JUST FLASHBACK
Judulnya anti mainstream dan ga tahu grammar nya bener apa enggak. Intinya di akhir tahun ini saya hanya ingin flashback. Bukan malah cerita resolusi. Why? Menurutku, hal itu penting banget dilakukan seharusnya. Kalau bisa tiap hari kita lakukan untuk merenung dan memperbaiki diri.
Jujur, di tahun 2017 ga banyak momen yang bisa dibagikan selain kebahagiaan bisa wisuda di Bulan Februari setelah perjuangan revisi pasca sidang yang begitu menguras perasaan. Bahkan teman – teman shock mengetahui tantangan yang saya hadapi sejak awal mengazzamkan diri buat skripsi bahkan berharap bisa lancar ketika sidang dengan penguji yang diharapkan. Namun, Allah kasih yang lebih baik.
Kenapa ? Saya ga nyangka kesulitan yang saya hadapi berakhir dengan senyum sumringah para penguji ketika di sesi selesai revisi dan pamit mendaftar wisuda.
“Melati kamu berbakat, lanjutkan S2 yaa .. kamu punya modal di penelitian kamu” kata – kata ini keluar dari seorang penguji yang ternisbat “Cukup mengerikan dan keras” memberikan penilaian.
Di tahun ini, saya lebih banyak mencari makna. Mengambil keputusan – keputusan besar. Mengambil jalan hidup, dan kejutan hidup yang lebih banyak. Bahkan dengan keputusan yang saya ambil kebanyakan membuat kejutan bagi orang lain. Termasuk pekerjaan apa yang saya pilih, kemudian rencana rencana yang dimiliki. Di tahun ini juga saya belajar banyak karakter orang yang lebih kompleks. Saya bahkan begitu takjub karakter manusia yang begitu kompleks sepanjang usia mereka meninggi dan pengalaman yang begitu banyak. Hingga kemudian, saya menjadi pribadi yang lebih “menahan diri”. Karena aslinya, saya idealis dan cukup keras untuk berprinsip.
Bukan mengalah, tapi ga semua hal di tanggapi dengan idealism yang tertuang lewat lisan. Adakalanya kita harus koreksi dulu. Apa idealism yang dimiliki sejalan dengan oranglain dan bisa langsung terlugas. Karena ga jarang terjadi pertengkaran karena tak cukup pintar beradaptasi dengan situasi.
Contoh kata – kata pemaknaan, saya tipikal orang yang sangat lugas dan jelas. Kalau bilang iya tentu iya, jarang sekali saya menyimpan makna lain dibilang iya. Ternyata diluar sana, ada yang menanggapi kata iya justru merasa dibalik kata iya ada sebuah sindirian, bahkan kata tidak. Jadi pembelajarannya, saya lebih mendetailkan kata iya dengan tindakan dan sikap yang lebih jelas menunjukkan kata “iya” tersebut.
Dan benar kata – kata orang ketika kamu sudah membalikkan tali topi wisuda itu. Kenyataan yang kamu jalani akan beda sama keluh – keluh waktu jaman kuliah. Kalau dulu bisa aja dengan lugas ngeluh tugas banyak, dosen kasih kuis ini dan itu. Ketika kamu sudah lewat masa itu. Ujian lebih nyata lagi, ga ada tuh namanya ngeluh – ngeluh. Karena udah malu dong mau ngeluh – ngeluh.. plus ga punya banyak teman yang mudah kamu komunikasikan semua perasaan kamu, karena udah jalan sendiri – sendiri sama cita – cita dan impiannya. Bener gak ?
Tanggung jawab yang sepenuhnya udah ditangan. Orangtua mungkin beberapa masih banyak nuntut ini itu. Tapi pada kenyataannya keputusan itu di kamu semua. Mau tinggal sendiri kelak, menikah misalnya, memilih pekerjaan, bahkan berwirausaha. Semua paket tanggungjawab ada di kita.
Bicara flashback, bagi saya prestasi yang saya dapatkan adalah ketika saya memutuskan untuk benar – benar memilih akan berada dimana untuk kedepan. Di awal – awal bulan pertama, saya cukup sedikit terlarut emosi karena harus beradaptasi dengan banyak hal termasuk mengenal orang dan lingkungan. Ga jarang nangis sendiri di pojokan kamar tapi ga tahu nangis kenapa. Pokoknya pengen melepas semua penat gitu. Saya selalu nanya ke diri sendiri, kenapa mereka begitu. Saya harus bagaimana, ini dan itu. Semuanya bercampur jadi satu. Tapi setelah itu dan sekarang, saya malah ditanyain kapan balik lagi ke Kota Pekanbaru.
Kapan tinggal lagi.. dan lain sebagainya. Di bilang rindu pasti ada, tapi ternyata rasa penasaran mengurangi sedikit demi sedikit rindu itu. Saya penasaran bagaimana saya akan berkembang kelak, saya penasaran untuk menempatkan diri secara dewasa di sebuah tempat. Saya penasaran bagaimana saya mendewasa dengan fokus impian yang berlahan – lahan tampak dipermukaan. Jadi kuncinya apa ; Just Positive!
Apapun itu harus dimulai dengan pemikiran positif terlebih dahulu. Walaupun sering kali masalah datang dengan segala penat, hadapi dulu dengan positif. Saya juga kaget pernah meng- tweet kata – kata ini dan sampai sekarang jadi salah satu perisai pamungkas ketika menghadapi masalah ;
“Masalah itu datang penuh kejutan datang ga pake permisi dulu, tahu – tahu bikin ribet aja. Tapi pas dihadapi kita ga sadar kalau masalah tadi udah berlalu gitu aja”
Jadi kadang kala, masalah itu yang bikin ribet diri kita sendiri yang menyikapinya udah negatif duluan. Riweuh duluan gak sih .
SPIRIT COMEBACK
Kata comeback udah kayak istilah artis yang mau launching single baru yaa haha. Di awal tahun sebenarnya ga ada yang perlu dirayain tapi malah disikapi dengan hati yang tawadhu dan positif. Sama hal ketika memulai tahun hijriah sebelumnya. Hal yang diflashback bagaimana kualitas ibadah kita sejauh ini, pencapaian – pencapaian kita dan banyak hal. Nanti dulu bicara resolusi kalau banyak pencapaian di tahun sebelumnya banyak belum terealisasi. Malu sendiri kan yaa hihi.. Hayoo liat impian – impian tahunannya yang kamu tempel. Saya pribadi di tahun 2018 ingin memupuk diri untuk menjadi pribadi yang bersemangat dan positif paling utama. 2018 saya harap banyak kesempatan baru yang terbuka untuk saya berkembang dan juga bertemu jodoh hahaha.
Sssstt.. saya ga pernah cerita ke banyak orang kalau dari dulu saya pengen banget nikah di usia 22 tahun. Muda banget kan yaa.. tapi berhubung saya seneng banget angka 22 sejak kecil saya pengen banget kalau usia nikah dan tanggal lahir saya sama. Hahaha, gimana orangtua ? Woles deh .. kan udah kelar kuliah sama kerja. Apalagi dongs hahaha. Saya malu deh cerita ini. Tapi semoga readers juga ikut mendoakan dipertemukan yang menjadikan saya tujuan yaa bukan “pilihan” uhuk.
Ternyata, maunya Allah sama saya mengenai pertemukan dengan seseorang tersebut ga tercapai di usia tersebut. Selain sayanya juga lelet buat wisuda, saya juga merasa masih banyak tanggungjawab yang belum tertunai dan terencana untuk keluarga. 2018 sendiri saya masuk 24 nanti. Ahhh masih muda kok meel :D betul betul betul. Yaa sekedar doa apa salahnya yaaa kan readers.
Jadi spirit di 2018 lebih kepada saya berani mengambil banyak keputusan. Selain saya akan mulai berbisnis kembali InsyaALLAH, kemudian rutin ngeblog dan juga mencoba vlog juga kelak hihi. Mengingat dikasih kesempatan ama Abang Google dengan mengaccept Adsense untuk nongol disini. Waaah… senengnyaa.. Tapi lagi – lagi awal nulis di blog masih dengan niat awal untuk berbagi hal positif dan meramaikan konten positif tentunya. Tawaran ini dan itu bagi saya adalah bonus dari berbagi, bukan jadi sasaran utama yang pelak melupakan kewajiban untuk senantiasa positif.
Saya juga masih minta tolong para readers nanti, kalau nongol di konten ga sesuai dengan diri saya di beranda – beranda yang terafiliasi google, mungkin bisa di skip dan ditutup aja. Saya juga masih belajar mengelolanya nih.
Wah cukup sekian cerita semangat saya mengenai hal – hal menarik di 2017 yang saya maknai dengan rasa syukur masih diberi kesempatan waktu oleh Allah untuk melewatinya. Bagaimana spirit kamu untuk kedepan ? Apa – apa aja yang menurut kamu patut kamu koreksi dengan semakin banyaknya tahun dan hari yang terlewat?
Diskusi disini yuk :D
Salam Menginspirasi!