eksis barangkali di sosial media. Narsis akan berlalu pada waktunya hehe. Saya selalu berpikir hidup manusia itu berproses, tiap detik dan tiap waktu. Kita berusaha untuk senantiasa menuju proses yang semakin baik bukan buruk. Pernah jadi ‘alay-ers kan ? Ngaku deh ! :D Hidup itu proses.
Semakin saya suka meng-stalking orang – orang keren dan juga salut dengan karya – karyanya. 
Saya selalu melihat seperti apa dia pada dunia nyatanya. Saya ingin tahu sejauh apa dunianya berubah ketika karya – karya disukai.
Tak selamanya loh teman – teman, mereka yang kita kenal hebat itu suka dengan reaksi baik dari orang banyak. Terkadang itu yang membuat mereka merasa rendah, dengan apa yang mereka tahu tentang diri mereka sendiri. Itulah yang membuat mereka semakin menunjukkan karyanya semakin baik dan semakin produktif.
Beda halnya ketika ada orang yang menjadikan ‘nama’ sebagai acuan. Lambat laun orang lain akan tahu apa yang terjadi, sesuatu itu sesuaikah dengan dirinya dan pantaskah ia dapatkan.
Saya begitu salut dengan orang  - orang yang senantiasa konsisten untuk produktif dengan karya, tapi tak peduli dengan nama, ia berusaha menutupi siapa dirinya dan hanya mengarahkan orang – orang untuk melihat karyanya bukan dirinya.
Lalu fenomena yang terjadi ketika teman – teman menceritakan mimpi – mimpinya begitu berlebihan, nge – branding habis – habisan. Hingga menambah gelar – gelar impian di sosial media, baik di depan dan belakangan nama padahal belum mendapatkan gelar itu. Sosial media mengoda kita menjadi pribadi yang palsu, dan saya akui itu. Ini godaan yang benar – benar seharusnya kita sadari bersama dan renungi, termasuk saya juga. Cukup sekedarnya, sampaikan kebaikan dengan niat baik juga bukan niat lainnya. Kita bisa menabung dua hal di sosial media, bisa menabung pahala bila yang disampaikan baik, bisa juga menambah dosa bila yang disampaikan buruk, palsu, dan dusta. Be the best yourself! But, don’t be lier.
Biarlah karya kita menjadi kartu nama, berkaryalah terus. Tak usah peduli orang lain melihatmu atau tidak :)
Semoga kita menjadikan karya sebagai acuan bukan nama. 
Saya kutip dari William Shakespheare, “Apalah arti sebuah nama ..” dan saya tambahkan menjadi ..
”apalah arti sebuah nama, bila hidup kita tanpa karya”

------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca 


Keep Inspiring !


Disela kesibukan, saya sempatkan untuk mendapatkan beberapa pencerahan dari para guru melalui dunia maya. Bagi saya teman – teman yang ada di sosial media ataupun di dunia online sang maha guru hehe. Kita bisa banyak belajar berbagai hal, tinggal dari diri pribadi mendapatkan hal yang baik atau tidak.
Saat asik menonton beberapa presentasi di youtube. Dalam satu presentasi berbicara mengenai impian dan pendidikan. Ada sebuah quote yang disampaikan pemateri, 
“Jangan mendiskon impian!” 
Sebuah penegasan yang saya sendiri butuh dan rasakan untuk memahaminya.
Tanpa sadar, kehidupan kita yang sulit membuat kita lambat laun merendahkan diri untuk mendiskon impian kita agar lebih mudah dijangkau dan dijamah. Hehe its straight point for me!
Kita memiliki jalan hidup yang berbeda, masing – masing berbeda. Lahir saja kita sudah beda wajah dan segala aneka ragam, apalagi jalan hidup. Ada teman – teman kita yang diluar sana membutuhkan perjuangan bersekolah berkilometer hanya untuk mendapatkan ilmu, dibelahan dunia lain ada juga orang yang dengan mudahnya mendapatkan akses pendidikan, mulai dari biaya dan kehidupan yang baik. Semua yang hadir di muka bumi ini tentu ada maksudnya oleh Allah bukan ?

Sang guru pencetus, ITB Untuk Semua itu membuat gerakan beasiswa untuk anak – anak di daerah yang ingin melanjutkan pendidikan tingginya. Di awali keperihatiannya ketika mewawancarai banyak siswa menengah didaerah nun jauh di sana. Siswa itu ketika di tanyai ingin berbuat apa di masa depan .Mereka hanya berpikiran untuk melanjutkan hidup mereka dengan bekerja dan memikirkan keluarganya untuk kebutuhan hidupnya. Yaps, wajar ! karena mereka tidak memiliki pilihan untuk selebihnya. Bersyukurlah kita masih memiliki pilihan dalam hidup. Masih banyak teman – teman kita di luar sana yang tidak memiliki pilihan untuk hidupnya ingin seperti apa dan menjadi apa. Apabila mereka ingin lanjut ke perguruan tinggi mereka tidak memiliki biaya. Lalu dengan beasiswa pun, mereka harus bersaing dengan teman – teman lain yang lebih cerdas di kota. Tentunya dengan pendidikan minim yang mereka dapatkan di daerah, sulit sekali untuk mendapatkannya.

Apa yang terjadi sebenarnya ? Yaa! mereka sudah mendiskon impian mereka.

“Apa yang ingin kamu lakukan di masa yang akan datang ?” tanya beliau.
“Saya hanya ingin membiayai kebutuhan keluarga saya, bekerja sebagai buruh tani”
“Saya membantu ibu saya berjualan,”
Dan masih banyak alasan lainnya.
(kutipan ilustrasi persentasi beliau dalam laman TEDx )

Apa yang terjadi hal yang nyata di sekitar kita. Ini sharing dan renungan yang saya dapatkan untuk semakin bersyukur kepada Allah atas yang kita miliki saat ini. Walaupun sederhana, setidaknya kita masih memiliki pilihan dalam kehidupan kita untuk semakin sukses dan baik
.
Well, hal ini yang juga saya rasakan. Apakah egois seorang manusia memiliki impian yang tinggi ?
Saya berpikir, impian yang baik adalah impian yang tidak meng-kebiri impian orang lain, impian yang didalamnya terdapat impian oranglain yang dapat diwujudkan. That’s point! Entah kenapa, seolah – olah impian itu terlalu sosial. Haha. Ditengah hiruk pikuk, kompetisi, peluang dan kesempatan yang kian luas. Ketika banyak orang diluar sana berlomba – lomba memperebutkan kursi terbaik. Disini saya lebih fokus pada diri sendiri, apa yang saya inginkan sebenarnya ? apa impian saya itu baik ? apakah sesuai dengan maunya Allah ?

Saya sendiri berusaha tidak ingin mendiskon impian. Walau banyak orang yang mengatakan saya mampu. Tapi saya sendiri yang lebih banyak tahu tentang diri saya, saya katakan saya ingin mempersiapkan diri. Entah kemungkinan rejeki lainnya, tiba – tiba ada orang yang kemudian menawarkan diri beraih impian bersama-sama #eh bukan. Maksudnya ia memiliki kesatuan visi yang bisa dikolaborasi untuk berbuat sesuatu yang berarti. Baik itu, memberikan kesempatan saya untuk menimba ilmu ditempat terbaik dengan lebih mudah, pekerjaan yang layak dan sesuai dengan passion serta kemampuan saya. Masih banyak kesempatan lain yang saya tunggu hadirnya, sembari saya berburu kesempatan dan meningkatkan kualitas pribadi untuk mencapai impian itu.

Jangan mendiskon impian sahabat, saya percaya Allah selalu mendengar mimpi kita.Kesulitan yang kita hadapi saat ini adalah keinginan Allah melihat kesungguhan kita apakah pantas mendapatkan impian itu. Apakah baik ? apakah mulia ? Bukannya impian terbaik itu adalah surga ? Apakah impian kita di dunia sejalur dengan impian paling tinggi dengan kedudukan kita sebagai hamba untuk mendapatkan surganya Allah ?
Hanya kita yang bisa menjawabnya.
Kutipan yang saya dapatkan dari event yang saya dan teman – teman selenggarakan dan penuh inspirasi, Young Leaders Show beberapa waktu lalu. Dari rekan dan sahabat saya, Hari Novar.
“Banyak dari kita menuliskan impiannya, menvisualisasikan dikamar tidur, mandi dan kamar-kamar lainnya, serta bercerita tentang impiannya pada orang lain. Tapi bukan itu esensi impian itu, melainkan apa yang kamu sudah lakukan untuk mencapai impian itu. ACTION !”

Dan inspirasi dari sahabat saya lainnya, Kak Yudi Muchtar yang mengutip kata inspirasi untuk para pengiat komunitas. 

“Satu tindakan nyata itu lebih ampuh, dipercaya, dan berpengaruh ketimbang seribu kata yang kita sampaikan”

Benarlah kata Rasulullah yang melakukan kebaikannya melalui dakwah fardiyah dan mencontohkan.
Semoga kita memiliki impian tinggi dan tidak mendiskon impian kita. Jalani prosesnya untuk mencapai impian itu dengan aksi !
Selamat menjalani proses menuju impian teman :D

------ 
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Keep Inspiring!
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates