facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Shop

Melati Octavia Journal


Hampir semua blog di awal tahun sebagian besar cerita dan flashback ceritanya di tahun lalu. Apa yang dicapai ? Apa yang dilakukan ? Dan rencana – rencana apa kedepannya. Jujur saja di akhir tahun saya merasa berbeda  suasana. Saya belakangan ini tak banyak melakukan sesuatu bahkan membuat kabar status di media sosial haha. Sampai pada akhirnya saya memulainya dengan beberapa status terbaru dan mulai aktif di beberapa media sosial, ada yang kemudian menyapa dan menanyakan. Barangkali teman – teman terdekat mengetahui apa yang saya lakukan atau setidaknya tahu saya sedang menghabiskan waktu sedang apa. Jujur saja, selain fighter sama hal yang seharusnya saya selesaikan di pertengahan tahun, ada masanya saya berdiam dan jujur menjauhi beberapa lingkaran yang biasanya saya berada. Ini adalah momen saya untuk merenung kemana, bagaimana, dan seperti apa.

Biasa deh kena sindrom quarter life crisis yang sudah dimulai, ketika sudah menyelesaikan studi. Walaupun rencana di awal sudah dirancang sedemikian rupa. Kita lupa bahwa kita terikat. Kita, mimpi kita, rencana kita bukanlah milik sendiri tapi juga ada orang lain di dalamnya. Saya banyak mempertimbangkan hal itu dan jujur saja menghabiskan banyak waktu, dan juga perasaan. Duhh mellow. Saya gak absen kok untuk menulis, saya dominan menulis belakangan di buku diary haha. Jadi gak bisa di posting deh hihi.
 
Untuk tulisan selanjutnya ada beberapa artikel dan jurnal yang saya sedang riset dan juga saya himpun menjadi sosial project saya pribadi kedepan. Saya merasa menjadi seseorang yang sulit sekali menepati janji sendiri, karena hal demikian hal rutin yang biasa saya lakukan menjadi sedikit berbeda bahkan di mata orang lain berkurang. Maafkaan! Sebagai gantinya saya akan bikin giveaway untuk para pembaca blog ini. Yipiiii ! 

Apa sih yang saya lakukan selama 2016 ?
 
Awalnya saya sedih, karena melihat banyak postingan teman tentang banyaaak sekali kegiatan yang dilakukan di 2016. And then, ketika saya flashback di memori saya dan juga album foto. Ternyata saya juga melewati banyak momen, dan hanya karena renungan beberapa bulan ini membuat “rasa” dari momen yang saya lewati jadi terlupakaan. Ohh !
 
Awal tahun saya merencanakan berangkat ke beberapa kota sembari menyelesaikan skripsi. Di awali kabar yang menarik yaitu kesempatan liburan ke pantai untuk kedua kali ( Beach! it’s my favorite place) ke pantai di sumatera barat ! Walaupun di saat itu alasan saya ikut, karena itu sebenarnya acara kantor saya magang, dan saya menggantikan seseorang disana. Hahaha.

Lanjut pengalaman magang selama dua bulan yang cukup menguras berat badan saya. Di sisi lain seneng, disisi lain lumayan stress! Saya gak menyangka kalau profesi dan bidang public relations perusahaan swasta itu adalah power rangers! Kerja kantoran sepertinya bukan style saya. Walau menyenangkan dan banyak ilmunya, saya kehabisan energi fisik yang bikin saya susah mengeluarkan ide, karena waktu luang hanya bisa digunakan sama istirahat. Kerasa banget capeknya, belum lagi kalau udah lembur. Saya sempat sakit semingguan, selain cuaca lagi gak bagus saat itu dan fisik lagi drop pas kerja beberapa kali mimisan. Duh jarang – jarang dah, karena ngantornya di rumah sakit langsung cus ke UGD. Memalukan sih bagi saya haha. Kerja di rumah sakit kok sakit, haha.
 
Lanjut setelah magang, di waktu yang sama dari awal tahun saya mendaftarkan diri sebagai panitia FIM 18 dan kepilih di panitia desain. Ini tantangan baru lagi, karena di percayakan di desain, padahal saya masih desainer amatiran.

Banyak hal baru yang saya dapatkan dari teman – teman yang mahir, mulai dari nyoba corel draw, illustrator. Kepikiran buat upgrade lagi ilmu desain ini. Karena saya belajarnya juga otodidak. Gak ikut course khusus seperti waktu ikut belajar bikin website.
 
Intinya saya bersyukur atas kesempatan dan pengalaman yang saya dapatkan di tahun sebelumnya. Walau dari segi habit, saya jelek banget. Saya memulai ketidakteraturan hidup dimulai ketika saya free dari jadwal kampus seperti sebelumnya. Karena di 2016 sudah gak ada lagi matakuliah, selain skripsi hehe. Hal ini yang bikin saya yang perfeksionis kalau sama namanya agenda, jadi kacau balau karena banyak hal yang gak keduga dateng tiba – tiba.
 
Jadi 2016 adalah momen untuk mendewasakan diri, walau ngerasa belum dewasa – dewasa amet. Banyak hal absurd yang masih sering bikin temen – temen gemes kadang, apalagi kalau percakapan saya suka ga nyambung, tapi kadang saya suka drama sok – sok ga nyambung biar suasana jadi fun (ngebully moment) pake hastag #alasan deh haha.

Apa yang kira – kira bakal dilakuin di tahun 2017 ?
Hal yang di capai pertama kali itu, buku kedua pribadi ! Kemarin rencana bakal di selesaikan November dan desember, gak tahunya sibuk sama daftar – daftar wisuda dan revisi. Sudah deh, kelewat. InsyaAllah awal bulan ini bakal konsentrasi buat editing buku kedua yang sudah jadi. Tinggal edit dan rapih – rapih!

2017 juga mempersiapkan diri sama rencana yang diluar dugaan. Keluarga saya bakal ada isu pindah kota, alias balik kampung. Walau belum fix, saya setidaknya menyiapkan dua rencana. Hal ini nih yang bikin galau setengah mati rasanya. Setiap sharing cerita ini saya teman terdekat. Mereka bakal ngamuk ga jelas, atau ngambek sama saya karena ga setuju sama demikian. Tapi saya juga ga bisa memutuskan, karena sampai sekarang belum ada alasan kuat untuk tetap tinggal. *kemudian mewek lagi*

Lanjut, hal yang paling penting bagi saya adalah perkara ibadah. Kesibukan seringkali bikin saya sering ngaret jam untuk sholat, ya allah berdosanya rasanya. Dulu jaman masih ada jadwal kuliah, masih sering ikut seminar – seminar juga. Belakangan ini baru sadar, gak seaktif dulu. Saya merasa bersalah sekali. Hal lainnya juga ada peningkatan, tapi mungkin cukup keep aja yaa di saya-nya aja.
Hal yang menggembirakan, tulisan saya banyak banget di tahun ini. Hurray! Ketimbang tahun sebelumnya. Walaupun, memang untuk melatioctavia.com lebih sering di tahun sebelumnya. Saya nulis di banyak platform sehingga gak keliatan progressnya kalau hanya di lihat dari satu platform aja. Saya bikin empat buku online. Dua buku di storial, dan dua buku di wattpad. Belum lagi nulis di tumblr. Satu blog lagi yang pengen saya aktifkan itu ceritamelati.blogspot.com, kemarin masih asik obrak abrik desainnya, jadi nulisnya kagak mulai – mulai. *tepok jidat*

Duh ini tulisan gak jelas ya, isinya pada curhat semua. Silahkan jika bikin asam lambungnya naik, harap ditutup saja. *peace!
 
Selain itu di tahun 2017 banyak hal baru di komunitas yang saya dirikan bersama teman – teman, terutama masalah evaluasi kegiatan, rencana – rencana kedepan. Ditunggu infonya!
Satu lagi ada beberapa planning tertarget ke negara lain, yang sampai sekarang belum terealisasi. Entah kapan ya :) Saya yakin bakal indah pada waktunya.
 
Selain itu saya pengen banget lanjut kuliah sebenarnya, tapi lagi lagi saya bisa berusaha untuk mewujudkannya dan keputusan hanya milik Allah. Semua dosen – dosen di kampus menganjurkan saya melanjutkan studi. Tapi lagi – lagi saya sadar mimpi itu gak hanya milik kita sendiri tapi ada orang lain di dalamnya. Saya yakin ada jawaban terindah untuk ini. 

Saya berharap banyak untuk diri saya pribadi, selain meningkatkan diri secara pribadi juga peningkatan manfaat untuk orang lain lebih banyak setidaknya lingkaran keluarga saya terlebih dahulu, teman – teman terdekat, dan kemudian masyarakat secara luas.
Bismillah!

Gimana rencana tahunan kamu ?


Salah satu Pantai di Jogjakarta
Ada kalanya saya ingin sekali seperti teman – teman di daerah jawa-area yang memiliki kesempatan luas untuk terkoneksi dengan berbagai macam ilmu. Tapi ternyata ada satu pesan yang melekat yang disampaikan kakak fasilitator saya “ Barangkali tempatmu memang Allah takdirkan disana mel, kamu diminta Allah membuat perubahan disekitarmu, belum tentu kamu menjadi saat ini ketika berada sesuai dengan apa yang kamu inginkan,” kata masgun, penulis hujan matahari yang juga alumni forum Indonesia muda angkatan 16 tahun sebelum saya mengikuti fim.
Rejeki itu bukan hanya anugerah tapi juga ujian. Banyak hikmah yang saya dapatkan dalam perjalanan di tahun 2015. Saya pernah di tegur seseorang agar menjadi orang yang lebih mendengarkan, lebih mengenal diri sendiri hingga tidak timbul rasa ‘lebih’ sehingga mengacuhkan oranglain, saya belajar untuk memaknai hal yang terjadi dikehidupan saya itu adalah ujian kita seberapa tangguh kita terhadap apa yang Allah berikan. Baik itu disesi puncak dalam kehidupan maupun terendah. Kita diminta untuk tetap tawadhu dengan rejeki yang didapatkan, baik ilmu, teman, harta, dan jabatan. Dunia hanya tempat singgah dan lading untuk pencapaian sesungguhnya di akhirat kelak yakni Surga.

Saya menyadari sikap dan kekurangan saya lebih dari lebih ketimbang tahun sebelumnya. Terimakasih kepada teman – teman yang selalu mengingatkan Melati kecil ini.
Refleksi akhir tahun kali ini, saya ingin membuat janji pada tahun yang akan datang untuk menjadi sosok lebih baik dan membuat perubahan. Ada berbagai rencana besar yang saya sudah rancang termasuk mendapatkan gelar sarjana di tahun 2016. InsyaAllah. Diakhir tahun ini, hal dilematis mulai muncul ketika berbagai fase quarter life crisis sudah datang dengan berbagai hadirnya tanggung jawab baru baik itu untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Bukan hanya membuat perubahan jangka pendek melainkan juga jangka panjang. Termasuk progress dari jurnal pribadi saya yang sudah mencapai 10.000 lebih visitor dalam waktu dua tahun lebih. Semoga lebih banyak manfaat yang bisa saya berikan untuk oranglain dan tentunya menasehati diri saya sendiri menjadi Melati yang lebih baik.

Sebuah tekad jurnal ini lebih membuat banyak karya, dan nanti insyaAllah akan saya usahakan menjadi satu kumpulan dalam sebuah buku yang bisa dibaca kapan saja. Mudah – mudahan tercapai. Tapi apalah diri ini, menasehati oranglain. Hehe tapi setidaknya saya menulis ini juga menulis dan menasehati diri saya sendiri.
“Jika kamu menulis untuk oranglain, saya yakin itu tak akan bertahan lama. Tapi menulislah untuk diri kamu sendiri” – saya kutip dalam postingan online quote dari Tereliye –
Nah, bagaimana kamu readers ? Rencana apa yang akan kamu buat untuk tahun depan ?
Target dan pencapaian yang ingin kamu lakukan. Tulis dan lakukan !

Salam Inspirasi,

2th Anniversary MOJO (Melati Octavia Journal)
---- 
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Talkshow Session with CEO Balai Kartini, CEO IBM, Founder Smartpreneur
Masih di awalan bulan desember 2015. Tak terasa kita sudah berada dalam penghujung tahun 2015. Kita akan memasuki tahun 2016. Sebenarnya, tahun baru bagi saya itu adalah ketika memasuki tahun hijriah yang sudah kita lewati, saya pernah memposting hal ini di tulisan Hijrah (2). Sebuah refleksi dan renungan mengenai ibadah dan hal kebaikan atau keburukan yang saya lakukan selama tahun 1436 H.
Namun mengapa perlu refleksi akhir tahun kali ini. Mengingat dunia kita menjadikan kalender masehi sebagai acuan. Seperi kalender pendidikan, libur nasional, dan ragam macamnya. Tentu banyak hal baru yang harus kita benahi dan evaluasi untuk memulai tahun di 2016 nanti.

Di awal 2015 saya memulai sebuah komitmen menulis dan membuat target yang tepatnya saya jadikan badge di blog ini.  Saya beri keyword, karya, perubahan, dan masa depan. Saya ingin tahun 2015 pada saat itu dimana membuat ‘sesuatu’ lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Lalu mandat diri untuk menentukan langkah dan potensi diri yang sesungguhnya. Pada sesi kali ini saya ingin sharing, life journey 2015 yang sudah saya lewati. Banyak komentar untuk saya karena saya lupa untuk cerita banyak dalam bentuk tulisan perjalanan saya karena kebanyakan catatan pengingat diri, nasehat, dan tips.

Akhir 2014 saya mendapatkan kesempatan luar biasa untuk ke Jakarta dan Jogjakarta. Momentum double surprise ketika itu mengikuti dua seminar dan pelatihan super yang mempertemukan saya dengan orang – orang hebat baik dari kalangan muda hingga menteri. Saya merasakaan anugerah luarbiasa. Sebelumnya, saya bertemu menteri kominfo ketika kabinet Bapak SBY , lalu saya bertemu menteri kominfo di era selanjutnya hingga diberi kesempatan bercakap – cakap dan bertanya. Walau saya membawa style orasi yang mengkritisi kebijakan. Terbawa status aktivis ala – ala. Acara Perhumas Nasional, sebuah asosiasi profesi humas dan public relations se Indonesia. Saya juga diberi kesempatan berteman dan mengikuti seminar di London School of Public Relations Jakarta. Sekolah Profesi terbaik Public Relations di Indonesia.Mengingat, saya berkuliah di jurusan komunikasi spesalisasi public relations saya mendapatkan banyak ilmu yang barangkali saya dapatkan satu semester. Pengisinya pada saat itu adalah Jack Mussry (Markplus Inc) dan Direktur Djarum Foundation. Ini kisah tahun lalu yang saya bahas hehe, kemudian berlanjut mengikuti kegiatan pesta wirausaha mahasiswa di Jogja yang diisi oleh Pengusaha Nasional lebih kurang 20 lebih yang biasanya barangkali saya lihat di media saja. Its Amazing !

Awal tahun 2015 sembari saya mengikuti camp mentoring business plan program smart business map, Onein20movement, saya mencoba kembali seleksi summer school belgia. Lalu, masuk di sesi interview. Sebuah hal dilematis pada saat itu, sebuah keinginan yang tarik ulur hadir ketika disesi yang sama saya diminta untuk menjadi perwakilan mahasiswa dari riau mengikuti kompetisi business plan nasional di Jakarta. Berkecamuk memang, mengingat saya telah mengidamkan posisi itu ketika awal masuk perkuliahan yang tak lolos summer school jerman di tahun sebelumnya. Tapi Allah Maha Besar dia yang lebih tahu apa yang seharusnya hambanya dapatkan. Pada kegiatan April 2015 lalu saya seperti kedapatan durian runtuh. Saya mengikuti Pesta Wirausaha Nasional kembali dan bertemu sosok yang menginspirasi yang lagi-lagi hanya saya konsumsi dibuku – buku. Saya mendapatkan ilmu daging, jauh – jauh menjemput ilmu ke ibukota. Well, karena saya bukan pribadi suka berfoto, saya kebanyakan menyimpan foto – foto untuk konsumsi pribadi. Saya cukup banyak menjalin pertemanan dengan pengusaha muda nasional karena komunitas TDA.

Lagi – lagi, saya merasa saya bukan apa – apanya. Saya menjadi orang yang selalu menjadikan mereka mentor dalam segala sharing – sharing. Surprise ketemu kak Yora Anastasia, desainer cantik dan juga sharing tentang mentornya yang merupakan CEO Zalora ketika sharing tentang business plan yang dikompetisikan. Juga ketemu teman – teman tergabung di Asean Youth Preneur, mereka membawa sahabat mereka pengusaha muda asal Malaysia yang merupakan desainer terkenal di Malaysia. Mereka mengajak saya ikut kegiatan itu. Eh, ga kesampaian deh. Sok sibuk sayanya :(

Saya mengikuti seperti bootcamp di Hotel Amaris Tebet, dan kegiatan pitching di Gedung Sindonews, berdekatan dengan Menara tower MNCTv yang sudah jadi. Saya ingat momentum kompetisi journalistday dari Universitas Indonesia 2013 lalu ditempat yang sama dengan suasana berbeda. Bertemu ratusan CEO, beberapa menteri, dan ya sudahlah. Saya lelah menyebutkannya. Mereka sangat friendly dan memotivasi. Pada pitching saya di juri oleh CEO Tiga Serangkai, Director of Cocoa dan Founder Kinnara yang saya ketahui mereka setelah browsing, karena kompetisi diadakan tertutup. Lalu sesi pengumuman di Balai Kartini, sebuah hall yang biasanya diisi para petinggi negeri, pengusaha artis, dan lain-lain.

Walaupun bukan pemenang nasional, saya mendapatkan kesempatan itu cuma – cuma. Saya berharap, saya mampu dan sesuai dengan ekspetasi para mentor saya berikan pada saya. “Lanjutkan cita – cita dan perjuangamu ya Melati” ujar salah satu juri saya, Director of Cocoa ketika pasca Night Award.
Lucky for me, di usia saya seperti ini bisa mendapatkan kesempatan luarbiasa. Allah Maha Besar. Saya juga diberikan kesempatan ngobrol dan sharing dengan CEO Balai Kartini, Pak Laksita Suhud yang pada kesempatan itu juga mengisi sebagai pembicara talkshow dan membuat saya meleleh karena sharingnya. Bahwa berbisnis itu juga beramal. Berbisnis itu membantu oranglain.

Saya belajar banyak dari orang yang sukses, bahwa tangga kesuksesan itu dimulai dari bawah dan tersulit dahulu. Mereka dahulunya merupakan pejuang di kampung, mengalami berbagai kecamuk dan problem yang melebihi orang biasa. Itu dia mengapa mereka sukses. Jadi, ketika kita melihat oranglain sukses, pelajari langkahnya dan prosesnya mencapai itu. Bukan ketika ia berada dipuncak.
Kesempatan yang sama setelah kegiatan ini. Saya lolos forum nasional. Forum Indonesia Muda, hanya berselang seminggu saya pulang dari kegiatan sebelumnya. Saya kembali ke Jakarta mengikuti pelatihan kepemimpinan seminggu di Taman Wiladatika Cibubur. Tak berharap banyak, pada saat mendaftar. Saya tak menyangka pendaftar mencapai 7000 orang yang terseleksi hanya 150an. Dengan tabungan seadanya, saya tak ingin melewatkan kesempatan ini. Karena saya ingat saya sudah mengabaikan beberapa forum nasional sebelumnya karena keterbatasan dana pada ajang Indonesia Youth Forum di Wakatobi dan Bandung.

Lagi lagi bertemu orang luarbiasa, bukan hanya teman – teman super tapi juga kakak-kakak angkatan serta pembicara. Saya baru tahu jika forum ini, adalah ‘forum elit’. Lalu, kami semua berkeluarga menjadi keluarga kunang – kunang.Hal yang saya dapatkan disini, ketika saya mengikuti kegiatan. Setelah kegiatan kami menjadi keluarga besar, baik itu teman-teman peserta, para mentor, dan siapapun itu. Mereka dahulunya adalah orang-orang yang menginspirasi saya melalui tulisan-tulisannya, kisah suksesnya di media. Lalu Allah seperti membuat rencana baru di dalam diri saya bahwa mereka bukan orang luar, melainkan orang – orang yang hadir di kehidupan saya untuk jadi teman, sahabat, dan kerabat. Orang – orang yang bisa saya hubungi, temui, dan kunjungi kapan saja.
Tak lama setelah itu saya mengikuti berbagai kegiatan lainnya, seperti Kelas Inspirasi, kunjungan ke bukittinggi dari kampus, dan meng-organize banyak kegiatan.

Di tahun ini pula, Kongkow Nulis yang tergagas belum baik akhirnya dapat terealisasikan dengan baik di tahun ini dengan rencana luarbiasa kedepannya.
Tak lama berselang beberapa minggu lalu, saya mengikuti kegiatan Sriwijaya Leaders Forum di Palembang yang juga bertemu orang - orang luarbiasa lainnya. Sebelumnya saya 'iseng' mengikuti kompetisi marketing yang dahulu saya idamkan, akhirnya saya dapat mengikuti dan tak saya duga keluar menjadi pemenang utama Marketeers Case Competition oleh Markplus di Hotel Premiere, Pekanbaru.
Sungguh pencapaian luarbiasa dari dugaan saya untuk tahun ini. Walau di bulan ini saya masih merasa banyak yang harus dibenahi. Masih banyak lagi, mimpi dan langkah - langkah yang belum tercapai. Terutama keinginan saya mengikuti konferensi internasional menyampaikan gagasan saya.
--- continue --
Foto bersama Relawan Kelas Inspirasi dan Para Guru

Social Project di Kec. Burai Sumsel dalam Sriwijaya Leaders Forum
One in Twenty Movement Local Champion Di kantor +SINDOnews  Jakarta
Team Fasilitator Sepatu Bally Forum Indonesia Muda #17

Study Visit +Bukittinggi West Sumatra
Visualisasi Suasana Eropa :) at Jakarta
Ada apa dengan eropa ? Sejak saya mengenal ada keunikan di negara itu dari sejarah membuat saya curious tentang negara itu. Hal itu diawali ketika saya duduk dibangku sekolah menengah atas. Seorang alumni salah satu program au pair dan juga mahasiswa indonesia yang kuliah di jerman ujuk-ujuk persentasi mengenai negara jerman di sekolah saya. Alhasil, saya terhipnotis. Ketika sebuah kuesioner diisi saya melengkapinya dengan serius. Tak lama kemudian seminggu setelah itu, ibu saya tiba-tiba terkejut dan mengatakan, “Mama lupa, seminggu yang lalu ada orang nelpon mama nanyain kamu pengen kuliah di Jerman biar diurusin mereka.. Mama lupa simpan nomornya karena mama kaget dan heran kamu ga pernah cerita dengan mama”

 Oh no, pertama kali kehilangan kesempatan itu. Tapi kali itu, keinginan saya mengunjungi negara itu tidak begitu mengebu-gebu. Sampai pada akhirnya, saya menemukan buku mbak Hanum Rais, 99 Cahaya di Langit Eropa rilis untuk pertama kalinya di tahun 2012 sebagai new book yang mejeng di Toko Buku, ntah kenapa tak sengaja hati tergerak membelinya, padahal saya tipikal orang yang mikir dua kali untuk membeli novel ketimbang buku nonfiksi. Lalu, setelah membacanya makin menjadi lah keingintahuan saya tentang benua itu. Rasa penasaran makin menjadi-jadi ketika saya seringkali membaca biografi ilmuwan muslim yang lagi-lagi merujuk di benua itu. Seolah ada emas tersembunyi dibalik sejarah-sejarah yang disana, peradaban yang eksotis. Saya sangat suka sekali buku sejarah, filsafat, atau buku-buku penuh nilai dan sastra yang tinggi. That’s poin
.
Ketika masuk Universitas saya kembali ditawarkan dengan informasi mengenai Summer School Jerman yang merupakan program kerjasama kampus saya dengan Universitas di Jerman. Saya mengikuti seminar internasional pertama kalinya ketika duduk di semester satu dan rela meninggalkan kelas demi info itu. Beberapa kali apply program-program internasional menuju kesana dan gagal. Sampai pada semester yang saya tunggu, momen saya untuk mencoba mengikuti program tersebut ditahun saya, saya sangat kecewa ditahap pertama saya sudah gagal. Berbulan-bulan rasanya menyesali kesalahan yang saya lakukan, mengevaluasi menimbang-nimbang, karena setahun mempersiapkan diri untuk momen seleksi itu. Berselang setelah itu, saya mencoba menerima diri mengikuti ajang lain yang bermanfaat, karena pada dasarnya saya mengapply berbagai program untuk belajar lebih banyak dan mencari pengalaman yang luas. Tidak berselang lama, datanglah program Summer School Belgia ditahun ke 3 saya berkuliah, dengan nada ragu saya mencoba kembali dengan setengah hati, dan lolos administrasi huff .. Tak menyangka, saya lolos seleksi untuk wawancara. Hmm, dan ternyata tidak seperti yang dibayangkan, banyak yang pilihan yang berkecamuk pada saat itu. Pada momen yang sama mengikuti ajang lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan rasa penasaran saya tentang benua biru itu. Tapi saya mendapatkan hal yang lebih indah, kompetisi bisnis bersama orang-orang hebat yang tak pernah saya bayangkan dalam hidup saya akan berada didalam lingkaran tersebut.

Rasa penasaran membuat saya begitu banyak mencari informasi segala macam sejak saya mulai berkuliah. Saya berusaha mengikuti intuisi saya terhadap benua itu ada apa kenapa begitu membuat magnet pada diri ini. Padahal saya tahu, indonesia lebih indah dan menarik. Cita rasa seni yang tinggi di benua itu, pendidikan yang berkualitas, kehidupan modern, dan kisah-kisah sastra tinggi dan keberadaan islam yang tersembunyi disela-sela kehidupan mayoritas non muslim saat ini menjadi alasan rasa penasaran itu. Tapi Allah seperti membuat jalan lain untuk saya, dan seringkali membuat saya bingung ketika apa yang kita inginkan tak sejalan dengan apa yang Allah tawarkan dan takdirkan meskipun sudah berusaha. Manusia hanya bisa berikhtiar dan pasrah atas semua keputusan Allah. Termasuk perkara jodoh #eh kok nyambung kesana hahaha. *serius amet bacanya*

Saya menyadari apa yang kita inginkan tak semestinya sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Allah lebih tahu yang paling baik untuk hambaNya. Allah-lah yang menciptakan kita tentu tahu segalanya. Ketika saya mengingat hal tersebut hati saya lebih tenang, lebih pasrah menjalankan sesuai kaidahnya dan tetap pada rasa penasaran yang tinggi sampai pada akhirnya Allah memberikan saya kesempatan untuk melepas rasa penasaran itu suatu saat nanti. Saya percaya, barangkali saya akan menginjakkan benua itu lebih indah lebih menarik lebih bermanfaat. Sembari saya memantaskan kemampuan saya dan memperjuangkan berbagai kesempatan yang hadir. Barangkali perjuangan - perjuangan sebelumnya menjadi saksi rasa luarbiasa ketika itu tercapai. :)

Percakapan hari ini, menginspirasi saya mengingat-ngingat perjuangan saya selama ini. Ketika orang-orang terdekatku dan sekelilingku dengan senangnya menceritakan pada saya tentang kesempatannya ke Eropa memperlihatkan foto-foto .. Ahh, ada duri-duri menyelinap dihati ini Ohnoo .. Saya mencoba menenangkan jiwa yang berkecamuk ini, dengan mengatakan berkali-kali, Allah lebih tahu Allah lebih mengerti. Iri hanya menghadirkan penyakit hati yang menganggu berbagai macam keadaan. Rasa sabar, ikhlas, pasrah, dan huznudzon lah menjadi pengobat. Saya yakin saya yakin, tapi mungkin bukan kali ini, bukan jalan ini, tapi mungkin nanti lebih indah lebih luarbiasa dinanti :)

For inspiration :)
KEEP DREAMING FOR ME!


Belakangan ini, aku mengeksplorasi diri membaca buku-buku bisnis. Dream and goal untuk jadi pengusaha muda sudah aku rancang sedini mungkin. Walau seringkali banyak rintangan dan cemooh dari berbagai orang disekeliling. Aku anggap itu adalah bahan bakar semangat untuk lebih maju. Buku Robert Kiyosaki yang fenomenal yang telah lama aku incar baru saja ditemukan. Terlambat memang untuk sebagian orang, tapi tidak untuk keinginan ku memdalam ilmu. Rich Dad Poor Dad, baru setengah buku aku membacanya aku percaya telah menemukan Ayah yang kaya. Almarhum ayahku. 

Aku ingat berbagai tindakan unpredictable yang ia lakukan untukku sejak aku kecil hingga ia pergi meninggalkanku. Aku ingat di usia balita, kegiatannya sebagai wartawan di harian berita buana dan selalu menjadi presenter berita di TVRI kala itu menginspirasiku selalu mencoret-coret apapun, dinding, meja, kursi, buku-buku. Sampai pada akhirnya aku menyadari hobiku menulis itu ketika aku duduk di sekolah menengah atas. 

Belum lagi, kegiatan menyusuri hutan belantara, ke sungai mencari ikan memancing yang selalu menyertakan aku walaupun masih sangat kecil sekali waktu itu membuat aku sangat suka dengan kegiatan traveling yang menantang. ia mengajariku kesabaran ketika memancing, mengajariku jangan berputus asa ketika pancingan tersangkut. 
Terutama sekali, ia mengajariku untuk berani menghadapi tantangan, mandiri, mudah beradaptasi dimanapun kapanpun. Aku baru sadar hal itu semua ketika ia pergi. (Mulai terisak nulisnya) . Dan setelah aku baca buku itu kembali, aku ingat ketika aku membuka balik buku jurnal yang ia miliki ditahun 1980an ketika Ayah masih usia muda dan remaja. Aku tercengang melihat foto aneh yang ia tempel dibalik cover album dengan bertuliskan "Pengusaha". Aku yang kala itu tidak tahu apa-apa tentang pengusaha hanya bertanya itu siapa. Dan ia mengatakan itu visualisasi ayah ketika masih remaja ingin menjadi wirausaha sukses. Ia menempelkan kumis tebal dan kacamata di foto mudanya, sehingga aku tak mengenalinya itu fotonya. Dan waktupun berlalu, aku tak pernah mengungkit foto itu sampai pada akhirnya ia pergi meninggalkan kami semua kembali kepadaNya. Semua hal yang dilakukan di buku yang dibuat oleh Robert Kiyosaki, sebagian besar mengajariku mengingat kembali apa yang dilakukan ayah dulu. aku ingat ketika belajar promosi bisnis sejak SMP berjualan ayam goreng ala solo, berjualan balon tiup ketika SD yang bermodalkan lima ribu dan habis terjajan. Yaa, satu hal yang belum ia ajari padaku mengajariku melek finansial. ia hanya mengajariku pola-pola hidup mandiri dan serba bisa. Belajar kritis dan sabar. Hidup prihatin dan juga sederhana. Yaa.. keluargaku sederhana, di Jakarta kami sempat hidup sangat berkecukupan sampai pada akhirnya tahun 1998 mengubah nasib kami 180 derajat. dan dinamika itu terjadi sampai saat ini yang Alhamdulillah cukup. Cukup untuk ku berkuliah dan sekolah, makan dan tempat tinggal dan bercengkrama. Jika ayah mendengar semua ini aku hanya ingin bilang terimakasih. 

"Terimakasih telah banyak mengajariku banyak hal di waktu yang singkat, mengajariku disiplin, ramah, tersenyum, menolong orang banyak dan berteman sebanyak-banyaknya"  

dan ia pun meninggal dalam keadaan dimana ia merintis usahanya. Andai saja pandanganku akan be young entrepreneur itu sejak aku SMP. Mungkin kami bisa sama sama bersinergi untuk bisa membangun. Yaa pengandaian adalah dibenci oleh Allah. aku percaya Allah Sang Perencana Terbaik untuk itu semua. Seminggu sebelum ia pergi meninggalkanku dan keluarga. Ia sempat menyampaikan petuah di tengah malam itu, entah pertanda apa. 
Aku tak sedikitpun berpikir buruk itu adalah malam-malam terakhir ia meninggalkan kami semua. "Melati anak kebanggaan papa, Melati anak yang pintar, kamu harus bisa jadi orang yang serba bisa, jangan pernah menjadi orang yang bergantung dengan oranglain, mandiri, belajar sungguh-sungguh jaga adik dan mama. Papa yakin kamu jadi orang hebat di masa yang akan datang" << ini pesan terakhir yang aku ingat sampai sekarang, terimakasih Allah engkau memberiku ingatan yang kuat untuk pesan ini (meleleh air mata) sampai ia berpesan dihari terakhirnya untuk menghembuskan nafas terakhir dipelukanku. Ya dipelukanku. Your'e the best Dad in the World. 

 Engkau Ayah terbaik, walau banyak kekurangan yang engkau miliki, engkau menjadi Ayah terbaik untukku sampai hari terakhirmu di dunia. Aku akan berjanji membuat engkau bangga pa.. i am promise.  T_T
Sebenarnya terlalu banyak cerita dengan kota ini, tapi berhubung ketika saya tinggal disini masih kecil dan belum dapat menggunakan internet. Saya hanya cerita tentang perjalanan saya ketika mendapatkan kesempatan lagi ke Ibukota, Pada tahun 2009 dan 2013 . Namun, berhubung tahun 2009 saya belum punya alat merekam alias kamera, cukup sebuah cerita yang bisa saya tulis disini ..

Dan ada rekaman beberapa waktu lalu saya diberi kesempatan untuk mengunjungi ibukota untuk mengikuti Journalist Day 2013 di Universitas Indonesia Depok bulan April, dalam ajang Forum Diskusi Nasional bersama dua teman saya Mutia dan kak Haqqy ..
Sejak kecil saya bisa dikatakan pemburu kompetisi, hehe .. hal yang diawali dengan iseng membuka media sosial dan browsing menghantarkan saya melihat sebuah poster kompetisi menarik yang memiliki tema yang sangat menunjang passion saya dibidang jurnalistik.
Well, dengan deadline 2 hari lagi, saya kerjakan tulisan dengan sungguh - sungguh. Ntah kenapa, ada oase optimisme didalam diri saya sehingga membuat panitia kesal dengan lontaran sms pertanyaan perihal keberangkatan kesana (lah wong belum nulis, hehe .. sampai panitia mengatakan kerjakan aja dulu mbak papernya)

with Alvin Adam dengan muka on sensor cahaya 
Waktu pun berjalan, pengumuman pun diberikan melalui pesan singkat ke handphone, yang kupikirkan hanya satu, "gimana berangkat kesana ? tanpa dana ?" mulailah saya berkutat dengan proposal, bertanya sana sini , cari link sana sini, bahkan bertemu para petinggi kampus -,- dan itu merupakan pengalaman berharga bagi saya ..
Yaps ! membawa nama baik Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau terkhusus Falkutas dan jurusan ilmu komunikasi .

hal yang paling mengesankan adalah berada dikursi panas selama dua jam untuk di introgasi perihal budget yang kami ajukan untuk berangkat -,-

fiuh ..
tarraaa Alhamdulillah Allah mengizinkan kami :) dan tibalah saya dan teman teman menjadi mahasiswa UI selama seminggu *jadilah hehe .
bertemu dengan teman-teman se Indonesia, saling bertukar pikiran dan pengalaman ..
next .. semangat yang mengelora yang tak bisa saya ungkapkan.
perbincangan kami sampai keranah ekonomi global , politik, sosial, bahkan bidang kehidupan yang menurut saya hanya bahasan para pejabat di gedung dprd *loh ..
kesimpulan dari semua itu, menurut saya ada pada surah Al-Hujurat 10 .
saya merasakan luarbiasa AlQur-an membahas mengenai media dalam surah itu . sungguh luarbiasa tafsiran semua .

Banyak pelajaran saya sebagai mahasiswa UI terkhusus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) seminggu, menginap di Asrama, begadang hingga midnight di kantin asrama UI, menyaksikan para mahasiswa giat mengerjakan makalah, atau sejenak berkumpul berdiskusi bermanfaat, atau melihat berbagai poster event dimana-mana.
Dan di FEUI saya berkenalan salah seorang kakak tingkat yang mengajak saya berdiskusi perihal ekonomi, sosial dan tentunya agama :D eits, dan mengajak saya berwirausaha. Saya begitu salut mendengar kegiatan kampus dan perkuliahan hingga larut malam -,- yang saya bandingkan kampus saya seperti rumah tak penghuni ketika malam atau liburan semester, begitu sunyiii ..
seperti tak ada yang menarik haha :)
Tempat yang kami kunjungi tak kalah menarik, ketika diajak untuk mengikuti Forum Diskusi pertama di Kantor Sindo (Seputar Indonesia) sayang koran ini belum ada di Pekanbaru, dan melihat dari jauh gedung MNCTv yang menjulang tinggi.
Bersyukur mendapatkan tentor yang hebat dan luarbiasa, dan yang pasti ilmu yang super duper buanyak dalam waktu relatif singkat ,, plok plok plok
eh tau tau hari terakhir ketemu Asma Nadia dan
Darwis Tereliye,
ohya ketemu mbak Oki Setiana Dewi cuma ga sempat foto
niat awal saya mengikuti yaa untuk bisa mendapatkan ilmu . ternyata Allah berkehendak lain. kami yang awalnya mengira forum itu hanya sebuah hadiah karena paper kami .. ternyata itu adalah sebuah kompetisi final. Dan jujur, niat kami aktif disana hanya merasa ingin mengali lebih banyak ilmu dalam waktu singkat dan kegiatan yang tak boleh disia-siakan.
Hingga masuk ke seminar utama di Pusat Studi Bahasa Jepang UI bertemu para petinggi media massa di Indonesia, Pemred Detik.com dari TransCorp, Direktur ANTV, Pembawa berita TvOne , dan Alvin Adams, pembawa acara Just Alvin di MetroTv, dan masih banyak lagi, dan tamu spesial oleh Bapak Kominfo Ir.Tifatul Sembiring sebagai pembuka acara ..

Wah, sponsor yang begitu buanyak sampai media massa internasional Bloomberg Tv .
Yaaa .. itu mungkin kelebihan universitas ibukota yaa .. bisa masukan proposal keberbagai perusahaan nasional bahkan internasional :S

Dan taaaaraaa ..
hari terakhir pengumuman , walaupun ditengah berbagai diskusi kami yang alot dan cukup menegangkan, kami tidak menyangka menjadi pemenang pertama JournalistDay2013 :)
nice story :)


Dan yang dapat saya simpulkan bahwa kita semua punya kesempatan yang sama untuk sukses walaupun tinggal didaerah terpencil hehe, ga terpencil juga kalii hehe
Dokumentasi para juara :)

at Seputar Indonesia Office

Tim Riau :) dengan muka lecek pukul 18.00

seminar jurnalistik  di Pusat Studi Jepang UI



Hai, Perkenalkan saya Melati Octavia, Saya alumni Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Saya suka membaca dan menulis. Blog ini adalah bentuk dedikasi kesukaan saya akan hal demikian. Saya juga senang berorganisasi dan juga berdiskusi. Saya mendirikan sebuah komunitas bersama teman - teman yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan menulis bernama Kongkow Nulis.

Blog ini berisi perjalanan pemikiran saya, reshare ilmu baru, dan hal - hal yang patut saya sampaikan. Biasanya berisi keresahan saya akan fenomena sosial yang terjadi di sekeliling kita.
Selain itu berisi hal menarik yang berkaitan passion saya, baik itu mengenai menulis, marketing dan dunia public relations, desain, dan juga sosial pendidikan serta entrepreneurship.

Saya juga memiliki dua platform lain yang berisi tulisan sastra dan cerita review perjalanan atau tips menarik tentang lifestyle, bisa cek di melatioctavia.tumblr.com.
Salam Hangat!

----------------------------------
Silahkan jika ada perlu berdiskusi dan sharing bisa menghubunginya disini :

Instagram : @melati_octavia
Facebook  : Melati Octavia
E-mail      : melati.octavia@yahoo.com
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates