facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • About Me
  • Life Style
    • Self Improvment
    • Financial Talk
    • Women Talk
    • Parenting
    • Education
    • Eco Living
  • Travel Content
  • My Project
    • Digital Writing Studio
    • Lampung Digital Academy
    • ThinkMe Project
  • Disclosure
  • Contact

Melati Octavia Journal

Kututup handphone mbak Lisa, kuhempaskan tubuhku ketempat tidur kesayanganku. Kupandangi langit-langit kamar sejenak, putih bersih tak ada hiasan. Tapi pikiranku melayang mengudara, benar ternyata menyembunyikan sesuatu membuat hidup tak tenang walau hanya sebuah kabar. Bergeming.. kucoba pandangi jendela. Ahad, sore ini begitu sunyi tak bersuara rasanya, biasanya riuh anak-anak bermain di jalan depan rumah membuatku semangat menyaksikannya. Terkadang kupandangi satu persatu dan mengambil gambar mereka jika ada peristiwa menarik. Atau ketika honor tulisanku sudah diberikan tak sungkan kusisihkan membeli makanan kesukaan mereka. Senang rasanya berkumpul dengan adik-adik manis itu. Mungkin ini juga bentuk kerinduanku pada sang adik yang berada di kampung. Yang hanya setahun sekali aku dan keluarga bisa mengunjunginya. Wah, makin galau rasanya berpikir aku akan melanjutkan studi tentunya lebih lama lagi kuberpisah dengannya.

"dreet.. dreet" getar handphone tanda sms masuk mengusik pikiranku. Kubuka perlahan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,


kak, tulisan yang jadi PR minggu kemarin apa ya ? Afwan ana ga datang pelatihan pekan lalu, karena bunda saya sedang sakit..materinya juga belum sempat ana dapat, syukron infonya



Hai, Perkenalkan saya Melati Octavia, Saya alumni Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Saya suka membaca dan menulis. Blog ini adalah bentuk dedikasi kesukaan saya akan hal demikian. Saya juga senang berorganisasi dan juga berdiskusi. Saya mendirikan sebuah komunitas bersama teman - teman yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan menulis bernama Kongkow Nulis.

Blog ini berisi perjalanan pemikiran saya, reshare ilmu baru, dan hal - hal yang patut saya sampaikan. Biasanya berisi keresahan saya akan fenomena sosial yang terjadi di sekeliling kita.
Selain itu berisi hal menarik yang berkaitan passion saya, baik itu mengenai menulis, marketing dan dunia public relations, desain, dan juga sosial pendidikan serta entrepreneurship.

Saya juga memiliki dua platform lain yang berisi tulisan sastra dan cerita review perjalanan atau tips menarik tentang lifestyle, bisa cek di melatioctavia.tumblr.com.
Salam Hangat!

----------------------------------
Silahkan jika ada perlu berdiskusi dan sharing bisa menghubunginya disini :

Instagram : @melati_octavia
Facebook  : Melati Octavia
E-mail      : melati.octavia@yahoo.com




Parah!! Jadwal saya kemudian terganggu dengan acara keren yang diselenggarakan @kemkominfo dengan tema besar “Menuju Indonesia Maju” dalam rangka #FlashBlogging musti ikut dong.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan dan sambutan dari bagian inti @kemkominfo baik itu Perwakilan Kadiskominfo Riau, Dirut kemitraan Kominfo dan juga materi dari Mas Enda Nasution yakni Founder Sebangsa ID. Sebuah platform digital media social Indonesia. Banyak hal yang sebenarnya yang saya tangkap dari kegiatan ini. Salah satu highlightnya adalah “Menjadi Seorang Blogger”. Awalnya saya tidak menyangka, bahwa blogger telah menjadi bagian yang esensial dalam sebuah kehidupan bermasyarakat saat ini terkait juga penyebaran informasi dan kebijakan – kebijakan di pemerintahan.

MEMULAI BLOGGER, MEMULAI KEMAJUAN

Indonesia Maju, siapa sih yang ga pengen negara yang kita cintai maju ya readers. Seperti salah satu paparan dari kegiatan ini adalah bahwa blog dulu sebelumnya bernama web blog hingga kemudian lahirlah blogger.com yang diciptakan oleh Pyra Labs pada tahun 1999 dan kemudian menjadi platform asuhan Google saat ini yang sedang saya gunakan.

Nah, kamu sendiri menggunakan platform seperti apa ?

Banyak sebenarnya jenis – jenis platform blog saat ini, ada wordpress, tumblr, ada berbagai media lainnya. Belum lagi yang dibuat lebih mudah dan menarik. Saya sendiri merasakan manfaat besar memulai ngeblog, salah satunya selain bisa berbagi saya mendapatkan banyak teman, dan juga bisa hadir dalam kegiatan flashblogging. Dan tahukah teman – teman, bahwa banyak loh yang memulai ngeblog dan kemudian mendunia dengan karya – karyanya. Salah satunya Raditya Dika dan Gita Savitri. Mereka membuat perubahan dengan karya positif untuk anak muda.

Nah, kamu sendiri bisa memulai merubah Indonesia dengan hal kecil. Salah satunya memulai ngeblog.


BLOGGER MAKE BIGGER 

Kalau diingat – ingat dulu blogger bukanlah sebuah sesuatu hal yang menjadi sorotan. Namun sekarang, masyarakat berbondong – bondong menjadi pembaca setia blog mengingat kredibilitasnya yang lebih dipercayai karena ia mengenal secara pribadi orang yang  menulis. Belum lagi kecenderungan media mainstream saat ini yang dianggap sering kali ditunggangi banyak kepentingan sehingga info yang disampaikan menjadi bias.
by OciYM

KETULUSAN BLOGGER

Salah satu hal yang menjadi menarik dari seorang blogger adalah “trust dan honestly” yang dimiliki. Karena ketulusan dan kejujuran yang dimiliki blogger menjadi media efektif untuk mengkritik, memberi saran, dan juga penyampai kebijakan yang tulus terhadap apapun kegiatan, kebijakan baru serta masukan terhadap apapun yang menjadi pedoman hidup bermasyarakat kita. Saya rasa ini juga inti dari kegiatan #FlashBlogging dari Kominfo juga bersama Kadis Kominfo Riau yang menjalin silaturrahmi dan juga hubungan baik kepada para Blogger agar bias menjadi corong penyampaian informasi yang lebih merata dan tentunya jauh dari banyak kepentingan sehingga terjadi bias yang sering terjadi di media lain. It’s Our Strong To Be Blogger.

BLOGGER ITU KREATIF
Di salah satu sesi yang disampaikan oleh Mas Enda Nasution adalah tips trik menjadi blogger yang super kreatif adalah senantiasa menemukan sudut pandangan baru serta memilih menjadi seorang blogger yang seperti apa. Baik itu blogger lifestyle, sport, bola dan politik. Tentunya kalau mau jadi blogger keren yang ikut berkontribusi dalam konten positif dan kebijaksanaan bangsa. Kita juga bisa menulis hal yang positif dibidang itu dari berbagai bidang terutama ikut mensosialisasikan bagaimana perkembangan hal – hal menarik yang bisa kita dapatkan dari konten yang kita fokuskan. Contohnya, saya pernah menulis bagaimana perkembangan perpustakaan dan literasi Indonesia. Teman – teman bisa baca disini ; Cermin Literasi, Perpustakaan, Minat Baca Indonesia.

PERANG KONTEN NEGATIF

Salah satu aksi nyata kita memajukan dan mengkerenkan Indonesia melalui blog adalah #PerangiKontenNegatif. Yaps! Terlalu banyak konten negatif demi meraup keuntungan sehingga informasi yang kita dapatkan bias. Belum lagi kita sebagai masyarakat menjadi musuh pemerintah. Karena konten – konten yang senantiasa memojokkan ataupun sebaliknya. Kita perlu memerangi konten negative salah satu nya jangan menjadi bagian dan pelopor dari konten negatif tersebut. Kalau dari saya sendiri cara perang yang mulia dan terbaik untuk melawan konten negative adalah menjadi seseorang yang positif. Menjadi Blogger yang Positif.


Sangat bersyukur dipertemukan Ramadhan kali ini. Ramadhan bersama orangtua tentunya. Sebelumnya sempat terpikir untuk tahun ini mungkin dalam perjuangan rantau di kampung sendiri. Banyak harapan yang saya taruh untuk diri pribadi di Ramadhan kali ini juga tahun ini. 

Harapan menjadi sosok yang lebih baik tentunya. Lebih bisa menjaga diri, menemukan hal baik. Menjaga kesehatan juga. Ingin menulis dan berkarya lebih banyak. Di saat melihat teman – teman lain bertumbuh. Ada sebuah semangat diri yang juga ikut membara. Pada kenyataan hal yang berat pada diri kita adalah ekspetasi kita pada diri sendiri yang terlalu over karena kita asik melihat oranglain. Kalo dipikir dipikir ya, sebenarnya kita sudah punya modalnya. Tinggal kita meracik konsistensinya seperti apa, kerja keras seperti apa walaupun kadang kala dunia luar ga seperti harapan kita.Kita sendiri yang membuat harapan pada diri sendiri yang kita tunjukkan kepada diri sendiri. Yaa kan ?

Bagaimana harapan dan juga target teman – teman di Ramadhan kali ini ? Target dan harapan saya sesederhana saya bisa menjaga diri dari pengaruh negative dan mubazir, perbanyak berkarya, zikir dan juga ibadah Sunnah. Ramadhan pertama kali ini jujur saya kekurangan waktu yang sangat banyak. Rasanya 24 jam masih kurang untuk dibagi dengan maksimal.

Salah satu target saya adalah menulis refleksi dan juga nasehat untuk diri saya sendiri di Blog ini dalam rubrik Jurnal Ramadhan selama 30 hari penuh. Bisa kah ? Dulu saya pernah bikin kegiatan ini di tumblr tapi ternyata strategi saya untuk disiplin tidak berhasil hehe. InsyaAllah untuk kali ini saya berkomitmen untuk menulis jurnal ini walaupun ga banyak dan bisa jadi sangat singkat. Bakal selalu update di pukul 21.30 selama bulan Ramadhan di blog ini teman – teman. 

Ohya bisa jadi saya terlupa untuk memberi kabar tentang update di media social. Kalo teman – teman sudah mengetahui pengen langsung dapat notifikasi bisa subscribe. Tapi sejauh ini belum begitu tahu works apa tidak nih.

Balik lagi ngobrol  tentang harapan, bicara tentang sebuah cita – cita dan pencapaian. Kita juga tahu kan kalo dalam menjalani dan mengapai semua itu pasti ga mudah kadang gagal. Bahkan ada orang yang berkali – kali mendapatkan hasil demikian. Pada dasarnya gagal disini mengajarkan kita untuk memperbaiki diri untuk mencapai harapan tadi. Itu yang sering kita sebut ikhtiar (berusaha). Dalam usaha ada lingkup poin yang harus kita pahami ; ada program, target, dan langkah – langkah. Dan banyak mungkin buku dan nasehat mengenai bagaimana meminimalisir kegagalan, salah satunya yaitu belajar.

Walaupun begitu, kita ga boleh lupa kalo kita butuh Allah untuk meng-acc semua harapan kita. Kita juga harus optimis karena Allah sendiri yang janji ke kita untuk menjaga doa dan harapan hamba – hambanya ; Allah berfirman “Berharaplah kepada-Ku, Niscaya Aku perkenankan harapanmu sekalian” (QS Al Mukmin  60) dan janji Allah “Allah SWT akan mengabulkan harapan bagi siapa yang berharap hanya kepadaNya” (QS Al- Baqaroh 186)

Dan harapan ga selamanya instan Allah kabulkan, ada beberapa cara Allah mewujudkan harapan hamba – hambanya kadang ada segera dan kadang butuh waktu yang lama. Lagi – lagi menguji diri kita sebagai hamba yang taat. Dan apabila harapan tadi ditunda, hal itu menjadi tabungan pahala yang akan diterima kita kelak diakhirat nanti. Jadi tidak akan ada yang tidak diberikan.

Kemudian, dijauhkan dari keburukan yang sebanding dengan harapan itu. Kadang ga semua harapan yang doa – doa kita itu benar. Allah bahkan mengganti harapan kita dengan yang lebih baik. Karena Allah tahu yang terbaik untuk hambanya (QS Al-Baqarah 216)  Ingat tentang ada ayat yang mengatakan boleh jadi kita ga suka sesuatu ternyata itu baik untuk kita.

Mungkin dari sharing diatas, bisa memupuk optimisme kita dalam melakukan apapun dan kebaikan apapun. Menjadi orang yang semangat dan optimis walau kadang kala kita sering menemukan onak berduri dalam perjalanan kita.

Semoga bermanfaat!
Nantikan edisi lanjutan besok.
Source pict : Citizen Daily
Dari judulnya terdengar seperti judul cerpen. Tapi kali ini saya ingin sharing apa yang terjadi di Riau. Provinsi dimana saya berdomisili sekarang. Awalnya tulisan ini adalah bentuk keprihatinan saya terhadap apa yang terjadi di daerah saya. Namun, ada sebuah gerakan menulis kepedulian dari Blogger Muslimah yang membuat saya semakin gencar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Sedikit sharing beberapa tahun lalu, saya pernah diberi kesempatan istimewa untuk menjadi wartawan freelance disebuah koran harian di provinsi saya. Disebuah laman khusus tentang lingkungan. Disanalah saya mendapatkan ilmu menulis dan jurnalistik sangat banyak. Belum lagi saya terjun langsung ke lapangan untuk menuliskan berbagai peristiwa lingkungan yang terjadi disekitar saya. Banyak informasi yang saya dapatkan, terutama seputar cerita hutan yang ada di riau. Saya katakan Riau istimewa teman-teman. Sebagian teman-teman yang tinggal di provinsi ini mungkin tahu identitas Riau sebagai provinsi penghasil minyak. Sampai ada istilah unik yang disematkan, mengapa plat kendaraan di Riau itu bertuliskan BM. Alasannya cukup masuk akal, karena itu singkatan dari Banyak Minyak. “didalam tanah banyak minyak, diatasnya juga banyak minyak (penghasil kelapa sawit)”

Jika saya tinjau pribadi untuk biaya hidup masyarakat. Riau termasuk provinsi yang cukup mahal ketimbang provinsi lainnya. Barangkali ada kaitannya dengan demikian. Karena beberapa teman saya bercerita juga tentang tinggal dibeberapa daerah yang penghasil minyak baik “diatas” dan “didalam”. Untuk membeli bahan pangan atau sehari-hari cukup menguras dompet begitulah istilahnya.
Pengalaman saya bekerja dalam bidang itu, membuat saya melihat banyak keganjilan yang terjadi. Ini sebuah opini saya, sebelum akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja karena satu dan lain hal. Banyak politisasi yang terjadi di ranah itu. Saya jujur tak kuat hehe. Apalagi saya perempuan. Saya memutuskan menyuarakan lewat hal yang bisa saya kontrol sendiri. 

Riau memiliki hutan gambut yang cukup luas. Penyebab asap yang merupakan kebakaran lahan yang terjadi tiap tahun dikarenakan hutan gambut yang terbakar. Hutan gambut bukanlah hutan biasa. Hutan gambut adalah penyangga air. Ia berbentuk rawa-rawa. Hutan tropis berdaun lebar di mana tanah yang terendam air mencegah dedaunan dan kayu terdekomposisi sepenuhnya. Seiring waktu berlalu, terbentuk lapisan gambut yang bersifat asam. Hutan gambut umumnya dikelilingi oleh hutan hujan pada tanah yang tidak terendam air dan hutan bakau di air payau. (Wikipedia)

Saya teringat materi yang pernah disampaikan dalam young green weekend school, sebuah proyek yang pernah saya lakukan dengan tim komunitas lingkungan beberapa tahun lalu untuk mensosialisasikan cagar biosfer giam siak kecil bukit batu (info tentang cagar biosfer bisa dibuka di link ini http://www.gskbb.blogspot.com). Isi materi mengenai bahwa hutan gambut yang kering menyebabkan hutan mudah sekali terbakar. Mirisnya lagi 56 persen hutan gambut sumatera ada di riau. Lalu yang menyedihkan bagi saya, beberapa lahan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu terkena imbasnya juga. Padahal, ini cagar biosfer satu-satunya yang ada di pulau sumatera.

Menurut berita yang saya kutip di Riaupos, bahwa hutan gambut di Riau 50 persennya sudah rusak. Tahukah, bahwa negara Indonesia memiliki 50 % hutan gambut di wilayah tropis dan Indonesia memegang kendali 10% hutan gambut dunia. Apa yang terjadi bila hutan ini terbakar ? Sedangkan hutan gambut adalah pengendali ekosistem yang berpotensi menyerap karbon di planet kita. Its problem not easy.

Saya juga tak mengerti kenapa saudara-saudara saya di provinsi ini rela membuka lahan dengan cara keji. Well, walaupun menurut berita yang saya dapatkan asap kali ini sebagian besar asap kiriman. Tapi titik - titik api masih ada di provinsi riau. Dan asap yang tebal dengan potensi kadar luarbiasa berbahaya yang sudah kami hirup hampir sebulan lamanya.
Memang benar, ini bukan bencana tsunami, bukan bencara gunung meletus dan yang memakan korban jiwa secara signifikan. Tapi udara hal vital yang dibutuhkan manusia. Dampak kedepan yang terjadi adalah ledakan penderita kanker paru-paru yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Jika kita flashback banyak politisasi yang terjadi tentang mengiurkannya di lahan yang ada di Riau ini, terutama kasus hattrick petinggi negeri riau. Setelah saya kulik beberapa berhubungan dengan permasalahan lahan. Dalam riset saya tentang potensi lahan yang dibuka yang saya kutip contohnya. Riset dari CIFOR mencatat bahwa terjadi kenaikan harga lahan sekitar Rp 3 juta setelah pembakaran lahan.
Sebelum terbakar, harga lahan berkisar Rp 8 juta, dan setelah terbakar menjadi Rp 11 juta per hektar.
Setelah ditanami sawit, harganya berlipat lagi, sekitar Rp 50 juta, dan bisa mencapai Rp 100 juta per hektar apabila ditanami sawit bibit unggul. Sehingga wajar banyak investor yang membuka lahan karena dekatnya perbatasan ke negara tetangga barangkali membuat banyak orang gelap mata akan itu. Tanpa melihat konsekuensi yang terjadi. Bila melihat kondisi Riau, memang dahulunya riau berkembang karena keberadaan perusahaan industri sekala besar yakni perusahaan - perusahaan baik minyak dan kelapa sawit ataupun kertas.

Dalam hal ini kita tak seharusnya menyudutkan siapapun tapi fakta itu harus kita pahami. Saya sendiri melihat banyak masayarakat riau belum mencintai lingkungan secara utuh. Masih membuang sampah sembarangan, membakar sampah dengan sewenang-wenang. Banyak kebiasaan kecil untuk kita peduli dengan lingkungan saja sulit dilaksanakan. Bahkan bila terjadi musim hujan, beberapa daerah kabupaten di provinsi riau mengalami banjir.

Ingin menyalahkan siapa dalam hal ini ? Lalu, ketika kemarau asap menjadi langganan di provinsi ini. Ada baiknya kita juga berkaca diri teman-teman. Selain kita cukup kecewa dengan apa yang terjadi di negeri kita sekarang. Setidaknya ada aksi yang kita lakukan untuk diri kita sendiri. Misalnya dalam keadaan seperti ini, di kelilingi asap tebal. Penggunaan masker itu adalah hal wajib. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk menyelamatkan diri kita dikemudian hari. Sembari menyuarakan keadilan, dan juga mungkin langkah lebih besar menyelamatkan hutan kita bersama-sama.

Mohon doanya teman-teman yang ada di penjuru Indonesia. Agar bencana ini tidak terjadi lagi dan hilang dibumi lancang kuning ini.
Tak ada lagi korban, tak ada tangisan yang terdengar.
Dan kami bisa menghirup udara bersih yang saat ini kami rindukan :)
Semoga Allah memberikan ampunan apabila musibah ini bagian dari azabNya untuk mengingatkan dosa-dosa yang pernah kami lakukan untuk bumiNya.

#SaveHutanIndonesia
-----

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca



Hampir semua blog di awal tahun sebagian besar cerita dan flashback ceritanya di tahun lalu. Apa yang dicapai ? Apa yang dilakukan ? Dan rencana – rencana apa kedepannya. Jujur saja di akhir tahun saya merasa berbeda  suasana. Saya belakangan ini tak banyak melakukan sesuatu bahkan membuat kabar status di media sosial haha. Sampai pada akhirnya saya memulainya dengan beberapa status terbaru dan mulai aktif di beberapa media sosial, ada yang kemudian menyapa dan menanyakan. Barangkali teman – teman terdekat mengetahui apa yang saya lakukan atau setidaknya tahu saya sedang menghabiskan waktu sedang apa. Jujur saja, selain fighter sama hal yang seharusnya saya selesaikan di pertengahan tahun, ada masanya saya berdiam dan jujur menjauhi beberapa lingkaran yang biasanya saya berada. Ini adalah momen saya untuk merenung kemana, bagaimana, dan seperti apa.

Biasa deh kena sindrom quarter life crisis yang sudah dimulai, ketika sudah menyelesaikan studi. Walaupun rencana di awal sudah dirancang sedemikian rupa. Kita lupa bahwa kita terikat. Kita, mimpi kita, rencana kita bukanlah milik sendiri tapi juga ada orang lain di dalamnya. Saya banyak mempertimbangkan hal itu dan jujur saja menghabiskan banyak waktu, dan juga perasaan. Duhh mellow. Saya gak absen kok untuk menulis, saya dominan menulis belakangan di buku diary haha. Jadi gak bisa di posting deh hihi.
 
Untuk tulisan selanjutnya ada beberapa artikel dan jurnal yang saya sedang riset dan juga saya himpun menjadi sosial project saya pribadi kedepan. Saya merasa menjadi seseorang yang sulit sekali menepati janji sendiri, karena hal demikian hal rutin yang biasa saya lakukan menjadi sedikit berbeda bahkan di mata orang lain berkurang. Maafkaan! Sebagai gantinya saya akan bikin giveaway untuk para pembaca blog ini. Yipiiii ! 

Apa sih yang saya lakukan selama 2016 ?
 
Awalnya saya sedih, karena melihat banyak postingan teman tentang banyaaak sekali kegiatan yang dilakukan di 2016. And then, ketika saya flashback di memori saya dan juga album foto. Ternyata saya juga melewati banyak momen, dan hanya karena renungan beberapa bulan ini membuat “rasa” dari momen yang saya lewati jadi terlupakaan. Ohh !
 
Awal tahun saya merencanakan berangkat ke beberapa kota sembari menyelesaikan skripsi. Di awali kabar yang menarik yaitu kesempatan liburan ke pantai untuk kedua kali ( Beach! it’s my favorite place) ke pantai di sumatera barat ! Walaupun di saat itu alasan saya ikut, karena itu sebenarnya acara kantor saya magang, dan saya menggantikan seseorang disana. Hahaha.

Lanjut pengalaman magang selama dua bulan yang cukup menguras berat badan saya. Di sisi lain seneng, disisi lain lumayan stress! Saya gak menyangka kalau profesi dan bidang public relations perusahaan swasta itu adalah power rangers! Kerja kantoran sepertinya bukan style saya. Walau menyenangkan dan banyak ilmunya, saya kehabisan energi fisik yang bikin saya susah mengeluarkan ide, karena waktu luang hanya bisa digunakan sama istirahat. Kerasa banget capeknya, belum lagi kalau udah lembur. Saya sempat sakit semingguan, selain cuaca lagi gak bagus saat itu dan fisik lagi drop pas kerja beberapa kali mimisan. Duh jarang – jarang dah, karena ngantornya di rumah sakit langsung cus ke UGD. Memalukan sih bagi saya haha. Kerja di rumah sakit kok sakit, haha.
 
Lanjut setelah magang, di waktu yang sama dari awal tahun saya mendaftarkan diri sebagai panitia FIM 18 dan kepilih di panitia desain. Ini tantangan baru lagi, karena di percayakan di desain, padahal saya masih desainer amatiran.

Banyak hal baru yang saya dapatkan dari teman – teman yang mahir, mulai dari nyoba corel draw, illustrator. Kepikiran buat upgrade lagi ilmu desain ini. Karena saya belajarnya juga otodidak. Gak ikut course khusus seperti waktu ikut belajar bikin website.
 
Intinya saya bersyukur atas kesempatan dan pengalaman yang saya dapatkan di tahun sebelumnya. Walau dari segi habit, saya jelek banget. Saya memulai ketidakteraturan hidup dimulai ketika saya free dari jadwal kampus seperti sebelumnya. Karena di 2016 sudah gak ada lagi matakuliah, selain skripsi hehe. Hal ini yang bikin saya yang perfeksionis kalau sama namanya agenda, jadi kacau balau karena banyak hal yang gak keduga dateng tiba – tiba.
 
Jadi 2016 adalah momen untuk mendewasakan diri, walau ngerasa belum dewasa – dewasa amet. Banyak hal absurd yang masih sering bikin temen – temen gemes kadang, apalagi kalau percakapan saya suka ga nyambung, tapi kadang saya suka drama sok – sok ga nyambung biar suasana jadi fun (ngebully moment) pake hastag #alasan deh haha.

Apa yang kira – kira bakal dilakuin di tahun 2017 ?
Hal yang di capai pertama kali itu, buku kedua pribadi ! Kemarin rencana bakal di selesaikan November dan desember, gak tahunya sibuk sama daftar – daftar wisuda dan revisi. Sudah deh, kelewat. InsyaAllah awal bulan ini bakal konsentrasi buat editing buku kedua yang sudah jadi. Tinggal edit dan rapih – rapih!

2017 juga mempersiapkan diri sama rencana yang diluar dugaan. Keluarga saya bakal ada isu pindah kota, alias balik kampung. Walau belum fix, saya setidaknya menyiapkan dua rencana. Hal ini nih yang bikin galau setengah mati rasanya. Setiap sharing cerita ini saya teman terdekat. Mereka bakal ngamuk ga jelas, atau ngambek sama saya karena ga setuju sama demikian. Tapi saya juga ga bisa memutuskan, karena sampai sekarang belum ada alasan kuat untuk tetap tinggal. *kemudian mewek lagi*

Lanjut, hal yang paling penting bagi saya adalah perkara ibadah. Kesibukan seringkali bikin saya sering ngaret jam untuk sholat, ya allah berdosanya rasanya. Dulu jaman masih ada jadwal kuliah, masih sering ikut seminar – seminar juga. Belakangan ini baru sadar, gak seaktif dulu. Saya merasa bersalah sekali. Hal lainnya juga ada peningkatan, tapi mungkin cukup keep aja yaa di saya-nya aja.
Hal yang menggembirakan, tulisan saya banyak banget di tahun ini. Hurray! Ketimbang tahun sebelumnya. Walaupun, memang untuk melatioctavia.com lebih sering di tahun sebelumnya. Saya nulis di banyak platform sehingga gak keliatan progressnya kalau hanya di lihat dari satu platform aja. Saya bikin empat buku online. Dua buku di storial, dan dua buku di wattpad. Belum lagi nulis di tumblr. Satu blog lagi yang pengen saya aktifkan itu ceritamelati.blogspot.com, kemarin masih asik obrak abrik desainnya, jadi nulisnya kagak mulai – mulai. *tepok jidat*

Duh ini tulisan gak jelas ya, isinya pada curhat semua. Silahkan jika bikin asam lambungnya naik, harap ditutup saja. *peace!
 
Selain itu di tahun 2017 banyak hal baru di komunitas yang saya dirikan bersama teman – teman, terutama masalah evaluasi kegiatan, rencana – rencana kedepan. Ditunggu infonya!
Satu lagi ada beberapa planning tertarget ke negara lain, yang sampai sekarang belum terealisasi. Entah kapan ya :) Saya yakin bakal indah pada waktunya.
 
Selain itu saya pengen banget lanjut kuliah sebenarnya, tapi lagi lagi saya bisa berusaha untuk mewujudkannya dan keputusan hanya milik Allah. Semua dosen – dosen di kampus menganjurkan saya melanjutkan studi. Tapi lagi – lagi saya sadar mimpi itu gak hanya milik kita sendiri tapi ada orang lain di dalamnya. Saya yakin ada jawaban terindah untuk ini. 

Saya berharap banyak untuk diri saya pribadi, selain meningkatkan diri secara pribadi juga peningkatan manfaat untuk orang lain lebih banyak setidaknya lingkaran keluarga saya terlebih dahulu, teman – teman terdekat, dan kemudian masyarakat secara luas.
Bismillah!

Gimana rencana tahunan kamu ?




Segala sesuatu itu dimulai dari sebuah langkah. Perubahan besar yang kita miliki itu awalnya dimulai dengan sederhana ? Percaya gak ?
Saya ingat ketika itu saya pernah sharing dengan teman – teman TDA Kampus dulunya mengenai memulai sebuah bisnis. Rekan saya bilang begini, “Bukannya penemu apple alias steve jobs itu membangunnya dulu dari garasi rumah ya ?” Itu dia. Kita seringkali berpikir terlalu besar, ribet, rumit, memikirkan awalnya begitu sulit. Kemudian berpikir tentang sesuatu itu dengan awal yang waah, minjem uang gede – gede buat bisnis, dan kemudian berpikir dalam waktu yang singkat bisa berhasil. Pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga tak jarang dari kita akhirnya berhenti melanjutkan keinginan menjadi sebuah realisasi yang nyata.

Saya pernah mengalaminya dan sering mengalaminya. Saya sadar pemikiran demikian di awali dari kesalahan kita yang tidak menghargai dan mengerti arti dari sebuah proses sesungguhnya. Selalu berpikir muluk – muluk dan lain sebagainya. Bukannya segala sesuatu dimulai dari hal yang sederhana kan, ?

Sama halnya ketika kita ingin merubah sebuah kondisi apakah lingkungan kita, keluarga kita, teman – teman kita. Hal yang sering kita lupakan adalah merubah diri sendiri terlebih dahulu. Cara kita berpikir, cara kita bersikap dan berperilaku, dan juga apa yang kita lakukan. Sembari itu kita juga perlahan merubah hal lain diluar diri kita.
Tidak mudah memang untuk mengawali sebuah hal, ketika menghadapi cemooh, tanggapan pesimistis, dan negatif sehingga mempengaruhi diri kita untuk melakukan perubahan baik.
Saya suka sekali dengan quote Lao Tzu, salah satu filsuf asal cina kuno.
Salah satunya mengatakan bahwa 

“Perjalanan yang berkilometer dimulai oleh sebuah langkah” sederhana tapi memiliki makna yang dalam.

Satu lagi kata bijaknya 
“Orang hebat mampu mengendalikan oranglain, tapi lebih hebat lagi ketika ia mampu mengendalikan dirinya sendiri”

Terkadang dari kita mampu mempengaruhi oranglain dengan sikap dan perkataan kita, tapi kita sendiri sulit untuk menasehati diri kita dari hal yang tak baik untuk berhenti.
Kebaikan apapun itu harus disegerakan, dimulai dari hal yang paling sederhana dahulu dan mulai dari sikap kita untuk menghargai dan mengapresiasi diri kita dari hal yang kita bangun. Memulai tidak harus sempurna kan ? Memulai tidak harus langsung ujuk – ujuk jadi yang terbaik ?
Dari setiap perjalanan tentu ada yang memulai kan ? Walaupun pada akhirnya nanti gagal, bisa jadi gagal kita adalah awal gerbang kita untuk masuk dan memulai sukses di hal lain yang tidak kita sadari.

*duh penulis ini kayaknya pandai ngomong aja ya,* dugaan pembaca
 
Saya pribadi menulis kan hal ini sebenarnya adalah menasehati diri saya sendiri untuk tidak takut untuk memulai apapun itu. Terutama saya yang belakangan ini sering takut dengan suasana pagi hari karena satu dan lain hal. Padahal sebuah hari itu dimulai dari pagi hari kan ? semoga gejala tidak baik dari saya ini bisa segera pulih. Aminn..

Nah, kamu masih berpikir untuk diam terlalu lama merenung untuk memulai sesuatu ?

-------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
 
Keep Inspiring !




Artikel ini hadir ketika direcoki oleh beberapa rekan yang terkaget - kaget ketika membahas salah satu persoalan masa depan yaitu menikah. Saya selalu tertawa mendengar orang - orang parno ketika menyebut kata “sakral” itu. Seolah - olah orang yang mengucapkan kata itu, keesokan harinya harus sudah nyebar undangan, atau sudah membangun tenda didepan rumahnya, tidak lupa janur kuningnya.

Awalnya saya demikian juga, ketika ada rekan sudah menyerempet membahas hal itu. Saya tidak tahan untuk ‘ngebecandain’ seolah - olah si pembawa topik itu, lagi menyiapkan intro pernyataan untuk menikah esok kelak. *tepokjidat*

Saya bersyukur bergabung dalam sebuah grup parenting online dan juga sesekali membawakan program acara parenting membahas keluarga dibeberapa sela kesibukan perkuliahan dan aktivitas lainnya membuat hal demikian sudah terbiasa dan tidak tabu lagi dibahas. Bahkan saya menyatakan diri bahwa itu memang harus dibahas bukan dihindari untuk membahasnya.

Tahu tidak ? Keluarga yang ada pada saat ini sebagian besar menikah bukan karena kesiapan, tapi karena harus siap. Sudah waktunya dan juga mungkin sudah menemukan jodohnya langsung menikah. Beranggapan belajar tentang perkara pernikahan itu ketika sudah dalam masa tersebut. Salahkah ? Tapi sebagian besar, dari kita belum siap untuk menikah walau sudah waktunya. Sedari lama lupa mempersiapkan diri, sibuk mengejar karier, sibuk dengan aktivitas lajangnya, atau hal lainnya. Bahwa ada ilmu yang seharusnya dipelajari yakni membangun rumah tangga. Seolah - olah membangun rumahtangga itu perkara belajar on the way. Padahal konflik yang terjadi, perceraian meningkat karena masing-masing dari pasangan tidak mengerti bagaimana menjalankan perannya, salah memutuskan, salah bersikap, salah mengerti. Bayangkan saja dua orang yang berbeda disatukan dalam satu kehidupan seumur hidup. Sebelumnya memiliki kehidupan yang berbeda, keinginan berbeda, gaya hidup berbeda, berbahayanya lagi visi yang berbeda.

Menikah itu perlu persiapan, perlu kematangan berpikir bukan hanya fisik saja yang sudah dewasa melainkan juga mental dan psikis. Bagaimana menghargai, memahami. Mengetahui kodrat peran sebagai seorang ayah dan ibu, suami dan istri. Keluarga adalah sebuah organisasi kecil yang sangat mempengaruhi sebuah peradaban. Mengapa begitu ? Peradaban yang hancur dikarenakan banyaknya keluarga yang tak mampu mengendalikan isi rumahnya. Egoisme, individualistik, dan masih banyak problema lain yang muncul apabila membangun keluarga tidak mengunakan ilmu. Hanya tahu bagaimana melangsungkan pernikahan dan bagaimana ijab kabul. Padahal kehidupan setelahnya adalah hal yang paling penting

Dan hal yang menyedihkan, jika kata itu begitu tabu ketika dibahas didepan kaum adam. Nah loh? Jika ada kaum adam yang usianya sudah baligh tapi ketika hal demikian dibahas sudah hindar menghindar. Itu pertanda .......... Isi sendiri.
 
Calon ayah atau suami itu tugasnya sangat berat untuk menjadi leader dari keluarga. Ia yang mendidik istri dan anaknya untuk menjaga keimanan, nahkota yang menentukan kemana arah dari sebuah keluarga itu akan dibangun. Berhasilkah ? Atau buruk ? Seperti berita yang belakangan kita dengar, penelantaran anak oleh sepasang suami istri yang notabene berpendidikan tinggi. Innalillahi, mendidik anak oranglain bisa dilakukan, tapi nasib anak sendiri ditelantarkan. Nauzubillah.
Menjadi seorang ibu juga tidak kalah beratnya. Ia harus menjadi istri yang baik dan ibu yang mendidik anaknya. Madrasah al Ula. Banyak skill dan ilmu yang harus dipelajari, mungkin teman-teman bisa baca artikel saya mengenai : Catatan Hati Sang Calon Istri

Masalah tabu tidaknya, saya berharap. Kita bukanlah kaum apatis, karena gengsi karena ke-dilemaan kita pada masa depan di masa Quarter Life Crisis. Hal yang ditakutkan adalah membuat kita dijauhkan oleh Allah sebuah hikmah dan ilmu yang baik di masa yang akan datang. Bukan berarti yang menulis artikel ini akan menikah esok kan ? Atau para penulis baik novel ataupun artikel pernikahan harus sudah menikah atau segera menikah.

Satu lagi, apakah yang mempelajari perkara demikian adalah orang - orang yang sudah menemukan calon jodohnya? Gimana yang masih sibuk memantaskan diri dan memperbaiki diri ?
“Ahh saya kan masih sendiri, itu nanti deh di cari tahu..”

Hmm, hal itu pemikiran yang salah. Walaupun masih sibuk dalam memantaskan diri dan memperbaiki diri, justru itu masanya kita mempelajarinya. Bagaimana menjemput jodoh dengan cara yang benar dan menjalaninya nanti sesuai tuntunan yang benar pula.

Hal yang perlu diingat, jangan sampai pada masanya memasuki masa dimana ‘harus  menikah’ tanpa kesiapan, karena sudah waktunya. Tapi menikahlah ketika anda sudah siap *kesiapan itu defenisinya sangat panjang*. Bukan hanya kata ‘siap’ tapi ada sebuah nilai tanggung jawab didalamnya.


------------------------------
Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Keep Inspiring!

Akhirnya sampai-lah saya menulis cerita ini setelah menulis beberapa materi dan juga keresahan saya di beberapa artikel sebelumnya. Teman – teman bisa baca disini bit.ly/ForestTalkNotesByMelatiOctavia. Awalnya saya hampir melewatkan kegiatan menarik ini. Kesibukan saya di kantor membuat beberapa kegiatan blogger “sedikit” terabaikan. Saya sempat berpikir, apalah jadinya jika saya tidak jadi mengikuti event menarik dan keren ini. Banyak ilmu dan pengalaman yang sudah saya sia – siakan tentunya.

Kali ini, tidak seperti catatan saya sebelumnya. Saya ingin memberikan kesan personal dalam cerita saya kali ini. Termasuk rangkaian acara sejak awal. Ada hal menarik ketika saya menghadiri event ini. Bisa dikatakan saya orang terakhir yang bergabung menjadi peserta Forest Talk with Blogger. Jadi banyak hal yang tidak saya ketahui, sehingga salah satu kecerobohan saya adalah tidak bertanya dahulu detail lokasi acaranya. Mungkin saya “kurang jalan – jalan” walaupun sudah belasan tahun tinggal di Pekanbaru. Saya “nyasar” ketika mencari lokasi kegiatan Forest Talk with Blogger.

Teman – teman lain tentunya sudah biasa menyikapi salah satu karakter saya yang “absurd” ini. Saya salah membaca nama tempat penyelenggaran acara yang harusnya Grand Zuri tetapi saya malah ke The Zuri. Yaps! Beda satu kata tapi saya bisa nyasar jauh sekali. Bahkan sempat ada adegan hampir mogok, karena saya kelupaan mengisi bensin.

Dibilang terlambat tidak juga. Saya hadir “pas” sekali ketika momen pembukaan dimulai. Tapi yang menyedihkan bagi saya adalah saya tidak sempat mengelilingi booth yang ada di kegiatan Forest Talk with Bloggers. Saya sedihhh banget!


Event ini menyajikan materi yang relatable dengan kondisi lingkungan saat ini. Pematerinya handal banget, tahu dari mana ? Ketika saya melakukan livetweet beberapa me-reply tweet dan mengatakan bahwa beberapa pemateri yang hadir adalah sosok idola beliau. Kebetulan beberapa relasi saya ketika kuliah dulu adalah teman sesama jurnalis di rubrik ForUs Riaupos. Sebuah rubrik lingkungan mingguan dulu tiga tahun saya pernah bekerja dulu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Doktor Sutan Sjahrir.

Sekilas tentang Yayasan Doktor Sutan Sjahrir

Yayasan ini bermula dari sosok panutan yaitu Dr. Sutan Sjahrir. Dr. Sjahrir semasa hidupnya dikenal sebagai ekonom. Beliau yang lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 24 Februari 1945 itu pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden poada 2007 silam. Kemudian wafat  di Singapura pada 28 Juli 2008 di usia 63 tahun.

Semasa hidupnya, di tahun 2001, Sjahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-keputusan pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.

Yayasan ini hadir merupakan cita - cita dan misi beliau yang diteruskan dalam bidang pendidikan, kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Termasuk salah satunya kegiatan kali ini. Kegiatan kali ini berkolaborasi denga The Climate Reality Project dan juga Tropenbos Indonesia sebagai upaya sosialisasi lingkungan dan juga perubahan iklim kepada masyarakat dengan mengundang para media dan blogger agar dapat diteruskan ke masyarakat lebih luas lagi.

Di kegiatan inilah saya mengenal isu lingkungan dan problem lingkungan secara utuh. Banyak ilmu dan materi yang disampaikan pada kegiatan Forest Talk with Blogger di Pekanbaru di awali dengan 


Pemateri pertama adalah Bu Amanda Katili Niode beliau seorang Manager dari Climate Reality Project Indonesia. Di materi pertama beliau menyampaikan mengenai “Perubahan Iklim”. Singkatnya, Bu Amanda menjelaskan bahwa ketidakstabilan iklim yang kita rasakan sekarang. Misalnya hujan tiba – tiba, tidak sesuai dengan aplikasi perkiraan cuaca dan bahkan musibah gempa dan banjir yang tidak dan sulit sekali diprediksi ternyata ada andil kegiatan manusia di dalamnya. Tentu hal ini menjadi renungan bagi kita semua, bahwa kegiatan manusia mengambil andil dalam terjadinya bencana yang terjadi saat ini.



Pemateri kedua dilanjutkan oleh Ibu Atiek Widayati dari Tropenbos Indonesia. Beliau menyampaikan mengenai Pengelolaan Hutan Lestari dan Lanskap. Pada materi ini disajikan, saya terkesima dengan beberapa istilah yang disampaikan seperti deforestasi, konversi hutan, dan banyak lainnya. Ternyata menjaga hutan itu adalah tindakan utama untuk menjaga bumi kita. Ibaratnya hutan kita rusak, itu artinya bumi kita rusak. Pengelolaan hutan yang tak terkendali inilah menjadi akar terjadinya kerusakaan lingkungan lainnya. Hutan adalah sentral dan jantungnya bumi.

Materi selanjutnya seharusnya diisi oleh Mba Murni Titi Resdiana, beliau merupakan bagian dari staff khusus presiden di bidang Pengendalian Perubahan Iklim dengan materi “Pohon dan Ekonomi Kreatif” Namun akhirnya diwakili oleh Ibu Amanda. Seperti tulisan saya sebelumnya, saya tertarik membahas lifestyle kita saat ini mempengaruhi keramahan kita terhadap lingkungan. Materi yang disajikan kali ini menyampaikan berbagai produk pangan dan sandang yang ramah lingkungan namun juga enak. Seperti keripik hasil hutan yang ramah lingkungan, ada juga produk tas terbuat dari rotan yang sekarang sedang hits di kalangan anak remaja putri. Dalam penuturan beliau juga menjelaskan pewarna alami hasil hutan yang bisa kita kembangkan seperti Kulit Secang yang dapat memberi warna merah kecoklatan dan juga akar mengkudu yang memberikan pewarna kain merah. Saya pun kepikiran mau hunting cari – cari alternatif pewarna untuk cat kontrakan kalau ada hihihi *bercanda.



Materi lanjutannya diisi oleh Bapak Tahan Manurung, beliau adalah perwakilan Asia Pulp and Paper menyampaikan Desa Makmur Peduli Api. Nah, materi ini juga menarik nih. Beliau menyampaikan bahwa perusahaannya telah berkontribusi dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat hutan yang berdekatan dengan hutan produksi dan juga mengelola hasil kreativitas warganya. Saya tertarik sekali loh dengan program yang mereka laksanakan. Bahkan beberapa contoh dari hasil produksi pangan mereka enak dan juga kaya akan gizi. Saya pribadi siap mendukung untuk ikut membantu untuk hasil pangan yang kreatif dari mereka. Mereka mengatakan menargetkan 236 desa menjadi binaan mereka dengan durasi 5 tahun loh. Dari hasil itu, bisa dikatakan mereka mengelontorkan dana sebesar 67,2 Milyar untuk melaksanaakan program ini. Sungguh angka yang besar ya!

Potret Keseruan Forest Talk with Blogger Pekanbaru 

Nah, sebenarnya masih banyak cerita menarik nya. Kegiatan kami dilanjutkan dengan persiapan Field Trip ke salah satu desa binaan DMPA ( Desa Makmur Peduli Api) yaitu Desa Batu Gajah. Mau tahu ceritanya ?

Simak ceritanya disini >> Forest Talk Stories ; Cerita Perjalanan ke Desa Batu Gajah
____________

Tulisan ini di dedikasikan dalam Lomba Blogger Forest Talk with Blogger yang diselenggarakan Yayasan Doktor Sutan Sjahrir.

Informasi Lebih Lanjut : lestarihutan.id

Yayasan Doktor Sjahrir 
Twitter  : @YSjahrir
Instagram : @yayasandoktorsjahrir
Web   : yayasandoktorsjahrir.id

Judul kontroversial menurut saya. Bisa diarahkan kepada kegiatan galau-isme atau hal hal berunsur politis-isme. Well, untuk aktivitas saat ini saya berusaha melakukan perenungan lebih dari biasanya. Merenung sekaligus menverifikasi kebenaran dan ketidakbenaran yang sekarang jadi sebuah kesamaran. Berusaha menjadi lembut entah kenapa hal kelembutan menjadi sudut pandang saya belakangan. Saya selalu melihat tulisan saya yang terlalu tegas dan terkadang mengerikan hehe. Itu pendapat pribadi saya sih. Mungkin basic menulis di koran dahulunya menjadikan saya pribadi yang kritis dan frontal hehe.

Bercerita tentang janji dan harapan. Setiap manusia punya harapan bukan. Harapan untuk hidup lebih baik, hidup lebih lama, hidup bahagia dan sejahtera. Harapan akan tercapai ketika sebuah janji tertunaikan. Seperti sebuah sinergi antara hukum permintaan dan penawaran.
Kali ini saya membicarakan janji dan harapan secara umum. Sudut pandang mana, silahkan readers temukan sendiri dari sudut mana ingin diambil. Apakah dari sudut politis-isme atau galau-isme. Saya yakin pembaca mengerti apa yang saya maksud.
Belakangan lalu, kita dikabarkan sebuah isu mengenai demo mengenai tuntutan janji-janji presiden kita kepada rakyat. Bukan menjadi isu lagi melainkan realita. Sejak tergabung di forum indonesia muda yang notabene juga merupakan para aktivis luarbiasa yang menyuarakan idealisme. Detik-detik hari dimana kesepakatan untuk terjun berorasi menjadi hal yang hangat dibicarakan di forum kami di sosial media. Berbagai seliweran berita yang barangkali teman-teman tahu, tentang aksi foto-foto makan malam, isu sini dan sana. Jujur saja, saya kelimpungan mencari lebih banyak tabbayun dan memverifikasi. Karena berita kebenaran menjadi hal yang mahal menurut saya belakangan ini. Apakah apatis? No, bersuaralah dengan bijak.

Well, kali ini saya tidak berbicara demikian. Itu hanya intermezzo seputar keterkaitan sebuah janji dan harapan. Sebuah janji yang disampaikan oleh pemerintah yang memiliki kekuasaan kepada para rakyat yang menaruh harapan besar agar hidup mereka lebih baik karena pemerintahan baru. Bukankah itu yang menjadi fokusnya ?
Coba kita kembali kepada esensi sebuah harapan dan janji. Pernahkah kamu merasa berharap kepada oranglain ? Tentu pernah, berharap dia melakukan sesuatu yang kita inginkan. Dijanjikan sesuatu yang membuat kita makin berharap lebih banyak terhadap orang tersebut. *bukan curhat*
Setiap dari kita tentu punya harapan. Harapan terhadap diri kita sendiri, oranglain, sahabat teman, bahkan ada juga yang berharap dengan benda mati.
Namun, seringkali kita berlebihan berharap. Menaruh tinggi ekspetasi harapan kita. Bedakan harapan dengan impian. Harapan suatu perasaan dimana kita menginginkan sebuah realitas sesuai dengan ekspetasi. Keinginan sebuah hal itu terjadi, dan sebuah kepercayaan akan terjadi sesuatu di masa yang akan datang.
Apa yang biasanya terjadi bila harapan tidak sesuai ? Kekecewaaan tentunya. Imbasnya adalah hati. Hati menjadi imbas dari sebuah harapan yang tidak terwujud. Well, hal yang simpel yang ingin saya sampaikan mengenai janji dan harapan. 

“Jadilah kita manusia yang tak gampang untuk berjanji pada siapa saja, jangan membuat sebuah harapan-harapan pada orang lain jika kita menyadari kita tak mampu berbuat demikian. Jadilah pribadi yang berkredibilitas baik untuk berjanji dan selalu menepati. Dan juga jadilah kita manusia yang hanya berharap pada Tuhan, jangan seringkali berharap berlebihan pada manusia”

Sebaik-baik hati yang lapang ketika mampu mengendalikan harapannya. Tak terbuai oleh harapan-harapan kosong yang hanya merusak suasana hati dengan rasa kecewa, rasa tidak nyaman, tidak enak ketika harapan kita tidak sesuai dengan keinginan. Controlling your hoping :) berhati-hatilah membuat janji.

Semoga kita bukan termasuk manusia yang diberi label pemberi harapan palsu atau janji palsu :) di kehidupan manapun dan juga tidak menjadi korban akan manusia yang memang berlaku demikian pada kita :D have a nice day !

*yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Akhirnya kita dipenghujung tahun 2020. Tahun yang tidak pernah diduga kedatangannya seperti demikian. Kita dihadapi sebuah bencana pandemi yang mendunia. Sepertinya COVID-19 benda yang sangat trending ya sepanjang tahun. Bahkan kepala negara dan negara adidaya pusing menghadapinya. Disini diriku ga mau ngobrolin tentang itu. Tapi secara personal, bagaimana aku menjalani dan menghadapinya.
 
Setiap orang cukup stress tentunya. Diriku sempat membohongi diri tetap bisa menjalaninya. Percaya diri seorang introvert sepertiku akan sedikit bahagia menghabisi waktu terisolasi mengabiskan waktu merenung dan melakukan sesuatu semauku. Tapi tidak seindah dibayangkan. Diriku merasa useless, kadang kehilangan makna kecil dan harapan yang sudah diriku bikin di akhir tahun 2019 sebelumnya. Sebelumnya diriku bersikeras mengumpulkan tabungan untuk travelling, mengatur jadwal jalan dan rencana lainnya. Semuanya cancel ? Tapi sedikit bahagia, akhirnya ada tabungan pikirku. Ternyata sesuatu itu harus ada tujuan baru kita berusaha ya. Kita benar- benar berusaha menghemat kala itu.
 
Diriku menulis ini benar - benar random, mengambil waktu sejenak di kafe favorite sendirian di sudut ruangan dan tak lupa mengenakan masker dengan lagu Life Goes On-BTS yang baru aja rilis. Hahaha. Lucunya diriku dibilang memproklamirkan sebagai kpoper terang- terangan. Tapi bagiku yalagu sekedar lagu, mungkin diantaranya ada yang menyentuh dan membuat kita berpikir lebih dalam akan sesuatu, dan hampir semua karya lagu - lagu bts ternyata memiliki magnet. Siapa sangka aku sangat antipati dengan berbagai musik dari negeri ginseng itu sekarang sangat mengenal. Aku kadang ingin tertawa dengan diriku dulu. Lagi - lagi musik sekedar musik, aku bukanlah kpoper baru yang sangat fanatik membeli semua merchandise dan album, Haha. Sudah cukup berusia melakukannya. Aku ingat aku tergila - gila pada Harry Potter dulu.
 
Catatan ini jadi seperti curhat ya. Namanya juga menulis bebas. Ada banyak hikmah yang ku temukan di 2020. Walau terasa kosong aku cukup banyak bersyukur melewatinya. Di awal tahun aku mengalami kehilangan handphone ku gunakan sehari - hari. Tapi tak kusangka diganti cepat oleh Nya dengan memenangkan giveaway dan perlombaan blog. Aku kadang kalo tidak menuliskan ini merasa kufur nikmat. Aku takut banget menjadi demikian. 
 
Ada PR yang sangat banyak untuk diriku. Aku yang sering terkena sindrom impostor. Haha iya 2020, ada sebuah game yang sedang viral bernama Among Us. Tapi cukup menarik ketika ada orang membahas soal Impostor. Apa itu sindrom Impostor ? Mengutip Medical News Today, 29 September 2020 dari Kompas.COM sindrom impostor merupakan sindrom yang bisa dialami oleh siapa saja. Namun, sindrom ini lebih sering dialami oleh mereka yang berprestasi. Orang yang mengalami impostor syndrome akan merasa ragu terhadap prestasi dan kemampuan dirinya sendiri. Bahkan, mereka takut bahwa apa yang mereka raih dan bisa kerjakan adalah suatu bentuk penipuan. Pengidapnya merasa apapun yang dia dapatkan adalah kebetulan bukan sesuatu yang ia perjuangan dan ia lakukan.
 
Belakangan ini aku sering banget mengikuti berbagai kelas, mencari apa jalan karir yang dijalani sekarang apa benar, kenapa aku kadang kala tidak bergairah, apa aku sebaik yang sesuai ekspektasi orang - orang. Aku selalu bertanya, dan merasa belum cukup selalu. Minimnya interaksi dan kegiatan kita dengan orang lain kurasa membuat kita lebih intens mengenal diri kita lebih dalam ketimbang mungkin di hari - hari kesibukan kita kan ya.
 
Hal yang paling parah ketika aku sendiri dan mengkaratina diri, adalah jadwal makan yang  kacau. Berbeda sekali ketika aku Work From Office atau hidup bersama keluarga alias tidak merantau. Aku suka ngerasa bersalah sama badan sendiri. Kadang ga makan sama sekali. Ujung - ujungnya maag ku kambuh haha. Dasar aku. Aku berterima kasih sama diri sendiri bisa ngelewatin 2020 dengan baik tanpa sakit yang berarti. Paling hanya sakit gigi garis keras yang menguras dompet sedikit dalam untuk beli obat mahalnya hihi. Masih ragu untuk ke dokter gigi, selain kantong dan juga safety nya buatku. Ada banyak poin yang kudapatkan di tahun 2020 ini apa itu? 
 
- Prioritas Berganti

Hal yang paling berasa ketika melalui tahun ini adalah soal prioritas. Kita mengutamakan diri buat dirumah, semakin filtering teman-teman dan pertemuan - pertemuan. Kita membagi waktu yang maksimal, efektif, dan aman. Selain itu juga mulai pilih - pilih makanan kan ya. Apa kamu merasa demikian ? Aku juga ga paham apa blogging menjadi bergeser menjadi prioritas kesekian setelah pekerjaan utama. Hmm aku menyesal sih ya. Apakah aku akan berjanji untuk aktif di blogging tahun ini ? Banget, cuma soal janji aku takut. Mending pasang plan dan goals langsung dan eksekusi. Semoga banyak peluang baik di tahun 2021 ya. 
 
- Set Goals Berulang

Terjadi perubahan ketika aku dilema soal karir, menetap, dan juga menghadapi kejenuhan. Berbagai rencana muncul di kepala, kadang ga bisa tidur dan bikin sering begadang. Stress ? Aku bisa bilang ga bisa enggak. Tapi aku mikir ada yang lebih stress lagi kali ya, yang kehilangan pekerjaan, kesulitan untuk belajar dan lain - lain. Mungkin kita paling kehilangan waktu untuk bertemu teman lebih sering atau mungkin semua rencana travelling dan liburan semuanya gagal. Tapi semuanya bukan masalah  berarti dibanding yang lain kan ya. Kita dituntut banyak - banyak bersyukur. 
 
- Adaptable

Hal yang benar - benar yang kita pelajari dari pandemi ini adalah menjadi pribadi yang adaptable. Mudah beradaptasi di situasi yang terjadi. Buka tutup PSBB, aturan dadakan, dan berbagai hal yang tak terduga lainnya kita alami. Pembatalan sana sini dan masih banyak lagi. Mungkin sebagian kita mengalami drastisnya perubahan dengan sulitnya pekerjaan, kehilangan pekerjaan, pengurangan gaji dan sebagainnya. Tapi hal berdampak adalah kita jadi berusaha mengenali diri lebih dalam lagi ketimbang sebelumnya. 
 
Saya bersyukur banget, ada banyak berkah juga ga melulu soal kesedihan. Misalnya menang lomba blog nasional. Beberapa juga kerjasama blogger dan lain - lain yang seharusnya memotivasiku ngeblog lagi lebih serius ya.

Baca Juga : Hidup Produktif dan Menyenangkan bersama ASUS Phone 3 

Tapi malah sedikit banget stok tulisan di tahun lalu. Pokoknya 2021 harus lebih baik, itu yang selalu dibilang sama sendiri ya. Ngakak!

 

Tips Mengawali 2021

Seperti judulnya apa aja yang perlu kita lakukan buat mengawali 2021. Hihi selain download kalender kayak aku. Ini beberapa hal menurutku yang biasanya aku siapin tiap tahun dan mungkin di tahun ini bakal ada penambahan dan perubahan.
 
1. Big Goals
 
Big goals ini menurutku pentingnya adalah memprioritaskan hal - hal besar yang ingin dicapai baik itu finansial, karir, tempat tinggal, atau travelling yang benar - benar diidamkan. Misalnya waktu 2020, saya ingin banget ke Korea. Saya sudah membidiknya jauh hari sejak tahun lalu membeli tiket, dan menghemat untuk biaya kesana. 
 
Walaupun akhirnya gagal berangkat, saya tetap berhasil mengumpulkan dana yang saya tuju. Kemudian 2019 saya juga nekat mengikuti seleksi beasiswa KGSP (Korean Government Scholarship Programs) walaupun saya ga lolos tahap akhir. Saya sudah cukup puas dan bangga lolos di tahap semifinal dan di kampus idaman yang dituju walau ga lolos untuk mendapatkan beasiswanya.
 
Big goals itu menghantarkan kita untuk fokus apa yang dituju tahun itu. Menurut saya big goals tidak boleh banyak, malah mungkin hanya 1-3 tapi memang itu benar - benar merubah hidup kita atau sedikitnya ikut andil buat kita happy.
 
Tahun ini sebenarnya ada di pertengahan tahun lalu sebuah goalsnya dengan plan A, B, dan C yang sudah disusun. Saya sudah berjuang, dan akhirnya balik lagi kalau ga berhasil mungkin bukan jalannya. Karena menurutku Big Goals harus diiringi rencana - rencana cadangan biar ga sakit banget kalo gagal.

2. Career Goals
 
Soal karir benar - benar signifikan banget aku ngerasain perubahan di tahun 2020. Aku awalnya sempat insecure, emang apa sih yang aku lakukan di tahun 2020 yang perlu ku banggain. Pas aku check LinkedIn, aku liat berbagai sertifikasi dan pelatihan di tahun 2020 yang cukup banyak menurutku. Belum lagi ditambah dengan kelas - kelas lainnya yang ga ada sertifikatnya. Yaps! Aku mengapresiasi diriku huhu *terharu.
 
Jadi menurutku career goals ini penting banget ditentukan sejak awal kamu mau jadi apa, bermanfaat dimana, apa yang kamu suka, dan dibidang mana orang butuh kamu disana. Fokus mengembangin bikin kamu jadi terlihat benar - benar mahir disana. Fokus juga bikin kamu mudah menuju sesuatu yang kamu mau. Biarpun nanti gagal, suatu saat hal yang terbaik itu malah datang sendiri ke kamu. Percaya! works!
 
Biasanya aku detail-in keinginan career impian atau pekerjaan yang dimau lebih spesifik, entah itu salary, apa yang dikerjain posisinya. Tertanam dipikiran. Hal itu bikin fokus dan juga semesta fokus mewujudkan career goals yang kamu mau.

 

3. Financial Goals
 
Ini jujur, list terbaru muncul. Dulu - dulu aku ga punya ini nih. Jadi mendadak ngikutin jalan, yang penting nabung doang ga begitu terarah banget. Kalau sekarang aku mulai set bener-bener mau benda dan barang apa yang ku mau ditahun depan, yang dimiliki yang menunjang pekerjaan atau mungkin kepemilikan yang long term. Sudah set apa yang dimau, barulah mulai susun misi dan strategi buat goals pemasukan yang dituju buat mewujudkan impian financial goals itu.


4. Backup Plan
 
Kalau aku bilangnya backup plan itu adalah obat sakit hati dari kalau - kalau rencana kita itu gagal. Ada hal - hal dan goals kecil lain yang bisa kamu lakukan dan fokuskan bila rencananya besarnya ga berhasil. Mungkin belajar skill baru, mencoba peruntungan bisnis, atau mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya yang bisa jadi peluang baru buat kita kedepan.
 
Bisa juga backup plan berupa sesuatu optional yang hadir kalau - kalau gagal. Kalau saya waktu itu kalau lulus beasiswa atau lulus beasiswa apa yang harus dilakukan dan kalau ga lulus apa yang harus dilakukan.


Voila, akhirnya hadir setelah hampir sebulan jurnal ini sepi dari postingan rutin. Beberapa hari yang lalu terjadi trouble pada website yang menyebabkan laptop saya tak bisa mengakses website sendiri. Saya kemudian berkutat pada IP Address, command prompt dan bahasa alien lain yang sudah sekian lama absen dari rutinitas ubek – ubek coding men-coding, terkecuali coding – coding (baca: kode) pak dosen biar cepat  - cepat ACC Skripsi hehe. Begitulah. 

Saya pribadi masih rutin menulis di tumblr atau beberapa laman lain, yang orang bilang banyak amet. Namun, saat ini tulisan – tulisan itu berada di tumpukan folder yang harus di posting satu persatu, ada sekitar delapan tulisan di writing challenge Ramadhan kali ini yang belum terposting. Saya minta maaf sebelumnya karena saya sempat demam tinggi tiga hari ditambah bolak – balik revisi dan mempersiapkan segala keperluan riset yang menguras tenaga dan hati. (Duh ini penulis alasannya banyak amet). Pada intinya saya mohon maaf,spesialnya untuk Meri dari Gorontalo yang sudah menjadi penyimak setia jurnal ini, dan sedikit sharing di beberapa media sosial lain, dan rela ngirimin e-mail nanyain “Kaaa mana update-annya,” . Ini pelajaran bagi saya bagaimana saya bisa konsisten ditengah segala permasalahan yang hadir baik itu bisa diprediksi dan tidak.

“Keterbatasan itu sebenarnya pijakan untuk melompat lebih tinggi, namun seringkali juga dijadikan alasan untuk tidak melakukan perubahan sama sekali”

Kata – kata ini yang menjadi teringat belakangan ini sehingga sepertinya patut kita diskusikan. Di minggu ini saya masih menuntaskan dua buku yang seringkali menampar diri saya, yakni Buku The 7 Habit Highly Effective karya Stephen Covey dan buku #Sharing Handry Satriago. Barangkali saya termasuk telat membaca buku ini dibanding teman – teman lainnya, mengingat buku dalam list incaran ini cukup sulit didapatkan. Entah mungkin karena laris, satu lagi agak menguras kantong. Untung saja buku kedua #Sharing bisa saya pinjam di perpustakaan kota. Dua buku ini menginspirasi saya, memahami keterbatasan. Sebenarnya bukan terbatas, melainkan diri kita sendiri yang membuat batas dan perbandingan. Kekayaan, kemahsyuran, kepintaran. Keterbatasan yang kita buat sendiri (mental block).

Baca juga : tulisan mengenai ‘mental block’

Banyak orang – orang sukses saat ini lahir dari keterbatasan yang mereka miliki dari kebanyakan orang. Bisa kita lihat biografi dan milestone orang – orang sukses, bagaimana tahap demi tahap mencapai suksesnya. Banyak dari mereka yang mengalami berbagai ujian demi ujian dalam hidupnya, dan karena keadaan itu ada hasrat dalam diri mereka untuk berubah, ingin mengubah hidup, ingin merasakan yang lebih baik. Itu kenapa keterbatasan seharusnya menjadi hal yang patut kita syukuri sebagai ujian yang Allah berikan pada kita yang mengatakan bahwa kita “istimewa”. Bukan hanya bercerita mengenai keterbatasan fisik, melainkan juga keterbatasan yang kita anggap menjadi hal yang tantangan menuju jalan impian kita, misalnya mengenai keuangan, keharmonisan, sikap, karakter, masa lalu. Batas yang kita anggap kita kurang dibandingkan oranglain.

Saya ingat sekali, saya menjadi sering sekali berkunjung di pusat konseling sekolah sejak saya duduk di sekolah menengah pertama. Dimana pertama kalinya saya menemui banyak permasalahan remaja, dan saya menjadi korban atau penengahnya. 
“Waah, ga nyangka melati masuk ruang BP wooii, pasti gara – gara si fulaan” 

ini beberapa tanggapan yang saya dapatkan ketika terjadi kejadian itu. Saya juga bingung, kenapa saya ditempatkan diposisi itu. Jadi saksi mata momen jambak menjambak kaum hawa -_- mirip di sinetron dan ini nyata, jadi sarana curhat sana sini tentang sahabat satu dan yang lain, atau penipuan masalah uang spp yang welas kasih akhirnya teman – teman berikan ternyata kita adalah korban. Banyak saya temui teman – teman yang memiliki masalah kepribadian di masa remaja itu. Bu guru selalu cerita tentang banyak masalah teman – teman termasuk juga menjadi peramal handal (read : psikolog) ketika menebak – nebak permasalahan yang saya hadapi. Setiap saya sekolah, saya seringkali mengalami fase depresi yang sulit dikendalikan ( dulu ). Lalu kata – kata penyemangat muncul dari ibu guru yang menjadi prinsip hidup agar saya bangkit. 

“Jadikan setiap masalahmu menjadi batu loncatan kamu menjadi lebih baik anakku,” kata – kata ini yang terekam begitu manis di ingatan. Termasuk mengenai keterbatasan ini. 

Keterbatasan akan menjadi hal yang tak menyenangkan apabila kita sebagai seseorang yang memahaminya demikian, menjadikan batas itu alasan untuk tidak berbuat apa – apa, menjadikan keterbatasan sebagai keluhan kita, sehingga kita tenggelam dalam hidup tanpa risiko. 
Namun keterbatasan menjadi kado indah ketika kita mensyukurinya sebagai ujian Allah untuk kita naik kelas, untuk kita membuktikan kepada semesta kita mampu menjadi seseorang yang luarbiasa bermanfaat ditengah keterbatasan yang kita miliki.
Semoga keterbatasan yang kita miliki saat ini, sebagai upaya Tuhan mengingatkan kita untuk berjuang lebih hebat lagi. 

“Tak ada beban, tanpa pundak”
Selamat berjuang!

---------------
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

semoga menginspirasi :)
“Teruslah belajar, belajar itu berhenti ketika nikmat bernafas diambil pemilikNya”
Ingin sedikit sharing tentang konsep belajar kali ini. Saya juga dulu awalnya salah mengartikan belajar itu seperti apa. Hanya textbook, terpaku pada nilai, menjadi siswa rajin, dan lain sebagainya. So, itu benar semua. Semua itu bagian dari belajar. Tapi ternyata belajar itu tidak hanya itu saja. Tapi amat luas maknanya.

Saya pernah menemukan sebuah buku ajaib di Perpustakan Wilayah (Puswil) Istilah kerennya. Saya lupa persisnya judul buku itu seperti apa. Tapi setidaknya mengubah paradigma mengenai apa itu pendidikan, belajar, bagaimana dasarnya. Buku itu menceritakan tentang konsep sekolah / school ketika terbentuk. Hayoo .. Ternyata asal muasal school itu adalah memanfaatkan waktu luang loh teman-teman. Mudah-mudahan saya bisa menemukan buku lama itu kembali dan bisa sharing lebih lengkap lagi di tulisan ini.

Saya selalu menemukan keajaiban jika berkunjung ke surganya buku T.T menemukan buku unik, besoknya kalau ditunda dipinjam atau dibaca buku menghilang ntah kemana. Ketika saya duduk di SMP dulu, sebelum puswil menjadi tempat terkecee untuk ngapain aja alias belajar, skripsian, nyari temen, rapat, dan lain-lainnya. Ketika puswil hanya satu lantai disebuah gedung perkantoran yang sempit dan sesak, saya sudah menikmati buku-buku jadulnya. Biasa menghabiskan minimal 5-10 buku dalam sehari kalau liburan. Gileee ga bosan tuh ? Mau gimana lagi, udah cinta banget ama buku sejak ngenal ama namanya tulisan dan kertas.

Belajar itu sebenarnya kebutuhan. Bukan paksaan dan tekanan. Belajar itu ketika kita hidup. Belajar itu ketika kamu mengerti oranglain dan paham akan sesuatu.
Lifetime learning. Selamanya kita belajar. Belajar bukan ingin jadi orang terpintar didunia, belajar bukan menjadi terkenal dan lain sebagainya. Bagi saya esensi belajar itu memudahkan kehidupan kita di dunia. Islam memuliakan ilmu kan ? Itu makanya orang yang ilmunya banyak, mudah menyelesaikan masalah, mudah melakukan apapun, hidupnya lebih baik. Dan belajar juga memberi manfaat (back to tulisan saya Contribution Unlimited).

Dulu saya sangat patuh dengan pencapaian nilai-nilai diselembar kertas. Saya melakukan banyak pengorbanan untuk dan hanya ketika nilai-nilai itu ditagih ketika ujian. Melelahkan bukan ? Andai saja bisa mengulang masa itu, mungkin semuanya akan lebih mudah. Menurut saya, pendidikan indonesia belum begitu maju karena mindset akan belajar anak-anak jauh belum pada titik yang benar. Sampai pada akhirnya, belajar menjadi sebuah momok mereka. Mereka sulit diajak untuk belajar, sulit diajari, inginya hanya bersenang-senang, dan masih banyak lagi. Saya mengalami hal tersebut, berpikir ketika belajar itu menjadi paksaan yang menakutkan. Sampai pada akhirnya ketika saya duduk di sekolah menengah pertama, ketika aktivitas membaca menjadi dominasi kala itu. Sedikit banyaknya merubah mindset bagaimana belajar. Awalnya saya membaca buku Rahasia 7 Kejeniusan Leonardo Da Vinci yang memiliki IQ yang sempurna. Beethoven dan beberapa ilmuwan muslim seperti Al Khawarizmi dan lain-lain. Dan hampir sebagian besar konsep belajar mereka hampir sama. Rasa ingin tahu, memuaskan hasrat bahwa manusia itu ingin tahu dan membuat perubahan. Berat yaa bacaan saya jaman SMP hehe Akhirnya saya menterjemahkan buku-buku itu dengan mencari tahu “Bagaimana caranya belajar yang benar?” Setiap dari kita punya cara masing-masing untuk belajar, ada learning by doing, ada yang dari buku, ada yang dari pelatihan-pelatihan dan lain-lain.  Dominasi belajar kita akan suatu hal caranya unik dan berbeda-beda. Namun, apabila kita kombinasikan cara itu insyAllah lebih maksimal lagi ilmu yang bisa kita dapatkan.

So, ketika teman-teman kesulitan belajar akan sesuatu hal baik pelajaran, ilmu dan hal-hal baru. Pesan saya, tentukan tujuan dari kamu belajar hal tersebut untuk apa, niatkan dengan lurus dan satu lagi belajarlah bagaimana cara belajar. Saya pribadi belajar bagaimana otak kita bekerja, mentransfer impuls dari rangsangan yang kita dapat dari panca indera, bagaimana prosesnya, bagaimana responnya, kemudian saya belajar bagaimana tehnik memaksimalkan panca indera yang dominan. Karena setiap orang punya dominasi berbeda-beda. Ada yang dominan pada bagian penglihatan, pendengaran, dan juga gerakan. Setelah itu, barulah pelajari tehnik mempermudah penyerapannya bisa dengan tehnik menghapal yang benar, latihan yang benar, mencatat yang benar, cara mencontek yang benar #ups wkwkwk ini tidak boleh ditiru hahaha. Maksudnya tehnik mencontek cara teman-teman yang cerdas dan berilmu bagaimana mereka belajar (diplesetin, habis serius banget bacanya). Lalu teman-teman, sungguh-sungguh praktekkan dikehidupan baik itu di sekolah, kampus, rumah dan dimana aja. Ini tips yang saya simpulkan. Dan terakhir saya mengutip perkataan Imam keren, yang masih muda dan belia sudah menjadi ulama #Subhanallah. Imam Syafii, beliau menulis berupa sya’ir . Sya’ir rtersebut mengandung enam perkara yang dan sangat baik bisa dijadikan pegangan dan pelajaran, yaitu :
"Saudaraku, engkau tidak akan
mendapatkan ilmu
melainkan dengan enam perkara
Kukabarkan kepadamu rinciannya
dengan jelas
KECERDASAN, KEMAUAN KERAS, BERSUNGGUH SUNGGUH, BEKAL YANG CUKUP, BIMBINGAN GURU DAN WAKTUNYA YANG LAMA"

#KEEPLEARNING
Tunggu tulisan selanjutnya >> "Make Own Curriculum"

---
for your inspiration

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca :)
Waktu itu tidak akan terasa akan berganti dan kita akan senantiasa mendewasa dan menua.Terkadang kita tidak pernah tahu jodoh itu kapan tepatnya datang dan menjemput, memastikan dan meng’ikrarkan’. Tuan gunadi pernah bilang bahwa terkadang sejatinya perempuan bukan menunggu melainkan ditunggu kehadirannya. Alasannya seperti ketika kita bertemu hujan, bukankah kita mencari perlindungan untuk berteduh. Mencari tempat yang kira-kira pantas untuk kita berlindung dan mengabdi.
Well, baik itu menunggu ataupun ditunggu. Setiap kita punya defenisi dan langkah-langkah berbeda untuk menjemput jodohnya. Saya sebagai seorang perempuan lebih memiliki melakukan sesuatu yang bermanfaat hingga tiba waktunya nanti tak perlu panik dan kelabakan belajar untuk mengabdi dan menjadi bagian dari keluarga baru.

Hidup sejatinya belajar bukan ? Namun beberapa dari kita wanita terutama seringkali lupa untuk mengkhawatirkan hal ini. Globalisasi membuat perempuan masa kini lebih independent sehingga sulit untuk mencari seseorang yang pantas untuk melengkapinya karena menganggap semua kebutuhannya telah terpenuhi. Wanita saat ini dengan mudahnya mendapatkan berbagai pekerjaaan tanpa memperdulikan status gender, kemudahan dalam berbagai aspek lain, pendidikan, teknologi, dan juga pendapatan yang lumayan sangat cukup. Yaps wanita karier. Namun disini saya tidak akan membahas mengenai itu. Lebih kepada kita, sebagai seorang wanita yang masih dalam proses menunggu ataupun ditunggu untuk menjemput jodohnya. Apa yang harus dilakukan ?

Sebagian besar teman-teman perempuan yang masih duduk dibangku kuliah seringkali keasikan dengan berbagai rencana, mimpi-mimpi besarnya secara pribadi, dan kontribusinya dalam berbagai aktivitas sosial. Apakah itu salah ? Tidak, itu sama sekali tidak salah. Namun ada yang terlupa, bahwa sejatinya perempuan akan menjadi seorang istri yang akan mengabdi, mendukung, menghebatkan suaminya. Kita tidak membanding-bandingkan gender disini, namun hal yang ditekankan bahwa kita kekurangan wanita sebagai calon istri yang berkualitas untuk menjadi pendidik generasi-generasi hebat dan juga partner lifetime bagi suaminya untuk dihebatkan. Sejatinya wanita dan laki-laki diciptakan berdampingan untuk melengkapi dengan berbagai keunikan yang mereka miliki. Makanya Allah menciptakan Hawa untuk Sang Adam.
Sebagai seorang calon istri kita harus mengevaluasi diri kita sejauhmana karakter kita dapat menjadi seorang yang patuh dan penurut kepada suami kelak. Lah ? Berarti jadi pengalah dong ? Kita mengalah untuk menghebatkan bukan menyerah.Bukankah dibalik pria yang hebat ada wanita yang hebat.

Belajarlah sedari dini untuk mengatur keuangan kita, bagaimana menyimpan uang yang baik, mengakomodirnya pada hal-hal yang bermanfaat, dan berinvestasi. Belajarlah sedari dini untuk membahagiakan suami nanti dengan memasak, membereskan pekerjaan rumah, bersikap santun dan lembut. Belajarlah menjadi seorang calon ibu yang baik dan pendidik generasi emas dengan belajar ilmu parenting mendidik sikap dan karakter yang menjadi modal dasar anak kita kelak. Seorang anak itu layaknya sebuah komputer yang masih kosong memorinya, kitalah yang mengisinya dengan berbagai pendidikan, ilmu, dan sikap-sikap yang menjadi modal dasar ia mengarungi hidupnya kelak.
Hal yang paling utama adalah belajar agama dan aturan agama yang lebih, mengetahui hal dan kewajiban istri, karena semua yang terdapat dalam kehidupan berumah tangga nilainya ibadah dan pahala disisi Allah.

Kalo begitu perempuan sejatinya dirumah dong ? Percuma kita sekolah tinggi-tinggi.
Pandangan seperti ini salah. Kodrat wanita sejatinya ada disamping suaminya untuk mendukung. Kita bersekolah bukan mencapai kesuksesan hakiki hanya diri pribadi, tapi menghebatkan generasi dalam keluarga kita. Bukankah jauh lebih besar misinya ? Daripada hanya menghebatkan diri sendiri. Seorang wanita belajar keras untuk mencapai berbagai ilmu karena ia akan menghebatkan satu keluarganya kelak baik itu suaminya dan anak-anaknya. Luarbiasa bukan ?
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

 Percayalah, jika wanita menyiapkan diri menjadi istri yang baik. Pendamping kita kelak akan juga menjaga diri dan menyiapkan diri untuk terbaik untuk istrinya kelak.


------ 
For your inspiration

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca
Newer Posts
Older Posts

HELLO, THERE!


Hello, There!


Hello, There!

Let's read my story and experience


Find More



LET’S BE FRIENDS

Sponsor

OUR CATEGORIES

Entrepreneurship Event Financial Talks Forest Talk Good For You Happiness Healthy Talks Ngobrolin Passion Parenting Pendidikan Review Self Improvement Self Reminder Tips Travel Wirausaha Young Mindset community development experience

OUR PAGEVIEW

recent posts

Blog Archive

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by beautytemplates