Haloo, sudah lama sekali ya diriku ga menulis di blog kesayangan ini. Terakhir kali itu ya karena ada event yang mengharuskan menulis. Saya ikut menyesal nih. Maafkan yaa! Jujur sejak beraktivitas sebagai tim content. Saya terkadang terlarut riset sana sini untuk improving akun konten kantor ketimbang diri sendiri. Duh mel si cari alasan, ya kadang ada beberapa hal di hidup kita yang harus di korbankan tentunya.
Tapi tenang, diriku tetap aktif melakukan postingan receh dan juga menyampaikan pemikiran di akun instagram diriku. Walau kadang kurang penting. Sesekali serius, tapi diriku ga tahu apa para warganet di sana ikut memahaminya. Wah jadi curhat ya! Hmm, banyak kejadian dari tahun lalu hingga tanpa sadar. Di tahun 2020 sudah berjalan 8 (delapan) bulan, dimana tinggal 4 (empat) bulan lagi menuju 2021. Cepatt sekali berlalu! Banyak merasa diantaranya belum melakukan apa - apa di tahun ini. Pandemi yang merebak ke seluruh dunia di akhir Januari, hingga saat ini membuat kita semua harus terjebak dengan kebiasaan baru yang tentunya bikin stress semua orang di dunia. Termasuk judul kali ini, #DirumahAja atau #StayAtHome. Semua orang harus mengatur ulang konsep bisnis, bersekolah, konsumsi, dan segala kegiatan sosial lain di muka bumi. Yaps! Di muka bumi.
Apalagi manusia adalah makhluk sosial. Digital, jujur saja menurut diriku benar- benar membantu kita di saat seperti ini. Tetap bekerja dalam mode #WorkFromHome dan jadi #RemoteWorker. Saya sedikit banyak sangat bersyukur, bekerja dalam perusahaan teknologi dan digitalisasi sehingga tak perlu kesulitan shifting dalam pola kerja demikian. Tapi bagaimana yang di tempat lain ya. Itu PR besar buat kita semua.
Hal yang benar - benar berpengaruh dalam hidup kita adalah shifting gaya hidup yang lebih higienis, sehat, dan juga tentunya mengurangi aktivitas sosial. Sebagai anak introvert sih, tentu hal yang menyenangkan barangkali. Tapi mungkin beberapa hal akan mempengaruhi, kayak event offline yang biasanya dihadiri para blogger, atau juga mencari inspirasi keluar rumah. Pasti ada sesuatu yang berbeda, dengan kita in touch langsung dengan beberapa hal.
Walaupun sebagai seorang introvert saya tetap suka jalan - jalan! Bahkan beberapa target negara hasil nabung - nabung mau dijalakan. Saya cukup bersyukur, sempat traveling dalam kegiatan gathering kantor di Malaysia dan Singapore awal tahun, sebelum pandemi akhirnya tersiarkan di seluruh dunia di bulan Januari 2020. Tapi nih, saya tetap harus merelakan cita -cita saya liburan ke Korea Selatan bulan September - Oktober dengan melakukan refund hasil berburu promo tiket murah tahun 2019 lalu. Saya yakin semuanya ada hikmahnya. Walau tetep sedih huhuhu
Inspirasi judul ini sejak menonton MarioTeguhTV on youtube channel. Judul artikel ini merupakan kutipan kecil dari sekitar 5 video membahas hal yang hampir serupa. Well, teruntuk para laki-laki, wanita itu mencari seorang pria yang nanti akan ia hebatkan di masa yang akan datang. Pepatah, dibalik seorang pria yang luarbiasa ada wanita yang hebat itu benar.
Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik begitu pula sebaliknya. Saya sebagai bagian dari kaum hawa mengakui, bahwa benar adanya wanita itu mencari pria yang kira-kira cukup pantas dihebatkan di masa yang akan datang. Wanita melakukan seleksi ketat untuk mengetahui memahami kesungguhan seorang pria untuk berusaha menggapai impiannya, membangun identitas dirinya yang baik, membangun reputasi dan kredibilitas, menjaga dan membahagiakan orangtuanya. Sebagian besar perempuan terpesona dengan hal itu yakni “kesungguhan” dari seorang lelaki dan saya mengakuinya.
Ketika ia mampu mengendalikan dirinya untuk berbeda mengambil langkah hidup, ketika teman-temannya asyik menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan, melupakan tugas sekolah dan kuliahnya, pergi larut malam untuk bercengkerama ria dengan teman-temannya, atau menghabiskan waktu dengan hal yang jauh dari kata manfaat. Maka dari itu, ia yang menjadi rebutan para wanita untuk dijadikan orang yang akan dihebatkan di masa yang akan datang. Bukan mendeskritikan seorang laki-laki saat ini, karena yang menulis adalah perempuan. Tapi saya juga katakan pada teman-teman perempuan, bahwa laki-laki juga mencari yang mampu menghebatkannya, menjadi ibu yang terbaik walaupun dia sendiri mengakui bahwa ia bukan laki-laki yang baik. Semua kutipan ini bukanlah berasal dari saya melainkan pak Mario teguh sampaikan, saya hanya membenarkan apa yang ia sampaikan :) hehe.
Saya atas dasar menulis ini adalah murni ingin berbagi dan menasehati. Bukan saya merasa lebih baik dari yang lain. Tapi sebagian besar teman-teman saya yang perempuan sering mengeluh melihat sebagian besar sikap dan karakter laki-laki saat ini.
A : Bagaimana mau jadi suami toh mbak ? Lah wong kerjanya malas-malasan toh, ngerjain tugas aja nitip teman, absen aja banyak nitip, boro-boro belajar mbak. Gimana jadi suami ku nanti toh. Malas-malasan cari uang buat nafkahin anak, beliin saya ini dan itu. Mau makan apa aku nanti ?
Nah loh, itu bukan pendapat saya tapi teman saya yang bisik-bisik sendiri melihat survei para pria saat ini. Hayoo .. Yang absennya banyak bolong siapa ? Yang paling rajin datang ngampus apa sekolah ?
Kita tidak mau mengeneralisasikan hal tersebut. Masih banyak juga laki-laki yang masih care dan peduli dengan studinya, sangat ambisius mengejar mimpinya, calon para pemimpin masih banyak. Tapi masih bisa dihitung. Hehehe (pendapat pribadi)
Perempuan juga begitu, tidak semuanya yang manis tetap menjaga dirinya, memiliki reputasi yang baik dan studi yang baik. Ada juga yang hanya berorentasi hanya menjadi wanita karier sehingga lupa kodratnya nanti akan menjadi seorang ibu yang harus mengurusi rumahtangga yang akan mengerjakan pekerjaan rumah. Kalo dihitung-hitung, sekarang jumlah koki wanita dirumah juga sangat berkurang, karena lebih sibuk mengejar karier sehingga tugas utama terlupakan yang bisa nyuci, masak, bersih-bersih. *tepokjidat* . Hal ini juga hal yang salah. Jadi angka perceraian tinggi sebagian besar selalu berkutat pada permasalahan ini. Wanita yang mencari nafkah, prianya malas-malasan dan anak terlantar diasuh oleh pembantu. Bukankah begitu gambaran sinetron saat ini yaa .. ? #sedihnya.
Memang godaan duniawi saat ini berat sekali mas bro mbak bro. Sinetron saat ini menayangkan para remaja yang sibuk bergalau ria atau kehidupan rumahtangga penuh keributan dan lain sebagainya. Pergaulan diluar juga berat, di sekeliling kita ada saja orang-orang yang saat kita membangun mimpi berusaha menyuruh kita untuk tidur ga usah bermimpi. (pengalaman pribadi). Misalnya pandangan seperti ini “ngapain elu sibuk- sibuk sekarang, masih muda ma meen.. Kita happy happy aja dah!” *mencoba style naskah sinteron haha.
Kembali ke topik,
Apakah wanita dan laki-laki menuntut sempurna ? Tentu tidak semua. Setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pria serta wanita diciptakan untuk saling melengkapi. Ada tulisan menarik dari kurniawan gunadi, sastrawan muda yang tulisannya cukup menginspirasi, menggabungkan nasihat, dakwah dan sastra. Satu yang saya akan bedah berjudul :
Mungkin Kamu Orangnya ?
“Aku sedang mencari seseorang. Seseorang dijaman seperti ini yang berpikir bahwa mencari sesuap nasi harusnya dengan cara yang terhormat. Seseorang yang berpikir bahwa merokok adalah aktivitas merusak dan mengharamkan dirinya dan keluarga kecilnya melakukannya.
Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini mau sedikit repot berpakaian rapi. Menutup setiap tubuhnya dengan rapi. Bertemu Tuhan jauh lebih rapi daripada bertemu pejabat negara. Seseorang yang rela melindungi kecantikannya, meski ia ingin sekali memperlihatkannya.
Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini masih percaya bahwa Tuhan ada. Ke-ada-annya tidak disangkal oleh apapun. Diimaninya dengan sepenuh hati.
Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini menjaga dirinya dari lawan jenisnya. Seseorang yang enggan pacaran. Seseorang yang dalam diamnya seperti singa, tidak satupun yang berani mengganggu sebab kehormatannya.
Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini paham bahwa pendidikan adalah penting. Ilmu pengetahuan adalah penting. Seseorang yang selalu menjadi pembelajar dalam banyak hal.
Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang sendirian. Tidak mungkin kan aku mencari seseorang yang telah bersama? Seseorang yang sedang mencari takdirnya. Tidak selalu harus paham agama setinggi langit, pandai memasak racikan seluruh nusantara, bergelar ini dan itu. Namun seseorang yang dijaman seperti ini mengerti, bahwa menjadi ibu adalah tugas yang mulia untuk dirinya. Aku sedang mencari seseorang. Mungkin kamu orangnya?
Dan setelah membaca kutipan ini, saya harapkan anda-anda menghapus tulisan “aku sedang mencari seseorang”. Karena tentunya akan membawa kontroversi terhadap saya yang sedang menulis artikel ini seolah-olah sedang endorse diri hahaha (masih close). Cukup kita highlight bagian setelah itu, menjaga diri, paham agama, memuliakan dirinya, menjaga kehormatannya, mengerti dan memahami kalo pendidikan itu penting. Kriteria yang sama-sama diinginkan baik itu pria dan perempuan bukan ?
Saya sempat terkaget-kaget ketika membaca biografi pak Mario Teguh yang ternyata didampingi seorang istri yang merupakan mantan vice president di sebuah perusahaan perbankan amerika. Ibu Lina, bukan orang biasa. Walau kita-kita awalnya melihat penampilan beliau ketika suaminya beraksi didepan panggung. Ia hanya duduk manis diam memperhatikan. Ternyata ia merupakan sosok luarbiasa. Mereka beriring membangun kesuksesan dan melengkapi.
So, sekarang pertanyaan kembali ke kita. Sudah pantaskah kita mengambil standar tinggi untuk jodoh kita ? Dengan kondisi kita saat ini ? Baik itu perilaku, sikap, kepribadian kapasitas lainnya yang sebelumnya saya ceritakan. “Jodoh itu cerminan diri kita”. Kita ingin dihebatkan oleh seorang wanita dengan kapasitas standar awal kita seperti apa ? Sudahkan cukup pantas dengan ekspetasi yang kita inginkan ?
Kepada para perempuan, cukupkah kapasitas kita mampu untuk menghebatkan suami kita nantinya agama, ilmu, pendidikan, kepribadian? Perempuan adalah para pembangun peradaban. Ia bukan hanya menghebatkan suaminya nanti melainkan juga akan mendidik generasi baru, anak-anaknya yang menjadi calon pemimpin di masa yang akan datang. Bukankah pendidikan terberat adalah pendidikan awal seorang anak yang lahir ke bumi.
Intinya, semoga kita nanti menemukan sosok yang akan menghebatkan kamu dan juga pantas dihebatkan :)
---
For your inspiration
Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
http://cdn4.themelab.com |
Nah, bagaimana sih cara memulai nge-blog ? Ini cara - cara saya lakukan sebelum dan sekarang.
- MULAI DARI SEKARANG
Saya memulai blogging di blogspot itu tahun 2007 lebih kurang SMP kelas
satu. Tapi saya sendiri sudah memiliki blog di laman friendster yang
disediakan. Sebenarnya blogging dulu saya pikir hanya diary yang berbentuk digital. Tapi ternyata bisa dibaca semua orang. Well, postingan saya pertama kali adalah curhat layaknya dibuku diary. Namun sekarang sudah dihapus hal yang beraroma demikian. Walau masih sedikit menyelipkan cerita ga penting seperti di postingan ini juga hehe. Ketika mulai blog, kita mulai dari sekarang. Mulai dari menyiapkan konten yang ingin disampaikan. Untuk para pemula. Di awali dengan cerita pengalaman seperti layaknya diary sebelum menemukan hal yang pas. Bisa menggunakan berbagai wadah blog beragam versi yang sudah banyak sekali, dari yang paling jadul sampai tercanggih. Ada blogspot, wordpress, tumblr, medium, dan masih banyak lagi.
Teman - teman bisa search di Google. *dont be lazy people* . Kira - kira yang mana cocok untuk kita. Baik itu mencari tahu baik buruknya dan plus minusnya. Tapi kalau saya sarankan, untuk pemula bisa menggunakan blogspot. Selain cukup ringan, banyak fitur yang mudah buat kamu untuk mendandani blognya buat bagus terlihat. Tapi bila teman - teman orangnya agresif dan mobilitas tinggi bisa menggunakan tumblr yang fitur mobilenya cukup lincah dan asik digunakan.
Teman - teman bisa search di Google. *dont be lazy people* . Kira - kira yang mana cocok untuk kita. Baik itu mencari tahu baik buruknya dan plus minusnya. Tapi kalau saya sarankan, untuk pemula bisa menggunakan blogspot. Selain cukup ringan, banyak fitur yang mudah buat kamu untuk mendandani blognya buat bagus terlihat. Tapi bila teman - teman orangnya agresif dan mobilitas tinggi bisa menggunakan tumblr yang fitur mobilenya cukup lincah dan asik digunakan.
2. BELAJAR CODING
Kalau kamu niat untuk menjadi blogger sejati. Kudu belajar coding setidaknya hal yang dasarnya. Teman - teman pasti mengeluh. Emang blogger harus gitu yaa ? Sebenarnya kalau kamu punya budget banyak untuk meminta oranglain yang kompeten untuk mengurusi blog atau website, bisa saja. Tapi dengan belajar coding, setidaknya bisa menghemat sesuatu bahkan menghasilkan.
Saya pribadi, sebagian besar belajar otodidak untuk membangun template. Kalau kamu suka tantangan, coding itu cukup menantang untuk dipelajari karena kerumitannya. Di awali ketika SMA saya mendapatkan beberapa materi dasar coding yang saya kembangkan dengan mengerjakan beberapa proyek sederhana blog atau website instansi dan juga mengikuti kompetisi blog.
Alhasil, cukup terasah untuk membuat dan editing template dasar bahkan saya mendapatkan penghasilan dari kegiatan editing tersebut. Hingga saking ingin niatnya memperdalam, saya mengikuti kursus singkat selama beberapa bulan mempelajari hosting dan database membangun website dinamis. Php MySQL. Lagi - lagi namanya skill butuh praktek. Jadi asah terus kemampuan kita. Seperti kata pepatah ala bisa karena biasa.
Satu lagi, dengan tampilan template yang baik dan bagus itu juga menambah hasrat kita buat produktif menulis loh.
Saya pribadi, sebagian besar belajar otodidak untuk membangun template. Kalau kamu suka tantangan, coding itu cukup menantang untuk dipelajari karena kerumitannya. Di awali ketika SMA saya mendapatkan beberapa materi dasar coding yang saya kembangkan dengan mengerjakan beberapa proyek sederhana blog atau website instansi dan juga mengikuti kompetisi blog.
Alhasil, cukup terasah untuk membuat dan editing template dasar bahkan saya mendapatkan penghasilan dari kegiatan editing tersebut. Hingga saking ingin niatnya memperdalam, saya mengikuti kursus singkat selama beberapa bulan mempelajari hosting dan database membangun website dinamis. Php MySQL. Lagi - lagi namanya skill butuh praktek. Jadi asah terus kemampuan kita. Seperti kata pepatah ala bisa karena biasa.
Satu lagi, dengan tampilan template yang baik dan bagus itu juga menambah hasrat kita buat produktif menulis loh.
3. GOOGLE PUNYA SEGALANYA
Disini bukan ingin ikut mempromosikan perusahaan raksasa ini, tidak promosi aja kita setiap hari sudah menggunakan. Google punya segalanya buat menfasilitasi kamu baik itu belajar dan juga mendapatkan sumber inspirasi. Misalnya, kamu searching cara 'membuat konten yang menarik atau bermanfaat' atau tips biar trafik blog kamu tinggi'. Tinggal ketik, trus klik enter dan wussh! segala macam hal yang berkaitan yang kamu cari ketemu Kita kadang terlalu malas untuk belajar, padahal sekarang segalanya dipermudah. "Teknologi ada bukan untuk membuat kita malas, melainkan untuk kita makin produktif dan banyak berkarya" ~ saya qoute. hehehe
Tapi sayangnya ini nih, seorang blogger kadang kekurangan bahan sehingga kita sering melakukan plagiat! Be yourself guys ! Konten kamu akan di blacklist oleh google kedepannya di pencarian karena melakukan duplikasi konten. Perkaya keilmuan dan kontribusinya deh, di dunia persilatan online.
4. TARGET
Nah ini paling penting! Untuk apa blog dibuat bila tidak ada isinya. Bikin target buat kamu mengisinya. Mulai dari bulanan, mingguan, hingga harian. Tidak perlu berlebihan, kamu bisa bikin reminder di handphone buat jadwal kamu menulis. Bisa juga kamu awali dengan curhat dulu untuk belajar menyalurkan pikiran, yang penting dimulai dulu deh. Saya sendiri perlu momen khusus untuk menulis blog. Saat ini saja saya masih dalam hitungan target bulanan, dan itu masih kalah dengan teman - teman blogger yang postingannya sudah ribuan post dan juga rutinnya sudah hitungan harian. Itu jadi challenge sendiri buat teman - teman.
5. DIFERENSIASI : BE YOURBLOG-SELF
Wah istilahnya tinggi banget. Diferensiasi itu pembeda kita dengan yang lain. Blog itu juga gambaran bagaimana diri kita. Tidak usah memaksakan diri untuk sama dengan blogger kece lainnya. Ada mungkin kita yang lirik - lirik blog teman - teman yang sudah menghasilkan banyak iklan karena kontennya menarik dan trafik penggunjung yang tinggi. Ada juga yang jadi stalker sejati buat curi - curi materi dari blog tetangga. Capek banget tentunya. Jadilah diri kamu sendiri, cukup dengan cara menemukan minat dan ketertarikan kamu dengan sebuah konten atau juga sudut pandang. Apa itu kuliner, marketing, sosial, dan lain-lain. Sampaikan argumennya melalui tulisan. Kamu bisa saja menambahkan teori - teori, tapi tidak menganggu argumen kamu tapi sifatnya mengguatkan.
Disini bukan ingin ikut mempromosikan perusahaan raksasa ini, tidak promosi aja kita setiap hari sudah menggunakan. Google punya segalanya buat menfasilitasi kamu baik itu belajar dan juga mendapatkan sumber inspirasi. Misalnya, kamu searching cara 'membuat konten yang menarik atau bermanfaat' atau tips biar trafik blog kamu tinggi'. Tinggal ketik, trus klik enter dan wussh! segala macam hal yang berkaitan yang kamu cari ketemu Kita kadang terlalu malas untuk belajar, padahal sekarang segalanya dipermudah. "Teknologi ada bukan untuk membuat kita malas, melainkan untuk kita makin produktif dan banyak berkarya" ~ saya qoute. hehehe
Tapi sayangnya ini nih, seorang blogger kadang kekurangan bahan sehingga kita sering melakukan plagiat! Be yourself guys ! Konten kamu akan di blacklist oleh google kedepannya di pencarian karena melakukan duplikasi konten. Perkaya keilmuan dan kontribusinya deh, di dunia persilatan online.
4. TARGET
http://blogerish.com |
Nah ini paling penting! Untuk apa blog dibuat bila tidak ada isinya. Bikin target buat kamu mengisinya. Mulai dari bulanan, mingguan, hingga harian. Tidak perlu berlebihan, kamu bisa bikin reminder di handphone buat jadwal kamu menulis. Bisa juga kamu awali dengan curhat dulu untuk belajar menyalurkan pikiran, yang penting dimulai dulu deh. Saya sendiri perlu momen khusus untuk menulis blog. Saat ini saja saya masih dalam hitungan target bulanan, dan itu masih kalah dengan teman - teman blogger yang postingannya sudah ribuan post dan juga rutinnya sudah hitungan harian. Itu jadi challenge sendiri buat teman - teman.
5. DIFERENSIASI : BE YOURBLOG-SELF
Wah istilahnya tinggi banget. Diferensiasi itu pembeda kita dengan yang lain. Blog itu juga gambaran bagaimana diri kita. Tidak usah memaksakan diri untuk sama dengan blogger kece lainnya. Ada mungkin kita yang lirik - lirik blog teman - teman yang sudah menghasilkan banyak iklan karena kontennya menarik dan trafik penggunjung yang tinggi. Ada juga yang jadi stalker sejati buat curi - curi materi dari blog tetangga. Capek banget tentunya. Jadilah diri kamu sendiri, cukup dengan cara menemukan minat dan ketertarikan kamu dengan sebuah konten atau juga sudut pandang. Apa itu kuliner, marketing, sosial, dan lain-lain. Sampaikan argumennya melalui tulisan. Kamu bisa saja menambahkan teori - teori, tapi tidak menganggu argumen kamu tapi sifatnya mengguatkan.
6. BANGUN KONTEN POSITIF
www.unlockdemocracy.org |
7. BERBAGILAH
Hal paling penting, selain konten kamu yang akhirnya dibaca oranglain kemudian bermanfaat. Disini juga momentum oranglain mengoreksi tulisan kita, apa benar baik, buruk atau perlu tambahan. Saya juga berusaha membuka kesempatan seluas - luasnya buat teman - teman untuk mengomentari, mengapresiasi atau bahkan menambahkan di website ini. Alhamdulillah, saya mendapatkan banyak apresiasi ke e-mail saya tentang konten yang saya rutin tulis. Biasanya saya membalas surel sambil menyertakan pertanyaan atau survei sedikit pendapat pembaca tentang tulisan saya, apakah baik atau perlu diperbaiki. Berbagilah di sosial media yang kamu miliki.
Nah itu dia, 7 Cara versi saya menjadi blogger keren. Tips yang terlalu umum menurut saya hehe. Tapi itu yang saya lakukan setidaknya bisa teman - teman aplikasikan atau membuka inspirasi. Satu hal lagi yang paling dasar. NIAT ! Niat adalah awal dari segala tindakan. Niatkan membuat blog untuk hal baik, bukan untuk hal lain. Jangan bikin blog karena gaya-gayaan, atau pengen dapat uang, atau hal lainnya. Niatkan dulu membuat blog untuk belajar dan berbagi. Masalah ada atau tidaknya plus - plus lain itu bonus bukan tujuan. Ingat ! Niat itu menentukan hasil :)
Selamat Jadi Blogger Sejati :D
------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Keep Inspiring !
Belakangan ini kata pejuang passion terbayang di pikiran saya. Bukan mengenai apa yang kita miliki atau kita punya (dalam hal passion) tapi bagaiman kita memperjuangkannya agar tetap menjadi miliki kita.
Kenapa passion harus di perjuangkan ?
Beberapa artikel yang saya tahu mengatakan passion itu bisa dicari. Sambil mengerjakan pekerjaan, berada dalam berbagai aktivitas kita akan menemukannya. Tapi bagaimana jika sejak awal dia berkecimpung di beberapa hal, ia sudah menemukan hal asing di dirinya. Misalnya, dia ada di jurusan biologi tapi tanpa sadar dia menemukan diri dia dapat berkarya dan bermanfaat dalam bidang gambar dan melukis. Sedangkan hal yang ia jalani sedikit bertolak belakang dengan apa yang ia kerjakan.
Ada banyak cerita yang menurut saya cerita tentang ini. Entah bagaimana saya selalu beranggapan jika passion itu dekat sekali dengan impian kita. Walau ada beberapa orang yang bisa jadi menjadikannya sebagai aktifitas melepas penat tanpa memimpikannya lebih lanjut. Tapi ada juga orang – orang yang harus berada dalam kondisi yang dilema. Kita ia memahami dirinya berbeda pandangan orang lain memandang dirinya.
Masa dilema ini semakin kuat ketika kita berada di masa transisi. Saya ingat betul ketika saya dilema masuk SMA atau SMK atau bahkan sekolah madrasah Aliyah. Ingat ? Masa transisi. Begitu pula ketika memilih jurusan di kampus. Tak jarang banyak orang yang salah jurusan karena tak siap menghadapi masa transisi itu.
Passion itu apa ?
Di beberapa artikel bilang begini “ah passion itu istilah yang muncul yang lagi ngetrend aja sekarang sebenarnya passion itu dimana aja bisa ketemu”
And see, itu tergantung orang mempercayainya apa enggak. By the way, saya pribadi punya pandangan sedikit berbeda apa yang di maksud passion. Menurut saya passion itu seperti penemuan. Yups! Setiap kita menjalani beberapa hal yang random setiap hari, kita pasti menemukan sesuatu yang berkesan dan kemudian kita gak berhenti untuk melakukannya lagi dan lagi. Kemudian kamu melanjutkannya lagi di hari berikutnya menambah kemampuan skill dan lainnya agar rasa ingin tahu dan rasa puas itu bertambah. Bagi penulis, menulis aktivitas menyenangkan bahkan dilakukan berkali – kali menghabiskan waktu untuk menulis. Tapi bagi orang yang memang bukan penulis, bagi mereka menulis adalah hal membosankan dan tak menyenangkan.
Dan kita gak akan bisa memaksakan passion seseorang sekalipun orang tua dan orang terdekat kita. Karena menurut saya lagi – lagi passion itu penemuan. Ibarat harta karun yang kamu cari – cari kemudian kamu ketemu.
Lalu seperti judul diatas, bagaimana dan mengapa passion perlu diperjuangkan ?
Karena banyak hal diluar sana yang berasa “sok tahu” sama diri kita sendiri. Mereka tanpa sadar mempengaruhi kita sehingga kita jauh dari hal yang sebenarnya seperti apa diri kita.
Apa maksudnya ?
Kita sering mendengar orang lain dan juga memberikan peluang orang lain untuk ikut andil “memilih hidup kita”. Bukannya orang lain tugasnya itu hanya menganjurkan dan memberi masukan, selain itu membuka pandangan. Lagi – lagi segala keputusan ditangan kita, kita lupa akan hal itu. Sehingga kita jadi pengikut dan pengekor. Contoh ketika kamu memilih untuk tetap stay rasa patah hati, entah itu sama pasangan yang belum tahu jodohnya (nah loh!), sama kegagalan lama kamu atau juga hal – hal yang bikin kamu berkutat pada hal yang tidak baik. Itu sama artinya kita memberi kesempatan orang – orang yang menyakiti kamu mengambil hidup kamu yang harusnya bahagia, dan yang harusnya berkarya lebih banyak. Kamu juga memberikan waktu dan kesempatan kepada gagal untuk menjangkiti jiwa kamu untuk berhenti mencoba lagi. Kamu memberikan peluang pada gagal untuk menjadi jawaban akhir dari hidup kamu, benarkan ?
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memperjuangkan passion menurut saya yang bisa kamu renungi dan juga lakukan ?
1. Ikhlas
Ikhlas disini ketika kamu punya passion tapi pada suatu waktu kamu ga bisa mengerjakaannya dengan penuh karena sesuatu hal. Banyak orang di luar sana karena terjebak dengan kondisi yang dia miliki sehingga sesuatu yang dia miliki itu belum bisa di-usahakan maksimal. Ikhlas dalam artian tidak memaksa keadaan untuk mengikuti kemauan kita, tapi dalam menjalani kita jalani dengan penuh rasa ikhlas tanpa meninggalkan sesuatu yang kita sukai. Saya selalu percaya, Allah akan kasih jawaban jalan mana yang harus kita pilih kedepannya.
2. Berkomitmen menembus batas tantangan
Ini penting juga, kita seringkali kejebak zona nyaman dalam kondisi realitis. Misalnya, dalam lubuk hati terdalam kamu ga pengen bekerja di perusahaan besar, kamu ingin sekali tetap menjadi pelukis yang idealis menciptakan banyak karya. Ini skill yang kamu pendam banget. Tapi karena kondisi misalnya kamu harus ngebiayaain adek kamu kuliah, terus kamu anak yang menjadi tulang punggung keluarga. Ini tantangan berat buat kamu. Gimana bisa memilih Nah orang – orang yang keren menurut saya itu adalah yang bisa memecahkan problem pilihan – pilihan ini, bisa menembus batas tantangan, tapi juga tak egois dengan dirinya. Tetap realitis dengan keadaan. Jika kamu berkomitmen pada hal demikian, kamu adalah pejuang!
3. Fokus sama diri sendiri
Ini penting, kita suka kebawa arus. Apakah itu pertemanan, cara pikir, pandangan – pandangan yang membuat tentunya kita terbawa arah. Syukur banget kalo baik, kalo semua pandangan yang dimiliki membuat kita jadi manusia yang jatuh, ga percaya diri, hancur. Yang ada kita sudah menutup jalan hal baik di masa depan. Please deh, ga semua omongan orang yang memang harus kita telan mentah, jika ada saran ataupun masuk walaupun terkesan menghakimi ambil aja hikmahnya untuk kita perbaiki. Fokus pada perbaikan diri kita saja, karena cuman kita sendiri yang tahu siapa diri kita. Be grow and focus for yourself!
4. Berkompromi dengan banyak hal ( mengkomunikasikan)
Ini peer juga bagi saya, saya juga walaupun berkutat di ilmu komunikasi sebagai bidang ilmu perkuliahan. Ilmu komunikasi itu ilmu kompleks. Tiap orang punya kesan tersendiri kita menangkap sebuah sinyal komunikasi, tak jarang kita suka miscom! Terutama kalau kita bergesekan dengan dunia baru dan hal baru. Satu lagi yang perlu kita pahami, kalau manusia itu senantiasa berubah dan dinamis. Kita sering banget ngejudge orang atas sesuatu hal hingga kedepannya berpikir orang itu akan “selalu begitu”. Tiap orang selalu mengalami proses kepribadian dalam hidupnya terkecuali dia sudah tak bernyawa. Jadi, mau tak mau ketika kita sedang memperjuangkan passion komunikasikan hal itu kepada orang lain yang berkaitan dengan passion dan impian kita, berkomunikasi tentang bagaimana saling mendukung, saling mendorong hal – hal baik, dan mengingatkan akan hal – hal tak baik.
5. Slow motion ~
Apaan nih sok english banget?! Saya belajar slow motion itu istilah di salah satu mata kuliah saya di ilmu komunikasi pada mata ajar fotografi. Jadi ambil gambar foto yang keliatan proses berpindah alias bergerak misalnya buku yang tertiup angin. Ada bekas jejak lembaran yang terbang tertiup gitu. Nah kalo menurut saya hidup kayak gitu juga sebaiknya. Kita seringkali pengennya instan, apalagi kalau ngomongin sukses. Menurut saya, seharusnya kita harus slow motion pada proses yang berkaitan dengan dalam diri kita. Seperti belajar berkepribadian baik, skill baru yang sifatnya membutuhkan curahan emosional yang tinggi. Kecenderungan yang saya perhatian, apabila ada sesuatu hal yang terlalu cepat dalam memproses menuju sukses. Akan berat dalam menghadapi tantangan – tantangan yang jauh lebih sulit, karena ia terlalu cepat berlari hingga lupa ternyata ada kerikil yang disiapkan yang sudah tampak sebenarnya di awal pertandingan namun ia lupa hingga terkena kerikil tajam itulah di puncak finish (istilahnya seperti itu). But kita dalam menjalani juga harus memperhatikan langkah, kapan kita harus bisa berjalan sedikit lebih cepat kapan kita memang harus menikmati proses dan memperhatikan langkah kita lebih rinci.
Jangan kecewa mungkin proses kamu belajar dan berhasil lebih lamban ketimbang teman – teman kamu yang lain. Tapi bisa jadi kamu memiliki cara pandangan lebih luas dan lebih dibutuhkan ketika kamu menjalani proses lebih lama dari yang lain.
Jangan kecewa mungkin proses kamu belajar dan berhasil lebih lamban ketimbang teman – teman kamu yang lain. Tapi bisa jadi kamu memiliki cara pandangan lebih luas dan lebih dibutuhkan ketika kamu menjalani proses lebih lama dari yang lain.
Semoga menginspirasi!
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca!
"Be a good listener, your ears will never get in you trouble" (Frank Tyger)
Tulisan yang sudah lama sekali ingin saya tulis. Ini nasehat untuk kita dan diri saya sendiri. Sudah lama rasanya merasakan bahwa intensitas menulis saya sedujut berkurang di blog ini lebih dari biasanya, walaupun saya menulis di beberapa blog dan media lain. Tapi ada kekecewaan sendiri sih pada diri saya terkhusus untuk blog ini. Mohon doanya device saya dalam keadaan baik sehingga bisa terus menerusnya kegiatan berbagi sedikit melalui tulisan -tulisan sederhana ini.
Menurut saya, mendengar adalah kemampuan istimewa. Kemampuan kita menurunkan ego untuk mengetahui oranglain, untuk mengetahui hal baru. Anehnya, kita seringkali tidak sadar kalau kita lebih suka berbicara ketimbang mendengar benar gak ?
Walaupun dalam data yang saya dapatkan dari 70% aktivitas komunikasi kita dalam kehidupan yang 45% nya mendengar lebih tinggi ketimbang berbicara. Tapi banyak dari kita yang memang mendengar tapi bukan menjadi pendengar yang baik.
Apalagi era gadget seperti ini. Saya sendiri pengalaman di tegur oleh kawan lama (senior) karena tak lepas memandangi handphone karena saya takut ada urusan info dadakan datang ketika ketemuan. Itu jleb banget! Di saat kita ketemu kawan jauh - jauh, susah ketemu dan berkomunikasi, giliran dikasih momen malah diabaikan. Duh ga banget deh saya kala itu. Saya berjanji dalam hati untuk lebih memperhatikan.
Itu salah satu contoh, bahwa kita perlu dan wajib menjadi seorang pendengar yang baik.
Kenapa ?
Semua berpengalaman dari saya yang dulunya sangat sulit menjadi seorang pendengar, sulit mendengarkan dengan seksama. Sulit mencerna sehingga seringkali lawan bicara menjadi kecewa pada akhirnya. Saya juga berbicara tak berjeda, kecepatan diatas rata-rata. Namun bukan berarti sekarang sudah berubah drastis, tapi dalam proses untuk memperbaiki hal yang ga baik ini. Termasuk memberi waktu kepada orang yang kita cintai untuk bercerita, yakni orangtua kita.
Saya sulit sekali memberi waktu kala itu. Seperti remaja pada umumnya yang masing ‘ego’ tak peduli, dan hal lainnya. Beriring waktu dan sadar saya mencoba untuk berusaha menjadi pendengar yang baik. Menyiapkan telinga untuk orang lain yang perlu kita apresiasi, dukung, dan juga perhatikan. Lalu apa yang kita dapatkan ?
Cahaya ! Saya menemukan cahaya !
Saya menemukan banyak cahaya dari siapapun yang berbicara. Sejak saat itu saya percaya bahwa setiap manusia memiliki cahayanya. Cahaya yang menuntun oranglain ke arah yang lebih baik, cahaya yang bisa jadi membuat kita bahagia karena leluconnya, cahaya yang barangkali membuat kita belajar dari segala kegagalan atau kesedihan yang ia alami.
Setiap orang itu memiliki cahaya, sekalipun ia orang tua yang baru kita temui sore tadi yang tidak kita kenal. Sekalipun ia preman yang ditakuti oleh banyak orang, sekalipun ia orang yang sering diabaikan. Semua memiliki pelajaran dan itu bernilai.
Seringkali kita mengkotak - kotakan orang sehingga mengabaikan banyak hal dan melewatkan hal baik dari seseorang. Tak ada yang tak berarti tentunya.
Kita akan menyadari hal itu, ketika kita senantiasa memposisikan diri kita sebagai seorang pendengar yang baik. Itu makanya telinga kita diciptakan sepasang, karena Tuhan mengingatkan kita untuk mendengar lebih banyak, belajar lebih banyak. Indra yang disediakan Tuhan untuk mendapatkan ilmu, menemukan hikmah.
Ada empat cara menumbuhkan keterampilan kita mendengarkan secara efektif: Door Openers, dorongan minimal, frekuensi pertanyaan, dan diam penuh perhatian. Lengkapnya teman - teman bisa cari tahu di beberapa buku psikologi.
Dari referensi yang saya baca, diam itu bisa menjadi kekuatan powerful untuk orang yang sedang dalam keadaan emosi yang intens. Pernah ketemu momen kita diam sejenak, tidak ada kata - kata, namun kita mengerti akan situasi dan suasana. Diam melatih kita untuk lebih peka akan situasi, jika belum bisa melatih itu kita bisa melatihnya untuk berbicara berlahan. (referensi yang saya dapatkan dari makalah mahasiswa psikologi)
Menjadi pendengar yang baik tentu feedback kebaikan akan hadir kepada diri kita juga. Bukan hanya kita mendapatkan cahaya dan ilmu baru dari orang yang kita dengarkan, tapi juga dilain kesempatan kita menjadi sosok yang di dengar untuk bercahaya bagi orang lain.
InsyaAllah ...
“Most people do not listen with the intent to understand, they listen with the intent to reply”- Stephen Covey
-----------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Keep Inspiring!
Kututup handphone mbak Lisa, kuhempaskan tubuhku ketempat tidur kesayanganku. Kupandangi langit-langit kamar sejenak, putih bersih tak ada hiasan. Tapi pikiranku melayang mengudara, benar ternyata menyembunyikan sesuatu membuat hidup tak tenang walau hanya sebuah kabar. Bergeming.. kucoba pandangi jendela. Ahad, sore ini begitu sunyi tak bersuara rasanya, biasanya riuh anak-anak bermain di jalan depan rumah membuatku semangat menyaksikannya. Terkadang kupandangi satu persatu dan mengambil gambar mereka jika ada peristiwa menarik. Atau ketika honor tulisanku sudah diberikan tak sungkan kusisihkan membeli makanan kesukaan mereka. Senang rasanya berkumpul dengan adik-adik manis itu. Mungkin ini juga bentuk kerinduanku pada sang adik yang berada di kampung. Yang hanya setahun sekali aku dan keluarga bisa mengunjunginya. Wah, makin galau rasanya berpikir aku akan melanjutkan studi tentunya lebih lama lagi kuberpisah dengannya.
"dreet.. dreet" getar handphone tanda sms masuk mengusik pikiranku. Kubuka perlahan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
kak, tulisan yang jadi PR minggu kemarin apa ya ? Afwan ana ga datang pelatihan pekan lalu, karena bunda saya sedang sakit..materinya juga belum sempat ana dapat, syukron infonya
"dreet.. dreet" getar handphone tanda sms masuk mengusik pikiranku. Kubuka perlahan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
kak, tulisan yang jadi PR minggu kemarin apa ya ? Afwan ana ga datang pelatihan pekan lalu, karena bunda saya sedang sakit..materinya juga belum sempat ana dapat, syukron infonya
Hai, Perkenalkan saya Melati Octavia, Saya alumni Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Saya suka membaca dan menulis. Blog ini adalah bentuk dedikasi kesukaan saya akan hal demikian. Saya juga senang berorganisasi dan juga berdiskusi. Saya mendirikan sebuah komunitas bersama teman - teman yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan menulis bernama Kongkow Nulis.
Blog ini berisi perjalanan pemikiran saya, reshare ilmu baru, dan hal - hal yang patut saya sampaikan. Biasanya berisi keresahan saya akan fenomena sosial yang terjadi di sekeliling kita.
Selain itu berisi hal menarik yang berkaitan passion saya, baik itu mengenai menulis, marketing dan dunia public relations, desain, dan juga sosial pendidikan serta entrepreneurship.
Saya juga memiliki dua platform lain yang berisi tulisan sastra dan cerita review perjalanan atau tips menarik tentang lifestyle, bisa cek di melatioctavia.tumblr.com.
Salam Hangat!
----------------------------------
Silahkan jika ada perlu berdiskusi dan sharing bisa menghubunginya disini :
Instagram : @melati_octavia
Facebook : Melati Octavia
E-mail : melati.octavia@yahoo.com
Parah!! Jadwal saya kemudian terganggu dengan acara keren yang diselenggarakan @kemkominfo dengan tema besar “Menuju Indonesia Maju” dalam rangka #FlashBlogging musti ikut dong.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan dan sambutan dari bagian inti @kemkominfo baik itu Perwakilan Kadiskominfo Riau, Dirut kemitraan Kominfo dan juga materi dari Mas Enda Nasution yakni Founder Sebangsa ID. Sebuah platform digital media social Indonesia. Banyak hal yang sebenarnya yang saya tangkap dari kegiatan ini. Salah satu highlightnya adalah “Menjadi Seorang Blogger”. Awalnya saya tidak menyangka, bahwa blogger telah menjadi bagian yang esensial dalam sebuah kehidupan bermasyarakat saat ini terkait juga penyebaran informasi dan kebijakan – kebijakan di pemerintahan.
MEMULAI BLOGGER, MEMULAI KEMAJUAN
Indonesia Maju, siapa sih yang ga pengen negara yang kita cintai maju ya readers. Seperti salah satu paparan dari kegiatan ini adalah bahwa blog dulu sebelumnya bernama web blog hingga kemudian lahirlah blogger.com yang diciptakan oleh Pyra Labs pada tahun 1999 dan kemudian menjadi platform asuhan Google saat ini yang sedang saya gunakan.
Nah, kamu sendiri menggunakan platform seperti apa ?
Banyak sebenarnya jenis – jenis platform blog saat ini, ada wordpress, tumblr, ada berbagai media lainnya. Belum lagi yang dibuat lebih mudah dan menarik. Saya sendiri merasakan manfaat besar memulai ngeblog, salah satunya selain bisa berbagi saya mendapatkan banyak teman, dan juga bisa hadir dalam kegiatan flashblogging. Dan tahukah teman – teman, bahwa banyak loh yang memulai ngeblog dan kemudian mendunia dengan karya – karyanya. Salah satunya Raditya Dika dan Gita Savitri. Mereka membuat perubahan dengan karya positif untuk anak muda.
Nah, kamu sendiri bisa memulai merubah Indonesia dengan hal kecil. Salah satunya memulai ngeblog.
BLOGGER MAKE BIGGER
Kalau diingat – ingat dulu blogger bukanlah sebuah sesuatu hal yang menjadi sorotan. Namun sekarang, masyarakat berbondong – bondong menjadi pembaca setia blog mengingat kredibilitasnya yang lebih dipercayai karena ia mengenal secara pribadi orang yang menulis. Belum lagi kecenderungan media mainstream saat ini yang dianggap sering kali ditunggangi banyak kepentingan sehingga info yang disampaikan menjadi bias.
Salah satu hal yang menjadi menarik dari seorang blogger adalah “trust dan honestly” yang dimiliki. Karena ketulusan dan kejujuran yang dimiliki blogger menjadi media efektif untuk mengkritik, memberi saran, dan juga penyampai kebijakan yang tulus terhadap apapun kegiatan, kebijakan baru serta masukan terhadap apapun yang menjadi pedoman hidup bermasyarakat kita. Saya rasa ini juga inti dari kegiatan #FlashBlogging dari Kominfo juga bersama Kadis Kominfo Riau yang menjalin silaturrahmi dan juga hubungan baik kepada para Blogger agar bias menjadi corong penyampaian informasi yang lebih merata dan tentunya jauh dari banyak kepentingan sehingga terjadi bias yang sering terjadi di media lain. It’s Our Strong To Be Blogger.
BLOGGER ITU KREATIF
Di salah satu sesi yang disampaikan oleh Mas Enda Nasution adalah tips trik menjadi blogger yang super kreatif adalah senantiasa menemukan sudut pandangan baru serta memilih menjadi seorang blogger yang seperti apa. Baik itu blogger lifestyle, sport, bola dan politik. Tentunya kalau mau jadi blogger keren yang ikut berkontribusi dalam konten positif dan kebijaksanaan bangsa. Kita juga bisa menulis hal yang positif dibidang itu dari berbagai bidang terutama ikut mensosialisasikan bagaimana perkembangan hal – hal menarik yang bisa kita dapatkan dari konten yang kita fokuskan. Contohnya, saya pernah menulis bagaimana perkembangan perpustakaan dan literasi Indonesia. Teman – teman bisa baca disini ; Cermin Literasi, Perpustakaan, Minat Baca Indonesia.
PERANG KONTEN NEGATIF
Salah satu aksi nyata kita memajukan dan mengkerenkan Indonesia melalui blog adalah #PerangiKontenNegatif. Yaps! Terlalu banyak konten negatif demi meraup keuntungan sehingga informasi yang kita dapatkan bias. Belum lagi kita sebagai masyarakat menjadi musuh pemerintah. Karena konten – konten yang senantiasa memojokkan ataupun sebaliknya. Kita perlu memerangi konten negative salah satu nya jangan menjadi bagian dan pelopor dari konten negatif tersebut. Kalau dari saya sendiri cara perang yang mulia dan terbaik untuk melawan konten negative adalah menjadi seseorang yang positif. Menjadi Blogger yang Positif.
Sangat bersyukur dipertemukan Ramadhan kali ini. Ramadhan bersama orangtua tentunya. Sebelumnya sempat terpikir untuk tahun ini mungkin dalam perjuangan rantau di kampung sendiri. Banyak harapan yang saya taruh untuk diri pribadi di Ramadhan kali ini juga tahun ini.
Harapan menjadi sosok yang lebih baik tentunya. Lebih bisa menjaga diri, menemukan hal baik. Menjaga kesehatan juga. Ingin menulis dan berkarya lebih banyak. Di saat melihat teman – teman lain bertumbuh. Ada sebuah semangat diri yang juga ikut membara. Pada kenyataan hal yang berat pada diri kita adalah ekspetasi kita pada diri sendiri yang terlalu over karena kita asik melihat oranglain. Kalo dipikir dipikir ya, sebenarnya kita sudah punya modalnya. Tinggal kita meracik konsistensinya seperti apa, kerja keras seperti apa walaupun kadang kala dunia luar ga seperti harapan kita.Kita sendiri yang membuat harapan pada diri sendiri yang kita tunjukkan kepada diri sendiri. Yaa kan ?
Bagaimana harapan dan juga target teman – teman di Ramadhan kali ini ? Target dan harapan saya sesederhana saya bisa menjaga diri dari pengaruh negative dan mubazir, perbanyak berkarya, zikir dan juga ibadah Sunnah. Ramadhan pertama kali ini jujur saya kekurangan waktu yang sangat banyak. Rasanya 24 jam masih kurang untuk dibagi dengan maksimal.
Salah satu target saya adalah menulis refleksi dan juga nasehat untuk diri saya sendiri di Blog ini dalam rubrik Jurnal Ramadhan selama 30 hari penuh. Bisa kah ? Dulu saya pernah bikin kegiatan ini di tumblr tapi ternyata strategi saya untuk disiplin tidak berhasil hehe. InsyaAllah untuk kali ini saya berkomitmen untuk menulis jurnal ini walaupun ga banyak dan bisa jadi sangat singkat. Bakal selalu update di pukul 21.30 selama bulan Ramadhan di blog ini teman – teman.
Ohya bisa jadi saya terlupa untuk memberi kabar tentang update di media social. Kalo teman – teman sudah mengetahui pengen langsung dapat notifikasi bisa subscribe. Tapi sejauh ini belum begitu tahu works apa tidak nih.
Balik lagi ngobrol tentang harapan, bicara tentang sebuah cita – cita dan pencapaian. Kita juga tahu kan kalo dalam menjalani dan mengapai semua itu pasti ga mudah kadang gagal. Bahkan ada orang yang berkali – kali mendapatkan hasil demikian. Pada dasarnya gagal disini mengajarkan kita untuk memperbaiki diri untuk mencapai harapan tadi. Itu yang sering kita sebut ikhtiar (berusaha). Dalam usaha ada lingkup poin yang harus kita pahami ; ada program, target, dan langkah – langkah. Dan banyak mungkin buku dan nasehat mengenai bagaimana meminimalisir kegagalan, salah satunya yaitu belajar.
Walaupun begitu, kita ga boleh lupa kalo kita butuh Allah untuk meng-acc semua harapan kita. Kita juga harus optimis karena Allah sendiri yang janji ke kita untuk menjaga doa dan harapan hamba – hambanya ; Allah berfirman “Berharaplah kepada-Ku, Niscaya Aku perkenankan harapanmu sekalian” (QS Al Mukmin 60) dan janji Allah “Allah SWT akan mengabulkan harapan bagi siapa yang berharap hanya kepadaNya” (QS Al- Baqaroh 186)
Dan harapan ga selamanya instan Allah kabulkan, ada beberapa cara Allah mewujudkan harapan hamba – hambanya kadang ada segera dan kadang butuh waktu yang lama. Lagi – lagi menguji diri kita sebagai hamba yang taat. Dan apabila harapan tadi ditunda, hal itu menjadi tabungan pahala yang akan diterima kita kelak diakhirat nanti. Jadi tidak akan ada yang tidak diberikan.
Kemudian, dijauhkan dari keburukan yang sebanding dengan harapan itu. Kadang ga semua harapan yang doa – doa kita itu benar. Allah bahkan mengganti harapan kita dengan yang lebih baik. Karena Allah tahu yang terbaik untuk hambanya (QS Al-Baqarah 216) Ingat tentang ada ayat yang mengatakan boleh jadi kita ga suka sesuatu ternyata itu baik untuk kita.
Mungkin dari sharing diatas, bisa memupuk optimisme kita dalam melakukan apapun dan kebaikan apapun. Menjadi orang yang semangat dan optimis walau kadang kala kita sering menemukan onak berduri dalam perjalanan kita.
Semoga bermanfaat!
Nantikan edisi lanjutan besok.
Source pict : Citizen Daily |
Dari judulnya terdengar seperti judul cerpen. Tapi kali ini saya ingin sharing apa yang terjadi di Riau. Provinsi dimana saya berdomisili sekarang. Awalnya tulisan ini adalah bentuk keprihatinan saya terhadap apa yang terjadi di daerah saya. Namun, ada sebuah gerakan menulis kepedulian dari Blogger Muslimah yang membuat saya semakin gencar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Sedikit sharing beberapa tahun lalu, saya pernah diberi kesempatan istimewa untuk menjadi wartawan freelance disebuah koran harian di provinsi saya. Disebuah laman khusus tentang lingkungan. Disanalah saya mendapatkan ilmu menulis dan jurnalistik sangat banyak. Belum lagi saya terjun langsung ke lapangan untuk menuliskan berbagai peristiwa lingkungan yang terjadi disekitar saya. Banyak informasi yang saya dapatkan, terutama seputar cerita hutan yang ada di riau. Saya katakan Riau istimewa teman-teman. Sebagian teman-teman yang tinggal di provinsi ini mungkin tahu identitas Riau sebagai provinsi penghasil minyak. Sampai ada istilah unik yang disematkan, mengapa plat kendaraan di Riau itu bertuliskan BM. Alasannya cukup masuk akal, karena itu singkatan dari Banyak Minyak. “didalam tanah banyak minyak, diatasnya juga banyak minyak (penghasil kelapa sawit)”
Jika saya tinjau pribadi untuk biaya hidup masyarakat. Riau termasuk provinsi yang cukup mahal ketimbang provinsi lainnya. Barangkali ada kaitannya dengan demikian. Karena beberapa teman saya bercerita juga tentang tinggal dibeberapa daerah yang penghasil minyak baik “diatas” dan “didalam”. Untuk membeli bahan pangan atau sehari-hari cukup menguras dompet begitulah istilahnya.
Pengalaman saya bekerja dalam bidang itu, membuat saya melihat banyak keganjilan yang terjadi. Ini sebuah opini saya, sebelum akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja karena satu dan lain hal. Banyak politisasi yang terjadi di ranah itu. Saya jujur tak kuat hehe. Apalagi saya perempuan. Saya memutuskan menyuarakan lewat hal yang bisa saya kontrol sendiri.
Riau memiliki hutan gambut yang cukup luas. Penyebab asap yang merupakan kebakaran lahan yang terjadi tiap tahun dikarenakan hutan gambut yang terbakar. Hutan gambut bukanlah hutan biasa. Hutan gambut adalah penyangga air. Ia berbentuk rawa-rawa. Hutan tropis berdaun lebar di mana tanah yang terendam air mencegah dedaunan dan kayu terdekomposisi sepenuhnya. Seiring waktu berlalu, terbentuk lapisan gambut yang bersifat asam. Hutan gambut umumnya dikelilingi oleh hutan hujan pada tanah yang tidak terendam air dan hutan bakau di air payau. (Wikipedia)
Saya teringat materi yang pernah disampaikan dalam young green weekend school, sebuah proyek yang pernah saya lakukan dengan tim komunitas lingkungan beberapa tahun lalu untuk mensosialisasikan cagar biosfer giam siak kecil bukit batu (info tentang cagar biosfer bisa dibuka di link ini http://www.gskbb.blogspot.com). Isi materi mengenai bahwa hutan gambut yang kering menyebabkan hutan mudah sekali terbakar. Mirisnya lagi 56 persen hutan gambut sumatera ada di riau. Lalu yang menyedihkan bagi saya, beberapa lahan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu terkena imbasnya juga. Padahal, ini cagar biosfer satu-satunya yang ada di pulau sumatera.
Menurut berita yang saya kutip di Riaupos, bahwa hutan gambut di Riau 50 persennya sudah rusak. Tahukah, bahwa negara Indonesia memiliki 50 % hutan gambut di wilayah tropis dan Indonesia memegang kendali 10% hutan gambut dunia. Apa yang terjadi bila hutan ini terbakar ? Sedangkan hutan gambut adalah pengendali ekosistem yang berpotensi menyerap karbon di planet kita. Its problem not easy.
Saya juga tak mengerti kenapa saudara-saudara saya di provinsi ini rela membuka lahan dengan cara keji. Well, walaupun menurut berita yang saya dapatkan asap kali ini sebagian besar asap kiriman. Tapi titik - titik api masih ada di provinsi riau. Dan asap yang tebal dengan potensi kadar luarbiasa berbahaya yang sudah kami hirup hampir sebulan lamanya.
Memang benar, ini bukan bencana tsunami, bukan bencara gunung meletus dan yang memakan korban jiwa secara signifikan. Tapi udara hal vital yang dibutuhkan manusia. Dampak kedepan yang terjadi adalah ledakan penderita kanker paru-paru yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Jika kita flashback banyak politisasi yang terjadi tentang mengiurkannya di lahan yang ada di Riau ini, terutama kasus hattrick petinggi negeri riau. Setelah saya kulik beberapa berhubungan dengan permasalahan lahan. Dalam riset saya tentang potensi lahan yang dibuka yang saya kutip contohnya. Riset dari CIFOR mencatat bahwa terjadi kenaikan harga lahan sekitar Rp 3 juta setelah pembakaran lahan.
Sebelum terbakar, harga lahan berkisar Rp 8 juta, dan setelah terbakar menjadi Rp 11 juta per hektar.
Setelah ditanami sawit, harganya berlipat lagi, sekitar Rp 50 juta, dan bisa mencapai Rp 100 juta per hektar apabila ditanami sawit bibit unggul. Sehingga wajar banyak investor yang membuka lahan karena dekatnya perbatasan ke negara tetangga barangkali membuat banyak orang gelap mata akan itu. Tanpa melihat konsekuensi yang terjadi. Bila melihat kondisi Riau, memang dahulunya riau berkembang karena keberadaan perusahaan industri sekala besar yakni perusahaan - perusahaan baik minyak dan kelapa sawit ataupun kertas.
Dalam hal ini kita tak seharusnya menyudutkan siapapun tapi fakta itu harus kita pahami. Saya sendiri melihat banyak masayarakat riau belum mencintai lingkungan secara utuh. Masih membuang sampah sembarangan, membakar sampah dengan sewenang-wenang. Banyak kebiasaan kecil untuk kita peduli dengan lingkungan saja sulit dilaksanakan. Bahkan bila terjadi musim hujan, beberapa daerah kabupaten di provinsi riau mengalami banjir.
Ingin menyalahkan siapa dalam hal ini ? Lalu, ketika kemarau asap menjadi langganan di provinsi ini. Ada baiknya kita juga berkaca diri teman-teman. Selain kita cukup kecewa dengan apa yang terjadi di negeri kita sekarang. Setidaknya ada aksi yang kita lakukan untuk diri kita sendiri. Misalnya dalam keadaan seperti ini, di kelilingi asap tebal. Penggunaan masker itu adalah hal wajib. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk menyelamatkan diri kita dikemudian hari. Sembari menyuarakan keadilan, dan juga mungkin langkah lebih besar menyelamatkan hutan kita bersama-sama.
Mohon doanya teman-teman yang ada di penjuru Indonesia. Agar bencana ini tidak terjadi lagi dan hilang dibumi lancang kuning ini.
Tak ada lagi korban, tak ada tangisan yang terdengar.
Dan kami bisa menghirup udara bersih yang saat ini kami rindukan :)
Semoga Allah memberikan ampunan apabila musibah ini bagian dari azabNya untuk mengingatkan dosa-dosa yang pernah kami lakukan untuk bumiNya.
#SaveHutanIndonesia
-----
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Hampir semua blog di awal tahun sebagian besar cerita dan flashback ceritanya di tahun lalu. Apa yang dicapai ? Apa yang dilakukan ? Dan rencana – rencana apa kedepannya. Jujur saja di akhir tahun saya merasa berbeda suasana. Saya belakangan ini tak banyak melakukan sesuatu bahkan membuat kabar status di media sosial haha. Sampai pada akhirnya saya memulainya dengan beberapa status terbaru dan mulai aktif di beberapa media sosial, ada yang kemudian menyapa dan menanyakan. Barangkali teman – teman terdekat mengetahui apa yang saya lakukan atau setidaknya tahu saya sedang menghabiskan waktu sedang apa. Jujur saja, selain fighter sama hal yang seharusnya saya selesaikan di pertengahan tahun, ada masanya saya berdiam dan jujur menjauhi beberapa lingkaran yang biasanya saya berada. Ini adalah momen saya untuk merenung kemana, bagaimana, dan seperti apa.
Biasa deh kena sindrom quarter life crisis yang sudah dimulai, ketika sudah menyelesaikan studi. Walaupun rencana di awal sudah dirancang sedemikian rupa. Kita lupa bahwa kita terikat. Kita, mimpi kita, rencana kita bukanlah milik sendiri tapi juga ada orang lain di dalamnya. Saya banyak mempertimbangkan hal itu dan jujur saja menghabiskan banyak waktu, dan juga perasaan. Duhh mellow. Saya gak absen kok untuk menulis, saya dominan menulis belakangan di buku diary haha. Jadi gak bisa di posting deh hihi.
Untuk tulisan selanjutnya ada beberapa artikel dan jurnal yang saya sedang riset dan juga saya himpun menjadi sosial project saya pribadi kedepan. Saya merasa menjadi seseorang yang sulit sekali menepati janji sendiri, karena hal demikian hal rutin yang biasa saya lakukan menjadi sedikit berbeda bahkan di mata orang lain berkurang. Maafkaan! Sebagai gantinya saya akan bikin giveaway untuk para pembaca blog ini. Yipiiii !
Apa sih yang saya lakukan selama 2016 ?
Awalnya saya sedih, karena melihat banyak postingan teman tentang banyaaak sekali kegiatan yang dilakukan di 2016. And then, ketika saya flashback di memori saya dan juga album foto. Ternyata saya juga melewati banyak momen, dan hanya karena renungan beberapa bulan ini membuat “rasa” dari momen yang saya lewati jadi terlupakaan. Ohh !
Awal tahun saya merencanakan berangkat ke beberapa kota sembari menyelesaikan skripsi. Di awali kabar yang menarik yaitu kesempatan liburan ke pantai untuk kedua kali ( Beach! it’s my favorite place) ke pantai di sumatera barat ! Walaupun di saat itu alasan saya ikut, karena itu sebenarnya acara kantor saya magang, dan saya menggantikan seseorang disana. Hahaha.
Lanjut pengalaman magang selama dua bulan yang cukup menguras berat badan saya. Di sisi lain seneng, disisi lain lumayan stress! Saya gak menyangka kalau profesi dan bidang public relations perusahaan swasta itu adalah power rangers! Kerja kantoran sepertinya bukan style saya. Walau menyenangkan dan banyak ilmunya, saya kehabisan energi fisik yang bikin saya susah mengeluarkan ide, karena waktu luang hanya bisa digunakan sama istirahat. Kerasa banget capeknya, belum lagi kalau udah lembur. Saya sempat sakit semingguan, selain cuaca lagi gak bagus saat itu dan fisik lagi drop pas kerja beberapa kali mimisan. Duh jarang – jarang dah, karena ngantornya di rumah sakit langsung cus ke UGD. Memalukan sih bagi saya haha. Kerja di rumah sakit kok sakit, haha.
Lanjut setelah magang, di waktu yang sama dari awal tahun saya mendaftarkan diri sebagai panitia FIM 18 dan kepilih di panitia desain. Ini tantangan baru lagi, karena di percayakan di desain, padahal saya masih desainer amatiran.
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari teman – teman yang mahir, mulai dari nyoba corel draw, illustrator. Kepikiran buat upgrade lagi ilmu desain ini. Karena saya belajarnya juga otodidak. Gak ikut course khusus seperti waktu ikut belajar bikin website.
Intinya saya bersyukur atas kesempatan dan pengalaman yang saya dapatkan di tahun sebelumnya. Walau dari segi habit, saya jelek banget. Saya memulai ketidakteraturan hidup dimulai ketika saya free dari jadwal kampus seperti sebelumnya. Karena di 2016 sudah gak ada lagi matakuliah, selain skripsi hehe. Hal ini yang bikin saya yang perfeksionis kalau sama namanya agenda, jadi kacau balau karena banyak hal yang gak keduga dateng tiba – tiba.
Jadi 2016 adalah momen untuk mendewasakan diri, walau ngerasa belum dewasa – dewasa amet. Banyak hal absurd yang masih sering bikin temen – temen gemes kadang, apalagi kalau percakapan saya suka ga nyambung, tapi kadang saya suka drama sok – sok ga nyambung biar suasana jadi fun (ngebully moment) pake hastag #alasan deh haha.
Apa yang kira – kira bakal dilakuin di tahun 2017 ?
Hal yang di capai pertama kali itu, buku kedua pribadi ! Kemarin rencana bakal di selesaikan November dan desember, gak tahunya sibuk sama daftar – daftar wisuda dan revisi. Sudah deh, kelewat. InsyaAllah awal bulan ini bakal konsentrasi buat editing buku kedua yang sudah jadi. Tinggal edit dan rapih – rapih!
2017 juga mempersiapkan diri sama rencana yang diluar dugaan. Keluarga saya bakal ada isu pindah kota, alias balik kampung. Walau belum fix, saya setidaknya menyiapkan dua rencana. Hal ini nih yang bikin galau setengah mati rasanya. Setiap sharing cerita ini saya teman terdekat. Mereka bakal ngamuk ga jelas, atau ngambek sama saya karena ga setuju sama demikian. Tapi saya juga ga bisa memutuskan, karena sampai sekarang belum ada alasan kuat untuk tetap tinggal. *kemudian mewek lagi*
Lanjut, hal yang paling penting bagi saya adalah perkara ibadah. Kesibukan seringkali bikin saya sering ngaret jam untuk sholat, ya allah berdosanya rasanya. Dulu jaman masih ada jadwal kuliah, masih sering ikut seminar – seminar juga. Belakangan ini baru sadar, gak seaktif dulu. Saya merasa bersalah sekali. Hal lainnya juga ada peningkatan, tapi mungkin cukup keep aja yaa di saya-nya aja.
Hal yang menggembirakan, tulisan saya banyak banget di tahun ini. Hurray! Ketimbang tahun sebelumnya. Walaupun, memang untuk melatioctavia.com lebih sering di tahun sebelumnya. Saya nulis di banyak platform sehingga gak keliatan progressnya kalau hanya di lihat dari satu platform aja. Saya bikin empat buku online. Dua buku di storial, dan dua buku di wattpad. Belum lagi nulis di tumblr. Satu blog lagi yang pengen saya aktifkan itu ceritamelati.blogspot.com, kemarin masih asik obrak abrik desainnya, jadi nulisnya kagak mulai – mulai. *tepok jidat*
Duh ini tulisan gak jelas ya, isinya pada curhat semua. Silahkan jika bikin asam lambungnya naik, harap ditutup saja. *peace!
Selain itu di tahun 2017 banyak hal baru di komunitas yang saya dirikan bersama teman – teman, terutama masalah evaluasi kegiatan, rencana – rencana kedepan. Ditunggu infonya!
Satu lagi ada beberapa planning tertarget ke negara lain, yang sampai sekarang belum terealisasi. Entah kapan ya :) Saya yakin bakal indah pada waktunya.
Selain itu saya pengen banget lanjut kuliah sebenarnya, tapi lagi lagi saya bisa berusaha untuk mewujudkannya dan keputusan hanya milik Allah. Semua dosen – dosen di kampus menganjurkan saya melanjutkan studi. Tapi lagi – lagi saya sadar mimpi itu gak hanya milik kita sendiri tapi ada orang lain di dalamnya. Saya yakin ada jawaban terindah untuk ini.
Saya berharap banyak untuk diri saya pribadi, selain meningkatkan diri secara pribadi juga peningkatan manfaat untuk orang lain lebih banyak setidaknya lingkaran keluarga saya terlebih dahulu, teman – teman terdekat, dan kemudian masyarakat secara luas.
Bismillah!
Gimana rencana tahunan kamu ?
Segala sesuatu itu dimulai dari sebuah langkah. Perubahan besar yang kita miliki itu awalnya dimulai dengan sederhana ? Percaya gak ?
Saya ingat ketika itu saya pernah sharing dengan teman – teman TDA Kampus dulunya mengenai memulai sebuah bisnis. Rekan saya bilang begini, “Bukannya penemu apple alias steve jobs itu membangunnya dulu dari garasi rumah ya ?” Itu dia. Kita seringkali berpikir terlalu besar, ribet, rumit, memikirkan awalnya begitu sulit. Kemudian berpikir tentang sesuatu itu dengan awal yang waah, minjem uang gede – gede buat bisnis, dan kemudian berpikir dalam waktu yang singkat bisa berhasil. Pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga tak jarang dari kita akhirnya berhenti melanjutkan keinginan menjadi sebuah realisasi yang nyata.
Saya pernah mengalaminya dan sering mengalaminya. Saya sadar pemikiran demikian di awali dari kesalahan kita yang tidak menghargai dan mengerti arti dari sebuah proses sesungguhnya. Selalu berpikir muluk – muluk dan lain sebagainya. Bukannya segala sesuatu dimulai dari hal yang sederhana kan, ?
Sama halnya ketika kita ingin merubah sebuah kondisi apakah lingkungan kita, keluarga kita, teman – teman kita. Hal yang sering kita lupakan adalah merubah diri sendiri terlebih dahulu. Cara kita berpikir, cara kita bersikap dan berperilaku, dan juga apa yang kita lakukan. Sembari itu kita juga perlahan merubah hal lain diluar diri kita.
Tidak mudah memang untuk mengawali sebuah hal, ketika menghadapi cemooh, tanggapan pesimistis, dan negatif sehingga mempengaruhi diri kita untuk melakukan perubahan baik.
Saya suka sekali dengan quote Lao Tzu, salah satu filsuf asal cina kuno.
Salah satunya mengatakan bahwa
“Perjalanan yang berkilometer dimulai oleh sebuah langkah” sederhana tapi memiliki makna yang dalam.
Satu lagi kata bijaknya
“Orang hebat mampu mengendalikan oranglain, tapi lebih hebat lagi ketika ia mampu mengendalikan dirinya sendiri”
Terkadang dari kita mampu mempengaruhi oranglain dengan sikap dan perkataan kita, tapi kita sendiri sulit untuk menasehati diri kita dari hal yang tak baik untuk berhenti.
Kebaikan apapun itu harus disegerakan, dimulai dari hal yang paling sederhana dahulu dan mulai dari sikap kita untuk menghargai dan mengapresiasi diri kita dari hal yang kita bangun. Memulai tidak harus sempurna kan ? Memulai tidak harus langsung ujuk – ujuk jadi yang terbaik ?
Dari setiap perjalanan tentu ada yang memulai kan ? Walaupun pada akhirnya nanti gagal, bisa jadi gagal kita adalah awal gerbang kita untuk masuk dan memulai sukses di hal lain yang tidak kita sadari.
Kebaikan apapun itu harus disegerakan, dimulai dari hal yang paling sederhana dahulu dan mulai dari sikap kita untuk menghargai dan mengapresiasi diri kita dari hal yang kita bangun. Memulai tidak harus sempurna kan ? Memulai tidak harus langsung ujuk – ujuk jadi yang terbaik ?
Dari setiap perjalanan tentu ada yang memulai kan ? Walaupun pada akhirnya nanti gagal, bisa jadi gagal kita adalah awal gerbang kita untuk masuk dan memulai sukses di hal lain yang tidak kita sadari.
*duh penulis ini kayaknya pandai ngomong aja ya,* dugaan pembaca
Saya pribadi menulis kan hal ini sebenarnya adalah menasehati diri saya sendiri untuk tidak takut untuk memulai apapun itu. Terutama saya yang belakangan ini sering takut dengan suasana pagi hari karena satu dan lain hal. Padahal sebuah hari itu dimulai dari pagi hari kan ? semoga gejala tidak baik dari saya ini bisa segera pulih. Aminn..
Nah, kamu masih berpikir untuk diam terlalu lama merenung untuk memulai sesuatu ?
-------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Keep Inspiring !
Artikel ini hadir ketika direcoki oleh beberapa rekan yang terkaget - kaget ketika membahas salah satu persoalan masa depan yaitu menikah. Saya selalu tertawa mendengar orang - orang parno ketika menyebut kata “sakral” itu. Seolah - olah orang yang mengucapkan kata itu, keesokan harinya harus sudah nyebar undangan, atau sudah membangun tenda didepan rumahnya, tidak lupa janur kuningnya.
Awalnya saya demikian juga, ketika ada rekan sudah menyerempet membahas hal itu. Saya tidak tahan untuk ‘ngebecandain’ seolah - olah si pembawa topik itu, lagi menyiapkan intro pernyataan untuk menikah esok kelak. *tepokjidat*
Saya bersyukur bergabung dalam sebuah grup parenting online dan juga sesekali membawakan program acara parenting membahas keluarga dibeberapa sela kesibukan perkuliahan dan aktivitas lainnya membuat hal demikian sudah terbiasa dan tidak tabu lagi dibahas. Bahkan saya menyatakan diri bahwa itu memang harus dibahas bukan dihindari untuk membahasnya.
Tahu tidak ? Keluarga yang ada pada saat ini sebagian besar menikah bukan karena kesiapan, tapi karena harus siap. Sudah waktunya dan juga mungkin sudah menemukan jodohnya langsung menikah. Beranggapan belajar tentang perkara pernikahan itu ketika sudah dalam masa tersebut. Salahkah ? Tapi sebagian besar, dari kita belum siap untuk menikah walau sudah waktunya. Sedari lama lupa mempersiapkan diri, sibuk mengejar karier, sibuk dengan aktivitas lajangnya, atau hal lainnya. Bahwa ada ilmu yang seharusnya dipelajari yakni membangun rumah tangga. Seolah - olah membangun rumahtangga itu perkara belajar on the way. Padahal konflik yang terjadi, perceraian meningkat karena masing-masing dari pasangan tidak mengerti bagaimana menjalankan perannya, salah memutuskan, salah bersikap, salah mengerti. Bayangkan saja dua orang yang berbeda disatukan dalam satu kehidupan seumur hidup. Sebelumnya memiliki kehidupan yang berbeda, keinginan berbeda, gaya hidup berbeda, berbahayanya lagi visi yang berbeda.
Menikah itu perlu persiapan, perlu kematangan berpikir bukan hanya fisik saja yang sudah dewasa melainkan juga mental dan psikis. Bagaimana menghargai, memahami. Mengetahui kodrat peran sebagai seorang ayah dan ibu, suami dan istri. Keluarga adalah sebuah organisasi kecil yang sangat mempengaruhi sebuah peradaban. Mengapa begitu ? Peradaban yang hancur dikarenakan banyaknya keluarga yang tak mampu mengendalikan isi rumahnya. Egoisme, individualistik, dan masih banyak problema lain yang muncul apabila membangun keluarga tidak mengunakan ilmu. Hanya tahu bagaimana melangsungkan pernikahan dan bagaimana ijab kabul. Padahal kehidupan setelahnya adalah hal yang paling penting
Dan hal yang menyedihkan, jika kata itu begitu tabu ketika dibahas didepan kaum adam. Nah loh? Jika ada kaum adam yang usianya sudah baligh tapi ketika hal demikian dibahas sudah hindar menghindar. Itu pertanda .......... Isi sendiri.
Calon ayah atau suami itu tugasnya sangat berat untuk menjadi leader dari keluarga. Ia yang mendidik istri dan anaknya untuk menjaga keimanan, nahkota yang menentukan kemana arah dari sebuah keluarga itu akan dibangun. Berhasilkah ? Atau buruk ? Seperti berita yang belakangan kita dengar, penelantaran anak oleh sepasang suami istri yang notabene berpendidikan tinggi. Innalillahi, mendidik anak oranglain bisa dilakukan, tapi nasib anak sendiri ditelantarkan. Nauzubillah.
Menjadi seorang ibu juga tidak kalah beratnya. Ia harus menjadi istri yang baik dan ibu yang mendidik anaknya. Madrasah al Ula. Banyak skill dan ilmu yang harus dipelajari, mungkin teman-teman bisa baca artikel saya mengenai : Catatan Hati Sang Calon Istri
Masalah tabu tidaknya, saya berharap. Kita bukanlah kaum apatis, karena gengsi karena ke-dilemaan kita pada masa depan di masa Quarter Life Crisis. Hal yang ditakutkan adalah membuat kita dijauhkan oleh Allah sebuah hikmah dan ilmu yang baik di masa yang akan datang. Bukan berarti yang menulis artikel ini akan menikah esok kan ? Atau para penulis baik novel ataupun artikel pernikahan harus sudah menikah atau segera menikah.
Satu lagi, apakah yang mempelajari perkara demikian adalah orang - orang yang sudah menemukan calon jodohnya? Gimana yang masih sibuk memantaskan diri dan memperbaiki diri ?
“Ahh saya kan masih sendiri, itu nanti deh di cari tahu..”
Hmm, hal itu pemikiran yang salah. Walaupun masih sibuk dalam memantaskan diri dan memperbaiki diri, justru itu masanya kita mempelajarinya. Bagaimana menjemput jodoh dengan cara yang benar dan menjalaninya nanti sesuai tuntunan yang benar pula.
Hal yang perlu diingat, jangan sampai pada masanya memasuki masa dimana ‘harus menikah’ tanpa kesiapan, karena sudah waktunya. Tapi menikahlah ketika anda sudah siap *kesiapan itu defenisinya sangat panjang*. Bukan hanya kata ‘siap’ tapi ada sebuah nilai tanggung jawab didalamnya.
------------------------------
Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Keep Inspiring!
Akhirnya sampai-lah saya menulis cerita ini setelah menulis beberapa materi dan juga keresahan saya di beberapa artikel sebelumnya. Teman – teman bisa baca disini bit.ly/ForestTalkNotesByMelatiOctavia. Awalnya saya hampir melewatkan kegiatan menarik ini. Kesibukan saya di kantor membuat beberapa kegiatan blogger “sedikit” terabaikan. Saya sempat berpikir, apalah jadinya jika saya tidak jadi mengikuti event menarik dan keren ini. Banyak ilmu dan pengalaman yang sudah saya sia – siakan tentunya.
Kali ini, tidak seperti catatan saya sebelumnya. Saya ingin memberikan kesan personal dalam cerita saya kali ini. Termasuk rangkaian acara sejak awal. Ada hal menarik ketika saya menghadiri event ini. Bisa dikatakan saya orang terakhir yang bergabung menjadi peserta Forest Talk with Blogger. Jadi banyak hal yang tidak saya ketahui, sehingga salah satu kecerobohan saya adalah tidak bertanya dahulu detail lokasi acaranya. Mungkin saya “kurang jalan – jalan” walaupun sudah belasan tahun tinggal di Pekanbaru. Saya “nyasar” ketika mencari lokasi kegiatan Forest Talk with Blogger.
Teman – teman lain tentunya sudah biasa menyikapi salah satu karakter saya yang “absurd” ini. Saya salah membaca nama tempat penyelenggaran acara yang harusnya Grand Zuri tetapi saya malah ke The Zuri. Yaps! Beda satu kata tapi saya bisa nyasar jauh sekali. Bahkan sempat ada adegan hampir mogok, karena saya kelupaan mengisi bensin.
Dibilang terlambat tidak juga. Saya hadir “pas” sekali ketika momen pembukaan dimulai. Tapi yang menyedihkan bagi saya adalah saya tidak sempat mengelilingi booth yang ada di kegiatan Forest Talk with Bloggers. Saya sedihhh banget!
Event ini menyajikan materi yang relatable dengan kondisi lingkungan saat ini. Pematerinya handal banget, tahu dari mana ? Ketika saya melakukan livetweet beberapa me-reply tweet dan mengatakan bahwa beberapa pemateri yang hadir adalah sosok idola beliau. Kebetulan beberapa relasi saya ketika kuliah dulu adalah teman sesama jurnalis di rubrik ForUs Riaupos. Sebuah rubrik lingkungan mingguan dulu tiga tahun saya pernah bekerja dulu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Doktor Sutan Sjahrir.
Sekilas tentang Yayasan Doktor Sutan Sjahrir
Yayasan ini bermula dari sosok panutan yaitu Dr. Sutan Sjahrir. Dr. Sjahrir semasa hidupnya dikenal sebagai ekonom. Beliau yang lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 24 Februari 1945 itu pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden poada 2007 silam. Kemudian wafat di Singapura pada 28 Juli 2008 di usia 63 tahun.
Semasa hidupnya, di tahun 2001, Sjahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-keputusan pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
Yayasan ini hadir merupakan cita - cita dan misi beliau yang diteruskan dalam bidang pendidikan, kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Termasuk salah satunya kegiatan kali ini. Kegiatan kali ini berkolaborasi denga The Climate Reality Project dan juga Tropenbos Indonesia sebagai upaya sosialisasi lingkungan dan juga perubahan iklim kepada masyarakat dengan mengundang para media dan blogger agar dapat diteruskan ke masyarakat lebih luas lagi.
Di kegiatan inilah saya mengenal isu lingkungan dan problem lingkungan secara utuh. Banyak ilmu dan materi yang disampaikan pada kegiatan Forest Talk with Blogger di Pekanbaru di awali dengan
Sekilas tentang Yayasan Doktor Sutan Sjahrir
Yayasan ini bermula dari sosok panutan yaitu Dr. Sutan Sjahrir. Dr. Sjahrir semasa hidupnya dikenal sebagai ekonom. Beliau yang lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 24 Februari 1945 itu pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden poada 2007 silam. Kemudian wafat di Singapura pada 28 Juli 2008 di usia 63 tahun.
Semasa hidupnya, di tahun 2001, Sjahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-keputusan pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
Yayasan ini hadir merupakan cita - cita dan misi beliau yang diteruskan dalam bidang pendidikan, kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Termasuk salah satunya kegiatan kali ini. Kegiatan kali ini berkolaborasi denga The Climate Reality Project dan juga Tropenbos Indonesia sebagai upaya sosialisasi lingkungan dan juga perubahan iklim kepada masyarakat dengan mengundang para media dan blogger agar dapat diteruskan ke masyarakat lebih luas lagi.
Di kegiatan inilah saya mengenal isu lingkungan dan problem lingkungan secara utuh. Banyak ilmu dan materi yang disampaikan pada kegiatan Forest Talk with Blogger di Pekanbaru di awali dengan
Pemateri kedua dilanjutkan oleh Ibu Atiek Widayati dari Tropenbos Indonesia. Beliau menyampaikan mengenai Pengelolaan Hutan Lestari dan Lanskap. Pada materi ini disajikan, saya terkesima dengan beberapa istilah yang disampaikan seperti deforestasi, konversi hutan, dan banyak lainnya. Ternyata menjaga hutan itu adalah tindakan utama untuk menjaga bumi kita. Ibaratnya hutan kita rusak, itu artinya bumi kita rusak. Pengelolaan hutan yang tak terkendali inilah menjadi akar terjadinya kerusakaan lingkungan lainnya. Hutan adalah sentral dan jantungnya bumi.
Materi selanjutnya seharusnya diisi oleh Mba Murni Titi Resdiana, beliau merupakan bagian dari staff khusus presiden di bidang Pengendalian Perubahan Iklim dengan materi “Pohon dan Ekonomi Kreatif” Namun akhirnya diwakili oleh Ibu Amanda. Seperti tulisan saya sebelumnya, saya tertarik membahas lifestyle kita saat ini mempengaruhi keramahan kita terhadap lingkungan. Materi yang disajikan kali ini menyampaikan berbagai produk pangan dan sandang yang ramah lingkungan namun juga enak. Seperti keripik hasil hutan yang ramah lingkungan, ada juga produk tas terbuat dari rotan yang sekarang sedang hits di kalangan anak remaja putri. Dalam penuturan beliau juga menjelaskan pewarna alami hasil hutan yang bisa kita kembangkan seperti Kulit Secang yang dapat memberi warna merah kecoklatan dan juga akar mengkudu yang memberikan pewarna kain merah. Saya pun kepikiran mau hunting cari – cari alternatif pewarna untuk cat kontrakan kalau ada hihihi *bercanda.
Materi lanjutannya diisi oleh Bapak Tahan Manurung, beliau adalah perwakilan Asia Pulp and Paper menyampaikan Desa Makmur Peduli Api. Nah, materi ini juga menarik nih. Beliau menyampaikan bahwa perusahaannya telah berkontribusi dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat hutan yang berdekatan dengan hutan produksi dan juga mengelola hasil kreativitas warganya. Saya tertarik sekali loh dengan program yang mereka laksanakan. Bahkan beberapa contoh dari hasil produksi pangan mereka enak dan juga kaya akan gizi. Saya pribadi siap mendukung untuk ikut membantu untuk hasil pangan yang kreatif dari mereka. Mereka mengatakan menargetkan 236 desa menjadi binaan mereka dengan durasi 5 tahun loh. Dari hasil itu, bisa dikatakan mereka mengelontorkan dana sebesar 67,2 Milyar untuk melaksanaakan program ini. Sungguh angka yang besar ya!
Nah, sebenarnya masih banyak cerita menarik nya. Kegiatan kami dilanjutkan dengan persiapan Field Trip ke salah satu desa binaan DMPA ( Desa Makmur Peduli Api) yaitu Desa Batu Gajah. Mau tahu ceritanya ?
Simak ceritanya disini >> Forest Talk Stories ; Cerita Perjalanan ke Desa Batu Gajah
____________
Tulisan ini di dedikasikan dalam Lomba Blogger Forest Talk with Blogger yang diselenggarakan Yayasan Doktor Sutan Sjahrir.
Informasi Lebih Lanjut : lestarihutan.id
Yayasan Doktor Sjahrir
Twitter : @YSjahrir
Instagram : @yayasandoktorsjahrir
Web : yayasandoktorsjahrir.id