facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal

          Belakangan ini banyak hikmah dan pembelajaran yang saya dapatkan dari oranglain. Pertemanan saya dengan beberapa orang secara dekat, membuat saya mengenal kekurangan diri saya lebih banyak dari biasanya. Sehingga saya memiliki data untuk memperbaiki diri kedepannya.
Belakangan ini juga “kegagalan” terasa dekat dengan saya. Kalau diingat-ingat saya sudah mengalami banyak gagal sejak dulu. Bukan hanya kompetisi, tapi juga gagal dalam pertemanan, gagal dalam bertindak, gagal dalam berlisan, mengecewakan oranglain dan masih banyak episode kehidupan yang menunjukkan bahwa itu kegagalan.
Perasaan apa yang hadir ketika kita gagal ? Tentunya yang tak pernah absen yakni perasaan sedih. Selain itu ? Perasaan tidak menerima kenyataan. Kemudian perasaan menyalahkan oranglain atau situasi. Masih banyak dampak-dampak yang tertuju pada perasaaan ketika kita dihadapkan pada kegagalan. Istilah “Down” yang menjadi bagian dari cerita kita.
Tulisan ini sebenarnya bertujuan menasehati diri saya saat ini. Ketika merasakan banyak gagal yang lebih dari biasanya. Ibarat ada palu yang sedang memukul besi berkali - kali. Pedih ... *sakitnya tuh disini hiks*
Kegagalan itu adalah sebuah tekanan yang menempa hidup kita. Bahwa tidak selamanya apa yang kita inginkan itu menjadi kenyataan. Tidak selamanya, jalan hidup kita mulus seperti jalan tol. Seperti ibarat palu yang menempa besi, kegagalan akan membentuk besi itu sesuai yang kita inginkan.
Sama seperti kegagalan, sebaik-baiknya kita manusia biasa ini ketika dihadapkan kegagalan adalah bertanya pada diri sendiri. Why I lose ? Mengapa saya gagal. Pertanyaan itu yang saya lontarkan pada diri saya sendiri tanpa ingin menyalahkan orang lain dan situasi. Walau terkadang ada andil orang lain dalam kehidupan kita, tapi hal terbaik dan bijak menghadapi situasi gagal adalah diri kita sendiri.

Gagal menunjukan beberapa hal atau hikmah yang bisa kita pahami :
Pertama, bahwa kita belum sampai pada kapasitas untuk memperoleh ‘menang’. Menang disini adalah capaian yang kita dapatkan. Misalnya mengikuti kompetisi kita lolos sebagai pemenang, atau hal lainnya. Bila dalam kehidupan adalah hubungan keluarga, pertemanan, organisasi tentunya memiliki sebuah capaian-capaian yang ingin didapatkan. Dahulu saya sering gagal dalam hal pertemanan, sehingga saya banyak memperbaiki diri baik itu dari hijrahnya saya dan hal lainnya. Walaupun begitu tetaplah konsisten untuk menjadi diri sendiri. Karena tentu manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Gagal pertemanan disini yang saya maksud, saya tidak dapat menjadi teman yang baik. Berlisan barangkali menyinggung atau hal lainnya. Try again to be the bestfriend :)
Hikmah selanjutnya, yang kedua adalah jalan yang kita lalui untuk mencapai tujuan itu bukan jalan kita. Ada banyak jalan dan pilihan yang ada dikehidupan kita. Terkadang kegagalan menunjukkan kita bahwa pilihan itu tidak tepat bagi kita. Barangkali jalan tersebut tidak baik untuk kita. Kemenangan kita di jalan itu tidak membuat perubahan berarti buat oranglain atau diri kita sendiri.
Selanjutnya, Allah menjelaskan pada kita bahwa jalan yang kita lalui tidak mudah. Barangkali kita melihat oranglain kok mudah sekali melewati capaian itu kok kita tidak ? Allah ingin menjelaskan pada kita bahwa tiap orang berbeda jalannya. Ia sedang ingin menguji setangguh apa kita melewati tantangan itu. Manusia itu tempatnya lupa, barangkali karena kemenangan itu kita bukan malah dekat denganNya melainkan menjadi ingkar. Masih banyak alasan lainnya, satu hal yan perlu kita lestarikan adalah keep husznudzon dengan situasi. Selalu berpikir positif untuk mengobati rasa pedih akibat gagal hehe.
Selain itu, gagal mengajarkan kita belajar ikhlas. Ikhlas menerima kemampuan diri yang masih segitu, ikhlas untuk belajar lagi, ikhlas menerima kenyataan, ikhlas melihat oranglain yang menjadi pemenangnya.
Termasuk ikhlas, bila si doi menikah dengan yang lain #salahfokus.

Well, intinya jangan pernah takut gagal. Bahkan bertemanlah dengan gagal. Apalagi kamu yang masih muda, “Habiskan jatah gagalmu” pesan pak Dahlan Iskan. Semakin banyak gagal, semakin kita belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Gagal menjadikan kita pribadi yang tangguh dari kebanyakan oranglain. Jadikan gagal sebagai pembelajaran. Baik itu kita mencoba dijalan yang sama untuk memperbaiki diri, atau memilih jalan lainnya untuk kita berkompetisi yang sesuai dengan kapasitas kita. Itu hanya kita yang tahu seperti apa tantangan kehidupan yang kita hadapi.
Memang, kita akan merasa sedih, kecewa, down, dan lain halnya yang tentunya “Ga enak”. But, kita harus melewatinya. Bersyukur dan berpikir positif yang akan mengobati perasaan itu. Jangan terbawa arus bapernya :)
Eits, jangan salah paham. Jadikan gagal itu sebagai pembelajaran bukan tujuan. Jangan gara-gara artikel ini kita malah pengen gagal. Sebisa mungkin berusaha ketika kita melewati tantangan atau jalan tertentu.
Kalo kamu masih menghitung gagal yang kamu hadapi belum seberapa.Keluar dari zona nyamanmu. Orang-orang sukses yang kita lihat saat ini adalah hasil dari ribuan kegagalan yang ia lewati. Next post, saya akan mencoba memposting mengenai keluar dari zona nyaman. Keep reading yaa :)

Semoga kita menjadi pribadi yang tangguh :)

--------------------

keep inspiring !

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Visualisasi Suasana Eropa :) at Jakarta
Ada apa dengan eropa ? Sejak saya mengenal ada keunikan di negara itu dari sejarah membuat saya curious tentang negara itu. Hal itu diawali ketika saya duduk dibangku sekolah menengah atas. Seorang alumni salah satu program au pair dan juga mahasiswa indonesia yang kuliah di jerman ujuk-ujuk persentasi mengenai negara jerman di sekolah saya. Alhasil, saya terhipnotis. Ketika sebuah kuesioner diisi saya melengkapinya dengan serius. Tak lama kemudian seminggu setelah itu, ibu saya tiba-tiba terkejut dan mengatakan, “Mama lupa, seminggu yang lalu ada orang nelpon mama nanyain kamu pengen kuliah di Jerman biar diurusin mereka.. Mama lupa simpan nomornya karena mama kaget dan heran kamu ga pernah cerita dengan mama”

 Oh no, pertama kali kehilangan kesempatan itu. Tapi kali itu, keinginan saya mengunjungi negara itu tidak begitu mengebu-gebu. Sampai pada akhirnya, saya menemukan buku mbak Hanum Rais, 99 Cahaya di Langit Eropa rilis untuk pertama kalinya di tahun 2012 sebagai new book yang mejeng di Toko Buku, ntah kenapa tak sengaja hati tergerak membelinya, padahal saya tipikal orang yang mikir dua kali untuk membeli novel ketimbang buku nonfiksi. Lalu, setelah membacanya makin menjadi lah keingintahuan saya tentang benua itu. Rasa penasaran makin menjadi-jadi ketika saya seringkali membaca biografi ilmuwan muslim yang lagi-lagi merujuk di benua itu. Seolah ada emas tersembunyi dibalik sejarah-sejarah yang disana, peradaban yang eksotis. Saya sangat suka sekali buku sejarah, filsafat, atau buku-buku penuh nilai dan sastra yang tinggi. That’s poin
.
Ketika masuk Universitas saya kembali ditawarkan dengan informasi mengenai Summer School Jerman yang merupakan program kerjasama kampus saya dengan Universitas di Jerman. Saya mengikuti seminar internasional pertama kalinya ketika duduk di semester satu dan rela meninggalkan kelas demi info itu. Beberapa kali apply program-program internasional menuju kesana dan gagal. Sampai pada semester yang saya tunggu, momen saya untuk mencoba mengikuti program tersebut ditahun saya, saya sangat kecewa ditahap pertama saya sudah gagal. Berbulan-bulan rasanya menyesali kesalahan yang saya lakukan, mengevaluasi menimbang-nimbang, karena setahun mempersiapkan diri untuk momen seleksi itu. Berselang setelah itu, saya mencoba menerima diri mengikuti ajang lain yang bermanfaat, karena pada dasarnya saya mengapply berbagai program untuk belajar lebih banyak dan mencari pengalaman yang luas. Tidak berselang lama, datanglah program Summer School Belgia ditahun ke 3 saya berkuliah, dengan nada ragu saya mencoba kembali dengan setengah hati, dan lolos administrasi huff .. Tak menyangka, saya lolos seleksi untuk wawancara. Hmm, dan ternyata tidak seperti yang dibayangkan, banyak yang pilihan yang berkecamuk pada saat itu. Pada momen yang sama mengikuti ajang lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan rasa penasaran saya tentang benua biru itu. Tapi saya mendapatkan hal yang lebih indah, kompetisi bisnis bersama orang-orang hebat yang tak pernah saya bayangkan dalam hidup saya akan berada didalam lingkaran tersebut.

Rasa penasaran membuat saya begitu banyak mencari informasi segala macam sejak saya mulai berkuliah. Saya berusaha mengikuti intuisi saya terhadap benua itu ada apa kenapa begitu membuat magnet pada diri ini. Padahal saya tahu, indonesia lebih indah dan menarik. Cita rasa seni yang tinggi di benua itu, pendidikan yang berkualitas, kehidupan modern, dan kisah-kisah sastra tinggi dan keberadaan islam yang tersembunyi disela-sela kehidupan mayoritas non muslim saat ini menjadi alasan rasa penasaran itu. Tapi Allah seperti membuat jalan lain untuk saya, dan seringkali membuat saya bingung ketika apa yang kita inginkan tak sejalan dengan apa yang Allah tawarkan dan takdirkan meskipun sudah berusaha. Manusia hanya bisa berikhtiar dan pasrah atas semua keputusan Allah. Termasuk perkara jodoh #eh kok nyambung kesana hahaha. *serius amet bacanya*

Saya menyadari apa yang kita inginkan tak semestinya sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Allah lebih tahu yang paling baik untuk hambaNya. Allah-lah yang menciptakan kita tentu tahu segalanya. Ketika saya mengingat hal tersebut hati saya lebih tenang, lebih pasrah menjalankan sesuai kaidahnya dan tetap pada rasa penasaran yang tinggi sampai pada akhirnya Allah memberikan saya kesempatan untuk melepas rasa penasaran itu suatu saat nanti. Saya percaya, barangkali saya akan menginjakkan benua itu lebih indah lebih menarik lebih bermanfaat. Sembari saya memantaskan kemampuan saya dan memperjuangkan berbagai kesempatan yang hadir. Barangkali perjuangan - perjuangan sebelumnya menjadi saksi rasa luarbiasa ketika itu tercapai. :)

Percakapan hari ini, menginspirasi saya mengingat-ngingat perjuangan saya selama ini. Ketika orang-orang terdekatku dan sekelilingku dengan senangnya menceritakan pada saya tentang kesempatannya ke Eropa memperlihatkan foto-foto .. Ahh, ada duri-duri menyelinap dihati ini Ohnoo .. Saya mencoba menenangkan jiwa yang berkecamuk ini, dengan mengatakan berkali-kali, Allah lebih tahu Allah lebih mengerti. Iri hanya menghadirkan penyakit hati yang menganggu berbagai macam keadaan. Rasa sabar, ikhlas, pasrah, dan huznudzon lah menjadi pengobat. Saya yakin saya yakin, tapi mungkin bukan kali ini, bukan jalan ini, tapi mungkin nanti lebih indah lebih luarbiasa dinanti :)

For inspiration :)
KEEP DREAMING FOR ME!
Sebenarnya terlalu banyak cerita dengan kota ini, tapi berhubung ketika saya tinggal disini masih kecil dan belum dapat menggunakan internet. Saya hanya cerita tentang perjalanan saya ketika mendapatkan kesempatan lagi ke Ibukota, Pada tahun 2009 dan 2013 . Namun, berhubung tahun 2009 saya belum punya alat merekam alias kamera, cukup sebuah cerita yang bisa saya tulis disini ..

Dan ada rekaman beberapa waktu lalu saya diberi kesempatan untuk mengunjungi ibukota untuk mengikuti Journalist Day 2013 di Universitas Indonesia Depok bulan April, dalam ajang Forum Diskusi Nasional bersama dua teman saya Mutia dan kak Haqqy ..
Sejak kecil saya bisa dikatakan pemburu kompetisi, hehe .. hal yang diawali dengan iseng membuka media sosial dan browsing menghantarkan saya melihat sebuah poster kompetisi menarik yang memiliki tema yang sangat menunjang passion saya dibidang jurnalistik.
Well, dengan deadline 2 hari lagi, saya kerjakan tulisan dengan sungguh - sungguh. Ntah kenapa, ada oase optimisme didalam diri saya sehingga membuat panitia kesal dengan lontaran sms pertanyaan perihal keberangkatan kesana (lah wong belum nulis, hehe .. sampai panitia mengatakan kerjakan aja dulu mbak papernya)

with Alvin Adam dengan muka on sensor cahaya 
Waktu pun berjalan, pengumuman pun diberikan melalui pesan singkat ke handphone, yang kupikirkan hanya satu, "gimana berangkat kesana ? tanpa dana ?" mulailah saya berkutat dengan proposal, bertanya sana sini , cari link sana sini, bahkan bertemu para petinggi kampus -,- dan itu merupakan pengalaman berharga bagi saya ..
Yaps ! membawa nama baik Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau terkhusus Falkutas dan jurusan ilmu komunikasi .

hal yang paling mengesankan adalah berada dikursi panas selama dua jam untuk di introgasi perihal budget yang kami ajukan untuk berangkat -,-

fiuh ..
tarraaa Alhamdulillah Allah mengizinkan kami :) dan tibalah saya dan teman teman menjadi mahasiswa UI selama seminggu *jadilah hehe .
bertemu dengan teman-teman se Indonesia, saling bertukar pikiran dan pengalaman ..
next .. semangat yang mengelora yang tak bisa saya ungkapkan.
perbincangan kami sampai keranah ekonomi global , politik, sosial, bahkan bidang kehidupan yang menurut saya hanya bahasan para pejabat di gedung dprd *loh ..
kesimpulan dari semua itu, menurut saya ada pada surah Al-Hujurat 10 .
saya merasakan luarbiasa AlQur-an membahas mengenai media dalam surah itu . sungguh luarbiasa tafsiran semua .

Banyak pelajaran saya sebagai mahasiswa UI terkhusus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) seminggu, menginap di Asrama, begadang hingga midnight di kantin asrama UI, menyaksikan para mahasiswa giat mengerjakan makalah, atau sejenak berkumpul berdiskusi bermanfaat, atau melihat berbagai poster event dimana-mana.
Dan di FEUI saya berkenalan salah seorang kakak tingkat yang mengajak saya berdiskusi perihal ekonomi, sosial dan tentunya agama :D eits, dan mengajak saya berwirausaha. Saya begitu salut mendengar kegiatan kampus dan perkuliahan hingga larut malam -,- yang saya bandingkan kampus saya seperti rumah tak penghuni ketika malam atau liburan semester, begitu sunyiii ..
seperti tak ada yang menarik haha :)
Tempat yang kami kunjungi tak kalah menarik, ketika diajak untuk mengikuti Forum Diskusi pertama di Kantor Sindo (Seputar Indonesia) sayang koran ini belum ada di Pekanbaru, dan melihat dari jauh gedung MNCTv yang menjulang tinggi.
Bersyukur mendapatkan tentor yang hebat dan luarbiasa, dan yang pasti ilmu yang super duper buanyak dalam waktu relatif singkat ,, plok plok plok
eh tau tau hari terakhir ketemu Asma Nadia dan
Darwis Tereliye,
ohya ketemu mbak Oki Setiana Dewi cuma ga sempat foto
niat awal saya mengikuti yaa untuk bisa mendapatkan ilmu . ternyata Allah berkehendak lain. kami yang awalnya mengira forum itu hanya sebuah hadiah karena paper kami .. ternyata itu adalah sebuah kompetisi final. Dan jujur, niat kami aktif disana hanya merasa ingin mengali lebih banyak ilmu dalam waktu singkat dan kegiatan yang tak boleh disia-siakan.
Hingga masuk ke seminar utama di Pusat Studi Bahasa Jepang UI bertemu para petinggi media massa di Indonesia, Pemred Detik.com dari TransCorp, Direktur ANTV, Pembawa berita TvOne , dan Alvin Adams, pembawa acara Just Alvin di MetroTv, dan masih banyak lagi, dan tamu spesial oleh Bapak Kominfo Ir.Tifatul Sembiring sebagai pembuka acara ..

Wah, sponsor yang begitu buanyak sampai media massa internasional Bloomberg Tv .
Yaaa .. itu mungkin kelebihan universitas ibukota yaa .. bisa masukan proposal keberbagai perusahaan nasional bahkan internasional :S

Dan taaaaraaa ..
hari terakhir pengumuman , walaupun ditengah berbagai diskusi kami yang alot dan cukup menegangkan, kami tidak menyangka menjadi pemenang pertama JournalistDay2013 :)
nice story :)


Dan yang dapat saya simpulkan bahwa kita semua punya kesempatan yang sama untuk sukses walaupun tinggal didaerah terpencil hehe, ga terpencil juga kalii hehe
Dokumentasi para juara :)

at Seputar Indonesia Office

Tim Riau :) dengan muka lecek pukul 18.00

seminar jurnalistik  di Pusat Studi Jepang UI

Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates