facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal


Sebelumnya saya ada menulis mengenai memaafkan dalam feed Instagram. Sebuah cuplikan yang saya akan sharingkan disini. Sebenarnya tema memaafkan menjadi sebuah renungan saya belakangan ini. Banyak pertemuan dengan orang orang yang lebih tua usianya dan tentunya pasti lebih bijaksana menurut saya, sedikit banyak telah memberikan banyak insight baru dan juga usaha mengubah diri menjadi lebih baik. Gak jarang beberapa diantaranya membuat mata terhura, mengalirkan air mata. Waahh ini ada apa ini.

Sebelumnya juga berbincang dengan sahabat sendiri juga anehnya si sahabat yang curhat, sayanya yang meleleh. Seperti itu ketidaktahuan saya pada diri sendiri bahwa ada yang belum terselesaikan. Padahal mungkin saya happy – happy aja, seneng aja. Ga ada sesuatu hal yang begitu dikhawatirkan. Ternyata hati sendiri yang sensitive menyadarinya ketika tersentuh percakapan emosional.

Sampe dinasehatin “ Mel yang menilai diri kamu itu orang lain loh, don’t say kamu baik – baik aja kalo disentil ngobrol jadi gini” Saya langsung ketawa trus air mata ngalir sendiri haha.

Yaps setelah diselidiki adalah ada banyak hal yang belum termaafkan terhadap diri sendiri. Banyak mungkin masalah kita kan ya dengan orang lain. Ga semua juga kita bisa match dengan berbagai jenis karakter. Suka berantem, cekcok, kemudian merasa ilfeel pasti pernah tentunya. Ada juga dari kita yang merelakan, ada juga yang bisa jadi mendendam hingga sulit melupakan. Kalau masalah memaafkan kepada oranglain, banyak petuah menurut saya dan banyak juga alasan supaya ga larut – larut dengan ini. Walau sebagian besar juga ada terlarut dengan masalah “kesalahan” itu milik orang lain, hingga mendendam. Intinya jadilah orang yang berbesar hati.

Nah ada juga tipikal orang yang ketika ada sebuah peristiwa yang kurang baik, sebagian besar dilimpahkan perasaan bersalahnya pada diri sendiri. Kemudian ini yang menjadi bumerang dan penyakit mental berkepanjangan yang sering saya baca dan saksikan sendiri. Termasuk saya juga merasa sedikit banyaknya juga mengalami walau baru menyadarinya.

Perasaan bersalah ini ga boleh dibiarkan menumpuk, karena kadang kalo udah datang perasaan kayak gini. Otak kita kadang otomatis mengabsen semua pandangan buruk kita terhadap diri kita sendiri, merangkainya menjadi asumsi, dan kemudian pembenaran serta penghakiman bahwa diri kita yang bersalah. Kalau situasinya mungkin kayak sidang terdakwa deh, yang duduk di kursi dakwa diri kita dan hakim serta saksi juga diri kita. Geli gak sih ? Kalau dibayangin aja stress kan ya. Nah, ini penyakit yang musti dihilangkan.

Tulisan ini sebenarnya rangkaian dari healing juga terhadap yang belum selesai perkara memaafkan diri, juga catatan saya berdiskusi dan nasehat yang diberikan kepada saya. Pesannya mungkin mudah sekali kita tangkap, bahkan mungkin pernah tertulis disini. Tapi ketika kita mengalaminya bisa saja buyar kan ya..

Jujur saya pernah merasa sangat terpuruk ketika Ayah saya pergi, di saat ayah saya terbaring koma. Saya menyalahkan diri saya berkali kali. Menghujam makian pada diri sendiri, mengapa mengapa dan kenapa kenapa. Semua pertanyaan itu ada dikepala. Saya merasa dikepung syaitan kala itu. Tapi bersyukur selalu ada yang mengingatkan untuk selalu bertasbih dan doa, hingga setiap malam tak lepas bertahajud bukan menghakimi kejadian melainkan berdoa agar diberikan jalan terbaik walau itu pahit. Saya membayangkan situasi kala itu begitu drop, dan saat ini pun menuliskan ini masih sering berkaca – kaca.

Kita tentunya pernah merasa gagal, merasa hancur, merasa tak berguna. Ketika peristiwa yang tak berpihak pada diri kita. Ketika pertentangan kian banyak. Siapa lagi yang seharusnya bisa menghadapinya kalau bukan kita.

Saya ingat pesan singkat seseorang yang sudah saya anggap orangtua saya juga, “Jangan menjadikan semua peristiwa buruk yang terjadi di hidup kamu mel adalah kesalahan kamu, itu Allah yang sudah menggariskannya .. Allah sudah mensuratinya, kalau kamu putus asa dan takut untuk menghadapi jalan yang itu kembali untuk mengambil keputusan, berarti kamu ingkar pada janjiNya Allah”

Jleb! Seketika air mata banjir gitu aja. Sesimpel ini, ga terselesaikan. Jujur saja, saya menyadari bahwa saya dalam keadaan mental “trauma” dan tanpa sadar melakukan banyak kesalahan ketika merespon sesuatu yang baik. Saya sulit mendapatkan deep connection kepada orang orang baru, saya walaupun terlihat terbuka. Pada kenyataannya sangat dark dan tertutup. Itu yang dikatakan temen sharing kala itu. Saya panik ketika orang ingin masuk lebih dalam mengenal, saya merendahkan diri serendah – rendahnya pada pikiran saya ketika ada yang mendekat dan berteman lebih dalam, mengumamkan kata – kata ga baik itu ke pikiran.

Jadi solusinya sesederhana ;

1. memaafkan diri,
2. menjadikan apa yang ada di masa lalu menjadi pelajaran,
3. menjadikan apa yang terjadi sudah keputusan dan ketentuanNya, walau terkadang tidak sesuai dengan harapan
4. senantiasa berpikir positif
5. mengikhlaskan dan bersyukur
6. balik dekat ke Allah lebih dalam.

Nah, yuk kita jadikan pelajaran bahwa memaafkan diri sendiri adalah langkah kita yang terbaik untuk memulai segala impian - impian kita di masa depan. Sesuatu yang dimulai dengan optimis, semangat, dan juga pelajaran berharga dari kejadian sebelumnya.



Jujur bingung ngasih judul post ini. Post ini dikerjain tepat malam jum’at jam 00.00. Nyeremin gak sih ? Saya jadi anak dunia malam sejak berada di industri imajinasi atau industri kreatif hehe. Syukurnya tadi udah ada cadangan tidur deh sekitar sejam-an. Sebelumnya mau nanti – nanti nulis ini. Tapi kalo di nanti-in terus kapan kelarnya ya kan. Seperti janji sebelumnya yang saya sharing di Insta story bakal ada format baru dari MelatiOctavia.com.

Waaah, apa tuh ? Sebenarnya gak terlalu surprise sih. Cuman keterbatasan saya ngelola banyak blog jadi pengen bikin blog ini lebih kompleks aja dan mendeksripsikan secara utuh sesuai namanya Melati Octavia Journal. Karena sejak mendiferensiasikan blog ini sebagai blog yang lebih sedikit serius, menyalurkan isi kepala. Banyak hal yang esensial seharusnya juga di post meresprentasikan diri saya jadi terlewat. Jadi banyak juga yang salah persepsi menjadikannya referensi padahal hanya berupa opini kadang kala ada yang bersumber, kadang kala juga hanya berasal dari diri sendiri. Banyak cerita yang disimpan, demi – demi mendapatkan tema yang sesuai dengan blog ini.

Jadi ada salah satu blog sebenarnya yang ingin saya manage yang lebih non formal, lagi dan lagi mengelola blog intens effortnya juga lumayan besar. Terutama ada tanggungjawab yang senantiasa tunaikan termasuk menjadi tampilan baik, dan memantau perkembangan secara terpisah. Apalagi blog ini saya handle lebih serius, sehingga terkadang untuk satu tulisan butuh 1-3 hari riset dan beberapa minggu untuk tulisan – tulisan yang sedikit lebih berisi. Itu juga edit berkali – kali. Karena saya tulis dulu di Ms.Word baru saya terjemahkan ke blog. Saya terkadang melihat teman – teman blogger malah langsung membuat draft, lalu melanjutkannya disana. Mungkin supaya kayak ada reminder tersendiri ya bagi mereka, setelah login ngeliat tumpukan draft yang belum kelar jadi semangat menyelesaikannya. Bisa jadi haha. Kalau saya diawali dengan melihat folder khusus berisi post atau tulisan blog yang sudah ke post sama enggak itu yang sering jadi reminder. Kalau kamu sendiri gimana ?

Kedepan saya akan nambah beberapa hal menarik dan juga fun di dalam blog ini, dengan rubrik baru. Dimana sebelumnya, saya ingin tunaikan di blog lainnya. Namun karena effort yang cukup besar untuk mengelola banyak  akun. Saya putuskan men-pick up beberapa rubrik disana yang kemudian yang saya tunaikan di blog ini ;

Ada beberapa rubrik yang bakal baru di melatioctavia.com ;

-    #Bongkar Buku
Rubrik ini sesuai namanya, saya akan bongkar review saya yang menurut saya menarik dan juga menjadi bagian dari Lemari Cerita. Lemari cerita itu nama perpustakaan pribadi saya. Berasa ngasih nama kucing ya hehe. InsyaAllah bakal sharing preview buku - buku yang worted dibaca sesuai kebutuhan teman - teman.

-    #Movie Session
Di rubrik ini saya akan mengulas beberapa movie, drama, atau video – video menarik yang relate juga dengan passionate dan menarik sesuai genrenya. Tapi menurut sudut pandang saya ya hehe. Saya juga bukan pakar film, hanya suka dengan kegiatan yang bernama M-E-N-O-N-T-O-N.


-    #Bahas Bisnis
Sebenarnya rubrik ini sudah ada sebelumnya, cuma seringkali saya tulis sesuatu yang relate dengan materi jadi kesannya menurut saya membosankan dan serius pake banget. Rencananya kedepan bakal cerita lebih banyak pengalaman UKM yang survive, cerita menarik di dalamnya. Karena dari dulu saya punya ketertarikan sendiri dengan dunia bisnis. Bisa cerita pelaku usahanya, cerita tentang ide bisnis yang menarik, dan cerita jatuh bangunnya untuk tetap survive dan berkembang. Aahh ga sabar deh nulis ini.

-    #Good For You
Sebenarnya ini rubrik random, karena awalnya mau bikin spesifik. Seperti rubrik kuliner, produk review, dan juga info menarik tentang how to yang sering ga kita ketahui. Cuman saya takut kelabakan bikin satu – satu jadi saya kategorikan khusus lifestyle dan juga informasi menarik di rubrik ini aja ya.

-    #Community Talks
Rubrik ini sudah ada sebelumnya, lagi dan lagi karena lebih banyak cerita tentang dunia komunitas versi saya. Banyak sebenarnya komunitas lain yang keren dan bermanfaat bisa jadi referensi dan juga inspirasi. Bisa juga kamu bisa gabung karena merasa komunitas tersebut yang dicari buat menuntaskan hasrat kamu bersosialisasi dan mengupgrade diri.

- #Good People 
Rubrik kali ini jadi tempat ceritain seseorang yang menginspirasi, punya passion, dan bisa kasih insight baru buat kita - kita. Ga jarang orang - orang tersebut ada di sekitar saya hehe :)

Jadi, untuk saat ini 6 rubrik diatas bakal jadi insight baru di blog ini. Semoga bisa menambah semangat saya dan ide baru untuk senantiasa update ya teman – teman .

Terimakasih dukungannya selama 8 tahun ini :D 

waah ga nyangka sudah selama itu ngeblog.




Kegiatan saya yang sangat mobile belakangan ini membuat waktu saya, di perjalanan terkadang banyak membuat momen kontemplasi tak sengaja datang. Ketimbang pekerjaan sebelumya saya lebih statis bercengkarama dengan jobdes dan laptop seharian. Mobilitas sekarang lebih kompleks, bukan hanya melibatkan dua benda itu tapi juga kendaraan dan tempat. Beberapa hari ini saya juga menemui banyak peristiwa sederhana dan juga curhatan beberapa sahabat dekat tentang kabar kehidupannya, keluh kesahnya, resahnya, rencana masa depannya. Menarik sekali kalau di simak.

Saya buru - buru menuliskan ini padahal ada tulisan lain yang saya draft belum jua selesai hahaha. Sebelum kontemplasi yang saya buat sendiri takut - takut terbang dibawa lalu. Kemarin di perjalanan menuju tempat lanjutan menyelesaikan beberapa pekerjaan, saya menelusuri ingatan - ingatan peristiwa yang saya hadapi sebelum - sebelumnya. Introspeksi kegagalan, kesalahan saya dan kekurangan yang saya miliki sehingga menjadi batu sandungan atau bisa jadi juga batu loncatan saya untuk lebih maju. Saya menangis di perjalanan, karena saya sebelumnya lebih banyak mengutuk diri.  
Mengapa saya tidak bisa menjelaskan dengan baik apa keinginan saya sebenarnya untuk merancang apa - apa saja yang akan saya lewati ke depan ?

Kita suka sekali membandingkan hidup kita dengan orang lain bukan ? Padahal kita sedang menanam duri pada hidup yang seharusnya bahagia yang kita miliki. Benar tidak? Coba kita ubah paradigma kita membandingkan diri kita dengan orang lain dalam sudut pandang kerja keras dan hasil yang kita tuai. Saya terharu dengan orang - orang bekerja siang malam dengan lembur namun berpenghasilan tidak lebih banyak dari kita. Bahkan hari liburnya ia manfaatkan untuk mendapatkan tambahan lainnya. Namun kebanyakan kita seringkali membandingkan dengan kenikmatan hidup orang lain, ketimbang mengukur kenikmatan yang Allah berikan pada kita. Kesehatan, waktu yang baik, koneksi dan pertemanan yang sehat.

Rasanya jadi manusia yang tidak tahu bersyukur.

Mengeluh ?
Mengeluh dalam hati ya seringkali. Apalagi kalau ada yang nanya ini itu menghakimi sama jalan yang kita mau. Mereka ga salah, kadang di kitanya juga salah menanggapinya. Kasih tahu secukupnya sih, Tapi kalau mau kepo lagi, it's so annoying. Ga semua orang yang mau cerita semua apa yang ia rencanakan. Saya dulu bisa dibilang ekstrovert banget, tapi makin kesini introvert saya lebih dominan. Why ? Mungkin keseringan bareng benda mati kali ya haha *laptop maksudnya.

Saya sering kali terluka sendiri kalau cerita tentang mau nya pribadi, entah cita - cita rencana dan lain halnya. Lukanya karena yang ada dikasih ketakutan, dikasih sama cemooh, atau bisa jadi dukungan yang berlebihan. Lebih baik secukupnya, itu kayak mantra ajaib buat cerita. Karena jaman sosmed sekarang. Orang - orang terlatih jadi narsistik banget, orang introvert bisa jadi sangat ektrovert di dunia maya karena dia ngerasa interaksi sama benda mati. Padahal teman, tetangga dan orang lain pada tahu apa yang dia sampaikan di media sosial.

Jadi tulisan ini sebenarnya pengingat diri dan mungkin kita semua ketika kita dalam keadaan low banget, coba deh kita hitung nikmat yang Allah kasih dengan sangat detail. Jangan selalu menyoroti masalah dan hal yang gak baik menimpa kita. Karena kebanyakan kita ga bahagia karena selalu fokus pada hal yang gak baik tadi.

Belum lagi pesimisme yang selalu muncul ketika kita lagi berencana, bermimpi ingin melakukan banyak hal. Saya ga ngerti saya merasa annoying kalo ada yang curhat ke saya isinya ngeluh - ngeluh semua. Padahal saya juga sering ngeluh sih, cuman jadi pengingat sendiri. Gini loh rasanya kalau kita ngeluh ke temen, gini loh kalau orang lain ngeluh ke kita. 

Jadi kalau kita mau ngelakuin hal yang kurang baik, coba koreksi dulu yakin bisa bertanggungjawab sama apa yang dilakuin. Kalau berbuat baik yakin bisa selalu kasih contoh selalu baik. Karena ga jarang beberapa orang dengan mudah menjudge orang lain dalam pihak kiri dan kanan. Memang sih manusia kan ya selalu mengkategorisasi.

Balik ke awal, kenapa judulnya menjadi insan bahagia rumusnya adalah syukur tanpa batas ?
Karena kalo menurut saya, ketika syukur seorang manusia tanpa batas itu kekayaan yang luarbiasa ketimbang himpunan harta lainnya. Syukur tadi kunci dari syarat dari bahagia. Kalaupun kita dikasih bermilyar harta, dikabulkan impian pun. Tapi kita ga bersyukur. Not feeling about that, itu sia - sia aja. Mau ditambah Allah ? Boro - boro, toh kita ga bersyukur sama yang sudah dikasih sama Allah.

Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Janji Allah apabila kita bersyukur, Allah akan tambah nikmatnya. Gimana caranya ?
Salah satunya berterimakasih dengan ibadah yang makin baik, Saya kutip dari beberapa referensi ada tiga hal yang harus kita lakukan sebagai manusia ketika menerima nikmat Allah agar ia dipandang sebagai hamba yang bersyukur kepada-Nya ;

Pertama: secara batiniah ia harus mengakui telah menerima nikmat dari Allah.
Kedua: secara lahiriah ia mengucapkan syukur atas nikmat itu.  
Ketiga: ia harus menjadikan nikmat itu sebagai pendorong untuk lebih giat beribadah kepada Allah Swt. Bila ketiga hal tersebut telah berpadu dalam diri seorang hamba, maka ia layak dikatakan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah.

Jadi kalau kita masih lalai berarti kita masih belum bersyukur dengan apa yang Allah berikan pada kita. Kalau kita masih sedih, berarti kita masih belum bersyukur atas nikmat yang Allah kasih ketika.

Tersenyum, Bersyukur, Bahagia

Semoga bermanfaat!






Parah!! Jadwal saya kemudian terganggu dengan acara keren yang diselenggarakan @kemkominfo dengan tema besar “Menuju Indonesia Maju” dalam rangka #FlashBlogging musti ikut dong.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan dan sambutan dari bagian inti @kemkominfo baik itu Perwakilan Kadiskominfo Riau, Dirut kemitraan Kominfo dan juga materi dari Mas Enda Nasution yakni Founder Sebangsa ID. Sebuah platform digital media social Indonesia. Banyak hal yang sebenarnya yang saya tangkap dari kegiatan ini. Salah satu highlightnya adalah “Menjadi Seorang Blogger”. Awalnya saya tidak menyangka, bahwa blogger telah menjadi bagian yang esensial dalam sebuah kehidupan bermasyarakat saat ini terkait juga penyebaran informasi dan kebijakan – kebijakan di pemerintahan.

MEMULAI BLOGGER, MEMULAI KEMAJUAN

Indonesia Maju, siapa sih yang ga pengen negara yang kita cintai maju ya readers. Seperti salah satu paparan dari kegiatan ini adalah bahwa blog dulu sebelumnya bernama web blog hingga kemudian lahirlah blogger.com yang diciptakan oleh Pyra Labs pada tahun 1999 dan kemudian menjadi platform asuhan Google saat ini yang sedang saya gunakan.

Nah, kamu sendiri menggunakan platform seperti apa ?

Banyak sebenarnya jenis – jenis platform blog saat ini, ada wordpress, tumblr, ada berbagai media lainnya. Belum lagi yang dibuat lebih mudah dan menarik. Saya sendiri merasakan manfaat besar memulai ngeblog, salah satunya selain bisa berbagi saya mendapatkan banyak teman, dan juga bisa hadir dalam kegiatan flashblogging. Dan tahukah teman – teman, bahwa banyak loh yang memulai ngeblog dan kemudian mendunia dengan karya – karyanya. Salah satunya Raditya Dika dan Gita Savitri. Mereka membuat perubahan dengan karya positif untuk anak muda.

Nah, kamu sendiri bisa memulai merubah Indonesia dengan hal kecil. Salah satunya memulai ngeblog.


BLOGGER MAKE BIGGER 

Kalau diingat – ingat dulu blogger bukanlah sebuah sesuatu hal yang menjadi sorotan. Namun sekarang, masyarakat berbondong – bondong menjadi pembaca setia blog mengingat kredibilitasnya yang lebih dipercayai karena ia mengenal secara pribadi orang yang  menulis. Belum lagi kecenderungan media mainstream saat ini yang dianggap sering kali ditunggangi banyak kepentingan sehingga info yang disampaikan menjadi bias.
by OciYM

KETULUSAN BLOGGER

Salah satu hal yang menjadi menarik dari seorang blogger adalah “trust dan honestly” yang dimiliki. Karena ketulusan dan kejujuran yang dimiliki blogger menjadi media efektif untuk mengkritik, memberi saran, dan juga penyampai kebijakan yang tulus terhadap apapun kegiatan, kebijakan baru serta masukan terhadap apapun yang menjadi pedoman hidup bermasyarakat kita. Saya rasa ini juga inti dari kegiatan #FlashBlogging dari Kominfo juga bersama Kadis Kominfo Riau yang menjalin silaturrahmi dan juga hubungan baik kepada para Blogger agar bias menjadi corong penyampaian informasi yang lebih merata dan tentunya jauh dari banyak kepentingan sehingga terjadi bias yang sering terjadi di media lain. It’s Our Strong To Be Blogger.

BLOGGER ITU KREATIF
Di salah satu sesi yang disampaikan oleh Mas Enda Nasution adalah tips trik menjadi blogger yang super kreatif adalah senantiasa menemukan sudut pandangan baru serta memilih menjadi seorang blogger yang seperti apa. Baik itu blogger lifestyle, sport, bola dan politik. Tentunya kalau mau jadi blogger keren yang ikut berkontribusi dalam konten positif dan kebijaksanaan bangsa. Kita juga bisa menulis hal yang positif dibidang itu dari berbagai bidang terutama ikut mensosialisasikan bagaimana perkembangan hal – hal menarik yang bisa kita dapatkan dari konten yang kita fokuskan. Contohnya, saya pernah menulis bagaimana perkembangan perpustakaan dan literasi Indonesia. Teman – teman bisa baca disini ; Cermin Literasi, Perpustakaan, Minat Baca Indonesia.

PERANG KONTEN NEGATIF

Salah satu aksi nyata kita memajukan dan mengkerenkan Indonesia melalui blog adalah #PerangiKontenNegatif. Yaps! Terlalu banyak konten negatif demi meraup keuntungan sehingga informasi yang kita dapatkan bias. Belum lagi kita sebagai masyarakat menjadi musuh pemerintah. Karena konten – konten yang senantiasa memojokkan ataupun sebaliknya. Kita perlu memerangi konten negative salah satu nya jangan menjadi bagian dan pelopor dari konten negatif tersebut. Kalau dari saya sendiri cara perang yang mulia dan terbaik untuk melawan konten negative adalah menjadi seseorang yang positif. Menjadi Blogger yang Positif.



Jleb! Saat mau nulis berkaitan dengan judul diatas. Sebenarnya, sebelum tulisan ini saya sudah membuat draft tulisan mengenai anak muda agar bisa memudahkan hidupnya dengan hal sederhana sesuai perkembangan zaman. Tapi sepertinya, topik ini lebih menarik dan sengaja saya pikirkan lebih dulu ketika mendapatkan suntikan insight baru saat pantengin TEDx Talks yang belakangan sering absen. Biasanya saya senang mantengin TeDx Indonesia tapi karena rasanya sudah saya simak semua. Saya pun  mencoba untuk menyimak TeDx versi luar, dengan kekhawatiran bahasa inggris saya yang ga bagus – bagus amat yang juga bikin nunda nyimak versi luarnya. Namun ketika mencoba searching dan menontonnya,  ternyata ga sesulit yang saya pikir haha *kecurhat deh.

Jadi kegalauan tersendiri pasti diri kita - kita. Terutama yang baru selesai perkuliahan. Ketika sadarnya apa kata televisi dunia begitu banyak onak berduri dalam berjuang haha. Saya sebagai orang yang masih dalam hangat – hangatnya setahun lalu lulus masih ingat cemasnya kala itu. Bagaimana kegalauan teman – teman, ketika belum menentukan status akan kemana dan bagaimana. Termasuk saya di tahun sebelumnya. Bisa lihat tulisan flashback saya di 2017 yang menguras emosi.

Masa transisi wajar sebenarnya mengalami kekhawatiran. Walaupun kelak sudah mendapatkan pekerjaan, atau hal baru yang sudah diputuskan. Kekhawatiran kita pada hidup gak sampai situ aja. Tapi juga masih bercabang sama hal lainnya. Termasuk usia kelak semakin meninggi, tanggungjawab akan hidup bertambah, sikap “main – main” dan santai udah ga bisa jadi kebiasaan.


Saya akan sharing tentang apa yang saya simak dari TedX Talks yang diisi pemuda nan tampan dan inspiratif. Sungguh sederhana, hal yang beliau sampaikan berkaitan dengan hidupnya. Lalu kemudian dia petik hingga menemukan jawaban. Pemuda nan tampan tersebut merupakan CEO Muda Gerakan 80.000 hours sebuah gerakan membantu anak muda untuk menemukan dimana arah hidupnya untuk berkarya. Yaps, si ganteng itu bernama Benjamin Todd. Di awal presentasi disampaikan begitu menarik.

Dia bercerita bahwa dahulu memiliki interest (ketertarikan) menjadi ahli martials arts. Namun pada kenyataannya beliau gagal, sambil nunjukin foto yang dia tinju habis – habisan di ring. Audiens pun tertawa. Setelah itu dia kemudian tertarik mempelajari filsafat dan mendalaminya, setelah mengalami kegagalan tersebut. Sampai pada akhirnya dia menyadari, bahwa ia tidak mendapatkan penghasilan dan pekerjaan yang dia dapat dari filsafat. Kemudian akhirnya dia memutuskan berhenti. Sambil menceritakan ia mengutip kata – kata ini ;
“Philosophy  is a bunch of empty ideas” – Peter Unger
Ia pun tidak putus aja dan mengeksplorasi kembali mencoba mempelajari dunia finansial dan investasi. Dalam menjalani hal itu, ia masih mencari tahu apa arah yang dituju. Dari cerita tersebut terllihat ya guys, ia yang tidak berputus asa dan terus bergerak.

Dalam persentasinya dia juga memberi pemahaman dan juga pertanyaan kepada kita kemanakan 
yang kita ikuti sekarang ?

Mengikuti orang tua kah ?
Mengikuti uang dimana berada ?
Mengikuti passion kita ?

Benar- benar kekhawatiran yang sering terjadi di diri kita bukan. Apakah dengan ikut passion yakin bakal sukses ? Apa dengan passion yang sesuai dengan pekerjaan dapat menjamin kesuksesan ? Pertanyaan yang begitu mendalam. Ternyata ketika dijabarkan tidak ada hal pasti untuk jawaban tersebut.

Saya mengambil kutipannya “ Your present interests are not a solid basis for career decisions”
Jadi ketertarikan kita akan sesuatu tidak bisa menjadi dasar sebuah karir yang pasti. Entah itu karena suka nulis kita wajib jadi penulis. Karena kita suka masak karir kita akan menjadi chef. Pasti teman – teman menyadarinya bukan ? Bahkan jurusan perkuliahan yang teman – teman ambil belum menentukan dan menjamin kelak apa yang benar – benar menjadi arah tujuan teman – teman.

Saya mungkin bakal mencampur pembahasan ini. Karena ada dua video yang relevan mengenai tema kali ini selain Si mas-mas ganteng tadi hehe. Sebelumnya saya sebenarnya pernah bercerita juga tentang hal ini pada tahun 2016. Sebuah pandangan saya tentang sebuah berharganya value (nilai) dan dampak (impact) Lemahnya, saya menuliskannya sangat berbasis opini dan sulit dipahami orang lain, saya rasa demikian haha. Di karenakan saya masih minim referensi pada saat itu. Teman – teman bisa baca di sini :

Baca Juga : Value, Purpose, and Impact

Video lain yang relevan diisi oleh mbak cantik. Beliau adalah seorang trainer, dan juga praktisi branding di Amerika Serikat. Ohya saya lupa memberi tahu bahwa mas sebelumnya merupakan alumni Oxford jadi wajar banget pake data dan sangat teoritis.
Sedangkan mbak mbak ini cerita berbasis “ Kata Emaknya” Unik kan ya ?

Di awal sharing si mbak bernama Terri Tescipio itu cerita kalau dia ikut – ikut hal yang lagi booming sekarang mengenai follow your passion. Dia sudah berkali – kali berganti pekerjaan, menjadi editor, host radio, dan berbagai pekerjaan lain. Dia cerita tentang di awal dia selesai kuliah dan seringkali ada pertanyaan “ What's Next ?” Dan menurutnya hal itu sangat mengintimidasinya dan kita juga sering kan ya mendengarnya  “Ternyata orang amerika sama juga ya wei” –author comment-

Kemudian dia juga mengatakan bahwa banyak buku passion juga sering menyesatkan bahkan makin membingungkan orang – orang kini. Hingga suatu hari, ibunya teriak ke kamarnya. Pada saat ia mengalami depresi akibat menjawab pertanyaan tersebut. Terri sudah banyak berganti pekerjaan dan profesi. Dia sempat mengurung diri beberapa bulan karena tidak tahu apa yang akan dia perbuat lagi.

“Heei jangan diam aja terri, keluar rumah lah ambil pekerjaan. Ambil lah kerjaan apa saja.. jangan seperti itu!”

By the way, ini real life banget lah yaa..

Akhirnya dia pun mencoba mengambil pekerjaan tersebut dan dia membuang semua yang dia pikirkan tentang passion, "my experience for the job is zero and nothing," Ucapnya saat menjelaskan keadaannya. Ketika ia berusaha keluar dari lingkaran ketidak bergerakan dan keterdiamannya itu.

Banyak hal yang ia dapatkan dari pekerjaan itu, ia kemudian lambat laun mencintai apa yang dia lakukan. Walau di awal ia tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman akan bidang tersebut. Dia seperti hidup kembali katanya. Terri mengatakan dengan tegas, bahwa "passion is feeling" Yaps! Passion adalah perasaan," and feeling will be change", sambungnya. Perasaan akan berubah.

Simpulan yang sangat dramatis bahwa dia mengatakan, biarlah passion yang mengikutimu bukan kamu yang mengikuti passion. Jika kamu mengkhawatirkan masa depan, itu bukan kamu saja orang – orang juga memikirkannya. So, it’s Okay! Jangan mempressure diri pada keraguanmu jalani dan bina dirimu menjadi orang yang lebih baik dan berkembang.

Jadi apa yang harus kita lakukan teman – teman ?

Apa simpulan yang kita dapat dari dua inspirator ini ?

Benjamin Todd kemudian mengakhirinya dengan sebuah kata yang menjadi judul tulisan ini. Kata yang membuat saya mengangguk. “Do What’s Valuable” Buatlah sesuatu yang bernilai.
[ Lalu saya bergaya swag dengan kaca mata hitam, yo yo men !] garing banget dah hahaha.

Helping people, make something, sesuatu yang bisa membuat sedikit banyak dunia menjadi lebih baik karena ada diri kita.

Sebenarnya simpulan tersebut sudah dijelaskan Qur’an mengenai apa peran manusia ada dibumi ? Yaps, sebagai seorang khalifah, membuat dunia menjadi lebih baik. Tapi untuk menjabarkannya begitu luas termasuk dimintanya kita banyak mengambil pengetahuan dan juga memahami Al-Qur'an. Intinya, ketika kita percaya akan Allah. Tandanya kita percaya untuk selalu bergerak, jika kita dalam keadaan buta akan arah yang kita tuju bisa jadi kita sedang jauh dari sang pemilik dunia, yakni Allah SWT. 

Jadi jangan berhenti berkarya, jangan berhenti berjuang, jadilah apapun yang baik! Bikinlah sesuatu untuk membuat dunia lebih baik karena kita,

Eh, yang baca smile dulu dong !

Semoga bermanfaat!

        Dibawa seru aja ya postingan ini. Jujur ga nyangka sih dapet kesempatan luarbiasa buat jadi orang terpilih cobain hal baru dari #SOGOOD. Bertepatan di Hari Gizi Nasional SO GOOD launch produk barunya. Saya belakangan juga sejak pindah ke Palembang sering banget nge-stok makanan praktis di kulkas. Kayak nugget dan bakso, termasuk juga pelanggan dari SoGOOD yang variantnya unik – unik dan banyak pilihan. Biasanya dimakan kalau lagi mager buat ke pasar.
Hal yang menarik waktu dikirimin adalah pas bongkar – bongkar ternyata itu Chicken Wings bukan nugget yang saya duga. Karena brand minded kita kalau produk SOGOOD kan yaa nugget. Mungkin juga sayanya yang kudet kalau SOGOOD juga produksi produk lainnya.. hehe. Mungkin ini kesempatan buat kenal lebih jauh lagi.

DESAIN BARU , KEMASAN BARU DAN SEMANGAT BARU

Coba teman – teman teliti lagi. Ternyata di kemasan kali ini #SOGOOD sudah ganti logo loh. Kamu mungkin ingat logo sogood yang sangat simpel dengan tagline “So Good, It’s very good” pasti kamu inget nadanya kan. Nah dikemasan kali ini, sogood sepertinya ingin bercerita tentang hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Logo ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang dekat pada kehidupan kita sehari – hari. Terutama dengan icon – icon yang menggambarkan yang sangat familiar dan ingin disampaikan kepada pelanggan sogood bahwa brand ini sangat peduli dengan nutrisi dan gizi keluarga dengan produk – produk yang mereka luncurkan.



Nah perlu kita ketahui nih, variant dari #SOGOOD makin banyak loh dan dengan kemasan barunya diantarnya ;
  1. SO GOOD Chicken Wing
  2. SO GOOD Chicken Cut
  3. SO GOOD Chicken Nugget Original
  4. SO GOOD Chicken Stick Original 200gr
  5. SO GOOD Dinobites
  6. SO GOOD Alphabet
  7. SO GOOD Animal
  8. SO GOOD Vegie
  9. SO GOOD Karage
  10. SO GOOD Katsu
  11. Ayam Potong Bumbu Kuning
  12. Ayam Potong Bumbu Pedas Manis

Kebetulan saya berkesempatan buat menyicipi SO GOOD Chicken Wings dan saya sangat excited untuk mencicipinya. Selain rasanya rasa masakan rumah. Chicken Wings yang segar dan juga kulit ayamnya yang full covered deh. Cocok sama pecinta kulit ayam hehe.

HARI GIZI NASIONAL DAN TRANSFORMASI SO GOOD

Cerita sogood cerita kabar – kabar sogood yang luarbiasa bermomentum dengan ikut andil dalam acara Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari lalu. SO GOOD Mendukung Pedoman Gizi Seimbang loh. Teman – teman tahu gizi seimbang tidak. Mungkin dulu kita tahunya istilah “4 Sehat 5 Sempurna ya” namun sekarang istilah makanan sehat adalah makanan dengan gizi seimbang.

Apa itu artinya ?

Gizi  di mana pangan sehari-hari yang baik adalah yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam setiap piring makan bergizi tersebut terdapat hidangan yang mengandung 3 macro nutrients (karbohidrat, lemak & protein) yang memenuhi kebutuhan fungsi tubuh setiap hari teman - teman.  Dalam hal ini SO GOOD mendukung pentingnya mendapatkan Sumber Makanan Berprotein 2-4 porsi per hari di mana setiap kali makan terdapat 15% dari piring makan berupa makanan Berprotein.

Jadi biarpun anak kost, gizi kamu – kamu tetap musti dijaga ya.


JUST FLASHBACK

Judulnya anti mainstream dan ga tahu grammar nya bener apa enggak. Intinya di akhir tahun ini saya hanya ingin flashback. Bukan malah cerita resolusi. Why? Menurutku, hal itu penting banget dilakukan seharusnya. Kalau bisa tiap hari kita lakukan untuk merenung dan memperbaiki diri. 

Jujur, di tahun 2017 ga banyak momen yang bisa dibagikan selain kebahagiaan bisa wisuda di Bulan Februari setelah perjuangan revisi pasca sidang yang begitu menguras perasaan. Bahkan teman – teman shock mengetahui tantangan yang saya hadapi sejak awal mengazzamkan diri buat skripsi bahkan berharap bisa lancar ketika sidang dengan penguji yang diharapkan. Namun, Allah kasih yang lebih baik.

Kenapa ? Saya ga nyangka kesulitan yang saya hadapi berakhir dengan senyum sumringah para penguji ketika di sesi selesai revisi dan pamit mendaftar wisuda. 

“Melati kamu berbakat, lanjutkan S2 yaa .. kamu punya modal di penelitian kamu” kata – kata ini keluar dari seorang penguji yang ternisbat “Cukup mengerikan dan keras” memberikan penilaian.

Di tahun ini, saya lebih banyak mencari makna. Mengambil keputusan – keputusan besar. Mengambil jalan hidup, dan kejutan hidup yang lebih banyak. Bahkan dengan keputusan yang saya ambil kebanyakan membuat kejutan bagi orang lain. Termasuk pekerjaan apa yang saya pilih, kemudian rencana rencana yang dimiliki. Di tahun ini juga saya belajar banyak karakter orang yang lebih kompleks. Saya bahkan begitu takjub karakter manusia yang begitu kompleks sepanjang usia mereka meninggi dan pengalaman yang begitu banyak. Hingga kemudian, saya menjadi pribadi yang lebih “menahan diri”. Karena aslinya, saya idealis dan cukup keras untuk berprinsip.

Bukan mengalah, tapi ga semua hal di tanggapi dengan idealism yang tertuang lewat lisan. Adakalanya kita harus koreksi dulu. Apa idealism yang dimiliki sejalan dengan oranglain dan bisa langsung terlugas. Karena ga jarang terjadi pertengkaran karena tak cukup pintar beradaptasi dengan situasi.

Contoh kata – kata pemaknaan, saya tipikal orang yang sangat lugas dan jelas. Kalau bilang iya tentu iya, jarang sekali saya menyimpan makna lain dibilang iya. Ternyata diluar sana, ada yang menanggapi kata iya justru merasa dibalik kata iya ada sebuah sindirian, bahkan kata tidak. Jadi pembelajarannya, saya lebih mendetailkan kata iya dengan tindakan dan sikap yang lebih jelas menunjukkan kata “iya” tersebut.

Dan benar kata – kata orang ketika kamu sudah membalikkan tali topi wisuda itu. Kenyataan yang kamu jalani akan beda sama keluh – keluh waktu jaman kuliah. Kalau dulu bisa aja dengan lugas ngeluh tugas banyak, dosen kasih kuis ini dan itu. Ketika kamu sudah lewat masa itu. Ujian lebih nyata lagi, ga ada tuh namanya ngeluh – ngeluh. Karena udah malu dong mau ngeluh – ngeluh.. plus ga punya banyak teman yang mudah kamu komunikasikan semua perasaan kamu, karena udah jalan sendiri – sendiri sama cita – cita dan impiannya. Bener gak ?

Tanggung jawab yang sepenuhnya udah ditangan. Orangtua mungkin beberapa masih banyak nuntut ini itu. Tapi pada kenyataannya keputusan itu di kamu semua. Mau tinggal sendiri kelak, menikah misalnya, memilih pekerjaan, bahkan berwirausaha. Semua paket tanggungjawab ada di kita.

Bicara flashback, bagi saya prestasi yang saya dapatkan adalah ketika saya memutuskan untuk benar – benar memilih akan berada dimana untuk kedepan. Di awal – awal bulan pertama, saya cukup sedikit terlarut emosi karena harus beradaptasi dengan banyak hal termasuk mengenal orang dan lingkungan. Ga jarang nangis sendiri di pojokan kamar tapi ga tahu nangis kenapa. Pokoknya pengen melepas semua penat gitu. Saya selalu nanya ke diri sendiri, kenapa mereka begitu. Saya harus bagaimana, ini dan itu. Semuanya bercampur jadi satu. Tapi setelah itu dan sekarang, saya malah ditanyain kapan balik lagi ke Kota Pekanbaru. 

Kapan tinggal lagi.. dan lain sebagainya. Di bilang rindu pasti ada, tapi ternyata rasa penasaran mengurangi sedikit demi sedikit rindu itu. Saya penasaran bagaimana saya akan berkembang kelak, saya penasaran untuk menempatkan diri secara dewasa di sebuah tempat. Saya penasaran bagaimana saya mendewasa dengan fokus impian yang berlahan – lahan tampak dipermukaan. Jadi kuncinya apa ; Just Positive! 

Apapun itu harus dimulai dengan pemikiran positif terlebih dahulu. Walaupun sering kali masalah datang dengan segala penat, hadapi dulu dengan positif. Saya juga kaget pernah meng- tweet kata – kata ini dan sampai sekarang jadi salah satu perisai pamungkas ketika menghadapi masalah ;

“Masalah itu datang penuh kejutan datang ga pake permisi dulu, tahu – tahu bikin ribet aja. Tapi pas dihadapi kita ga sadar kalau masalah tadi udah berlalu gitu aja”

Jadi kadang kala, masalah itu yang bikin ribet diri kita sendiri yang menyikapinya udah negatif duluan. Riweuh duluan gak sih .

SPIRIT COMEBACK

Kata comeback udah kayak istilah artis yang mau launching single baru yaa haha. Di awal tahun sebenarnya ga ada yang perlu dirayain tapi malah disikapi dengan hati yang tawadhu dan positif. Sama hal ketika memulai tahun hijriah sebelumnya. Hal yang diflashback bagaimana kualitas ibadah kita sejauh ini, pencapaian – pencapaian kita dan banyak hal. Nanti dulu bicara resolusi kalau banyak pencapaian di tahun sebelumnya banyak belum terealisasi. Malu sendiri kan yaa hihi.. Hayoo liat impian – impian tahunannya yang kamu tempel. Saya pribadi di tahun 2018 ingin memupuk diri untuk menjadi pribadi yang bersemangat dan positif paling utama. 2018 saya harap banyak kesempatan baru yang terbuka untuk saya berkembang dan juga bertemu jodoh hahaha.

Sssstt.. saya ga pernah cerita ke banyak orang kalau dari dulu saya pengen banget nikah di usia 22 tahun. Muda banget kan yaa..  tapi berhubung saya seneng banget angka 22 sejak kecil saya pengen banget kalau usia nikah dan tanggal lahir saya sama. Hahaha, gimana orangtua ? Woles deh .. kan udah kelar kuliah sama kerja. Apalagi dongs hahaha. Saya malu deh cerita ini. Tapi semoga readers juga ikut mendoakan dipertemukan yang menjadikan saya tujuan yaa bukan “pilihan” uhuk. 

Ternyata, maunya Allah sama saya mengenai pertemukan dengan seseorang tersebut ga tercapai di usia tersebut. Selain sayanya juga lelet buat wisuda, saya juga merasa masih banyak tanggungjawab yang belum tertunai dan terencana untuk keluarga. 2018 sendiri saya masuk 24 nanti. Ahhh masih muda kok meel :D betul betul betul. Yaa sekedar doa apa salahnya yaaa kan readers.

Jadi spirit di 2018 lebih kepada saya berani mengambil banyak keputusan. Selain saya akan mulai berbisnis kembali InsyaALLAH, kemudian rutin ngeblog dan juga mencoba vlog juga kelak hihi. Mengingat dikasih kesempatan ama Abang Google dengan mengaccept Adsense untuk nongol disini. Waaah… senengnyaa.. Tapi lagi – lagi awal nulis di blog masih dengan niat awal untuk berbagi hal positif dan meramaikan konten positif tentunya. Tawaran ini dan itu bagi saya adalah bonus dari berbagi, bukan jadi sasaran utama yang pelak melupakan kewajiban untuk senantiasa positif.

Saya juga masih minta tolong para readers nanti, kalau nongol di konten ga sesuai dengan diri saya di beranda – beranda yang terafiliasi google, mungkin bisa di skip dan ditutup aja. Saya juga masih belajar mengelolanya nih.

Wah cukup sekian cerita semangat saya mengenai hal – hal menarik di 2017 yang saya maknai dengan rasa syukur masih diberi kesempatan waktu oleh Allah untuk melewatinya. Bagaimana spirit kamu untuk kedepan ? Apa – apa aja yang menurut kamu patut kamu koreksi dengan semakin banyaknya tahun dan hari yang terlewat?

Diskusi disini yuk :D

Salam Menginspirasi!

Saya kehilangan catatan draft baru saja ketika ingin merilis tulisan ini. Saya cekikikan sendiri ketika menuliskan ini. Hikmahnya, saya bebas mencurahkan sesuatu sesuai judul diatas. By the way, sebenarnya ga merencanakan merilis ini karena momentum hebohnya pernikahan singkat salah satu selebgram. Jauh hari, saya sudah pernah mem-post draft mini judul ini di insta story dan aplikasi spoon.

Lanjut ceritanya,
Judul diatas memiliki makna yang dalam bagi seorang perempuan yang masih "sendiri" *uhuk. Nulis ini bukan berencana menasehati juga karena belum pantes banget. Tapi saya berharap saya menuliskan keresahan dan pemikiran saya disini,bisa jadi bahan diskusi buat kita - kita bareng - bareng.

SATU VISI 

Bicara visi, sesuatu yang panjang dijelaskan. Sesuatu yang menurut saya sudah sangat mengakar dalam pikiran. Sehingga langkah dan tindakan yang dilakukan seseorang pasti akan mengarah dan sesuai dengan visinya. Baik itu pertemanannya, bagaimana ia menyikapi suatu permasalahan, dan juga step by step mengapai impiannya.

Satu visi bicara tentang sebuah tujuan -

Bicara visi juga bicara sudut pandang. Sehingga pandangan dan cara pikir yang dilihat adalah demikian. Mengapa kali ini saya bercerita tentang sebuah pandangan/visi. Karena nanti ketika berencana untuk membangun cinta dalam ikatan pernikahan visi menjadi sangat krusial. Apalagi ketika dalam masa pencarian. Sudah banyak yang kemudian menyerah pada akhirnya ketika berencana ternyata ketika dalam mengenal tidak memiliki visi yang sama. Jadi kalau mau gampangnya "ga nyambung". Karena yang satu cerita tentang impiannya kesana, yang satu cerita kesitu.  Eh, tapi ga selalu visi sama juga pada akhirnya juga tepat.

Jadi kalau nanti pada saat kita mengenal, namun tidak memiliki visi yang sama jangan memaksakan kehendak. Walaupun awal bertemu sudah membuat hati ga karuan, diri sepertinya sudah menemukan. Lagi - lagi bisikan syaitan akan mudah hadir. Salah satunya misi syaitan juga bagaimana kita dilibatkan pada perkara perkenalan yang salah, dibutakan dengan hal yang tidak benar, mengenal dengan cara yang tidak diridhoi dan tentunya tidak sevisi.

Dan ketika sudah menjalani pencarian, namun belum menemukan. Bisa jadi visi kita belum  pas untuk diri sendiri. Kedekatan padaNya masih jauh. Diri belum siap atau bahkan dipersiapkan Sang Maha Cinta seseorang yang terbaik. Visi diri sendiri untuk menjadi sosok yang bertanggungjawab, pribadi yang sabar, pribadi yang percaya diri. Bagaimana orang lain ingin mengenal kita kalau kita sendiri belum sepenuhnya bisa mengenal diri sendiri ?

Satu lagi kadang kala dalam mengenal, mungkin kita beranggapan visinya sama namun anehnya tidak ada yang mau mengalah. Semuanya ingin dia jadi pemeran utamanya, merasa paling baik tajwidnya, ibadahnya, atau kedudukannya di dunia. Makanya, kita juga tentunya butuh cinta.

SATU CINTA

Bicara cinta bikin baper ya kan ? Disini saya bilang satu cinta, bukan semata - mata cinta yang dimaksud adalah kepada pasangan ya. Melainkan satu cinta pada pemilik cinta itu sendiri yakni Allah SWT.  

Mengapa hal itu yang paling utama ?
         Karena dengan cinta pada pemilik yang sebenarnya, sikap kita akan lurus. Kita menjadi pribadi yang tawadhu, karena mendasari apa saja yang terjadi adalah Allah pilihkan.  Lalu kelak apabila nanti menjalani yang tidak mencintaiNya yang dicintai adalah hal yang berbeda daripada yang lain maka semuanya akan sia - sia. Satu hal saja, salah satunya cinta terhadap dunia dengan amat sangat, cinta pada para tokoh - tokoh selebritis, dan lain sebagainya. Ini yang saya ilhami dari kajian - kajian parenting, bahkan kajian pra nikah. Walaupun pada kenyataannya saya belum memaknainya secara dalam. Kelak tulisan ini adalah pengingat, siapa sebenarnya yang seharusnya dituju, bahwa sejatinya mengikat dalam sebuah hubungan yang membuat Arsy berguncang itu memiliki tanggungjawab yang besar.





Bagaimana bersikap ketika dalam pencarian ?
            Coba kita #flashback cerita Sirah Salman Al Farisi yang begitu menyentuh. Merelakan sesuatu yang ia cintai demi kebaikan. Berat memang, tapi itu janji Allah. Jika kita mencintai Allah dan merelakan sesuatu karena Allah. InsyaAllah, Allah akan ganti yang lebih baik. (Ini nasehatin diri sendiri juga)
  
HIDUP SESURGA

Siapa sih yang tidak mau masuk Surga ?
              Pasti semuanya ingin memasuki surgaNya. Lagi - lagi cita - cita tertinggi visi berumahtangga kelak adalah satu keluarga berada di surga. Bener gak sih ? Jadi ini juga pengingat diri juga. Bahwa tujuan awal untuk berkomitmen bukan mau enaknya aja. Tapi ada visi khusus di dalamnya. Kelak di akhirat nanti bisa sesurga. Jadi kita bertengkar ada yang mengingatkan.
Eh, kita mau ke surga loh dek jangan ngambek gitu  *hanya ilustrasi
Jadi tulisan ini sebenarnya adalah ringkasan hal - hal yang pelajari baik itu di buku dan juga cerita teman yang saya sadur dengan pemikiran saya lalu saya tulisan kembali kelak akan mengingatkan saya jika saatnya menikah nanti. Nanti loh ya .. belum tahu kapan haha.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Author Note :
Untuk kedepan, tulisan - tulisan yang ada di blog ini saya berharap menjadi open discussion yang panjang. Media sharing ilmu kebaikan dan hal - hal positif yang bisa dibagikan.
Jadi jangan lupa comment ya :)
Salam Menginspirasi !


                             Cerita pekan lalu mengikuti Hijup Blogger Meetup begitu excited banget bagi saya.
 By the way, berada di Kota Palembang. Misi terutama saya tiga bulan kepindahan adalah mencari teman sebanyak - banyaknya. Nah, acara kayak gini nih yang ditunggu - tunggu. Berbekal kenalan via blogger se Indonesia. Duh beruntungnya, saya dihubungi tim Hijup untuk ikut kegiatan mereka yang luarbiasanya ada di Palembang. Karena satu - satunya yang diadakan di Sumatera cuma di Palembang.

Para Pemenang Beruntung
 
Jadi Muslimah Tetap Produktif
        Singkat cerita hadir dalam kegiatan, ketemu teman - teman blogger perempuan palembang yang unik, friendly dan tentunya inspiratif. Acaranya menarik, salah satunya diisi oleh dua perempuan inspiratif Mbak Hana Faridl juga selaku Chief Communication of Hijup. Jujur tahu Hijup dulu pertama kali di media, membahas UKM dan Startup jaman logonya masih unyu - unyu pink. Sekarang sudah jadi e-commerce fashion muslimah internasional. Bangga banget, apalagi mba founder utama mba Diajeng Lestari juga mentor sekaligus satu lingkaran di Forum Indonesia Muda. Saya adik jauhnya deh. Back to topic, acara ini dimulai dengan sharing mba Hanna menjadi perempuan yang produktif. Hal yang menarik ketika dia membahas perempuan berkarier dan juga memegang tanggungjawab sebagai Ibu. Bagaimana senantiasa konsisten berkarya. Inspirasinya benar - benar masuk ke nurani deh.



Kalau ingat brand Hijup, saya terinspirasi dengan iklan yang beda dari yang lain. Storytelling tentang muslimah yang berkarya dengan hijabnya dengan gagah di berbagai profesi. Bisa liat disini ;





Lanjut pembicara kedua MbakYona Eka Pristina selaku Senior Manager Public Relation Kino. Beliau cerita tentang menjaga organ yang terbaik wanita. Sebagai remaja (kebetulan saya, menuju dewasa deng) sering banget lupa dengan kesehatan dan juga kebersihan bagian tersebut. Padahal penting dijaga, apalagi kalau keputihan. Saya pribadi jaman - jaman SMA suka bolak balik ke rumah sakit, ketika mengalami gangguan siklus dan juga keputihan yang aneh dan berlebihan. Bener banget, dokter bilang kurang bersih, termasuk juga asupan makanan. 

Nah, berkat internet saya bikin sendiri tuh rebusan sirih. Jujur ribet, itu saya lakukan selama sebulan rutin waktu dalam keadaan kurang baik. Ini pengalaman sendiri yaa. 

Setelah Mba Yona cerita ada versi Godokan Sirih yang botolan, saya ngerasa tertinggal. Duh parah deh.


Isu Produk Kewanitaan 

Bener sih sering kita denger tentang berbahayanya, tapi bisa jadi tergantung brand dan juga produknya. Tapi untuk Godokan Sirih saya percaya bagus, karena memang dari Godokan Daun Sirih Asli bedanya cuman dibotolin. Karena untuk sirih sendiri saya pernah pake, dan hasilnya bagus. Apalagi kalo hormon lagi ga stabil dan suka keputihan.
Nah untuk pHnya sendiri, Resik V Godokan Sirih  lebih kurang 3.5-4, sehingga sesuai mikroflora (bakteri baik) di daerah kewanitaan. Penggunaannya juga aman digunakan setiap hari. Bahkan untuk ibu hamil, ketika ada pertanyaan yang muncul saat talkshow dijelaskan mbak Yona. Karena Resik V Godokan Sirih dari bahan alami, aman, dan halal.


Belajar Hand Lettering

Lanjut ke acara berikutnya, setelah kita break untuk Sholat Ashar dan sesi snack-ing. Kita lanjut belajar hand lettering. Hand lettering sekarang lagi hits hitsnya loh. Saya jujur emang suka gambar, dulu suka art lettering pake pensil. Tapi ternyata hand lettering ini beda. Itu pake kuas, terus harus sekali gitu. Ga semudah pake pensil yang bisa dihapuss.. Waduhhh!
Hasilnya ?

Cukup Memalukan hahaha..
Walaupun pada akhirnya di kelompok meja saya. Saya mendapatkan predikat nominasi hand lettering terbaik jadi dapat tambahan goodybag unyu.. Duh senangnyaa :D

Makasih juga para mentor keren Naila dan Irfan yang juga penggiat komunitas hand lettering di Kota Palembang.

Nah, makasih banyak udah nyimak sharing - sharing saya hari ini.
Sebagai hadiah, kita mau kasih voucher menarik buat pembaca nih yang mau belanja di Hijup dapat potongan Rp. 50.000 buat kamu yang belanja minimum Rp 250.000. Lumayan kan yaa dapat Hijab satu hehe atau bisa searching - searching lainnya. Caranya mudah kalau kamu mau bayar belanja di Hijup.com dengan memasukkan kode voucher "HIJUPXBLOGGER  jadi deh dapet diskon. Ohya berlaku sampai 31 Desember 2017 (tidak berlaku produk diskon loh) berasa promo deh saya hehe.
Mudah - mudahan kita bisa ketemu dan meetup lagi dengan pembahasan yang lebih inspiratif dan menarik

Salam Inspiratif!

 https://www.hijup.com/id/?utm_source=blogger&utm_medium=MelatiOctavia


Well, penuh dengan semangat untuk memulai series ini. Yups untuk membuat #Ngobrol20 stand by terus sama konten selain itu  mengemasnya jadi sajian menarik dan juga penuh insight baru ternyata ga mudah. Awalnya saya pengen series ini diawali cerita ketika kuliah dulu. Kalo di pikir – pikir random gak yah kalo dimulai dari hal yang aku pengen tulis aja hehe. Suka – suka penuh dong ya :D

Terimakasih banyak loh teman – teman yang senantiasa pantengin blog ini, yang kadang kala hilang timbul kayak hujan, ciaa .. jadi galau. By the way, disini saya ga mau kasih banyak alasan, karena saya memang begini orang nya. Ternyata saya belum sepenuh hati sih buat nulis selalu..Just do it sih menurut saya :D

Mau cerita nih, kemarin - kemarin saya ikut kegiatan Akademi Berbagi Palembang. Yaps! Sekarang saya sudah balik ke kampung halaman ya readers! Sudah stay kira – kira tiga bulanan lebih. Well di kelas kali ini di isi oleh salah satu food photography oleh mas mba admin @makanapa.plg di Instagram. Bukan isi kelasnya sih yang pengen di sharing – in tapi cerita tentang gimana mereka ngebangun penghasilan dari apa yang mereka suka. Menurut saya keren, apalagi pas cerita dan bilang.

“Kita bikin akun hanya ngebantu untuk memanjakan teman – teman Instagram buat sajian foto kita, pada kenyataaannya profesi kami memang food photographer. Kita gak ngebuzzing dan apalah itu, karena kalau kita nyari penghasilan dari Instagram, ketika Instagram off kita bakal off juga kan ya.. jadi menurut kita “find your place” dimana kamu menemukan menghasilkan yang settle”

Menarik ya.. disini saya pengen kasih tahu kalau mereka nemuin apa itu dream job mereka dengan cara mereka. Dari judulnya pasti kamu sudah tahu saya pengen bahas mengenai “Dream Job”. Yups pekerjaan impian. Kamu pasti pernah punya kan ya pekerjaan impian atau yang bisa di bilang cita – cita itu. Well, Ketika cerita mengenai dream job kita pasti punya banyak cerita pengalaman hal itu.

 Apalagi kalau udah deket mau lulus, ada yang bilang gini pasti ;

“Aku besok mau kerja di BUMN, terjamin .. prestise juga”

“Kalau aku nyoba PNS deh, biarin sering dikatain temen – temen .. cari kerja susah”

“Aku mau jadi pengusaha aja pokoknya, ga mau kerja sama orang lain”

Banyak segudang komitmen yang sudah kita rancang jauh – jauh hari. 
Tapi apa yang akan terjadi ?
Ga semuanya ngalamin hal semulus itu. Kamu - kamu yang mulai dari nol tentunya akan banyak ngelewatin ujian – ujian entah itu ditolak dibidang yang kamu targetin, bisa juga di desak hal lainnya, dan bahkan sangat jarang banyak yang ikut campur sama keinginan dan komitmen bikin kamu itu. 

Begitu lah ya namanya mengejar “MIMPI” yang susah lagi yaa yang ga punya “MIMPI” down banget dah itu. Kecuali ketika kita masih dalam mode berusaha, impian itu akan terbentuk seiring waktu. Tapi gimana kalau yang ga punya. Hmm yaa, mulai sekarang harus bisa menentukan yaa …
Ngobrolin “Dream Job” ini jadi PR besar bagi saya pribadi. Itung – itung ini tulisan juga curhat colongan kan ya..kalau mau baca monggo yang enggak skip aja hehehe… *peace.

Selama saya bekerja ketika kuliah dulu, saya gak ada hambatan besar buat masuk instansi dapat ilmunya magang, parttime, bekerja apapun itu. Sampe akhirnya saya pindah dan mulai semuanya dari nol termasuk membangun relasi di kota yang baru, walau itu kampung saya sendiri. Dibilang sulit gak juga, mudah enggak juga. Sensasinya itu kaya orang kebingungan gitu kali ya.. 

Ada banyak hal yang kita pikirin kalau udah lulus kuliah, termasuk pekerjaan, perkara jodoh, dan mensettle-kan apa yang belum alias ‘kepastian’. Itu sulit loh, kita gak akan sebebas dulu. Sebenarnya sih yang ngebebasin apa enggak, diri kita sendiri sih. Cuman ada pikiran kita saja. Misalnya kita tahu akan hal apa yang akan terjadi ketika menunda banyak hal termasuk skripsi, pekerjaan, menyicil ini itu. Kita kedepannya nyesal dan merasa rugi. Tentunya ketinggalan sama teman – teman lainnya.

Kalau bicara mengenai “dream job” saya sempat bikin kultwit di twitter, monggo yang mau ngecheck bisa kepo dengan hastag #DreamJob. Saya cerita kalau kita – kita dulu dengan mudahnya menentukan cita – cita. Apalagi di saat berada di bangku TK. Ketika bu guru tanya, kamu besok mau jadi apa ? Dengan tegas kita rebutan angkat tangan dengan bangga bilang, ingin jadi dokter, polisi, pengusaha, ini itu dan berbagai profesi idaman. Role modelnya banyak, baik itu dari cerita orangtua, televisi, atau juga kebanggaan terhadap orangtua yang berprofesi tersebut. 

Tapi ketika dewasa. Keberanian itu pupus satu demi satu ketika menuju tingginya usia. Melihat banyaknya persaingan, sulitnya mendapatkan sesuai keinginan, belum lagi kekhawatiran kita yang stadium tinggi sama masa depan. Pesimisme pengaruh orang luar yang suka sekali mengomentari jalan hidup kita “bukan ngebantu”uhuk (tiba – tiba batuk) membuat rasanya hidup itu sulit. Yaa gak sih . 

Pernah baca fenomena remaja di Jepang gak ? 
Sekarang ada namanya penyakit sosial bernama “Hikikomori”. By the way pas baca ini artikel tentang penyakit ini. Tiba – tiba saya merinding sendiri. Karena gak jarang saya menemukan orang – orang mengalami hal ini di Indonesia. Gak jauh – jauh, orang di kompleks saya ada yang mengalami hal itu. Saya sendiri suka parno kalau misalnya dia itu suka nyimak kegiatan saya pagi – pagi dengan tatapan kosong. Walaupun ga separah di jepang. Orang yang di kompleks saya masih mau bicara, walau memang membatasi diri. Hikokomori dalam bahasa jepang artinya “menarik diri”. 

Menarik diri dalam lingkungan sosial. Faktornya apa? Banyak, baik itu dari orangtua, lingkungan, teman – teman. Seperti kita tahu di asia timur pembully-an itu kuat banget. Belum lagi persaingan akademik dan juga tekanan sosial yang tinggi. Saya dapat data kalau ada 1% remaja jepang terkena hikikomori sekitar 320 ribu orang. Usia mereka rata – rata berada di usia remaja hingga menuju dewasa. Mereka bahkan menarik diri bisa sampai 10 tahun lebih. Lebih lanjut teman – teman bisa searching mengenai detailnya.

Menurut saya, ini terjadi karena kita ga ada target dalam menjalani kehidupan.  Jiaah bahasanya. Kita sering banget menjalani sesuatu dengan menjalaninya saja, tanpa berpikir apa yang kita jalani benar apa tidak. Baik apa tidak bagi kita. Bisa juga menjalaninya karena ikut – ikutan orang lain. Karena keren, kelihatan mudah, kelihatan menyenangkan. Padahal belum tahu itu cocok apa enggak sama kita.

Menemukan diri itu berproses memang. Tapi hal simpel aja dulu, kalau saya ngutip di satu drama. Jiaah. Katanya gini. “Daripada susah – susah kamu memikirkan apa yang terjadi di masa depan, coba mulai dulu kamu berpikir apa yang akan kamu lakukan besok” Just simple! Kita muluk – muluk mikir ini itu, tapi susah untuk merancang hari besok lebih baik dari hari ini. Bukannya kata hadits walau sanad nya lemah namun masih bisa kita ambil fadilahnya berisi, “merugilah orang –orang yang kemarinnya lebih baik dari hari ini”


Bicara menemukan target masa depan, bisa kita tulis dengan hal – hal sederhana. Bukan hanya pencapaian beberapa tahun kedepan. Tapi tulis strategi kita untuk mencapai itu. Tulis disini bukan jadi syarat, melainkan pengingat kita bahwa kita memikirkan, menjalankan, dan melaksanakan. Sebuah usaha yang semoga Allah juga dengar dan ikut terjun mewujudkannya. 

Bicara #DreamJob lagi – lagi butuh proses tentunya readers. Ga semuanya mulus, kita kadang disuruh sana sini untuk bisa menemukan yang bisa jadi ilmunya penting untuk dream job kita. Jadi cukup syukuri perjalanan kita walau pada kenyataannya mungkin berbeda dari keinginan kita. Time is running, sembari itu persiapkan diri dengan keinginan kita tadi dengan fokus yang kita lakukan. 

Pesannya adalah “SELALU BERGERAK” kata Pak Jamil Azzaini di pelatihan Forum Indonesia Muda 2015 lalu. Walaupun kita masih kebingungan atau bisa jadi belum menemukan. Teruslah bergerak. Karena itu yang membuat kita hidup. Termasuk ikan – ikan laut yang segar ketika sampai di darat. Dia harus selalu bergerak.

Semoga bisa menginspirasi :)

Ini juga nasehat untuk diri saya juga :D

Semoga pembaca bisa menemukan #DreamJobnya.

By the way, saya open diskusi loh disini yang mau sharing dan nanya - nanya atau cerita pengalaman mencapai #DreamJobnya comment dibawah yaa ?


Sharing sedikit tentang timeline berat yang beberapa hari lalu membuat saya penasaran. By the way, mungkin saya orang yang ketinggalan materi ini. Tapi gapapa ya sebagai catatan saya juga. Jadi ada sebuah presentasi TEDx oleh Angela Lee Duckwoorth yang pertama kali menceritakan hal ini. Bisa cek di yutub guys.


Dalam video presentasi itu diceritakan bahwa dua hal tadi itu adalah komponen bakat - bakat sukses manusia. Dalam presentasi tersebut Mba Angel ini cerita tentang hasil studinya dari murid yang dia bimbing.

Dia menemukan kalau tidak ada kaitan antara tingginya IQ dengan sukses anak - anak di sekolah (yang beliau ajar). Salah satu hal yang membuat anak - anak sukses menurutnya yaitu "Grit" yakni kualitas diri yang sabar dan pantang menyerah mau berjuang dalam berbagai medan untuk mengejar impiannya.

That's true.
Kita sering banget ngecap anak - anak akademis yang nilai tinggi itu pasti sukses. Ga sepenuhnya bener dan salah. Kebanyakan anak - anak sukses dilihat dari perjuangannya. Kepintaran dan cerdas seperti gift yang harusnya mempermudahnya untuk mencapai impian lebih tinggi bukan malah menjadi males.

Selain grit itu ada namanya "Growth Mindset" ditulis katanya di buku Mindset Carol Drewk. Disini growth mindset adalah cara berpikir bahwa sesuatu itu dapat di wujudkan dg kerja keras, belajar dan sebagainya. Sebuah optimisme. Ini kebalikannya ya liat sesuatu belum apa2 udah pesimis. Bahaya nih.

Jadi intinya tak ada namanya yang gagal. Jika kita mau berusaha dengan mengasah Grit dan Growth tadi. Segala bentuk kemudahan seharusnya menjadi ujian kita untuk lebih semangat dibanding yang memiliki kekurangan.

Bukan hal langka sekarang, kita lihat orang2 sukses dulunya adalah sosok yang sangat tidak dianggap dan serba kurang tapi kini mereka menunjukkan diri.

Bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu hak setiap orang.

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Banyak dari kita yang tak mengerti kalau hijrah itu perlu effort yang besar.
Bukan hanya masalah berubah ke arah berbeda tapi juga melapangkan hati untuk menerima hal baru.

Saya ingat sekali keputusan berhijab yang penuh dengan tantangan. Di saat trend hijab tak semudah saat ini, pertentangan dari orang terdekat kadang ada saja mengoyahkan. Tapi jika lahir dari hati dan itu niat baik. Saya percaya Allah akan stand by terus membela kita di manapun kita berada.

Begitu pula hijrah untuk menetap di sebuah kota. Entah itu kelak seperti perempuan atau laki - laki yang kemudian nantinya berkeluarga dan memutuskan menetap di tempat yang jauh dan berbeda. Dimana segala kenangan, pertemanan, emosional dan kenyamanan ada di kota tersebut. Harus merelakan hal itu dan berusaha melepas cintanya di kota itu untuk memulai hal baru.
Tapi jika melakukannya sendiri bukanlah lebih berat? It's so hard! Saya barulah memahami arti keluar dari zona nyaman. Bahkan untuk kembali ke kampung sendiri merasa sedang merantau. Hal ini beda ketika kita mungkin travelling beberapa hari di sebuah kota.

Sebuah kota mau tak mau menginginkan kita berdampak. Menurut saya demikian, tempat yang saya huni setidaknya saya bisa bermanfaat disana. Di mulai dari keluarga dan tetangga sendiri.
Saya ingin tahu bagaimana perasaan orang yang merantau dan pindah menetap. Apakah sama atau seperti apa.

Lagi lagi apapun keputusannya, jika itu niat baik saya percaya Allah selalu memudahkan jalannya. Bukannya semua sudah di gariskan?

Saya ingat kata seseorang, "mel tinggallah di tempat di mana kamu dapat bermanfaat lebih banyak"

Saya yakin teman - teman pasti pernah mengalami perubahan besar dalam hidup yang kadang membuat kita ragu melangkah. Lagi lagi hanya Allah penguatnya :)
Sudah lama nih absen di blog ini. Ada sekitar 3 bulanan ya setelah postingan sebelumnya. Perlu effort yang tinggi untuk menyusun kata demi kata disini. Ada beberapa draft yang sedang saya susun untuk tulisan sedikit dalam dan mini project di blog ini yang sedikit melow. 

Pasca kuliah dan kemudian bekerja secara penuh ternyata benar - benar butuh pengadaptasi yang tinggi. Bahkan saya merasa lebih survive dan terencana ketika masih di bangku perkuliahan. Walau dengan keluhan - keluhan kecil entah itu saat magang atau kerja part time lain. Sensasi memadatkan waktu bekerja adalah jadi bagian samping sedangkan menuntut ilmu menjadi bahan utama sangat saya nikmati sekali. 

Berbeda ketika saya kemudian lepas di masyarakat sepenuhnya menentukan diri saya berada di mana dan bermanfaat dimana. Kadang menurut kita, kita bisa bermanfaat di sebuah tempat dengan versi kita yang sudah kita himpun dari berbagai pengalaman yang kita miliki, tapi ternyata pada kenyataannya tak sejalan dengan apa yang kita awalkan pikirkan. Banyak beragam manusia dengan berbagai latar belakang, karakter, pola pikir, sistem yang sangat berbeda dan bisa jadi menjadi boomerang. Saya merasa momen demikian patut dirayakan dan disyukuri, lagi - lagi pertemuan kita tidak pernah ada yang kebetulan bukan ? Pasti Allah menyelipkan ibroh ataupun juga hikmah yang dapat kita pelajari dalam hal ini.

Merayakan hal - hal kecil di hidup kita adalah hal penting. Merayakan dalam wujud syukur kita untuk kembali berbenah diri ataupun mengapresiasinya dengan kenyamanan yang kita inginkan. Saya belakangan lalu mendapatkan tawaran untuk merawat wajah di sebuah beauty clinic yang sedang dibuka untuk dibantu memberikan pandangan dan reviewnya, menggantikan orang sih sebenarnya.
Dibandingkan saya dan beberapa teman lain, hanya saya tak banyak keluhan. Dengan perawatan standar. Voila saya dianjurkan dokter klinik itu untuk lebih menjaganya dengan memakai tabir surya keluar rumah. tahu banget sih dokter mah! saya ga pake gitu. Sampai pada akhirnya saya merasakan rasa syukur walaupun saya mendapatkan perawatan standar (ga mahal haha) tapi saya bersyukur saya diberikan wajah yang cukup mudah dirawat dan diatur dengan hanya berbekal wudhu dan pelembab dan pembersih. Tak ada keluhan berarti, selain misalnya saya yang bisa jadi kurang merawat tiga poin itu. 

Saya tak membayangkan teman - teman lain yang mungkin menggeluarkan sekian juta rupiah hanya untuk tampak nyaman saja wajahnya tanpa keluhan (beda ya nih sama teman yang pengen cantik bak artis). Ada yang mungkin wajahnya membutuhkan penanganan khusus karena hormon atau mungkin garis keturunannya yang membuat kulitnya demikian sensitif sehingga sulit untuk dirawat. Sedikit saja lupa mencuci muka berjerawat, bahkan mengelupas. atau mengitam jika sedikit saja terkena matahari. It's hard kalo saya pikir!
Rasa syukur adalah hal tepat untuk merayakan apapun itu. Karena disini temanya merayakan karya kecil. Bisa jadi apapun yang kita lakukan, entah itu karya tulisan kita, sikap kita yang semakin baik, ataupun target pencapaian berbenah seperti saat ini bertepatan di Bulan Puasa ini atau kegiatan - kegiatan positif yang kita lakukan untuk orang banyak mari kita syukuri dan rayakan. Diawali dengan merayakan diri kita dulu kemudian jika kita mampu berbuat demikian kita juga mampu mengapresiasi orang lain. 

Ketidakbahagiaan yang bisa jadi ada pada kita saat ini adalah karena kekurangan kita terhadap rasa syukur yang seharusnya ada di tiap - tiap hal dihidup kita. Bahagia yang timbul dari rasa syukur tentu Allah beri tambahan nikmat yang ntah dari mana datangnya, bisa saja rejeki kita yang dimudahkan pertemanan yang baik, kehidupan keluraga yang tentram, permasalahan yang diselesaikan dengan mudah.

Yuk kita merayakan karya keci dengan bersyukur :)


---------------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Semoga menginspirasi

Ini sambungan dari artikel yang part 1 (satu) bisa kamu baca disini : Umroh Traveler Part 1

 Ada beberapa tips step persiapan untuk melakukan “Umroh Traveler”

1.    Lakukan Persiapan 40%
         Ini hal penting terutama merencanakan umroh sendiri termasuk tujuan – tujuan kita, kemudian bagi kita yang belum pernah manasik cobalah melakukannya dengan ustad tertentu yang ada di kota kamu, dan tanyakan untuk manasik dengan beliau dengan beberapa teman rombongan umroh traveler kita. Kemudian mempersiapkan makanan termasuk hal – hal tak terduga seperti backup surat – surat penting harus, kita bisa kirimkan dan scan surat - surat kita ke e-mail rombongan, biar jika terjadi sesuatu hal, kita memiliki backup datanya. Hal lainnya yang dipersiapkan adalah hotel, fasilitasnya, dan hal detail lain dan kemungkinan tak terduga lainnya. Satu lagi menyimpan semua nomor KBRI dimana negara dikunjungi.

2.    Selama Perjalanan 40%,
             Selama perjalanan, kita mengikuti rencana, bisa jadi ada rencana yang tak sesuai bersikaplah tenang dan tak gegabah. Banyak bertanya termasuk juga mengkontak orang – orang sekiranya bisa membantu kita. Jangan bosan bertanya deh, Ohya untuk bagi yang perempuan terutama sebelumnya memesan tiket atau berangkat, pastikan tanggal yang "dibooking" dimana biasanya si “bulan datang” berkunjung bisa kita wanti - wanti. Jika sekiranya memang tanggal – tanggal berangkat kamu bertepatan nanti, kamu bisa antisipasi ke dokter atau ada menggunakan obat untuk menunda. Tapi tetap diusahakan dari awal memang kita ketahui jadwal kita yah.

3.    Evaluasi 20%
                Evaluasi penting jika nanti kita dapat rejeki untuk berpergian umroh lagi (Aminn) Kita bisa tahu dalam perjalanan peristiwa – peristiwa yang tak kita temui dan gimana solusinya. Misal kejadian desak – desakan di ka’bah terutama berhadapan dengan orang asing. Kak Mike saran bahkan kita minta bantuan dengan orang bertubuh besar yang berasal dari negara asing untuk melindungi rombongan kita. Untuk membuka jalan kita saat melakukan thawaf. Kemudian berwaspada dengan orang – orang asing yang bermodus kurang baik, misalnya cerita dengan cerita menyentuh tapi yang tak masuk akal. Abaikan saja, kalo orang arab pasti baik dan tak akan melakukan. Biasanya dilakukan imigran sih.

Nah mungkin sekilas sharing yang hampir seribu kata ini, banyak lagi detail – detail inspiring story dari mereka. Nah untuk pemburu tiket ada dua situs yang perlu kita kepoiin manatau ada tiket murah nih menuju umroh www.cheapticket.com dan www.kayak.com. Saran lainnya, mereka bilang ternyata tiket promo ini malah lebih murah ketika kita melakuakn multiple destinations, artinya kita singgah- singgah ke beberapa negara. Rata – rata begitu, lebih murah ketimbang kita hanya fokus ke flight ke Jeddah balik saja.

Nah mau sharing pengalaman nih, karena saya dan teman –teman pekanbaru itu menganggap malasyia lebih murah dari ke lokasi yang ada di seberang pulau contohnya Pulau Jawa. Anak – anak Pekanbaru sering di bilang kalo “wow” banget sama anak – anak di kota lain karena liburannya mudah banget ke Malaysia Singapore hehe.

Jadi kita kalo kemana – mana patokannya ya Malaysia mengingat murahnya dan sebentarnya ke sana, ketimbang Jakarta – Bandung naik kendaraan umum. (Maaf patokannya ini, karena saya ngalamin )

Walaupun belum pernah ke malaysianya, tapi temen – temen lain cerita seperti itu.
Karena banyak sekali tiket promo bertebaran Pekanbaru – Malaysia tiap bulan. Menggoda kantong sekaleeee. Untuk april ini aja ada tuh tiket pp cuman 200 ribuan #mupeng. Bahkan sebelum kejadian Airasia lalu yang membuat semua maskapai menaikkan harga tiket. Kita bahkan sering menemukan tiket 0 rupiaah yang seliweraaan. Udah murah, waktu singkat bahkan lebih sebentar ke Malaysia ketimbang saya bolak balik ke kampus dulu (fix ini lebay, tapi bener)



Baiklah daripada kebanyakan curhat, kita sudahi sharing via tulisan dari kelas akademi berbagi pekanbaru kemarin. Mohon doa pada readers, agar saya bisa berangkat dan juga memberangkatkan orang tua juga. Semoga yang membaca ini juga terhimpun niat dari sekarang untuk berumroh, selain nabung biar cepet di booking tiket kalo ada tiket murah, dan juga niat untuk mempersiapkan diri untuk panggilannya. Umroh bukan masalah mampu tapi masalah niat, kita niat dengan sungguh – sungguh kebaikan itu, niat untuk dimampukan ada jalannya dari Allah SWT. Bahkan dalam cerita pemateri ada mahasiswi berkuliah dan dapat hasil dari kegiatan les private, frelance sana sini bisa berumroh dengan uang pribadinya. 

Dan ada seorang bapak dengan maaf “tidak lengkap fisiknya” kakinya Cuma satu bisa tiap tahun umroh dengan kesederhanaan beliau saja yang menabung bukan tergolong orang berada. Dari cerita ini saja kita bisa pahami bahwasanya umroh itu masalah niat, bahkan walau secara harta kita mampu tapi tidak dapat panggilan dari Allah ya belum bisa juga.

Semoga kita berniat di mulai dari membaca sharing ini, saling mendoakan yang belum pernah berangkat diberangkatkan yang sudah berangkat dapat memberangkatkan orang lainnya.
Poster Event

Newer Posts
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates