LOVE YOUR CHOICE, LOVE YOUR PASSION, AND FALLING IN LOVE EVERYDAY

by - Januari 02, 2015

Cinta ..
sebuah kata yang selalu diidentikan pada sebuah hubungan pasangan muda-mudi. Tapi disini saya tidak akan cerita hal itu. Saya akan cerita bahwa cinta itu luas. Big mean ! Sebuah kata ajaib untuk menggambarkan sebuah ketulusan, sebuah pengorbanan dan pengabdian. Sebuah kata yang tercipta dari sebuah reaksi kimia rumit yang ada didalam tubuhmu. Peran hormon endokrin, peran psikologi, peran kompleksitas sebuah rasa yang tak terdefenisikan. Ah bahasa saya tinggi banget yaa ..
#vickystyle
Saya terpikir untuk membuat postingan ini sudah cukup lama. Tapi tertahan akan satu hal, one point for the focus. Sampai akhirnya hari ini, setelah menonton film adaptasi novel mbak Asma nadia #AssalamulaikumBeijing. Bagi kamu yang sudah nonton, saya disini terjebak sebuah scene yang kata-katanya menimbulkan ide tulisan ini. Perkataan Sekar ( Sahabat Asma ) Ketika Asma baru pulih dari sakitnya *spoiler nih bagi yang belum nonton. Sekar bercerita tentang Zhong We yang ingin serius meminangnya, namun Asma menolak karena alasan kondisi fisiknya yang nantinya akan mengecewakan Zhong We dengan mengatakan 'cintanya akan menghancurkan dirinya' (kalo ga salah itu kata Asma) dan Sekar pun mengatakan
 'Siapa bilang seperti itu, cinta itu justru menguatkan, kita tidak akan bisa hidup tanpa cinta. Cinta kepada sang khalik, cinta kepada orangtua, sahabat dan apa yang kita kerjakan"
Kata kata ini yang saya highlight. We can't life without love. Banyak orang yang mendefenisikan cinta mempersempit pengertian cinta menjadi kepingan tanpa makna dan menyesatkan. Cinta yang dibatasi, bergantung, mengecewakan, negatif, pesimistis. 
Siapa yang seharusnya yang kita cintai menjadi cinta yang abadi dan menguatkan, yang tak terbatas dan tak bergantung ? yaa .. Allah SWT

Imam Ibnul Qayyim berkata: “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan, dan kebaikan bagi hati manusia kecuali (setelah) dia menjadikan Allah (sebagai) sembahannya satu-satunya, puncak dari tujuannya dan Zat yang paling dicintainya melebihi segala sesuatu (yang ada di dunia ini)

Kita seringkali dibutakan pada hal-hal yang seharusnya bukan menjadi tujuan utama, kecintaan utama, ketulusan utama. Sehingga apabila terjadi sesuatu pada hal yang kita cintai, kita akan menjadi orang kehilangan kendali, tidak waras, dan menghancurkan diri sendiri. Dan ini wajar, karena kita menempatkan cinta tidak dimana tempat cinta seharusnya itu berada. bunuh diri, gila, dan sejenisnya. Sesuai apa yang Allah firmankan dalam Al-Quran :

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali-Imran (3): 14)
Landasilah segala aktivitas kita pada kecintaan kita pada Allah. Mencintai karena Allah. mencintai orangtua kita karena Allah, mencintai suami/istri kita karena Allah, mencintai pekerjaan dan aktivitas yang kita lakukan dengan landasan cinta kita kepadaNya. Namun perlu diingat, jangan pernah mengatasnamakan cinta kepada Allah karena nafsu belaka, kejahatan, kesesatan, kebengisan dan hal-hal negatif lainnya. Karena cinta itu tak pernah salah dan suci. Namun manusia yang seringkali mengotori makna cinta itu ( kayak bukan saya cerita haha meloow banget) XD

Imam Ibnul Qayyim berkata: “Kecintaan itu memiliki dua (sebab) yang membangkitkannya, (yaitu) keindahan dan pengagungan, dan Allah  memiliki kesempurnaan yang mutlak pada semua itu, karena Dia Maha Indah dan mencintai keindahan, bahkan semua keindahan adalah milik-Nya, dan semua pengagungan (bersumber) dari-Nya, sehingga tidak ada sesuatupun yang berhak untuk dicintai dari semua segi karena zatnya kecuali Allah"
Perkataan Ibnu Qayyim tidak ada alasan membuat kita mencintai hal selain Allah. Manusia memiliki fitrah melihat kesempurnaan dan keindahan pengagungan, dan Allah mutlak memiliki segalanya.

Imam Ibnul Qayyim juga berkata “Jika terkumpul faktor kebaikan dan (banyaknya) limpahan nikmat dengan faktor kesempurnaan dan keindahan, maka tidak akan berpaling dari mencintai zat yang demikian keadaannya (terkumpul padanya dua faktor tersebut) kecuali hati yang paling buruk, rendah dan hina serta paling jauh dari semua kebaikan, karena sesungguhnya Allah menjadikan fitrah pada hati manusia untuk mencintai pihak yang berbuat kebaikan (padanya) dan sempurna dalam sifat-sifat dan tingkah lakunya”
----
Back to topic
Cintailah hidupmu. Cintailah ketika kamu memilih jalan untuk bersekolah, menuntut ilmu. Cintailah apa yang menjadi pilihamu, apakah itu mimpimu cita-citamu, passion yang engkau miliki.
Banyak dari kita lalai, melakukan hal tanpa tahu result yang kita inginkan dikemudian hari. Seperti daun yang jatuh di air dan mengikuti arah air sampai air tersebut bermuara di sebuah jurang yang tinggi. Akankah ingin kehidupan kamu seperti itu ? jatuh ke jurang neraka, menjalankan hidup semau-maunya kita. Kita hidup membawa sebuah misi, punya sebuah tujuan. Pernahkah engkau bertanya apa tujuan Allah menciptakan kamu hidup di bumi ? Untuk apa berbuat apa ? Tiap -tiap kita memiliki sebuah peran dan misi. Kita ibarat robot yang memiliki manual book cara penggunaan. Al- Quran adalah manual book kita menjalankan hidup kita dimuka bumi.

Cinta mengajari kamu sebuah totalitas dan pengabdian. Cinta itu totalitas. Cinta itu pengabdian dan ketulusan tanpa ada pamrih. Ketika kamu melakukan hobimu seperti menulis, membaca dan hal-hal sesuai passion? akankah energimu habis? Akankah kamu akan berhenti melakukan hal (yang kamu cintai) tersebut tanpa dibayar? jika kamu berhenti, cinta mu perlu diluruskan dan dipertanyakan kepada siapa dan apa. apakah benar-benar tulus ?

Cintailah hidupmu, dengan cara selalu berpikir positif. Falling in love everyday( Jatuh cintailah setiap hari) . Cintailah apa yang kamu lakukan karena cinta akan mengantarkan tujuanmu, menjadi penuntun dan petamu mencapai impianmu. 
Ketika ada yang mengatakan cinta itu beresiko. Yaa cinta itu sebuah jalan yang beresiko, bukankah hidup kita penuh resiko. Siapa dan apa yang kamu cintai akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Jadi, luruskan niatmu mencintai, yang belum mencintai apa yang kamu lakukan saat ini pertanyaan dan renungkanlah, cintailah apa yang menjadi impianmu yang selaras dengan apa yang Allah inginkan untukmu berada di muka bumi. Misi seorang hamba.

dan cintailah hidupmu dengan cara bersyukur. melakukan kebaikan dan menebar kebaikan

-----
Melati Octavia present
for your inspiration,

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca :) semoga menjadi nasihat kita semua.

You May Also Like

3 comments

  1. Roudhatul Mahabbah (taman orang - orang jatuh cinta) by Ibn Qoyim Al Jauzi..

    Buku jadul tuh.. Hebat yg masih memilikinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mel ngutip dari blog kalo kutipan Ibnu Qoyyim. tapi pernah dengar di kajian bang .. refresh kembali aja hehe :) thanks for read

      Hapus

What's your opinion about this article ?